Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM 3

Mencatat Curah Hujan Dengan Menggunakan Alat Penakar Tipe Hellman

Di susun oleh : Nelis Syafa’ah

NPM : 1713034017

Dosen pengampu : Drs. I Gede Sugiyanta, M.si.

Mata kuliah : meteorologi & klimatologi

LABORATORIUM METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mempelajari Geografi tidak terlepas dari aspek fisik maupun sosialnya.
Dalam mengkaji aspek fisik kita akan mempelajari dinamika geosfera salah
satunya adalah atmosfer. Atmosfer dalah lapisan udara yang menyelubungi
bumi. Lapisan terbawah atmosfer adalah troposfer. Ciri khusus lapisan
troposfer adalah adanya dinamika cuaca dan iklim. Disini kita akan membahas
mengenai salah satu unsure cuaca dan iklim yaitu hujan. Hujan adalah
peristiwa jatuhnya air atau Kristal es hingga ke permukaan bumi berasal dari
proses evaporasi, kondensasi hingga presipitasi yang terdapat di atmosfer.
Curah hujan yang jatuh ke bumi dapat di ukur menggunakan alat penakar
curah hujan salah satunya ombrometer tipe hellman. Penakar hujan jenis
hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis recording atau dapat
mencatat sendiri. Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap
hari pada jam-jam tertentu meskipun cuaca dalam keadaan baik. Alat ini
mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertical yang
tercatat pada kertas pias.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kegunaan alat, bagian-bagian alat dan cara kerja penakar
hujan jenis hellman ?
2. Bagaimanakah laporan hasil pencatatan curah hujan menggunakan alat
tipe hellman selama 48 jam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kegunaan alat, bagian-bagian alat dan cara kerja
penakar hujan jenis hellman
2. Untuk mengetahui laporan hasil pencatatan curah hujan menggunakan alat
tipe hellman selama 48 jam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kegunaan alat, bagian-bagian alat dan cara kerja penakar curah hujan
tipe hellman.

Kegunaan alat
Sebagai penakar hujan secara otomatis ( recording atau dapat mencatat
sendiri ).

Bagian-bagian alat
1. Corong penakar dengan luas 200 cm.
2. Tabung denngan pelampung yang dihubungkan dengan pena.
3. Jam pemutar dan kertas pias.
4. Pipa siphon untuk menentukan batas ketinggian air pada tabung
pelampung 10 mm.
5. Panci penampung curah hujan.
6. Gelas ukur

Cara kerja alat

Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk ke dalam corong penakar.
Air yang masuk dalam corong penakar dialirkan masuk ke dalam tabung
pelampung. Penammbahan air hujan yang masuk dalam tabung pelampung
akan mengangkat pelampung yang berhubungan dengan pena ke atas.
Pergerakan pena akan membentuk grafik pada pias yang dipuutar oleh jam
pemutar, dimana sumbu x adalah waktu antara jam 07.00 hari ini sampai jam
07.00 esok hari dan sumbu y adalah jumlah curah hujan dengan nilai 0-10
mm. setelahm mencapai nilai 10 mm pada pias, air yang tertampung dalam
tabung pelampung dikeluarkan melalui pipa siphon dan pena turun hingga
nilai 0 pada pias. Pergerakan naik turunya pena akan terus berlangsung
sampai hujan berhenti. Air yang dikeluarkan dari tabung pelampung
kemuadian tertampung dalam panic penampung dan pada saat penggantian
pias, air yang tertampung ditakar dengan gelas ukur dan dicatat pada pias.
Data yang dihasilkan hujan dengan alat ini adalah waktu ( saat ) terjadinya
hujan ( jam ), periode hujan, intensitas curah hujan dan jumlah curah hujan
( mm ).

B. laporan hasil pencatatan curah hujan menggunakan alat tipe hellman


selama 48 jam dengan rentang waktu tiap 6 jam

1. Pengamatan Yang Dilakukan Pada Tanggal 10 April 2018


Berdasarkan grafik yang diperoleh dari kertas pias tersebut dapat dijelaskan
bahwa proses pencatatan curah hujan dilakukan pada tanggal 9 april 2018,
pada pukul 08.00 WIB. pada kertas pias terdapat grafik lurus yang dimulai
pada pukul 08.00 – 19.00, ini menunjukan bahwa 6 jam pertama tidak terjadi
hujan sehingga pada kertas pias grafiknya menunjukan angka nol. Kemudian
6 jam berikutnya pada pukul 19.00 WIB grafik mulai naik, tepatnya pukul
19.30 WIB grafik terangkat hingga menunjukan pada jumlah curah hujan
yaitu 10 mm, setelah pada angka 10 mm grafik kembali turun ke angka nol
kemudian grafik kembali naik pada angka 10 mm pada pukul 19.40 WIB.
Kemudian 6 jam berikutnya, pada pukul 21.00 WIB grafik curah hujan
menunjukan kenaikan sebesar 7 mm. dengan demikian di peroleh hasil
pencatatan jumlah curah hujan sebesar 27 mm.

2. Pengamatan ke dua pada tanggal 10 april 2018

Pengamatan kedua grafik jumlah curah hujan pada kertas pias menunjukan
angka 0, karena pada tanggal 10 april selama 24 jam tidak terjadi hujan.
BAB III

KESIMPULAN

Hujan adalah peristiwa jatuhnya rintik-rintik air atau Kristal es dari atmosfer
hingga ke permukaan bumi karena adanya proses evaporasi hingga
presipitasi. Alat penakar curah hujan salah satunya adalah ombrometer tipe
hellman. Tipe hellman merupakan alat yang dapat mencatat sendiri atau
recording. Dalam pengamatan yang dilakukan selama 48 jam diperoleh hasil
jumlah curah hujan sebesar 27 mm yaitu pada tanggal 9 april 2018, kurva
mengalami kenaikan mulai dari pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Daftar pustaka

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/05/penakar-hujan-type-hellman.html

https://teknologisurvey.wordpress.com/2012/04/29/cara-kerja-penakar-hujan-
hellmann/

Anda mungkin juga menyukai