Kelompok 9
1. Arini Shufia Dwi Sukmawati 201510101013 (Koordinator Kelompok)
2. Cahya Puji Inayah 201510101014 (Anggota Kelompok)
3. Taruna Ananta Bhakti 201510101065 (Anggota Kelompok)
4. Alfina Damayanti 201510101067 (Anggota Kelompok)
A. OMBROMETER
Pengertian :
Ombrometer adalah alat pengukur curah hujan yang umumnya dinamakan sebagai
penakar hujan. Alat ini di pasang di tempat terbuka, sehingga air hujan akan diterima
langsung oleh ombrometer. Satuan dari Ombrometer adalah (mm) dan ketelitian
pembacaannya sampai dengan 0,1 mm. Pembacaan dilakukan sekali sehari pada pukul 07.00
pagi.
Cara Kerja:
Cara kerja ombrometer merupakan pengukuran curah hujan yang bisa dilakukan dengan
prosedur atau langkah-langkah sebagai berikut :
1. Dilakukan pengamatan untuk curah hujan yang dilaksanakan pada setiap jam 7 pagi
waktu setempat dengan jam yang sudah ditentukan
2. Membuka kunci yang digembok agar air di gelas penakar hujan tertampung ke dalam
gelas tersebut
3. Seandainya curah hujan melebih 25 mm atau belum mencapai 25 mm sebaiknya kran
ditutup terlebih dahulu, hanya saja tetap melakukan pembacaan dan pencatatan.
4. Untuk menghindari salah akibat parallax, pembacaan tersebut yang terjadi pada curah
hujan di gelas penakar di dasar meniskusnya
5. Jika dasar meniskus tidak tepat pada garis yang ada atau ditentukan skalanya,
sebaiknya diambil saja garis skala yang terdekat dengan keberadaan dasar meniskus
6. Jika dasar meniskus tepat berarti ambil di antara dua garis skala dan dibaca ketika
angka yang berada di ganjil
Jadi prinsipnya setelah terjadi hujan, air hujan akan masuk ke dalam corong penakar. Air
yang masuk dalam penakar juga akan dialirkan dan terkumpul di dalam tabung yang berada
di penampungan. Jam pengamatan pada air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur
lalu selanjutnya jumlah curah hujan yang tertampung melebihi kapasitas yang ada di gelas
ukur dengan air hujan tertampung dapat terukur semuanya.
Prinsip Kerja :
Pada penakar hujan tipe Ombrometer, prinsip kerjanya yaitu menampung air hujan pada
sebuah penampungan air dan terdapat kran yang berfungsi untuk. mengeluarkan air hujan
yang tertampung pada penampungan air tersebut. Setiap sehari sekali di waktu yang sama
petugas menakar air hujan yang telah tertampung pada gelas ukur yang memiliki satuan
mm, sehingga didapatkan nilai curah hujan pada hari tersebut. Pada penakar hujan tipe
Hellman prinsip kerjanya seperti penakar hujan tipe ombrometer tetapi pada penakar hujan
ini dapat merekam berapa lama terjadinya hujan pada hari tersebut, penghitungan tersebut
dilakukan dengan menggunakan jam bekker yang diberi pena dan memutar kertas pias
(Permana, 2015).
Cara Kerja :
1. Panci dipasang di lapangan terbuka.
2. Panci diisikan dengan jumlah air yang diketahui (luas permukaan diketahui, kedalaman
air diukur secara rutin).
3. Setiap batang pemutar pengukur disetel sehingga hook menempel pada awal air
4. Air dibiarkan menguap (biasanya 24 jam). Misalnya diukur pada pukul 7 pagi apabila ada
hujan diukur secara bersamaan.
5. Setelah itu hook disetel kembali menempel pada air
6. Setelah 24 jam, air yang tersisa kedalamannya diukur selisih antara awal dan akhir akibat
evaporasi tersebut.
7. Jumlah evaporasi per satuan waktu (perbedaan kedalaman dua keadaan air) diukur,
hasilnya adalah evaporasi panci (Epan dalam mm/hari).
8. Epan dikalikan dengan koefisien panci untuk mendapatkan nilai ETo.
Prinsip Kerja:
Prinsip kerja panci evaporasi yaitu mengukur air yang tertampung didalam panci evaporasi
dengan luas permukaan dan kedalaman panci yang sudah diketahui. Air yang ada di dalam
panci akan diukur perbedaan ketinggian antara awal pengukuran dan akhir pengukuran akibat
penguapan air setelah 24 jam air berada dalam panci.
C. TERMOMETER
Pengertian :
Alat untuk mengukur temperatur adalah thermometer. Ada beberapa jenis Termometer yang
digunakan dalam pengamatan meteorologi dan klimatologi khususnya dapat pula digunakan
untuk kepentingan pertanian, yaitu thermometer bola basah dan bola kering.
- Termometer Bola Basah adalah thermometer yang dilapisi kain agar selalu basah,
biasanya digunakan untuk mengukur titik jenuh dalam udara. Termometer ini akan
mengukur suhu yang dibutuhkan untuk menguapkan air di kain tersebut. Ketika
kelembaban udara kecil, maka air akan mengambil panas dari termometer tersebut
sehingga suhu pada termometer bola basah akan menurun. Itulah mengapa saat siang
hari selisih antara bola kering dan bola basah cukup jauh dibandingkan malam hari.
Selisih dari suhu termometer bola kering dan bola basah digunakan untuk menentukan
kelembaban udara/ relative humidity.
- Termometer Bola Kering digunakan untuk mengukur suhu udara pada lingkungan
sangkar. Termometer ini terdiri dari tabung gelas yang di dalamnya terdapat pipa
kapiler yang berisikan air raksa. Ketika suhu naik, maka air raksa akan memuai dan
menunjukkan skala suhu pada lingkungan.
Cara Kerja
- Termometer Bola Basah
Wer Bulb Temperature (Temperatur bola basah), suhu bola basah ini diukur dengan
menggunakan thermometer yang bulbnya (bagian bawah thermometer) dilapisi
dengan kain yang telah basah kemudian dialiri udara yang ingin diukur suhunya.
Perpindahan kalor terjadi dari basah tersebut. Kalor dari udara akan digunakan untuk
menguapkan air pada kain basah tersebut, setelah itu baru digunakan untuk
memuaikan cairan yang ada dalam thermometer.
Untuk menjelaskan apa itu wet bulb temperature, dapat kita gambarkan jika ada suatu
kolam dengan panjang tak hingga diatasanya ditutup. Kemudiam udara dialirkan
melalui permukaan air. Dengan adanya perpindahan kalor dari udara ke permukaan
air maka terjadilah penguapan. Udara menjadi jenuh diujung kolam air tersebut. Suhu
disinilah yang dinamakan Wet Bulb Temperature.
- Termometer Bola Kering
Dry Bulb Temperature (Temperatur bola kering), yaitu suhu yang ditunjukkan dengan
thermometer bulb biasa dengan bulb dalam keadaan kering. Seperti yang diketahui
bahwa thermometer menggunakan prinsip pemuaian zat cair dalam thermometer. Jika
kita ingin mengukur suhu udara dengan thermometer biasa maka terjadi perpindahan
kalor dari udara ke bulb thermometer. Karena mendapatkan kalor maka zat cair
(misalkan: air raksa) yang ada di dalam thermometer mengalami pemuaian sehingga
tinggi air raksa tersebut naik. Kenaikan ketinggian cairan ini yang di konversikan
dengan satuan suhu (Celcius, Kelvin, Fahrenheit, dll.)
Prinsip Kerja :
- Termometer Bola Kering
Menggunakan prinsip pemuaian zat cair dalam termometer yang ketika terjadi
perpindahan kalor dari udara ke bulb termometer akan membuat tinggi air raksa naik.
Kenaikan ini dikonversikan ke dalam satuan derajat (celcius, Fahrenheit, dll)