Anda di halaman 1dari 6

1.

Foton
A. Pengertian Foton
Foton (photon) adalah elemen terkecil dari segala bentuk radiasi elektromagnetik. Foton
adalah material quantum dari radiasi elektromagnetik. Mengingat cahaya adalah salah satu
bentuk radiasi elektromagang hanya dapat menangkap suara dengan frekuensi 20 hingga
20.000 Hz, mata kitapun hanya dapat menangkap cahaya dengan frekuensi 430 hingga 750
Terahertz (THz). Jika dikonversikan ke panjang gelombang, maka cahaya yang dapat kita
lihat adalah cahaya dengan panjang gelombang 400 hingga 700 nanometer (nm), atau di
antara sinar infra-merah (panjang gelombang panjang) dan sinar ultraviolet (panjang
gelombang pendek).
Kembali ke pengertian foton, dan jika kita diperbolehkan sedikit melakukan imajinasi
ekstrim, maka saya akan mengajak Anda untuk membayangkan bahwa kita saat ini sedang
memegang pedang cahaya yang mampu membelah cahaya menjadi tiga bagian. Lalu bagian
yang tengah kita belah lagi menjadi bagian kecil-kecil. Lalu bagian kecil tersebut kita belah
lagi menjadi kecil, lalu dibelah lagi menjadi kecil, dan lebih kecil lagi, dan terus kita belah,
maka apa yang akan kita temukan? Hanya sekumpulan energi. Energi apakah itu? Energi
elektromagnetik, mengingat apa yang kita belah tadi adalah cahaya yang merupakan salah
satu contoh bentuk dari radiasi elektromagnetik.
Satu fakta menarik yang perlu kita ketahui tentang foton adalah keberadaannya yang
memiliki sifat dualisme. Foton dapat kita kenali sebagai sebuah partikel, dan juga sebagai
gelombang. Penjelasan sederhananya adalah, foton dapat dianggap sebagai gelombang karena
sifatnya yang dapat dibiaskan, atau dibelokkan, seperti fenomena bengkoknya pensil yang
kita masukkan ke dalam gelas berisi air. Selain itu, foton juga dapat dipantulkan dengan besar
sudut pantul yang sama dengan sudut datang, jika bertabrakan dengan sebuah permukaan
benda. Fenomena inilah yang menyebabkan sehingga kita dapat melihat suatu benda. Nah,
sifat tersebut juga hanya bisa dijelaskan jika foton adalah sebuah gelombang.

B. Proses Foton
Teori foton sebagai kuantum radiasi elektromagnet didukung hamburan compton dan
efek fotoelektrik , terdapat pula sejumlah percobaan lain yang hanya dapat ditafsirkan secara
benar jika dianggap berlaku kuantisasi (perilaku partikel) radiasi electromagnet.
Bremsstrahlung dan Produksi Sinar –X apabila sebuah muatan elektrik, misalnya elektron,
dipercepat atau diperlembat , maka ia memancarkan energi electromagnet : dalam kerangka
pemahaman kita sekarang menggatakan bahwa ia memancarkan foton. Andaikan kita
mempunyai seberkas elektron , yang telah mencapai energi eV Setelah dipercepat melalui
suatu potensial V ketika menumbuk suatu sasaran , elektronnya diperlambat sehingga pada
akhirnya berhenti, karena bertumbukan dengan atom-atom materi sasaran.
Elektron dari katoda C dipercepat menuju anoda A melalui beda potensial V. ketika
sebuah elektron menumbuk suatu atom sasaran dari anoda, ia mengalami perlambatan,
dengan memancarkan sebuah foton sinar-X. Karena pada tumbukan seperti itu terjadi transfer
momentum dari elektron ke atom , maka kecepatan elektron menjadi berkurang dan electron
dengan demikian memancarkan foton. Mengingat energi kinetic pental atom sangatlah kecil
(karena massa atom cukup besar), kita dapat saja mengabaikannya. Jika energi kinetic
elektron sebelum tumbukan adalah K, dan setelah tumbukan menurun menjadi K’, maka
energy foton adalah jumlah energi yang hilang dan dengan Demikian energi dan panjang
gelombang foton yang dipancarkan, tidak dapat ditentukan secara tunggal, karena hanyalah K
yang diketahui dalam persamaan Karena elektron biasanya akan melakukan banyak
tumbukan, maka sebelum diam elektron tersebut akan memancarkan pula banyak dengan
energi yang berbeda-beda ; energy foton itu dengan demikian akan berkisar dari yang paling
rendah (panjang gelombang yang panjang ), yang berkaitan dengan kehilangan energi yang
kecil hingga suatu energi maksimum K, yang berkaitan dengan kehilangan seluruh energi
elektron dalam hanya satu tumbukan.
Oleh karena itu, panjang gelombang terpendek yang dipancarkan ditentukan oleh
kehilangan energi maksimum yang mungkin untuk tegangan-tegangan pemercepat khas
dalam rentang 10.000 V, λmin berada dalam rentang beberapa puluh nm, yang berkaitan
dengan daerah spectrum sinar –X . Distribusi kontinu sinar-X ini disebutb remsstrahlung,
yang adalah istilah bahasa jerman bagi radiasi rem atau melukiskan beberapa cuplikan
spektrum bremsstrahlung ini dapat ditulis sebagai berikut:
Elektron → elektron + foton
Reaksi di atas adalah proses kebalikan dari efek fotoelektrik :
Elektron + foton → elektron

Bagi elektron bebas, tidak satu pun dari proses ini dapat terjadi. Agar kedua proses ini dapat
terjadi, haruslah terdapat sebuah atom berat di sekitar elektron yang berperan memasok
momentumlah pental yang diperlukan Produksi Pasangan proses lain yang dapat terjadi
apabila foton menumbuk atom adalah produksi pasanagan, dimana seluruh energi foton
hilang dan dalam proses ini dua partikel terciptakan, yakni sebuah sebuah elektron dan
sebuah positron, (positron adalah sebuah partikel yang massanya sama dengan masaa
elektron, tetapi memiliki muatan positif, proses ini merupakan contoh penciptaan energi
massa. Energi foton yang hilang dalam proses ini berubah menjadi energi relativistik positron
E+ dan Elektron E-
Karena K+ dan K- selalu positif , maka foton harus memiliki energi sekurang-kurangnya
2 = 1,02 MeV agar proses ini dapat terjadi : foton yang berenergi setinggi ini berada dalam
daerah sinar gamma inti atom . secara perlambang,
Elektron + positron → foton
juga terjadi : proses ini dikenal sebagai pemusnahan positron* dan dapat terjadi bagi elektron
dan positron bebas dengan persyaratan harus tercipta sekurang-kurangnya dua buah foton
dalam proses ini. Kekekalan energi mensyaratkan bahwa, jika E1 dan E2 adalah energi
masing-masing Foton.
Karena dan K- sangar kecil sehingga positron dan electron dapat dianggap diam, maka
kekekalan momentum mensyaratkan bahwa kedua foton memiliki energi sama,dan bergerak
segaris dalam arah yang berlawanan. Ia tidak memiliki massa diam : foton bergerak dengan
laju cahaya : ia memenuhi hubungan E=hv , p=h/λ dan E=pc: bahkan merasa tarikan gravitasi
seperti partikel-partikel lain itu merupakan sifat-sifat yang jelasnya. Foton mentransmisikan
gaya elektromagnet: dalam sudut pandang ini dua muatan listrik berintereaksi dengan
mempertukarkan ― foton (foton dipancarkan oleh salah satu muatan dn10 diterima oleh
muatan lainnya). Foton ini adalah foton khayal yang hanya ada dalam kerangka matematik
rumusan fisika teori, namun mereka memiliki semua sifat foton nyata. Foton tidak memiliki
ukuran fisik dan tidak dapat dibelah karena mereka tidak memiliki unsur-unsur penyusun
dirinya. Beberapa percobaan, seperti yang menyangkut efek interferensi seperti gelombang,
sejumlah percobaan ini memperlihatkan bahwa radiasi electromagnet berintereaksi seperti
kuantum partikel yang dikenal sebagai foton. Tentu saja tafsiran gelombang dan partikel
tidaklah seasas—partikel melepaskan energi nya dalam sejumlah paket yang terpusat,
sedangkan energi sebuah gelombang terbesar merata dalm seluruh muka gelombangnya,.
Sebagai contoh , jika cahaya kita bayangkan berupa partikel-partikel belaka , maka akan sulit
sekali bagi kita untuk menerangkan pola interferensi yang diamati dalam percobaan dua
celah. Sebuah partikel hanya dapat melewati dua celah : karena sebuah gelombang dapat
terpisahkan , maka ia dapat melewati kedua celah itu dan kemudian berpadu kembali.
2. Efek Compton
Dalam teori kuantum cahaya dianggap bahwa foton dalam perjalannya dalam ruang
dengan kecepatan c tidak menyebar sebagaimana gelombang, tetapi tetap terkonsentrasi
dalam ruang yang sangat kecil.
Pada tahun 1923, Compton memberikan kesimpulannya mengenai hamburan sinar x
oleh materi. Dalam naskah ilmiahnya “A Quatum Theory of Scattering of X-Rays by Light”,
Compton menerangkan percobaannya tentang hamburan sinar x oleh materi. Diamatinya
bahwa panjang gelombang sinar x yang terhambur berbeda dengan panjang gelombang sinar
x sebelum terhambur. Perubahan panjang gelombang tersebut ternyata juga bergantung dari
sudut hamburan. Kesimpulan yang dicantumkan dalam naskah Campton tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
 Teori Campton saat ini bertopang pada pengandaian bahwa setiap elektron yang berperan
dalam proses ini menghambur suatu kuantum cahaya yang utuh (foton).
 Teori ini berlandaskan pada hipotesa bahwa kuantum-kuantum cahaya datang dari
berbagai arah tertentu dan dihamburkan pula dalam arah-arah tertentu (tidak acak).
 Hasil eksperimen yang dilakukan untuk menyelidiki teori tersebut dengan sangat
menyakinkan telah menunjukkan bahwa gumpalan radiasi (kuantum radiasi, foton),
kecuali membawa energi juga memiliki momentum linear.
Hal di atas adalah suatu kesimpulan yang memiliki dampak yang mendasar, karna
foton juga ditandai dengan suatu besaran fisik lain yaitu momentum linear.
Untuk dapat memahami kesimpulan-kesimpulan tersebut berikut ini akan dibahas
tentang percobaan Compton.
 Sinar X yang dipancarkan oleh sumbernya dijadikan sinar monokhromatis lebih dahulu,
kemudian dijatuhkan pada suatu zat penghamburan S.
 Dari S berkas sinar X dihambur ke segala arah. Celah pengkolimator dan sistem
analisator di belakangnya memilih bekas yang terhambur dalam suatu arah tertentu ().
 Dengan menggerakkan pengkolimator dan sistem analisator secara bersama dengan S
sebagai sumbu gerak perputaran maka dapat dipelajari baik intensitas maupun panjang
gelombang  sinar x yang dihamburkan. Kedudukan pengkolimator terhadap
penghamburan S mendefinisikan sudut hamburan .
 Kristal C dan detektor D merupakan bagian penganalisa sinar x terhambur. Pengukuran
ini dilakukan dengan sangat teliti melalui metoda refleksi Bragg, terutama mengenai nilai
panjang gelombang terhambur .
 Hasil percobaan Compton menunjukkan bahwa besar panjang gelombang terhambur 
tergantung pada sudut .
Hasil percobaan menunjukkan bahwa panjang gelombang terhambur  sebagai fungsi
. Puncak kiri berasal dari hamburan Thomson (panjang gelombang tidak berubah). Panjang
gelombang sinar x terhambur sama dengan panjang gelombang sinar x asal. Puncak kanan
berasal dari hamburan Compton (panjang gelombang berubah).
Compton dapat menerangkan terjadinya pergeseran panjang gelombang dengan
menganggap bahwa berkas sinar x terdiri dari foton-foton yang berperilaku sebagai zarah.
Foton-foton tersebut dalam tumbukannya dengan elektron-elektron bahan penghambur
mengikuti hukum-hukum mekanika.

Hamburan Compton

Pada tahun 1923, Compton mempelajari hamburan radiasi dengan mengamati seberkas
radiasi yang dikenakan pada lempeng (plat tipis) logam akan mengalami hamburan. Intensitas
radiasi terhambur tergantung pada sudut hamburannya. Radiasi yang dikenakan pada
lempeng logam berinteraksi dengan elektron bebas dalam logam (tidak selalu menimbulkan
efek fotolistrik walaupun tenaganya cukup). Interaksi antara radiasi dengan elektron bebas
dalam logam berperilaku seperti tumbukan elastis antara dua partikel.
Mekanisme hamburan radiasi (kemudian disebut hamburan Compton atau efek
Compton) tersebut di atas dapat dijelaskan dengan memberlakukan hukum-hukum kekekalan
tenaga dan momentum linear secara relativistik. Percobaan Compton merupakan salah satu
dari tiga proses yang melemahkan energi suatu sinarionisasi. Bila suatu sinar jatuh pada
permukaan suatu materi sebagian daripada energinya akan diberikankepada materi tersebut,
sedangkan sinar itu sendiri akan di sebarkan, sehingga energy radiasi yangdipancarkan lebih
kecil dari energi radiasi yang datang ( panjang gelombang lebih panjang daripadasebelumnya
).
Hamburan Compton adalah suatu efek yang merupakan bagian interaksi sebuah
penyinaran terhadapsuatu materi. Efek Compton adalah salah satu dari tiga proses yang
melemahkan energi suatu sinar ionisasi. Bila suatu sinar jatuh pada permukaan suatu materi
sebagian daripada energinya akan diberikan kepadamateri tersebut, sedangkan sinar itu
sendiri akan di sebarkan. Proses hamburan Compton dianalisis sebagai suatu interaksi
(―tumbukan‖ dalam pengertian partikel secara klasik) antara sebuah foton dan sebuah
elektron, yang kita anggap diam.
Hamburan Compton terjadi apabila foton dengan energi hf berinteraksidengan elektron
bebas atau elektron yang tidak terikat dengan kuat oleh inti, yaitu elektron terluar dari
atom.Elektron itu dilepaskan dari ikatan inti dan bergerak dengan energi kinetik tertentu
disertai foton lain denganenergi lebih rendah dibandingkan foton datang. Foton lain ini
dinamakan foton hamburan. Dalam hamburanCompton ini, energi foton yang datang yang
diserap atom diubah menjadi energi kinetik elektron dan fotonhamburan.

APLIKASI EFEK COMPTON

Efek Compton merupakan gejala hamburan dari penembakan suatu materi dengan
sejumlah elektron yang dipancarkan ditembak dengan sinar-X, maka sinar-X ini akan
terhambur. Hamburan sinar-X ini memiliki frekuensi yang lebih kecil daripada frekuensi
semula.
Aplikasi efek Compton yaitu, Nuklir Compton Telescope (NCT) adalah eksperimen
balloon-borne untuk mendeteksi sinar gamma dari sumber astrofisika seperti supernova,
pulsar, AGN, dan lain-lain. Teleskop ini diluncurkan dengan balon ketinggian tinggi ke
ketinggian mengambang sekitar 40 km. Teleskop Compton menggunakan sebuah array-12-
3D kadar tinggi Germanium Detektor spektral resolusi untuk mendeteksi sinar gamma. Pada
bagian bawahnya setengah detector dikelilingi oleh Bismuth germanate sintilator untuk
melindungi dari sinar gamma atmosfer.
Teleskop memiliki medan pandang (FOV) dari 25% dari langit. Dua prototipe detektor
berhasil diuji dan diterbangkan pada tanggal 1 Juni 2005 dari Scientific Balloon Flight
Facility, Fort Sumner, New Mexico. Pada tanggal 19 Mei 2009, instrumen penuh berhasil
diluncurkan dari Fort Sumner di New Mexico dan mampu mengamati kepiting pulsar.
Sayangnya itu gagal untuk memulai pada bulan April 2010 di Alice Springs , Australia,
ketika balon pecah menambatkan untuk derek di angin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai