Anda di halaman 1dari 2

D i a g r a m M o o d y , y a i t u d i a g r a m k o e f i s i e n g e s e k f u n g s i a n g k a Reynold dan

kekasaran relatif pipa.


Menggunakan Diagram Moody adalah untuk memperoleh nilai gesekan pipa (f) dan dapat dilakukan
dengan
mengetahui
beberapa
parameter
seperti
berikut
:
1. Material Pipa, untuk mengetahui nilai kekasaran pipa (epsilon atau e)
2. Diameter Pipa (D)
3. Bilangan Reynold (Re)
Yang berhubungan dengan Daisy-Weisbach dan untuk sepenuhnya dikembangkan aliran dalam pipa
melingkar.
Angka Froude
Pertama kali ditemukan oleh William Froude tahun 1861, pada awalnya penemuan ini digunakan
untuk memperkirakan pengaruh gelombang permukaan air terhadap arah aliran fluida, aplikasinya
saat itu untuk memperkirakan kestabilan kapal terhadap gelombang yang terjadi.

Angka Froude (Froude number) sama halnya dengan angka reynold yaitu tidak memiliki dimensi
(tidak ada satuannya), berbeda dengan Reynold yang menjelaskan perilaku aliran fluida dibawah
permukaan (apakah turbulen atau laminer) angka Froude lebih ke permukaan dari aliran fluida
(gelombang yang terjadi diatas permukaan dan kemampuannya melawan arus aliran).

Angka froude ini di definisikan sebagai perbandingan (rasio) antara kecepatan aliran (U) terhadap
kecepatan fase gelombang air (c) diatas permukaan. (c=akar g x L).

ekspresi tersebut bisa diformulasikan seperti dibawah ini:

dimana:

v atau U = kecepatan fluida (m/s)

g= percepatan gravitasi (m/s^2)

h = ketinggian kolom air.

Parameter angka froude:

jika Fr<1 maka aliran dikatakan subkritikal

jika Fr=1 maka aliran dikatakan kritikal

jika Fr>1 maka aliran dikatakan superkritikal

Maksud dari parameter:

Menurut Froude jika Fr<1 maka aliran dikatakan tenang (tranquil) atau subkritikal dan gelombang
permukaan (gelombang air yang terbentuk di permukaan) dapat bergerak (berjalan) melawan arus
yang mengalir, jika Fr=1 maka aliran dikatakan kritikal atau berada antara fase subkritis dan
superkritis (superkritikal alias alirannya cepat), kemudian untuk supercritical alirannya sangat cepat
dibandingkan aliran lainnya dan tentunya kondisi yang memungkinkan hal ini kedalaman aliran (y)
haruslah dangkal.
Logika awam kita dalam memebedakan antara aliran subkritis (Fr<1) dan superkritis (Fr>1) bisa kita
bayangkan pada perilaku gelombang pada arus tenang dan arus yang kuat. aliran yang lambat
(biasanya di lingkungan dengan air yang dalam) ketika anda melempar batu ke air tersebut maka akan
terbentuk gelombang bukan? nah meski airnya mengalir (pelan sekali) gelombang yang terbentuk tadi
akan bergerak secara radial kesegala arah bahkan mampu bergerak melawan arus.. nah kemampuan
gelombang bergerak melawan arus ini masuk kategori aliran (arus fluida yang mengalir) bersifat
subcritical (subkritis), tapi gelombang yang tidak mampu bergerak melawan arus karena arusnya
begitu kuat (misalnya di sungai) maka arus kuat ini dikatakan supercritical (superkritis) (Fr>1).

Anda mungkin juga menyukai