Disusun Oleh :
Ulfi Istiningdiah
1713034039
Hujan merupakan titik-titik air yang jatuh ke permukaan bumi hasil dari
kumpulan titik-titik air yang sudah sampai pada titik jenuh ( kondensasi)
suatu siklus hidrologi. Hujan di suatu tempat berbeda-beda tergantung
pada awan yang mengandung titik-titik hujan didalamnya.
Sedangkan Curah hujan atau yang juga sering disebut presipitasi adalah
jumlah air hujan yang turun pada daerah tertentu dalam waktu tertentu.
Curah Hujan juga dapat dikatakan sebagai air hujan yang terkumpul di
tempat datar yang tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir
setelah hujan turun. Satuan curah hujan selalu dinyatakan dalam satuan
milimeter atau inchi namun untuk di indonesia satuan curah hujan yang
digunakan adalah dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan dalam 1
(satu) milimeter memiliki arti dalam luasan satu meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air
sebanyak satu liter.
Intensitas hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu
tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun,
dan sebagainya ; yang berturut-turut sering disebut hujan jam-jaman,
harian, tahunan, dan sebagainya. Biasanya data yang sering digunakan
untuk analisis adalah nilai maksimum, minimum dan nilai rata-ratanya.
Untuk mengukur besarnya curah hujan, digunakan alat yang disebut
penakar hujan (ombrometer). Alat ini merupakan alat yang terdiri dari
corong dan tabung penampung. Curah hujan diukur dalam skala milimeter
(mm) atau sentimeter (cm). Dari pengukuran curah hujan akan didapatkan
beberapa data yang kemudian diolah menjadi tiga jenis hasil pengukuran
seperti berikut:
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui bagian-bagian dari ombrometer tipe hellman
1.2.2 Untuk mengetahui hasil pencatatan curah hujan yang terjadi pada
tanggal 11, 12 dan 16 April 2018
Alat pengukur curah hujan tipe Hellman bekerja secara otomatis, tingginya
150 cm dari permukaan tanah. Alat ini berfungsi untuk mengukur
besarnya curah hujan dalam satu hari atau 24 jam dalam satuan (mm)
pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi.
Bagian - bagian alat :
- Mulut corong
berfungsi sebagai tempat masuknya air hujan yang berdiameter
200 cm
- Logam selubung
alat yang berbentuk silinder dan berpintu lebar.
- Penampung air
Penampung yang terdapat dalam penampung air.
- Pias Hellman yang dipasang melingkar pada silinder Hellman
tempat grafik tertera.
- Pena pencatatan
sebagai pencatat intensitas hujan pada grafik.
- Jam Hellman
berbentuk silinder yang berputar lengkap dengan kunci pemutar
Pipa penghubung corong dengan pelampung.
- Pipa Happel
berfungsi sebagai tempat yang dilalui air lebih yang tumpah dari
pelampung.
- Gelas ukur berskala.
Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh akan masuk kedalam mulut
corong ombrometer kermudian diteruskan dalam selang/saluran ke
mekanisme pelampung dengan pena kemudian air hujan akan ditampung
dalam gelas ukur. Bila hujan berlangsung terus, maka pelampung akan
terangkat dan pena pencatat akan terangkat pula dan akan membentuk
grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah menunjukakan angka 10
mm maka pena tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya
sampai hujan berhenti dan apabila air dalam pelampung telah penuh maka
pada kertas pias akan terdapat dua garis yaitu:
- Garis vertical yang menunjukkan besar kecilnya curan hujan
- Garis horizontal yang menunjukkan jam (waktu) selama turunnya hujan.
Pada saat alat tidak digunakan maka alat harus ditutup untuk mencegah air
masuk dari samping.
2.2 Hasil Pencatatan Ombrometer Tipe Hellman pada tanggal 11, 12
dan 16 April 2018
2.2.1 Tabel curah hujan pada tanggal 11, 12 dan 16 April 2018
No Hari/Tanggal Waktu Curah Hujan
1. Rabu, 11 April 2018 21.30 WIB 1 mm
2. Kamis, 12 April 2018 12.00 WIB 10 mm
12.20 WIB 10 mm
13.00 WIB 7 mm
3. Senin, 16 April 2018 14.10 WIB 10 mm
14.20 WIB 3 mm
3.1 Kesimpulan