Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM 4

Mencatat Curah Hujan Dengan Menggunakan Alat Penakar Tipe Hellman

Di susun oleh : Nelis Syafa’ah

NPM : 1713034017

Dosen pengampu : Drs. I Gede Sugiyanta, M.si.

Mata kuliah : meteorologi & klimatologi

LABORATORIUM METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mempelajari Geografi tidak terlepas dari aspek fisik maupun


sosialnya. Dalam mengkaji aspek fisik kita akan mempelajari dinamika
geosfera salah satunya adalah atmosfer. Atmosfer dalah lapisan udara yang
menyelubungi bumi. Lapisan terbawah atmosfer adalah troposfer. Ciri
khusus lapisan troposfer adalah adanya dinamika cuaca dan iklim. Disini
kita akan membahas mengenai salah satu unsure cuaca dan iklim yaitu
hujan. Hujan adalah peristiwa jatuhnya air atau Kristal es hingga ke
permukaan bumi berasal dari proses evaporasi, kondensasi hingga
presipitasi yang terdapat di atmosfer. Curah hujan yang jatuh ke bumi
dapat di ukur menggunakan alat penakar curah hujan salah satunya
ombrometer tipe hellman. Penakar hujan jenis hellman ini merupakan
suatu alat penakar hujan berjenis recording atau dapat mencatat sendiri.
Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari pada jam-
jam tertentu meskipun cuaca dalam keadaan baik. Alat ini mencatat jumlah
curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertical yang tercatat pada
kertas pias.

B. Rumusan Masalah

1. Apa penegertian curah hujan dan bagaimana sifat hujan ?


2. Bagaimanakah kegunaan alat, bagian-bagian alat dan cara kerja
penakar hujan jenis hellman ?
3. Bagaimanakah hasil pencatatan curah hujan menggunakan alat tipe
hellman selama 48 jam ?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian curah hujan dan bagaiman sifat curah


hujan
2. Untuk mengetahui kegunaan alat, bagian-bagian alat dan cara kerja
penakar hujan jenis hellman
3. Untuk mengetahui hasil pencatatan curah hujan menggunakan alat tipe
hellman selama 48 jam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Curah hujan dan sifat hujan


Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut
ombrometer. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain adalah bentuk medan/topografi, arah lereng medan, arah
angin yang sejajar dengan garis pantai dan jarak perjalanan angina diatas
medan datar. Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair
maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi
(Handoko, 2003).
Hujan yang jatuh ke bumi baik langsung menjadi aliran maupun tidak
langsung yaitu melalui vegetasi atau media lainnya akan membentuk
siklus aliran air mulai dari tempat tinggi (gunung, pegunungan) menuju ke
tempat yang rendah baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah yang
berakhir di laut.
Peranan air dalam kehidupan sngat besar. Mekanisme kompleks
kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa kehadiran air. Bagian terbesar
bumi dan makhluk hidup juga terdiri air. Air yang berasal dari hujan
merpakan fenomena alam yang paling penting bagi terjadinya kehidupan
di bumi. Butiran hujan selain membawa molekul air juga membawa materi
yang penting bagi kehidupan seperti pupuk bagi tumbuhan. Mesikpun air
hujan sangat penting bagi kehidupan. Namun, di pihak lain Indonesia
belum mampu mengamati fenomena banyaknya curah hujan yang terjadi
pada suatu tempat secara otomatis dan tercatat pada database. Akibatnya
data curah hujan tidak dapat di manfaatkan.
Sifat Hujan

Sifat hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi
selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di
suatu tempat. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu:
1. Atas normal (A) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata
lebih besar dari 115%.
2. Normal (N) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata antara
85%-115%.
3. Bawah normal (BN) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata
kurang dari 85%.(Anonim,2011).
Normal curah hujan
1. Rata-rata Curah Hujan Bulanan
Rata-rata Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-
masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
2. Normal Curah Hujan Bulanan
Normal Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-
masing bulan selama periode 30 tahun.
3. Standar Normal Curah Hujan Bulanan
Standar Normal Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan
pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun, dimulai dari tahun
1901 s/d 1930, 1931 s/d 1960, 1961 s/d 1990 dan seterusnya.
Curah hujan di hitung harian, mingguan, hingga tahunan, sesuai dengan
kebuuhan. Pembangunan saluran drainase, selokan, irigasi, serta
pengendalian banjir selalu menggunakan data curah hujan ini, untuk
mengetahui berapa jumlah hujan yang pernah terjadi di suau tempat,
sebagai perkiraan pembuatan besarnya saluran atau sarana pendukung
lainnya saat hujan sebesar itu akan datang lagi dimasa mendatang.
B. Kegunaan alat, bagian-bagian alat dan cara kerja penakar curah
hujan tipe hellman.

Kegunaan alat
Sebagai penakar hujan secara otomatis ( recording atau dapat mencatat
sendiri ).

Bagian-bagian alat
1. Corong penakar dengan luas 200 cm.
2. Tabung denngan pelampung yang dihubungkan dengan pena.
3. Jam pemutar dan kertas pias.
4. Pipa siphon untuk menentukan batas ketinggian air pada tabung
pelampung 10 mm.
5. Panci penampung curah hujan.
6. Gelas ukur

Cara kerja alat

Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk ke dalam corong
penakar. Air yang masuk dalam corong penakar dialirkan masuk ke dalam
tabung pelampung. Penammbahan air hujan yang masuk dalam tabung
pelampung akan mengangkat pelampung yang berhubungan dengan pena
ke atas. Pergerakan pena akan membentuk grafik pada pias yang dipuutar
oleh jam pemutar, dimana sumbu x adalah waktu antara jam 07.00 hari ini
sampai jam 07.00 esok hari dan sumbu y adalah jumlah curah hujan
dengan nilai 0-10 mm. setelahm mencapai nilai 10 mm pada pias, air yang
tertampung dalam tabung pelampung dikeluarkan melalui pipa siphon dan
pena turun hingga nilai 0 pada pias. Pergerakan naik turunya pena akan
terus berlangsung sampai hujan berhenti. Air yang dikeluarkan dari tabung
pelampung kemuadian tertampung dalam panic penampung dan pada saat
penggantian pias, air yang tertampung ditakar dengan gelas ukur dan
dicatat pada pias. Data yang dihasilkan hujan dengan alat ini adalah waktu
( saat ) terjadinya hujan ( jam ), periode hujan, intensitas curah hujan dan
jumlah curah hujan ( mm ).

C. laporan hasil pencatatan curah hujan menggunakan alat tipe hellman


selama 48 jam dengan rentang waktu tiap 6 jam pengamatan

tabel pencatatan curah hujan

No Tanggal Pembagian Waktu Curah hujan


waktu (WIB) kenaikan (mm)
grafik

1 11 april 2018 08.00-14.00 11.10-12.00 10


12.20 10
13.00 7
14.00-20.00 - -
20.00-02.00 21.30 1
02.00-08.00 - -
Jumlah curah hujan 28
2 16 april 2018 09.00-15.00 14.00 10

14.10 3

15.00-21.00
21.00-03.00
03.00-09.00
Jumlah curah hujan 13
gambar kertas pias pengamatan tanggal 11 april 2018

1. Pengamatan pertama pada tanggal 11 april 2018

Berdasarkan grafik yang diperoleh dari kertas pias pada gambar yang ada
diatas dapat dijelaskan bahwa proses pencatatan curah hujan dilakukan
pada tanggal 11 april 2018, pada pukul 08.00 WIB. pada kertas pias
terdapat grafik lurus yang dimulai pada pukul 08.00 – 11.00 WIB,
kemudian pada pukul 11.10 grafik pada kertas pias mulai naik hingga
pukul 12.00 menunjukan jumlah curah hujan sebesar 10 mm,setelah 10
mm grafik pada kertas pias turun ke angka 0. Kemudian pada pukul 12.20
grafik kembali naik menunjukan angka 10 mm, setelah 10 mm grafik pada
kertas pias kembali turun. Kemudian pada pukul 13.00 grafik pada kertas
pias naik hingga pada angka 7 mm. ini menunjukan bahwa 6 jam pertama
yang dimulai dari pukul 08.00 sampai 14.00 WIB terjadi hujan, dengan
jumlah curah hujan sebesar 27 mm. Kemudian 6 jam berikutnya pada
pukul 14.00 – 20.00 WIB grafik menunjukan garis lurus pada angka nol
yang berarti pada saat itu tidak terjadi hujan.kemudian 6 jam berikutnya
yaitu pada pukul 21.30 terjadi kenaikan grafik ke angka 1 mm, hingga 6
jam berikutnya. Dengan demikian di peroleh hasil pencatatan jumlah curah
hujan sebesar 28 mm.

2. Pengamatan ke dua pada tanggal 16 april 2018

Berdasarkan gambar grafik pada kertas pias diatas dapat diketahui bahwa
pemasangan atau pencatatan curah hujan dilakukan pada tanggal 16 april
2018, yang dimulai pada pukul 09.00 WIB. Pada kertas pias, dapat dilihat
bahwa pada pukul 09.00-14.00 WIB grafik pada kertas pias menggambarkan
garis lurus menandakan bahwa diawal pencatatan tidak terjadi hujan.
Selanjutnya pada pukul 14.10 WIB grafik pada kertas pias mulai naik dari
angka 0, ini menunjukan bahwa sebelumnya pada pukul 14.00 WIB grafik
telah terangkat hingga 10 mm. setelah 10 mm grafik kembali turun ke angka
nol, dengan demikian diperoleh pencatatan jumlah curah hujan sebanyak 10
mm. namun dalam gambar kertas pias tidak terlihat jelas, grafik terangkat.
Karena dengan kenaikan yang dimulai dengan angka 0 sudah menunjukan
bahwa grafik pada kertas pias sebelumnya telah naik hingga 10 mm Kemudian
turun di angka 0. selanjutnya pada pukul 14.10 juga , grafik pada kertas pias
naik hingga 3mm. kenaikan ini menunjukan garis lurus yang dimulai dari
pukul 14.10- 08.00. dengan demikian diperoleh hasil pencatatan curah hujan
pada tanggal 16 april 2018 sebesar 13 mm.
BAB III

KESIMPULAN

Hujan adalah peristiwa jatuhnya rintik-rintik air atau Kristal es dari


atmosfer hingga ke permukaan bumi karena adanya proses evaporasi
hingga presipitasi. Sifat hujan adalah perbandingan antara jumlah curah
hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal
dari bulan tersebut di suatu tempat. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria,
yaitu:
1. Atas normal (A) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata
lebih besar dari 115%.
2. Normal (N) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata antara
85%-115%.
3. Bawah normal (BN) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata
kurang dari 85%.
Alat penakar curah hujan salah satunya adalah ombrometer tipe hellman.
Tipe hellman merupakan alat yang dapat mencatat sendiri atau recording.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 11 april 2018,
didapatkan jumlah curah hujan sebesar 28 mm dan pada tanggal 16 april
2018 didapatkan jumlah curah hujan sebesar 13 mm. Curah hujan yang
jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
adalah bentuk medan/topografi, arah lereng medan, arah angin yang sejajar
dengan garis pantai dan jarak perjalanan angin diatas medan datar.
Daftar pustaka

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/05/penakar-hujan-type-hellman.html

https://teknologisurvey.wordpress.com/2012/04/29/cara-kerja-penakar-hujan-
hellmann/

agusardiantoumby.blogspot.co.id/2016/01/hujan-sifat hujan-agroklimatologi-
acara.html

Anda mungkin juga menyukai