Anda di halaman 1dari 10

Nama : Revika Dwi Yuwana

NIM : 210321606904

Offering :D

RESUME SINGKAT MATERI SUPERPOSISI, PHONON DAN EFEK DOPLER

GETARAN DAN GELOMBANG

1. SUPERPOSISI

Superposisi merupakan penjumlahan dua buah gelombang atau lebih.


Amplitudo (A) adalah jarak simpangan maksimal gelombang atau bisa disebut tinggi
gelombang semakin besar amplitudonya frekuensi (f) adalah jumlah getaran dalam
satu detik dan dapat digunakan sebagai indikator kerapatan getaran. Periode(T) adalah
jumlah getaran tiap detik. Superposisi sendiri dibagi menjadi 2 bagian yaitu
superposisi 2 getaran harmonik sejajar dan superposisi 2 getaran harmonik saling
tegak lurus superposisi getaran harmonik sejajar adalah superposisi yang kedua
gelombang merambat di sumbu yang sama. superposisi getaran harmonik sejajar di
bagi menjadi 2 yaitu gelombang pelayangan dan gelombang kompleks.

(a) gelombang pelayangan (b)gelombang kompleks

Gelombang pelayangan merupakan gelombang yang tercipta akibat


superposisi dua gelombang yang memiliki selisih frekuensi yang kecil atau masih
dalam satu orde sedangkan gelombang kompleks adalah gelombang yang tercipta
akibat superposisi dari dua gelombang yang memiliki selisih frekuensi yang besar
atau memiliki orde yang berbeda

a. Gelombang Pelayangan

dari data di atas dapat disimpulkan perbedaan amplitudo pada superposisi gelombang
pelayangan akan menghasilkan perbedaan simpangan maksimum dan minimum
gelombang. Perbedaan frekuensi dapat menghasilkan perbedaan kerapatan gelombang
atau ordonya. Dan perbedaan frekuensi dan amplitude menghasilkan simpangan dan
kerapatan gelombang berbeda.

b. Gelombang kompleks saat f2 = 600Hz

Berdasarkan pengamatan kami dan dengan gambar di atas superposisi 2 gelombang


dengan perbedaan frekuensi yang tinggi menghasilkan gelombang kompleks yang
memiliki perbedan kerapatan atau ordo yang sangat jelas.
c. Superposisi getaran harmonik yang saling tegak lurus

Dari hasil pengamatan superposisi 2 getaran harmonic yang saling tegak lurus akan
menghasilkan grafik gelombang yang unik sesuai perbandngan frekuensi

https://iqbalfau.student.telkomuniversity.ac.id/superposisi-getaran-
harmonik/#:~:text=Superposisi%20adalah%20penjumlaha%20dua%20buah%20gelo
mbang%20atau%20lebih.&text=frekuensi%20(f)%20adalah%20jumlah%20getaran,a
dalah%20jumlah%20getaran%20tiap%20detik.

2. PHONON

Phonon dalam fisika merupakan kuantum - kuantum moda vibrasi pada kisi
kristal tegar, seperti kisi kristal pada zat padat. Kristal dapat disusun dari
penyelesaian, uap, lelehan atau gabungan dari ketiganya. Pembentukan kristal sangat
tinggi oleh laju nukleasi dan pertumbuhan. Jika pertumbuhan lambat, kristal yang
terbentuk akan cukup besar, diselesaikan dengan penataan atom-atom atau molekul-
molekul yang teratur dengan berulang sehingga menghasilkan energi potensialnya
minimum. Fisika zat padat terkait erat dengan kristal dan elektron di miliki.

Fisika zat padat berkembang pesat ditemukan Sinar-X dan berhasil


memodelkan susunan atom dalam kristal. Atom-atom atau molekul-molekul dapat
membentuk kisi kristal melalui gaya tarik menarik (gaya coulomb). Kisi-kisi ini
disusun berdasarkan priodik membentuk kristal. Atom-atom yang menyusun zat padat
terhadap posisi keseimbanganya sehingga kisi-kisi kristal pun ikut bervibrasi.
Fenomena yang muncul dari kuantisasi system fisika zat padat tetapi memiliki energi
dengan panjang gelombang lebih panjang dari gelombang elektromagnetik disebut
fonon. Energi kuantum dari vibrasi gerak dalam medan gelombang elastis dapat
dianalogikan seperti dalam foton dalam gelombang elektromagnetik.

Konsep fonon tersirat dalam teori Debye yang sangat penting dan jauh
mencapai konsepnya. Kita telah melihat bahwa energi setiap mode terkuantisasi,
energi dari satuan kuantum menjadi ћω. Karena mode yang kita miliki adalah
gelombang elastis, yang disetujui, terkuantisasi energi gelombang suara elastis.
Prosedur ini analog dengan yang digunakan dalam mengkuantisasi energi medan
elektromagnetik, di mana sel hidup alam lapangan dengan meluncurkan foton. Dalam
kasus ini, partikel seperti entitas yang membawa unit energi elastis dalam mode
tertentu disebut Fonon. Energi fonon tersebut yaitu:

Sedangkan Fonon juga merupakan gelombang berjalan, ia membawa


momentum sendiri. Analogi foton (sama seperti persamaan de Broglie), momentum
Fonon diberikan oleh p = h / λ, dimana λ adalah panjang gelombang. Ditulis λ = 2π /
q, dimana q adalah vektor gelombang, kita memperoleh momentum untuk Fonon
tersebut:

Sama seperti kita berpikir tentang gelombang elektromagnetik sebagai aliran


foton, sekarang kita melihat sebuah gelombang suara elastis sebagai aliran fonon yang
membawa energi dan momentum gelombang. Kecepatan perjalanan Fonon sama
dengan kecepatan suara dalam medium.
Berarti rata-rata jumlah fonon dalam modus diberikan oleh
Jumlah ini tergantung pada suhu pada T = 0, n = 0, tetapi dengan
meningkatnya T, n juga meningkat, akhirnya meraih nilai n = kT / ћω pada suhu
tinggi. Di sini kita melihat hal yang menarik: fonon diciptakan hanya dengan
meningkatkan suhu, dan karenanya jumlah mereka dalam sistem ini tidak kekal. Ini
tidak seperti kasus pada partikel lebih dikenal fisika-misalnya, elektron atau proton di
mana jumlah ini kekal.

Konsep fonon merupakan salah satu yang sangat penting dalam fisika zat
padat, dan kita akan perdalam lagi dalam buku ini. Sebagai contoh, pada bagian 3.10,
kita akan mempelajari interaksi fonon dengan bentuk-bentuk lain dari radiasi, seperti
sinar-X, neutron, dan cahaya. Interaksi ini tidak hanya akan memvalidasi pers. (3.41)
and (3.42) untuk energi dan momentum Fonon, tetapi juga akan
memberikan informasi berharga tentang keadaan getaran padat.

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-konsep-fonon-dalam-
fisika/131746/2

Fonon merupakan gelombang getaran dalam kristal seperti halnya pada


gelombang cahaya. Getaran atom dalam kristal tak begitu banyak pada suhu rendah,
gelombang getaran atom harus dipandang seperti fonon, agar dapat diterangkan hasil
pengukuran perubahan kapasitas kalor terhadap suhu pada suhu rendah. Konduksi
kalor dalam bahan padat secara mikroskopik hanya dapat diterangkan dengan adanya
benturan antara fonon dengan fonon lainnya.

Fonon dalam fisika adalah kuantum moda vibrasi pada kisi kristal tegar,
seperti kisi kristal pada zat padat. Kristal dapat dibentuk dari larutan, uap, lelehan
atau gabungan dari ketiganya. Pembentukan kristal sangat dipengaruhi oleh laju
nukleasi dan pertumbuhan. Bila pertumbuhan lambat, kristal yang terbentuk akan
cukup besar, disertai dengan penataan atom–atom atau molekul-molekul secara teratur
dengan berulang sehingga sehingga energi potensialnya minimum. Fisika zat padat
sangat berkaitan erat dengan kristal dan elektron di dalamnya. Fisika zat padat
mengalami perkembangan pesat setelah ditemukan isnar –x dan keberhasilan di
dalam memodelkan susunan atom dalam kristal. Atom-atom atau molekul–molekul
dapat berbentuk kisi kristal melalui gaya tarik menarik (gaya coulomb). Kisi–kisi
tersebut tersusun secara priodik membentuk kristal. Atom–atom yang menyusun zat
padat bervibrasi terhadap posisi keseimbanganya sehingga kisi–kisi kristal pun ikut
bervibrasi. Fenomena yang muncul dari kuantisasi sistem fisika zat padat tetapi
memiliki perbedaan energi dengan panjang gelombang lebih panjang dibanding
gelombang elektromagnetik disebut fonon. Energi kuantum dari vibrasi gerak dalam
medan gelombang elastis dapat dianalogikan seperti dalam foton dalam gelombang
elektromagnetik.
Pembahasan

Persamaan gelombang elastis:

Persamaan gel elektromagnetik adalah

Hal ini berarti bahwa fonon berkaitan dengan transisi panjang gelombang yang lebih
panjang. Perambatan kisi vibrasi kristal dapat dinyatakan sebagai gelombang suara
dan kecepatan perambatannya identik dengan kecepatan suara dalam zat padat.
Gelombang suara merupakan gelombang transversal:[2]

Energi phonon

= kecepatan suara dalam zat padat

Vibrasi kristal monoatomik

Terdapat dua mode vibrasi dari atom dalam kristal:

1. Vibrasi logitudinal merupakan mode vibrasi yang arah vibrasinya searah dengan
arah rambatan.
2. Vibrasi transversal merupakan mode vibrasi yang arah vibrasinya tegak lurus arah
rambatan

Sebuah kristal kubus sederhana monoatomik [100], [110], dan [111] yang bervibrasi
mempunyai frekuensi gelombang elastis, ditinjau dari segi vektor gelombang akan
merambat secara pararel dan tegak lurus terhadap arah vektor gelombang. Setiap
perpindahan bidang (S) dari posisi keseimbangannya akan mempunyai vekktor
gelombang dengan tiga bentuk mode: satu polarisasi longitudinal dan dua polarisasi
transversal.

Terdapat dua jenis fonon dalam kisi kristal:

1. optikal
2. akustik

Respon elastis yang terjadi merupakan fungsi linear dari gaya, yang ekivalen dengan
energi, sebagai fungsi kuadrat dari perpindahan di antara dua titik dalam kristal.
Energi saat keseimbangan mencapai minimum. Gaya pada bidang S disebabkan oleh
perpindahan bidang , sehingga terdapat selisih – . Interaksi antara dua
tetangga terdekat , sehingga total gaya:

Pernyataan di atas identik dengan Hukum Law. Harga konstanta C akan berbeda
untuk gelombang longitudinal dan tranversal. Persamaan gerak untuk bidang s adalah:

Persamaan gerak di atas terbentuk pada waktu

Sehingga persamaan(5)menjadi:

Dengan asumsi gelombang merupakan gelombang berjalan:

Di mana:

Subtitusi persamaan (6) dan (7) diperoleh:

{ [ ] [ ] [ ]}
[
Karena, , maka diperoleh hubungan :

Batas daerah Brillouin pertama terletak pada , Kemiringan

adalah nol pada zone batas,sehingga:

( )

Akan diperoleh:

Melalui identitas trigonometri persamaan (11) dapat ditulis menjadi:

( )

Jika ω diturunkan terhadap akan diperoleh:

di mana:

Vibrasi kristal sederhana diatomik

Penyebaran fonon untuk kristal sederhana diatomik atau lebih akan memberikan arah
penyebaran yang berbeda dibanding kristal monoatomik. Tiap polarisasi akan
memberikan arah hubungan penyebaran ω terhadap k dengan pola dua cabang:
akustik dan optikal. Sehingga akan diperoleh LA dan TA (longitudinal acoustic dan
transversal acoustic),serta LO dan TO (longitudinal optik dan tranversal optik).

Sel sederhana dengan P atom mempunyai 3P cabang dengan 3 cabang acoustic 3P-3
cabang optikal, jumlah cabang selanjutnya disebut derajat kebebasan. Untuk kristal
kubus diatomik dengan masa yang berbeda. Persamaan gerak dengan
anggapan tiap bidang berinteraksi hanya dengan atom tetangga terdekat dan konstanta
gaya sama, diperoleh:
Persamaan di atas dapat diselesaikan dalam bentuk gelombang berjalan yang
amplitudo keduanya berskala :

Dengan substitusi persamaan 14 dengan 15 akan diperoleh:

Persamaan di atas diselesaikan jika koefisien determinan yang tidak diketahui U dan
V direduksi sehingga akan diperoleh matriks:

– [ ] –

Atau:

– –

Jika Ka pada daerah batas, sehingga:

Akan diperoleh persamaan:[2]

( )

( )
( )

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Fonon

3. Efek Doppler

Konsep efek doppler ditemukan pertama kali oleh fisikawan asal Austria yang
bernama Christian Johanm Doppler pada tahun 1842. Selain bermanfaat dalam ilmu
fisika, efek doppler juga sangat penting dalam disiplin ilmu lainnya,s eperti ilmu
Astronomi. Efek doppler juga mendukung teori bahwa jagat raya mengembang atau
memuai. Atau yang dijelaskan dalam efek doppler pada gelombang elektromagnetik.
Dalam geombang elektromagnetik dijelaskan bahwa gelombang yang dipancarkan
oleh sumbernya, gelombang cahaya, akan berjalan menuju pengamat atau pendengar
dan gelombang akan dikompresi, begitupun sebaliknya. Secara matematis, rumus efek
doppler sebagai berikut:

{ }

Keterangan :

Tanda dalam rumus diatas berarti dapat berlaku positif maupun negatif

Bergantung pada beberapa ketentuan berikut ini :

 bernilai positif apabila si pendengar mendekati sumber suara


 bernilai negatif apabila si pendengar menjauhi sumber suara
 bernilai positif apabila sumber suara menjauhi pendengar
 bernilai negatif apabila sumber suara mendekati pendengar

Kegunaan efek doppler dalam kehidupan sehari – hari biasa digunakan pada radar,
dunia kesehatan, astronomi dan masih banyak lagi.

https://www.superprof.co.id/blog/efek-
doppler/#:~:text=Efek%20doppler%20adalah%20perubahan%20frekuensi,dari%20pe
ngamat%20maupun%20sumber%20gelombang.

Anda mungkin juga menyukai