Anda di halaman 1dari 19

PERCOBAAN 2

GAYA GESEK

LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum Fisika Dasar I
yang Diampu oleh Ibu Dr. Herlin Pujiarti, M.Si.

Disusun oleh Kelompok 3 Offering AB:

Eka Zida Fadlilah NIM : 210321606859


Emil Arif ‘Aly Zamora NIM : 210321606880
Erine Trisnasari NIM : 210321606816

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerapan ilmu fisika selalu ada dalam kehidupan sehari-hari karena pada setiap
aktivitas yang dilakukan selalu ada sentuhan baik pada makhluk hidup maupun benda
mati. Salah satu ilmu fisika yang sering kita temui adalah mekanika. Setiap benda yang
bergerak pasti memiliki konsep mekanika di dalamnya. Mekanika yang berarti gerak
pada benda ini dapat berupa gerak translasi, rotasi, maupun gabungan dari keduanya
yaitu translasi – rotasi. Pada setiap benda yang bergerak, pasti memiliki kecepatan
tertentu. Gaya gerak adalah gaya non konservatif yang bekerja pada dua permukaan
yang saling bergerak satu sama lain.
Ketika sebuah benda sedang bergerak, baik pada suatu permukaan ataupun pada
media kental seperti udara atau air, ada kekuatan yang melawan gerak benda itu karena
benda berinteraksi dengan lingkungannya. Kekuatan yang melawan ini disebut dengan
gaya gesek. Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai gaya gesek. Contoh dari
gesekan yang sering kita lihat adalah gesekan antara kursi dengan lantai, kaki dengan
tanah, dan masih banyak lagi. Gaya gesek penting dalam kehidupan nyata. Oleh karena
itu, pengetahuan mengenai gaya gesek diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-
hari sehingga pemahaman mengenai gaya gesek berguna untuk menentukan dan
menyesuaikan besar serta jenis gaya gesekan yang diperlukan dalam suatu masalah di
kehidupan sehari-hari.

B. Landasan Teori
Tidak bergeraknya benda meskipun diberikan gaya dorong menandakan bahwa
resultan gaya yang bekerja pada benda nol. Di samping gaya dorong yang kita berikan,
ada gaya lain yang bekerja pada benda yang besarnya sama dengan gaya yang kita
berikan tetapi berlawanan arah. Gaya itu merupakan gaya gesek antara permukaan
benda dengan permukaan bidang. Arah gaya gesek menyinggung dua permukaan yang
bersentuhan atau tegak lurus garis normal dua permukaan yang bersentuhan.
Hukum-hukum tentang gaya gesekan merupakan hukum-hukum empiris, yang
tidak didasarkan pada teori tertentu, melainkan semata-mata berdasarkan pengamatan
belaka. Hukum-hukum tersebut menyatakan bahwa gaya gesekan yang bekerja jika di
antara dua benda yang bersinggungan adalah :
a. Sebanding dengan gaya normal
b. Tak tergantung pada luas permukaan
c. Tak tergantung kepada kecepatan relatif

Dua hukum pertama di atas, dikemukakan oleh Leonardo Da Vinci, sedangkan


hukum yang ketiga oleh Charles A. Coulomb.
Misalkan benda ditarik dengan gaya 𝑭 = 𝑖̂ 𝑭 𝑐𝑜𝑠  + 𝑗̂ 𝑭 𝑠𝑖𝑛  dan pada
permukaan sentuh benda dengan lantai ada gaya gesekan 𝒇 = −𝑖̂𝒇.
Gaya yang menyeimbangkan 𝑭 dan menjaga benda tetap diam, bekerja ke kiri
disebut gaya gesek statis (𝒇𝑠 ). Maka, gaya total yang bekerja pada benda setelah
menambahkan gaya normal dan berat adalah :
𝑭𝑻 = 𝑭 + 𝒇 + (𝑁 − 𝑊) 𝑗̂
𝑭𝑻 = 𝑖̂ (𝑭 𝑐𝑜𝑠  − 𝒇𝑠 ) + 𝑗̂ (𝑭 𝑠𝑖𝑛  + 𝑁 − 𝑊)
Benda belum bergerak jika terpenuhi :
𝑭 cos  − 𝒇𝑠 = 0
Atau
𝒇𝑠 = 𝑭 cos 
Saat kita memperbesar 𝑭, benda akan tergelincir. Saat benda tepat akan
tergelincir, 𝒇𝑠 bernilai maksimum (𝒇𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 ). Saat 𝑭 melampaui 𝒇𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 , benda dapat
bergeser dan bergerak. Ketika benda bergerak, maka gaya geseknya kurang dari
𝒇𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 . Jika sebuah benda meluncur pada lantai datar, maka lajunya akan berkurang
dan suatu saat akan berhenti. Kenyataan ini menunjukkan bahwa suatu gaya bekerja
pada balok itu dengan arah berlawanan dengan gerak benda. Kita sebut gaya gesek
untuk benda yang sedang bergerak sebagai gaya gesek kinetis (𝒇𝑘 )
Percepatan benda akan sama dengan nol dan benda akan bergeser ke kanan
dengan kelajuan tetap jika :
𝑭 cos  = 𝒇𝑘
Besarnya gaya gesek statis antara dua permukaan yang bersentuhan :
𝒇𝑠 ≤ 𝜇𝑠 𝑁
Tanda sama dengan (=) pada persamaan (4) berlaku saat kedua permukaan tepat
akan tergelincir, yakni saat :
𝒇𝑠 = 𝒇𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜇𝑠 𝑁
Tanda tidak sama dengan berlaku ketika kedua permukaannya tidak dalam
keadaan akan tergelincir.
Besarnya gaya gesek kinetis yang bekerja antara dua permukaan adalah :
𝒇𝑘 = 𝜇𝑘 𝑁

Keterangan :
𝜇𝑠 = Koefisien gesek statis
𝜇𝑘 = Koefisien gesek kinetis
𝑁 = Gaya normal
Jika sistem balok dan beban mengalami percepatan a dengan arah seperti pada
Gambar 1.1.1. , maka sesuai Hukum II Newton, persamaan gerak sistem tersebut dapat
diungkapkan dengan persamaan :
(𝑚1 + 𝑚2 ) = 𝑚2 𝑔 − 𝑘 𝑚1 𝑔 ................................................................................. (1)
dengan k = koefisien gesek kinetis.
Jika sistem balok dan beban pemberat semula dalam keadaan diam, maka
setelah bergerak dalam selang waktu t beban pemberat akan menempuh jarak vertikal
(H). Dengan demikian, berdasarkan sifat gerak lurus berubah beraturan (dipercepat),
besar percepatan sistem dapat dinyatakan dengan persamaan :

2𝐻
𝑎= ........................................................................................................................ (2)
𝑡2

Masukkan persamaan (2) ke dalam persamaan (1), kemudian bagi tiap suku
dengan faktor (m1m2 g), maka kini diperoleh :

1 1 2𝐻 1 1
( + ) = − µ𝑘 ................................................................................... (3)
𝑚1 𝑚2 𝑔𝑡 2 𝑚1 𝑚2

Suatu persamaan yang dapat menjelaskan keadaan gerak sistem. Tampak bahwa
persamaan (3) di atas setara dengan persamaan garis lurus :

𝑦 = 𝐴 + 𝐵𝑥 ............................................................................................................ (4)

dengan:
1 1 2𝐻 1 1
𝑦=( + ) ;𝐴 = ; 𝐵 = µ𝑘 dan 𝑥 = .............................................. (5)
𝑚1 𝑚2 𝑔𝑡 2 𝑚1 −𝑚2

Sehingga koefisien gaya gesekan kinetis (k) dapat ditentukan secara implisit
dengan metode kuadrat terkecil berdasarkan persamaan (4) dan (5).
C. Tujuan
1. Menerapkan metode grafik.
2. Menyesuaikan antara persamaan pada grafik garis lurus dengan persamaan
modifikasi yang tersedia.
3. Mengembangkan pola pikir bahwa pada kasus ini, yang dipelajari adalah hubungan
antara massa beban terhadap waktu.
BAB II
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

No. Nama Jumlah

1. Neraca teknis 1

2. Beban 5 variasi beban

3. Tali atau benang Secukupnya

4. Mika sebagai troli 1

5. Gunting 1

6. Stopwatch 1

7. Mistar 1

8. Precision metal rail 1

9. Alat tulis Secukupnya

B. Prosedur Percobaan
1. Menyusun set percobaan sesuai Gambar 1.1.1.

2. Menimbang beban. Dalam hal ini digunakan 5 variasi beban.


3. Memasangkan mika sebagai trolley pada precision metal rail kemudian memasang
benang sehingga melewati katrol. Pada ujung benang ditali sedemikian rupa
sehingga dapat menjadi tempat bergantungnya beban. Bagian sisa benang bagian
bawah dipotong.
4. Beban dipasang pada lingkaran benang. Dalam memasang beban, diusahakan
memasang pada ketinggian yang sama.
5. Mengukur panjang beban dari tanah menggunakan mistar.
6. Beban dilepaskan dan pada saat yang sama mulai mengaktifkan stopwatch untuk
mengukur selang waktu sampai dengan beban pemberat menyentuh lantai.
7. Mengulangi langkah 3-5 sebanyak 5x dengan variasi beban yang berbeda dan
panjang beban dari tanah tetap sama.
BAB III
HASIL PERCOBAAN

A. Data Pengamatan
Massa Balok : 115 gram = 0,115 kg nst = 0,1 gram
Panjang Papan : 190 cm = 1,90 m nst = 0,1 cm
Data Pengukuran Data Terhitung

Jarak Waktu
No. Massa Vertikal Tempuh x y
Beban (g) Beban ke
Lantai (cm) (s)

1. 64 ± 0,05 63 ± 0,05 2,1 −0,0156 0,07091

2. 84 ± 0,05 63 ± 0,05 1,2 −0,0119 0,18394

3. 105 ± 0,05 63 ± 0,05 1,0 −0,00952 0,23426

4. 125 ± 0,05 63 ± 0,05 0,7 −0,008 0,43809

5. 144 ± 0,05 63 ± 0,05 0,6 −0,00694 0,55857

Nilai Ketidakpastian :

Metode Kuadrat Terkecil

No. 𝑥𝑖 𝑦𝑖 𝑥𝑖2 𝑦𝑖2 𝑥𝑖 𝑦𝑖


1 −0,0156 0,07091 0,000243 0,005028 −0,001106
2 −0,0119 0,18394 0,000142 0,033834 −0,002189
3 −0,00952 0,23426 0,000091 0,054878 −0,002230
4 −0,008 0,43809 0,000064 0,191923 −0,003505
5 −0,00694 0,55857 0,000048 0,312000 −0,003876
Σ −0,05196 1,48577 0,000588 0,597663 −0,012906
a. Menghitung Nilai 𝑆𝑦 :

1 ∑ 𝑥𝑖2 (∑𝑦𝑖 )2 −2∑𝑥𝑖 ∑(𝑥𝑖 𝑦𝑖 )∑𝑦𝑖 +𝑛 (∑𝑥𝑖 𝑦𝑖 )2


𝑆𝑦 = √n−2 [∑ 𝑦𝑖2 − ]
𝑛∑𝑥𝑖2 −(∑𝑥𝑖 )2

1 0,000588 (1,48577)²−2 (−0,05196)(−0,012906)(1,48577)+5(−0,012906)²


𝑆𝑦 = √5−2 [0,597663 − 5 (0,000588)−(−0,05196)2
]

1 0,000138
𝑆𝑦 = √3 [0,597663 − 0,000240158]

1
𝑆𝑦 = √3[0,597663 − 0,574622]

1
𝑆𝑦 = √3[0,023041]

𝑆𝑦 = √0,00768

𝑆𝑦 = 0,0876

b. Menghitung Nilai 𝑆𝑎 :

∑𝑥𝑖2
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √
𝑛 ∑𝑥𝑖2 − (∑𝑥𝑖 )2

0,000588
𝑆𝑎 = 0,0876√
5 (0,000588) − (−0,05196)2

0,000588
𝑆𝑎 = 0,0876√
0,00294 − 0,0027

0,000588
𝑆𝑎 = 0,0876√
0,00024

𝑆𝑎 = 0,0876√2,45

𝑆𝑎 = 0,0876 (1,565)
𝑆𝑎 = 0,1371

c. Menghitung Nilai 𝑎 :

(Σy𝑖 )(Σ𝑥𝑖2 ) − (Σ𝑥𝑖 )(Σ𝑥𝑖 𝑦𝑖 )


𝑎=
n(Σ𝑥𝑖2 ) − (Σx𝑖 )2

(1,48577)(0,000588) − (−0,05196)(−0,012906)
𝑎=
5(0,000588) − (−0,05196)2

0,000874 − 0,000670596
𝑎=
0,00294 − 0,0027

0,000203404
𝑎=
0,00024

𝑎 = 0,8475

d. Menghitung Nilai 𝑅𝑎 :

𝑆𝑎
𝑅𝑎 = × 100%
𝑎

0,1371
𝑅𝑎 = × 100%
0,8475

𝑅𝑎 = 0,16 × 100%

𝑅𝑎 = 16%

Jadi, nilai a adalah (0,8475 ± 0,1371) cm dengan ralat sebesar 16% (2 AP)

e. Menghitung Nilai 𝑆𝑏 :

n
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
n ∑ x𝑖2 − (∑ x𝑖 )²
5
𝑆𝑏 = 0,0876√
5(0,000588) − (−0,05196)2

5
𝑆𝑏 = 0,0876√
0,00294 − 0,0027

5
𝑆𝑏 = 0,0876√
0,00024

𝑆𝑏 = 0,0876√20.833,3

𝑆𝑏 = 0,0876 (144,3)

𝑆𝑏 = 12,64

f. Menghitung Nilai 𝑏 :

n Σ(x𝑖 𝑦𝑖 ) − (Σ𝑥𝑖 )(Σy𝑖 )


𝑏=
n Σx𝑖2 − (Σ𝑥𝑖 )2

5(−0,012906) − (−0,05196)(1,48577)
𝑏=
5(0,000588) − (−0,05196)2

−0,06453 − (−0,0772)
𝑏=
0,00294 − 0,0027

−0,06453 + 0,0772
𝑏=
0,00294 − 0,0027

0,01267
𝑏=
0,00024

𝑏 = 52,79

g. Menghitung Nilai 𝑅𝑏 :

𝑆𝑏
𝑅𝑏 = × 100%
𝑏
12,64
𝑅𝑏 = × 100%
52,79

𝑅𝑏 = 0,24 × 100%

𝑅𝑏 = 24%

Jadi, nilai b adalah (52,79 ± 12,64) cm dengan ralat sebesar 24% (2 AP)

Grafik
0.6

0.5
y = 53,011x + 0,848
0.4

0.3

0.2

0.1

0
-0.018 -0.016 -0.014 -0.012 -0.01 -0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0

Gambar 1.1.2.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini yaitu gaya gesekan yang mempunyai tiga tujuan, yang pertama
adalah dapat menerapkan metode grafik, maka sesuai data hasil percobaan dan proses
perhitungan didapatkan grafik seperti berikut antara massa beban dan waktu yang sudah
dihitung melalui ralat kuadrat terkecil :

Grafik
0.6

0.5
y = 53,011x + 0,848
0.4

0.3

0.2

0.1

0
-0.018 -0.016 -0.014 -0.012 -0.01 -0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0

Kemudian menyesuaikan antara persamaan pada grafik garis lurus dengan persamaan
modifikasi yang tersedia. Diketahui bahwa 𝑎 = 0,8475 dan 𝑏 = 52,79
Maka persamaan garis lurusnya adalah :
𝑦 = 𝐴 + 𝐵𝑥
𝑦 = 0,8475 + 52,79𝑥
Apabila diketahui 𝐵 = µ𝑘 , maka koefisien gesek kinetisnya adalah (52,79 ± 12,64) cm
dengan ralat sebesar 24% (2 AP).

Yang ketiga adalah untuk mengetahui hubungan antara massa beban terhadap waktu,
dari hasil percobaan didapatkan bahwa saat massa beban 64 g maka waktu yang diperlukan
untuk beban mencapai tanah adalah 2,1 s. Saat massa beban 84 g memerlukan waktu 1,2
s. Pada massa beban 105 g waktu yang diperlukan adalah 1,0 s. Kemudian saat massa
beban 125 g membutuhkan waktu 0.7 s. Sedangkan pada massa beban 144 g hanya
memerlukan waktu 0,6 s untuk beban sampai ke tanah. Jika diperhatikan mulai dari
percobaan pertama dengan massa beban terkecil, waktu yang diperlukan adalah waktu
yang paling banyak dibandingkan percobaan setelahnya. Kemudian waktu tersebut terus
menurun seiring bertambahnya massa beban. Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa semakin besar massa beban maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan suatu
beban untuk jatuh ke permukaan tanah.

Pertanyaan-pertanyaan

P-01. Ungkapkan secara matematis hukum yang pertama di atas. Disebut apakah tetapan
pembanding antara gaya gesekan dengan gaya normal?

Jawab : 𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 · 𝑁 dengan tetapan pembanding : 𝜇𝑘

P-02. Jelaskan dan berikan contohnya, apa yang disebut dengan gaya normal?

Jawab : Gaya normal adalah gaya yang diberikan suatu bidang permukaan kepada suatu
benda yang arahnya tegak lurus dengan permukaan tersebut. Contohnya yaitu buku yang
diletakkan di atas meja memiliki gaya normal yang yang diberikan meja kepada buku dan
arahnya tegak lurus dengan bidang meja.

P-03. Jika permukaan papan cukup kasar, tuliskan persamaan gaya gesekan balok dengan
papan datar, jelaskan besaran-besaran apa saja yang terdapat pada persamaan yang Anda
tuliskan!

Jawab :

• Pada saat benda diam

Terhadap sumbu x :

∑𝐹𝑥 = 𝑚 · 𝑎

𝑇 − 𝑓𝑠 = 𝑚 · 𝑎
𝑇 − µ𝑠 · 𝑁 = 𝑚 · 𝑎

𝑇 − µ𝑠 · 𝑚 · 𝑔 = 𝑚 · 𝑎 (benda diam maka 𝑎 = 0)

𝑇 = µ𝑠 · 𝑚 · 𝑔

Terhadap sumbu y :

∑𝐹𝑦 = 𝑚 · 𝑎

𝑁 − 𝑊 = 𝑚 · 𝑎 (benda diam maka 𝑎 = 0)


𝑁=𝑊

• Pada saat benda bergerak

Terhadap sumbu x :

∑𝐹𝑥 = 𝑚 · 𝑎
𝑇 − 𝑓𝑘 = 𝑚 · 𝑎
𝑇 − µ𝑘 · 𝑁 = 𝑚 · 𝑎
𝑇 − µ𝑘 · 𝑚 · 𝑔 = 𝑚 · 𝑎

𝑇 = 𝑚 · 𝑎 + µ𝑘 · 𝑚 · 𝑔
𝑇 = 𝑚 (𝑎 + µ𝑘 · 𝑔)

Terhadap sumbu y :

∑𝐹𝑦 = 𝑚 · 𝑎
𝑁 − 𝑊 = 𝑚 · 𝑎 (benda tidak bergerak ke sb y maka 𝑎 = 0)

𝑁=𝑊
Besaran : Massa (m), percepatan (𝑎), gaya normal (N), gaya gesek (𝑓), gaya (F)

P-04 : Jika sistem balok dan beban dalam keadaan diam, bagaimanakah nilai berat beban
(mg) terhadap gaya gesekan (𝑓𝑘 ); lebih besar atau lebih kecil?

Jawab : Berat beban akan lebih kecil dari pada gaya gesek, karena jika benda dalam keadaan
diam maka gaya gesek pada benda tersebut lebih besar daripada gaya benda tersebut.

P-05: Bagaimanakah syarat berat beban agar sistem mengalami percepatan (𝑎)?

Jawab : Sistem akan mengalami percepatan jika massa beban lebih besar daripada gaya
gesek.

P-06: Dalam keadaan sistem dipercepat, nyatakan persamaan gerak (Hukum II Newton)
pada masing-masing balok dan beban!

Jawab :

• Pada balok :
∑𝐹 = 𝑚 · 𝑎
𝑇 − 𝑓𝑘 = 𝑚1 · 𝑎
𝑇 = 𝑚1 · 𝑎 + 𝑓𝑘

• Pada beban :
∑𝐹 = 𝑚 · 𝑎
𝑊 − 𝑇 = 𝑚2 · 𝑎
𝑊 − 𝑚1 · 𝑎 − 𝑓𝑘 = 𝑚2 · 𝑎
𝑓𝑘 = 𝑊 − 𝑚1 · 𝑎 − 𝑚2 · 𝑎
𝑓𝑘 = 𝑊 − (𝑚1 + 𝑚2 )𝑎

P-07: Berdasarkan jawaban-jawaban P-03, buktikan persamaan :

(𝑚1 + 𝑚2 ) = 𝑚2 𝑔 − 𝑘 𝑚1 𝑔!

Jawab :

∑𝐹 = 𝑚 · 𝑎

𝑇 − 𝑓𝑘 − 𝑇 + 𝑊2 = ∑𝑚 · 𝑎

𝑚2 𝑔 − 𝜇𝑘 · 𝑁 = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑎

𝑚2 𝑔 − 𝜇𝑘 · 𝑊1 = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑎

𝑚2 𝑔 − 𝜇𝑘 · 𝑚1 𝑔 = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑎

(𝑚1 + 𝑚2 )𝑎 = 𝑚2 𝑔 − 𝜇𝑘 · 𝑚1 𝑔

P-08 : Berdasarkan model eksperimen persamaan (3), dengan analisis data metoda kuadrat
terkecil perkirakan :

a. Besaran-besaran apa saja yang harus anda ukur dalam percobaan ini?

Jawab : Massa (M), jarak vertikal terhadap lantai (H), waktu (t)

b. Besaran-besaran mana saja yang nilainya harus divariasi dan yang mana pula yang harus
dikontrol (tidak divariasi)?

Jawab : Besaran yang nilainya harus divariasi adalah massa beban (M) dan besaran yang
harus dikontrol adalah jarak vertikal beban terhadap lantai (H)
P-09. Tuliskan persamaan koefisien kemiringan garis lurus (B) dan persamaan (4)
berdasarkan metode kuadrat terkecil, tuliskan ralat mutlaknya (SB). Untuk itu pelajarilah
kembali teori ralat!

Jawab :

𝑦 = 𝐴 + 𝐵𝑥 .................................................................................................................... (4)

Dari persamaaan tersebut diketahui bahwa b = 𝜇𝑘 . Penghitungan menggunakan metode


kuadrat terkecil pada pada bagian analisis data didapatkan persamaan nilai y = 0,8475 +
52,79x dan nilai koefisien grafik kinetik (𝜇𝑘 ) sebesar (52,79 ± 12,64) cm dengan ralat
sebesar 24% (2 AP)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Didapatkan hasil grafik yang menjawab hubungan antara massa beban dan waktu.
2. Persamaan pada grafik garis lurus hampir sama dengan persamaan modifikasi yang
tersedia.
3. Semakin besar massa beban maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan suatu
beban untuk jatuh ke permukaan tanah.

B. Saran
Saat melakukan pengambilan data pengamatan percobaan, mahasiswa
diharapkan melakukan dengan teliti agar data yang didapat semakin akurat sehingga
dapat mencapai nilai ketelitian yang semakin besar. Mahasiswa juga diharapkan bisa
mengetahui cara memperoleh dan membuat grafik hubungan antara massa beban dan
waktu serta menentukan persamaan garis lurusnya dari data pengamatan yang telah
diambil. Selain itu, disarankan agar mahasiswa berhati-hati saat menggunakan alat
pengamatan agar tidak menyebabkan hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Serway, Raymond A, John W. Jewett, Jr. 2004. Fisika untuk Sains dan Teknik (Physics for
Scientist and Engineers with Modern Physics) Terjemahan Chriswan Sungkono.2014. Jakarta:
Salemba Teknika.

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

LINK VIDEO PRESENTASI


https://drive.google.com/file/d/1tNFj6XTs-bAtgsCJ-5-X54_IbBgTrmxH/view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai