PEMBAHASAN
2.1
Alat-Alat Klimatologi
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi
pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cuaca merupakan keadaan fisik
atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek.
A. Lysimeter
Alat ini berguna untuk mengukur penguapan air didalam tanah yang mana
ditanah tempat pengujian tersebut terdapat beberapa jenis tanah dengan keadaan
permukaan yang berbeda. Seperti permukaan satu dengan yang lain, ada yang terdapat
tanah kosong (bare Land), tanah yang ditanami rumput, tanah yang ditanami pepohonan
kecil, dan bisa juga tanah berpasir.
alat
dipagi
hari,
alat dibalik
dan
dikembalikan
sehingga permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air dalam alat volumenya konstan
dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi sehingga air
turun kebawah. Cara hitung alat ini bisa menggunakan satuan Calori/Langley, atau
dengan Joule. Jika kalori maka rumus yang dipakai adalah:
(ml air yang turun - 0 (Curah hujan) x 20,8) dan jika Joule:
D. Ombrometer
Ombrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur hujan. Ada dua jenis
Ombrometer, yaitu Ombrometer Observarium, dan Penakar Hujan Otomatis (Tipe
Hellman).
1. Ombrometer Observarium
Penakar hujan ini tipe non otomatis (non recording), bentuknya sederhana terbuat
dari seng plat tinggi kurang lebih 60 Cm dicat aluminium, ada juga yang terbuat dari pipa
pralon tinggi 100 Cm.
Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat, mulut corong (bagian
atasnya) terbuat dari kuningan yang berbentuk cincin (lingkaran ) dengan luas
100 Cm2.
Kaki yang berbentuk silinder, tempat memasang penakar hujan pada pondasi
kayu dengan cara disekrup.
Gelas ukur penakar hujan untuk luas corong 100 Cm2 , dengan skala ukur 0 s/d
25 mm. Keseragaman pemasangan alat, cara pengamatan, dan waktu observasi
sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pengamatan yang teliti, dengan
maksud data yang dihasilkan dapat dibandingkan satu sama lain.
Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam 07.00 waktu
setempat (00.00 GMT), atau jam-jam tertentu.
Buka kunci pengaman dan letakkan gelas penakar hujan dibawah kran, kemudian
kran dibuka agar airnya tertampung dalam gelas penakar.
Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm. sebelum mencapai skala 25 mm.
kran ditutup dahulu, lakukan pembacaan dan catat. Kemudian lanjutkan
pengukuran sampai air dalam bak penakar habis, seluruh yang dicatat
dijumlahkan.
Bila dasar meniskus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang
terdekat dengan dasar meniskus tadi.
Bila dasar meniskus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil atau
dibaca ke angka yang ganjil, misalnya : 17,5 mm. menjadi 17 mm.. 24,5 mm.
menjadi 25 mm.
Untuk pembacaan lebih kecil dari 0,5 mm, pada kartu hujan ditulis angka 0 (Nol)
dan tetap dinyatakan sebagai hari hujan.
Jika tidak ada hujan, beri tanda ( ) atau ( . ) pada kartu hujan.
Jika tidak dapat dilakukan pengamatan dalam satu atau beberapa hari, beri tanda
(X) pada kartu hujan.
Apabila gelas penakar hujan biasa (Obs.) pecah, dapat digunakan gelas penakar
hujan Hellman dimana hasil yang dibaca dikalikan 2. Atau dapat juga dipakai
gelas ukur yang berskala ml. (Cc), yang dapat dibeli di Apotek terdekat.
E. ARWS (Auto
Rain
Water
(Auto
Rain Water
Sampler)
ARWS
Sampler)
digunakan
untuk mengoperasikan
penakar hujan otomatis untuk menampung sampel air hujan. Peralatan sensor yang
dipakai ini sangat peka, begitu saat hujan terjadi maka motor penggerak akan membuka
tutup peralatan pengumpul sampel air hujan secara otomatis yang kemudian sampel air
hujan dialirkan melalui selang ke botol plastik yang berbahan dasar polyethylene. Sensor
ini akan menutup secara otomatis selama tidak ada periode hujan (saat hujan berhenti)
yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah terkontaminasinya sampel air hujan
oleh polutan yang terbawa saat periode endapan kering (dry deposition) seperti debu yang
dibawa oleh angin.
Gambar 10 ARWS
F. Campbel Stokes
Campbell Stokes mengukur amanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan
jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar
matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan
meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat
tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus
tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang
konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika
matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias
terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak
dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar
yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
Cara Kerja:
Pemfokusan sinar matahari
Pemasangan alat sedemikian rupa
Mangkuk tempat pemasangna kertas pias harus menunjukkan arah timur barat.
Bagian bawah alat harus datar (diatur dengan leveling).
Lensa bola bersama dengan kertas pias dimiringkan sesuai dengan letak lintang
tempat pengamatan.
Cara pengamatan :
Kertas pias dipasang dan diganti tiap sore hari pada pukul 18.00.
Kertas pias yang digunakan ada tiga macam, yaitu bentuk lurus, bengkok panjang
G. Anemometer
Cara kerja alat :
Alat dipasang pada tiang/menara dengan ketinggian 0,5 m, 2 m, atau 10 m sesuai
Cara pengamatan :
Tiap pagi hari pukul 07.00 dibaca angka pada alat pencatat.
Rerata kecepatan angin dapat dihitung dari besarnya selisih pembacaan hari II
dengan pembacaan I (jarak tempuh angin) dibagi dengan waktu antara
Anemograf memiliki fungsi yang sama namun alat itu bekerja dengan
menggunakan sensor yang menghasilkan grafik.
H. Sangkar Meteorologi
I. Piche
Piche digunakan sebagai pengukur penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini
tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang
sesungguhnya terjadi. Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan
debu. Pada prinsipnya Piche evaporimeter terdiri dari:
Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa
gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau
persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan
dilenghkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga
mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang
melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter
pipa.
dapat mengamati dan mencatat unsur-unsur cuaca, yaitu Suhu udara, Tekanan udara,
Kelembaban udara, Arah dan kecepatan angin, Curah hujan, dan Radiasi matahari.
Hasil pengamatan yang tercatat dari alat TMOS ini kemudian data tersebut
dipancarkan oleh VSAT (Very Small Apperture Terminal) melalui Satelit Palapa B4 ke
NCC (National Control Centre) di BMG pusat Jakarta untuk diproses lebih lanjut pada
NPC (NationalProcessing Centre).