Anda di halaman 1dari 24

B.

TEORI KUANTUM
CAHAYA
BY. Hong Ens Ramely Haloho. S.Pd. M.Si
Tujuan Pembelajaran :

• Menjelaskan proses pembentukan sinar-x.


• Menjelaskan efek compton sebelum dan sesudah sinar-x.
•Mampu menjelaskan sifat gelombang pada partikel.
• Mampu menjelaskan Teori Ketidakpastian Heisnberg.

NEXT --->
 B. Teori kuantum cahaya
Konsep Foton

Foton merupakan partikel dasar dalam fenomena


elektromagnetik.

Foton bergerak di dalam vakum dengan kecepatan cahaya c


sehingga sifat gelombang yang dimiliki sama dengan sifat
cahaya.
Selain mempunyai sifat sebagai gelombang, foton juga
memiliki sifat sebagai partikel, fenomena ini disebut sebagai
dualisme gelombang-partikel
Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh
ruang dan menunjukkan fenomena gelombang

Max Planck melakukan pengamatan terhadap radiasi


yang dipancarkan oleh benda yang di panaskan,
Hasilnya planck mensyaratkan bahwa energi ketika
dipancarkan atau diserap haruslah dalam bentuk diskrit.
Planck juga menemukan hukum dasar yaitu energi dari
masing-masing foton sama dengan frekuensi radiasinya
dikalikan dengan sebuah konstanta planck
Sebagai partikel foton hanya dapat berinteraksi dengan
materi dengan cara memindahkan energi
Besarnya sebuah foton memenuhi persamaan :
Keterangan :
E = energi foton (J)
h = tetapan planck ( Q = 6,63 x 10-34 J.s)
f = frekuensi foton (Hz)
λ = panjang gelombang foton ( A0)
c = kecepatan perambatan foton
Energi foton berbanding lurus dengan frekuesinya, maka
foton energi rendah memiliki frekuensi rendah, sementara
foton energi tinggi memiliki frekuensi tinggi.
Foton yang tergolong energi rendah adalah gelombang radio
atau gelombang mikro, foton energi sedang adalah
gelombang cahaya tampak, foton energi tinggi adalah sinar-
X
Selain sebagai pembawa energi foton juga memiliki
momentum dan memiliki polarisasi
Konsep modern foton dikembangkan secara
berangsur-angsur sehingga model foton khususnya
memperhitungkan ketergantungan energi terhadap
frekuensi dan menjelaskan kemampuan materi dan
radiasi elektromagnetik untuk berada dalam
kesetimbangan termal.
2. Efek fotolistrik
Efek fotolistrik adalah gejala terlepasnya elektron-elektron dari
permukaan pelat logam yang di sinari cahaya dengan frekuensi
tertentu.
Diagram eksperimen efek foto listrik
Sebuah tabung ruang hampa dilengkapi dengan katode (K)
dan anode (A). Kemudian tabung ini dihubungkan dengan
sumber tegangan ε yang dapat diatur tegangannya. Alat ini
juga dilengkapi dengan amperemeter (A) dan voltmeter (V)
Jika anode disinari dengan sinar ultraviolet, elektron dari
anode akan terlepas dan bergerak menuju katode, kemudian
mengalir dalam rangkaian.
Elektron yang terlepas dari logam akibat efek fotolistrik
disebut fotoelektron.
Terlepasnya elektron ditunjukkan dengan adanya aliran arus
yang terbaca pada amperemeter
Percobaan pada rangkaian efek foto listrik yaitu dengan cara
mengubah-ubah intensitas cahaya yang jatuh pada pelat logam.
Secara mikroskopis hasil dari percobaan yaitu :
1. Jumlah fotoelektron yang keluar bergantung pada intensitas cahaya
dan tidak bergantung pada frekuensi cahaya
2. Energi kinetik fotoelektron bergantung pada frekuensi cahaya dan
tidak bergantung pada intensitas cahaya dan berbanding lurus dengan
frekuensi gelombang cahaya
Ketika frekuensi cahaya yang jatuh pada anode di ubah-ubah, efek
fotolistrik hanya dapat terjadi pada saat frekuensi cahaya lebih besar
daripada frekuensi ambang ( fo).
Frekuensi ambang adalah batas frekuensi terkecil yang dapat
menyebabkan terjadinya efek fotolistrik. Frekuensi ambang tidak
berubah meskipun intensitas cahaya di ubah, frekuensi ambang akan
berubah jika jenis logamnya diganti
Kesimpulan yang berkaitan dengan efek fotolistrik ternyata tidak
dapat dijelaskan melalui teori gelombang cahaya (klasik), karena
hal-hal berikut:
1. Teori gelombang memprediksi efek foto listrik terjadi pada
setiap frekuensi, asalkan intensitas cahaya cukup tinggi. Padahal,
efek fotolistrik tidak dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang
dipancarkan
2. Menurut teori gelombang, semakin tinggi intensitas cahaya
maka energi kinetik semakin tinggi sehingga elektron dapat
terlepas dari logam. Namun, energi kinetik maksimum ternyata
tidak bergantung pada intensitas cahaya yang dipancarkan
3. Teori gelombanng tidak mampu menjelaskan tentang
meningkatnya energi kinetik fotoelektron seiring dengan
meningkatnya frekuensi cahaya
4. Menurut teori gelombang, elektron membutuhkan waktu untuk
mendapatkan energi kinetik sehingga mampu terlepas dari logam.
Namun ternyata elektron mampu lepas dari logam dalam waktu
singkat, kurang dari 10^-9 sekon, setelah penyinaran .
Menurut Einstein, cahay terdiri atas paket-paket yang disebut foton
Foton adalah partikel dengan massa diam nol yang merupakan
kuantum radiasi elektromagnetik, dan foton inilah yang diserap dan
dipancarkan.
Pada saat terjadi pelepasan elektron diperlukan energi pada saat
melepaskan diri dari permukaan logam, energi ini disebut dengan
fungsi kerja (w), dengan persamaan :
W = hf0
Jika frekuensi foton lebih besar dari pada frekuensi ambang,
kelebihan energi yang diterima elektron akan menjadi energi kinetik
elektron.
Ek = hf-W atau Ek = hf – hf0
.
Oleh karena dan
Olmaka :
Proses Pembentukan Sinar-X
adalah proses mengalir nya elektron yang menumbuk permukaan
logam sehingga menghasilkan fotonnya - fotonnya sinar X.

• Bagaimana sejarah sinar-x?


Wilhelm K. Rontgen(1845-1923) pada 1895 memperkenalkan sinar -x
untuk pertama kalinya, yang diberi nama sinar rontgen.
sinar-x didapatkan ketika elektron-elektron bergerak dengan
kecepatan tinggi yang diperoleh melalui beda potensial tinggi yang
menumbuk permukaan logam.
Pada 1913, W. D Colidge dari Lab. General
Electric, Amerika Serikat, menciptakan tabung
yang dapat menghasilkan sinar-x.
•Bagaimana prinsip kerja
tabung??
-Berkas elektron dihasilkan oleh katode yang dipanaskan
dengan filamen dalam ruang hampa.
-Bahan sasarannya logam (titik leleh ± 10³ -10^6).
-Tabung dilengkapi sumber tegangan listrik tinggi.
-Elektron jatuh di anode dan kehilangan energi kinetik.
-Elektron berubah menjadi energi panas (±90%)
-Elektron yang kehilangan energi nya yang berubah
menjadi Sinar-x.
Untuk menghitung panjang gelombang minimum
sinar-x maka, berlaku persamaan sebagai berikut:

•Keterangan :
h : konstanta planck
C : kecepatan cahaya dalam ruang hampa
e : muatan elektron
V : beda potensial anode dan katode
♡ EFEK COMPTON ♡
Diperkenalkan pertama kali oleh Arthur H.
Compton (1892-1962) beliau menyatakan
perubahan sebelum dan sesudah sinar-x.
Compton juga menganggap bahwa yang terjadi
adalah tumbukan antara kuantum cahaya dan
elektron bebas.
Rumus perubahan panjang gelombang foton:

Compton melakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa apa yang


diperkirakannya memang berlaku. Dan ia menemukan adanya kesesuaian antara
hasil percobaan dan apa yang diperkirakannya.Hal ini mendorongnya memperoleh
penghargaan berupa nobel Fisika pada 1927.
✡ CONTOH SOAL:
Panjang gelombang cahaya yang jatuh pada
permukaan logam adalah 6 x 10^-5 cm dan
potensial henti 0,5 volt. Energi ambang logam
adalah...
.....GELOMBANG DE BROGLIE.....
Diawali oleh fisikawan berkebangsaan Perancis, Louis
Victor de Broglie (1892-1987) yang memandang kuantisasi
lintasan elektron sebagai nada-nada harmonik. Lintasan
pertama merupakan harmonik-1, lintasan kedua merupakan
harmonik-2, dst...

••Menghitung panjang
gelombang de Broglie -->
Teori Ketidakpastian Heisenberg
Saat pesawat bergerak di udara, pantulan cahaya
akan mengenai pesawat. Cahaya akan
memberikan momentum fotonnya pada pesawat,
lalu pesawat akan memantulkan foton. Karena
momentum cahayanya lebih kecil dibanding
momentum pesawat, maka cahaya tidak akan
menggangu pesawat. Inilah yang dikatakan
peristiwa ketidakpastian Heisnberg.
Persamaan ketidakpastian Heisnberg:
⚛ CONTOH SOAL :
Sebuah elektron bergerak dengan kecepatan
500 m/s dan memiliki ketelitian kecepatan
0,01%. Ketidakpastian posisi elektron tersebut
adalah...

=>
TERIMAKASIH BANYAK
TEMAN TEMAN♡
..Good luck and success..

Anda mungkin juga menyukai