LAPANGAN
KELOMPOK 3
Faldi Azmi (240110110044)
Alfonsus M ( 240110110045)
Revana P
( 240110110046)
Sinta M
(240110110047)
Gilang Y
(240110110053)
LATAR BELAKANG
Erosi akan menyebabkan
terjadinya pendangkalan
waduk, penurunan kapasitas
saluran irigasi, dan dapat
mengganggu sistem
pembangkit tenaga listrik
Pengetahun mengenai
pengukuran erosi perlu
diketahui agar bisa
memprediksikan berapa erosi
yang bisa terjadi, agar dapat
ditentukan pula perlakuan
konservasi untuk
meminimalisir besar erosi
tersebut.
Metodologi Pengamatan
dan Pengukuran
Melakukan pengamatan durasi hujan dan pengukuran jumlah
tanah tererosi pada plot erosi yang telah disiapkan.
Mengamati volume limpasan yang terdapat pada bak atau
ember di outlet plot erosi kemudian mengambil tanah yang
terkena erosi pada bak penampung erosi dengan cara
diendapkan dahulu.
Tanah yang mengendap dipisahkan kedalam plastik sebagai
tanah yang tererosi kemudian menimbangnya dengan
menggunakan timbangan analitik dan mencatat hasil berat total
tanah yang tererosi (A).
Mengambil sampel dan dikeringkan dengan udara selama 24
jam, kemudian menimbangnya dan mengeringkan sampel
dengan menggunakan oven.
Menimbang sampel tersebut, sehingga dapat menghitung berat
kering tanah dan total tanah tererosi
Menghitung berat kering tanah tererosi dengan rumus:
E = (C B) / A .. (kg/plot)
1
Menghitung berat total tanah yang tererosi pada kejadian hujan
tersebut dengan menggunakan rumus :
Et = E + (n E ) (kg/plot)
1
2
Mengukur volume aliran permukaan dengan cara mengambil air
pada bak dengan menggunakan gelas ukur dan mencatat
hasilnya.
Mengukur BD (Bulk Density) tanah dengan cara mengambil
sampel tanah kering mutlak, kemudian memasukkan kedalam
gelas ukur yang telah berisi air sehingga terbaca perubahan
volume airnya (V)
Mencatat hasilnya kemudian menghitung BD (Bulk Density)
tanah dengan menggunakan rumus :
BD tanah = A / V(gram/cm3)
TINJAUAN PUSTAKA
Erosi adalah penggerusan lapisan
tanah bagian atas atau top soil
yang disebabkan oleh air dan
angin. (Nurpilihan, 2001).
Faktor- faktor yang mempengaruhi
erosi :
Ikllim
Vegetasi
Manusia
Fungsi
Topograf
Tanah
HASIL
Plot 1
Perlakuan Lahan : Dicangkul
Vegetasi : Jagung dan kacang
Jumlah erosi = 0,7087 ton/ha
Limpasan air permukaan =
0,5659
3
2
1
0
Erosivitas (Et)
2
1
0
Limpasan (Vt)
Erosivitas (Et) 4
2
0
Limpasan (Vt)
Plot 2
Perlakuan Lahan : Di Bor
Vegetasi : Jagung, Kacang dan
Vetiver
Jumlah erosi = 0,00624 ton/ha
Limpasan air permukaan =
0,00233 l/plot
Grafik Curah Hujan Terhadap Erosi
0.05
0.05
0.04
0.04
0.03
0.03
Curah Hujan (mm)
0.02
0.02
0.01
0.01
0
Erosivitas (Et)
0.02
0.02
0.01
0.01
0
Limpasan (Vt)
0.02
0.01
0
PLOT 3
Perlakuan Lahan : Di Bor dan
Mulsa
Vegetasi : Jagung, dan Kacang
Jumlah erosi = 0,13969 ton/ha
Limpasan air permukaan =
0,005337 l/plot
Grafik Curah Hujan Terhadap Erosi
0.07
0.06
0.05
0.04
Curah Hujan (mm)
0.03
0.02
0.01
0
Erosivitas (Et)
0.03
0.02
0.02
0.01
0.01
0
Limpasan (Vt)
0.03
0.02
0.01
0
0 0.010.010.020.020.030.030.040.040.050.05
Limpasan (Vt)
PLOT 4
Perlakuan : Dicangkul
Vegetasi = Jagung, Kacang dan
Vetiver
Jumlah erosi = 0.1176 ton/ha
Limpasan air permukaan =
0.016 l/plot
Grafik Curah Hujan Terhadap Erosi
0.06
0.05
0.04
Curah Hujan (mm)
0.03
0.02
0.01
0
Erosivitas (Et)
0.02
0.02
0.01
0.01
0
Limpasan (Vt)
4
2
0
PLOT 5
Perlakuan lahan = Dicangkul
dan Mulsa.
Vegetasi = Jagung dan Kacang
Jumlah erosi = 0,123492 ton/ha
Limpasan air permukaan =
0,0054 L/plot
Grafik Curah Hujan Terhadap Erosi
0.12
0.1
0.08
Curah Hujan (mm)
0.06
0.04
0.02
0
Erosivitas (Et)
0.04
0.03
0.02
0.01
0
Limpasan (Vt)
0.06
0.04
0.02
0
Grafk Perbandingan
antar plot
Grafik Curah Hujan terhadap Erosi
0
0
0
0
0
0
0
6.8174999999999972
0
0
0
0
1.1187692307692309E-3
9.2108164556962066E-3
0
0
4.0905000000000004E-3
5.2823000000000019E-3
1.8180000000000013E-3
0
0
0
0
1.4544000000000004E-3
0
5.6251350613915393E-3
0
2.7262210796915199E-3
0
PLOT 1
Plot 2
Plot 3
Plot 4
Plot 5
PLOT 1
Plot 2
Plot 3
Plot 4
Plot 5
PLOT 1
Plot 2
Plot 3
Plot 4
Plot 5
KESIMPULAN