Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM 4

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI


(Mencatat Curah Hujan dengan Menggunakan Alat Tipe Hellman)

Dosen Pengampu : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si.

Disusun Oleh :
Ulfi Istiningdiah
1713034039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hujan merupakan titik-titik air yang jatuh ke permukaan bumi hasil dari
kumpulan titik-titik air yang sudah sampai pada titik jenuh ( kondensasi)
suatu siklus hidrologi. Hujan di suatu tempat berbeda-beda tergantung
pada awan yang mengandung titik-titik hujan didalamnya.

Sedangkan Curah hujan atau yang juga sering disebut presipitasi adalah
jumlah air hujan yang turun pada daerah tertentu dalam waktu tertentu.
Curah Hujan juga dapat dikatakan sebagai air hujan yang terkumpul di
tempat datar yang tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir
setelah hujan turun. Satuan curah hujan selalu dinyatakan dalam satuan
milimeter atau inchi namun untuk di indonesia satuan curah hujan yang
digunakan adalah dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan dalam 1
(satu) milimeter memiliki arti dalam luasan satu meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air
sebanyak satu liter.

Intensitas hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu
tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun,
dan sebagainya ; yang berturut-turut sering disebut hujan jam-jaman,
harian, tahunan, dan sebagainya. Biasanya data yang sering digunakan
untuk analisis adalah nilai maksimum, minimum dan nilai rata-ratanya.
Untuk mengukur besarnya curah hujan, digunakan alat yang disebut
penakar hujan (ombrometer). Alat ini merupakan alat yang terdiri dari
corong dan tabung penampung. Curah hujan diukur dalam skala milimeter
(mm) atau sentimeter (cm). Dari pengukuran curah hujan akan didapatkan
beberapa data yang kemudian diolah menjadi tiga jenis hasil pengukuran
seperti berikut:

 Jumlah curah hujan harian, yaitu hasil pengukuran hujan selama 24


jam.
 Jumlah curah hujan bulanan, yaitu jumlah total curah hujan harian
selama sebulan.
 Jumlah curah hujan tahunan, yaitu jumlah total curah hujan harian
selama 12 bulan.
Berdasarkan mekanismenya, alat pengukur curah hujan dibagi menjadi dua
golongan yaitu penakar hujan tipe manual dan penakar hujan tipe otomatis
(perekam). Pada laporan ini akan dibahas mengenai alat pengukur curah
hujan otomatis tipe hellman. Laporan ini ditulis berdasarkan pengamatan
curah hujan pada ombrometer tipe hellman yang terdapat di taman alat
meteorologi dan klimatologi Pendidikan Geografi Universitas Lampung.

1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui bagian-bagian dari ombrometer tipe hellman
1.2.2 Untuk mengetahui hasil pencatatan curah hujan yang terjadi pada
tanggal 11, 12 dan 16 April 2018

1.3 Alat dan Bahan


- Ombrometer tipe Hellman
- Buku
- Pena
- handphone
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Alat Pencatat Curah Hujan Otomatis tipe Hellman

Gambar : Penakar hujan tipe Hellman

Alat pengukur curah hujan tipe Hellman bekerja secara otomatis, tingginya
150 cm dari permukaan tanah. Alat ini berfungsi untuk mengukur
besarnya curah hujan dalam satu hari atau 24 jam dalam satuan (mm)
pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi.
Bagian - bagian alat :
- Mulut corong
berfungsi sebagai tempat masuknya air hujan yang berdiameter
200 cm
- Logam selubung
alat yang berbentuk silinder dan berpintu lebar.
- Penampung air
Penampung yang terdapat dalam penampung air.
- Pias Hellman yang dipasang melingkar pada silinder Hellman
tempat grafik tertera.
- Pena pencatatan
sebagai pencatat intensitas hujan pada grafik.
- Jam Hellman
berbentuk silinder yang berputar lengkap dengan kunci pemutar
Pipa penghubung corong dengan pelampung.
- Pipa Happel
berfungsi sebagai tempat yang dilalui air lebih yang tumpah dari
pelampung.
- Gelas ukur berskala.

Cara Kerja Alat :

Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh akan masuk kedalam mulut
corong ombrometer kermudian diteruskan dalam selang/saluran ke
mekanisme pelampung dengan pena kemudian air hujan akan ditampung
dalam gelas ukur. Bila hujan berlangsung terus, maka pelampung akan
terangkat dan pena pencatat akan terangkat pula dan akan membentuk
grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah menunjukakan angka 10
mm maka pena tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya
sampai hujan berhenti dan apabila air dalam pelampung telah penuh maka
pada kertas pias akan terdapat dua garis yaitu:
- Garis vertical yang menunjukkan besar kecilnya curan hujan
- Garis horizontal yang menunjukkan jam (waktu) selama turunnya hujan.
Pada saat alat tidak digunakan maka alat harus ditutup untuk mencegah air
masuk dari samping.
2.2 Hasil Pencatatan Ombrometer Tipe Hellman pada tanggal 11, 12
dan 16 April 2018

2.2.1 Tabel curah hujan pada tanggal 11, 12 dan 16 April 2018
No Hari/Tanggal Waktu Curah Hujan
1. Rabu, 11 April 2018 21.30 WIB 1 mm
2. Kamis, 12 April 2018 12.00 WIB 10 mm
12.20 WIB 10 mm
13.00 WIB 7 mm
3. Senin, 16 April 2018 14.10 WIB 10 mm
14.20 WIB 3 mm

Gambar: kertas pias pada tanggal 11 dan 12 April 2018

Gambar : kertas pias pada tanggal 16 April 2018


2.3 Pembahasan
Praktikum pengamatan curah hujan pada ombrometer tipe
Hellman kedua ini dilakukan secara mandiri. Proses pengamatan
dilakukan dalam rentan waktu seminggu sebelum praktikum selanjutnya.
Dari hasil pengamatan diperoleh hasil berupa data curah hujan. Hujan
terjadi pada hari Rabu, 11 April, Kamis, 12 April dan hari Senin, 16 April
2018.
Pada data curah hujan pertama yaitu hari Rabu, 11 April 2018
diawali dengan pemasangan kertas pias pada ombrometer yang dilakukan
pada hari Rabu, 11 April 2018 pukul 13.00 WIB dan kertas dilepas setelah
24 jam kemudian. Hujan terjadi pada hari Rabu pada pukul 21.30 WIB
dengan intensitas hujan sedang dalam waktu yang tidak lama, tercatat
oleh ombrometer bahwa hujan pada saat itu memiliki curah hujan
sebanyak 1 mm. Artinya, air hujan yang masuk ke dalam mulut corong
ombrometer tidak banyak sehingga tercatat curah hujan pada saat itu
hanya 1 mm.
Pada data curah hujan kedua yaitu hari Kamis, 12 April 2018
tercatat oleh ombrometer curah hujan sebanyak 27 mm. Hujan yang turun
pada pukul 11.30-14.00 dengan intensitas hujan tinggi menyebabkan
terjadinya pergerakan kurva dari posisi minimum ke posisi maksimum.
Pena bergerak sebanyak 10 mm pada pukul 12.00 WIB, setelah mencapai
pada puncak maksimum yaitu 10 mm maka secara otomatis pena pencatat
akan turun pada posisi 0, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan
terjadinya pergerakan kurva peningkatan curah hujan yang tercatat oleh
pena pencatat bergerak sampai puncak maksimum pada pukul 12.20 WIB.
pada pukul 13.00 WIB intensitas hujan menurun dan pena pencatat curah
hujan bergerak pada posisi 7, artinya pada pukul 13.00 tercatat curah hujan
sebanyak 7 mm.
Data curah hujan ketiga tercatat hujan terjadi pada hari Senin, 16
April 2018 pada pukul 14.00-14.30 WIB. Hujan yang terjadi pada saat itu
memiliki intensitas hujan tinggi, namun dalam waktu yang tidak lama.
Kertas pias dipasang pada hari Senin pukul 09.00 WIB dan dilepas dari
silinder Hellman pada hari Selasa pukul 09.00 WIB. Hujan yang turun
pada pukul 14.00-14.30 WIB tercatat pada ombrometer curah hujan
sebanyak 13 mm. Pena pencatat sampai pada posisi maksimum pukul
14.10 WIB kemudian pena bergerak lagi pada posisi 3 mm. Artinya
intensitas hujan sudah menurun.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada praktikum 4 menghitung curah hujan dengan alat penakar


hujan tipe Hellman dapat diperoleh hasil berupa curah hujan. Hujan yang
terjadi pada hari Rabu, Kamis, dan Senin memiliki curah hujan yang
berbeda-beda. Tercatat bahwa hujan yang terjadi pada hari Rabu pukul
21.30 WIB memiliki curah hujan sebanyak 1 mm. Sedangkan curah hujan
yang tercatat pada hari Kamis, 12 April 2018 sebanyak 27 mm. Dan curah
hujan yang tercatat pada hari Senin, 16 April sebanyak 13 mm. Diketahui
bahwa hujan yang terjadi setiap harinya memiliki curah hujan yang
berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

Yoheser, Yeni. Curah Hujan. https://www.academia.edu/8435150/Curah_Hujan


Diakses pada 11 April 2018.

Aha. 2017. Pengertian, Pengukuran, dan Proses Terjadinya Curah Hujan.


http://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Pengukuran-dan-Proses-
Terjadinya-Curah-Hujan-adalah.html. Diakses pada 11 April 2018.

Anda mungkin juga menyukai