Anda di halaman 1dari 27

Sintaks Inquri

No. Sintaks Aktivitas


1. Orientasi pada tahap ini guru dituntut untuk menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan
untuk belajar. Pada tahap ini guru dapat memberitahukan siswa mengenai:

a. Materi apa yang akan dipelajari;

b. Apa tujuan yang akan dicapai; serta

c. Mempersiapkan siswa untuk mulai menggunakan model pembelajaran inkuiri.


2. Merumuskan masalah Pada tahap ini siswa diarahkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan.
Masalah dapat disajikan dengan cara yang menarik seperti demonstrasi unik ataupun
dalam bentuk teka-teki sehingga siswa tertantang untuk mencari tahu apa yang terjadi
dan merumuskannya dalam suatu pertanyaan ataupun pernyataan yang kelak harus
dijawab nya sendiri.
3. Merumuskan hipotesis Pada tahapan ini siswa dilatih untuk membuat suatu hipotesis atau jawaban sementara
dari masalah yang telah disaksikannya. Hipotesis belum tentu benar sehingga
doronglah anak-anak untuk tidak takut dalam mengemukakan hipotesisnya. Guru juga
dapat membantu siswa membuat hipotesis dengan memberikan beberapa pertanyaan
yang jawabannya mengarah pada hipotesis siswa.
4. Mengumpulkan data Pada tahap ini siswa melakukan aktivitas mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang telah dibuatnya. Dalam pembelajaran inquiry tahapan
ini merupakan suatu proses yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan
intelektual siswa karena pada tahap ini siswa dilatih untuk menggunakan seluruh
potensi berfikir yang dimilikinya.
5. Menguji hipotesis Langkah ini merupakan langkah yang latih kemampuan rasional siswa, dimana
hipotesis yang telah dibuat kemudian diuji dengan cara dibandingkan dengan data
yang ada lalu kemudian ditunjukkan. Pada tahap ini juga dilatih sikap jujur dan
percaya diri pada siswa sehingga siswa dapat menguji hipotesis nya berdasarkan data
dan fakta.
6. Merumuskan kesimpulan Pada langkah ini siswa dituntut untuk mendeskripsikan temuan yang telah diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis, sehingga dapat mencapai kesimpulan yang
akurat.

Latihan 1.13

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.


2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru.

3. pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR

1. Mengenal rangkaian listrik sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

2. Merancang dan membuat rangkaian seri dan parallel menggunakan sumber arus searah.

C. INDIKATOR

1. Mengidentifikasi berbagai sumber listrik

2. Menjelaskan rangkaian listrik sederhana dengan berbagai variasi.

3. bagan rencana rangkaian seri dan paralel

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui pengamatan di rumah siswa dapat mengidentifikasi berbagai sumber listrik dengan benar.
2. Melalui percobaan siswa dapat menjelaskan rangkaian listrik sederhana dengan berbagai variasi dengan tepat.

E. MATERI

Rangkaian Listrik Sederhana

Rangkaian listrik merupakan suatu lintasan yang dapat diairi oleh muatan listrik (arus). Suatu rangkaian
listrik umumnya terdiri dari banyak komponen listrik. Komponen- komponen listrik tersebut terdiri dari
komponen pen-supply energi listrik (seperti batterai) dan komponen pengguna energi listrik (seperti bola
lampu –resistor). Arus listrik akan mengalir dalam suatu rangkaian yang setidaknya :

1. memiliki sumber tegangan untuk membuat arus mengalir,

2. memiliki komponen pengguna energi yang di-supply sumber tegangan, dan

3. merupakan rangkaian tertutup.

Gambar di atas merupakan contoh untuk sebuah rangkaian listrik sederhana. Pada gambar tersebut komponen pen-supply energi adalah
baterai, sementara bola lampu bertindak sebagai komponen pengguna energi, dan rangkaian tersebut tertutup, sehingga arus dapat
mengalir.
Pertanyaannya, apakah bila tidak ada bola lampu arus tidak akan mengalir? Dalam syarat yang ke-2 dikatakan harus terdapat suatu
komponen yang menggunakan energi listrik yang disokong oleh sumber tegangan. Hal tersebut dikarenakan agar kedua ujung penghantar
listrik memiliki potensial yang berbeda sehingga arus dapat terus mengalir. Namun, tanpa bola lampu pun arus listrik dapat mengalir, karena
dalam penghantar listrik pun memiliki hambatan. Sehingga sebenarnya kawat penghantar pun bertindak sebagai komponen pengguna energi
listrik.

F. PERCOBAAN

Gambarkanlah rangkaian diagram dari masing-masing rangakaian.

Rangkaian mana yang menggunakan dua kabel: hanya rangkaian 1, hanya rangkaian 2, kedua rangkaian, atau tidak ada?

 Dapatkah diagram rangkaian 1 diatas disamakan dengan rangkaian a pada bagian a? Atau pada rangkaian b?

 Dapatkah diagram rangkaian 2 diatas disamakan dengan rangkaian a pada bagian a? Atau pada rangkaian b?
 Diskusikan bahwa diagram rangkaian tidak menunjukkan latar belakang fisik dari rangkaian tersebut.

Jelaskan alasanmu.

G. ALAT DAN BAHAN

No. Alat dan Bahan Jumlah


1. Papan Rangkaian 2 buah
2. Baterai (Sumber Tegangan) 2 buah
3. Bola lampu 2 buah
4. Kabel Secukupnya

H. SINTAKS

No. Sintaks Aktivitas


1. Orientasi Sebelum memulai pelajaran guru memotivasi siswa untuk
belajar. Pada tahap ini gurunya memberitahukan siswa
mengenai:

a. Materi apa yang akan dipelajari;

 Materi yang akan di dipepajari adalah rangkaian


listrik sederhana seri dan paralel.
No. Sintaks Aktivitas
b. Apa tujuan yang akan dicapai

 Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah siswa


mampu membuat rangkaian sederhana serta siswa
mampu menganalisis variasi gambar rangkaian dan
menjadikan nya dalam papan rangkaian.

c. Mempersiapkan siswa untuk mulai menggunakan model


pembelajaran inkuiri. Artinya siswa akan melakukan
praktikum berdasarkan teori.
2. Merumuskan masalah Pada tahap ini siswa diarahkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan. Masalah yang disajikan dengan
menggunakan gambar dua buah rangkaian yang mirip.
Kemudian dari salah rangakaian di tanyakan rangkaian
maka yang menggunakan 2 kabel dan apakah kedua
rangkaian dapat di samakan.
3. Merumuskan hipotesis Dari masalah yang ada hipotesis yang ada hipotesis yang dapat
dirumuskan adalah dari percobaan yang ada adalah yang
menggunakan dua kabel adalah rangkaian B. Kedua rangkaian
tidak dapat disamakan karena dalam kompenen penyusunan
rangakaian berbeda.

4. Mengumpulkan data Data yang dapat diperoleh dari percobaan diatas adalah

1. Terdapat 2 gambar rangakaian yang mirip.

2. Terdapat sumber tegangan berupa baterai 1 buah,


No. Sintaks Aktivitas
lampu 1 buah, dan kabel.

3. Gambar A baterai ditempelkan langsung dengan


baterai. Sedangkan gambar B menggunakan kabel
sebagai penghubung baterai dengan lampu.

5. Menguji hipotesis Dari hipotesis yang ada maka dilakukan pengujian. Cara
pengujian nya adalah gambar rangkaian disusun langsung oleh
praktikan untuk membuktikan hipotesis yang ada.

6. Merumuskan kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kedua rangkaian adalah
yang menggunakan 2 kabel adalah rangkaian B. Hal ini jelas
terlihat pada gambar. Kedua rangkaian tidak bisa disamakan
karena kompenen penyusunan berbeda-beda.

EKSPERIMEN 4.12

Standard Kompetensi

Materi:

SAKELAR

Sakelar memungkinkan kita untuk mengontrol arus dalam rangkaian listrik. Jenis sakelar yang telah kita gunakan sampai sekarang disebut
single pole single throw sakelar atau SPST yang mana sakelar SPST dapat menjadi tertutup atau dalam posisi terbuka dalam rangkaian dan
dengan demikian baik membuat atau memutuskan koneksi tunggal antara dua kabel.
Sakelar tipe lain menghubungkan satu kabel ke salah satu dari dua kabel lainnya. Jenis sakelar ini disebut saklar satu –pole-double-throw
(SPDT). Simbol untuk sakelar SPDT adalah:

Sebuah SPDT switc memiliki tiga terminal yang diberi label A, B, dan C dalam dua diagram di bawah ini. Sakelar dapat menghubungkan
terminal C ke terminal A atau terminal B.

Sakelar SPDT dapat digunakan untuk membuat koneksi di salah satu dari dua jaringan sekaligus memutus sambungan di yang lain. Ketika kita
bekerja dengan diagram sirkit yang berisi saklar SPDT, simbol untuk saklar sering menunjukkan terminal C tidak terhubung ke A atau B. Untuk
tujuan Prediksi kecerahan lampu dan menemukan seri dan kombinasi paralel, kita akan selalu menganggap bahwa C terhubung ke baik terminal
A atau B. dalam karya lainnya. Kita akan menganggap saklar SPDT tidak pernah terbuka.

A. Prediksi apakah setiap bohlam (X atau Y) akan menyala di rangkaian berikut untuk masing-masing posisi sakelar yang tercantum di bawah
ini. Dalam setiap kasus, nyatakan apakah bohlam-bohlaman tersebut seri, secara paralel, atau tidak.

• Beralih 1 pada posisi A, beralih 2 pada posisi C

• Beralih 1 pada posisi A, beralih 2 pada posisi D

• Beralih 1 pada posisi B, pindah 2 pada posisi C

• Beralih 1 pada posisi B, pindah 2 pada posisi D.


Siapkan rangkaian ini dan tunjukkan prediksi Anda kepada anggota staf.

Latihan 7.15
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Rangkaian Listrik

B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menanalisis Rangkaian Arus Searah

C. INDIKATOR
1.2.1 Menghitung bentuk rangkaian seri dengan benar sesuai dengan referensi
1.2.2 Menghitung bentuk rangkaian paralel dengan benar sesuai dengan referensi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan perbedaan rangkaian seri dengan rangkaian paralel
2. Menjabarkan konsep rumus hukum ohm ke dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel
3. Mendiskusikan masalah terang gelapnya sebuah lampu pada sebuah rangakaian

E. MATERI PELAJARAN

RANGKAIAN ARUS SEARAH

Yang dimaksud dengan rangkaian seri ialah apabila beberapa resistor dihubungkan secara berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor
pertama disambung dengan ujung awal dari resistor kedua, dan seterusnya. Jika ujung awal dari resistor pertama dan ujung resistor terakhir
diberikan tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua resistor yang sama besarnya.

R1 R2 R3

I = I1= I2=I3 =In

Jika beberapa resistor dihubungkan seri/deret , maka kuat arus dalam semua resistor besarnya sama.

Jika beberapa resistor dihubungkan seri/deret , maka kuat arus dalam semua resistor besarnya sama.

E1 = I ×R1

E2 = I ×R2
E3 = I × R3

E = E1+ E2+E3

Jika beberapa resistor dihubungkan seri, maka tegangan jumlah sama dengan jumlah/total tegangan-tegangan bagian.

E = ∑ E bagian

Jika harga resistor jumlah dari seluruh rangkaian kita ganti dengan R total, maka: E = I × Rtotal

Sehingga E=I× (R1+R2+R3) maka Rtotal=R1+R2+R3

Jadi, besar harga resistor jumlah yang dihubungkan seri adalah: R = ∑ R bagian

Rangkaian Paralel

Yang dimaksud dengan rangkaian paralel adalah jika beberapa resistor secara bersama dihubungkan antara dua titik yang dihubungkan pada
suatu tegangan yang sama.

Dalam praktik rangkaian paralel ini sering dipakai disemua alat listrik yang ada di rumah yang dihubungkan paralel (lampu, setrika, pompa air,
kulkas, dan sebagainya) I1 R1

Pada hubungan paralel semua resistor berada pada tegangan yang sama. Jadi, E = E 1= E2= E3
Menurut Hukum Ohm:

I = I1+ I2+I3+..............In

I1= E/R1

I2= E/R2

I3= E/R3
Jumlah arus menurut Hukum Ohm:

I = jumlah E/Rtotal

Rangkaian Seri-Paralel (Campuran)

Yang dimaksud dengan rangkaian seri – paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Oleh karena itu, rangkaian seri –
paralel biasa disebut rangkaian campuran.

R2

F. PERCOBAAN
Dalam latihan ini, ada siswa memberikan prediksi dan penjelasan untuk kecerahan relatve bola lampu A, B, dan C.

Identifikasi yang mana dari para siswa, jika ada alasan yang salah, dan tentukan apa yang salah dengan alasan mereka.

Siswa 1: “B dan C akan lebih redup daripada A, bohlam mendapat semua arus
dari baterai tetapi B dan C harus membaginya.”
Siswa 2: “A, B, dan C semuanya akan sama-sama cemerlang. mereka masing-
masing memiliki tegangan yang sama.”
Siswa 3: A, B, dan C semuanya akan sama-sama cemerlang. Masing-masing
memiliki hambatan yang sama, dan masing-masing terhubung langsung di baterai, sehingga setiap bohlam memiliki jumlah arus yang sama
melaluinya. Jadi mereka sama terangnya.”
Periksa alasan Anda dengan seorang anggota staf

G. ALAT DAN BAHAN

No. Alat Dan Bahan Jumlah

1. Baterai 1 Buah

2. Lampu 2 Buah
3. Kabel Secukupnya

H. SINTAKS

No. Sintaks Aktivitas


1. Orientasi Sebelum memulai pelajaran guru memotivasi siswa untuk
belajar. Pada tahap ini gurunya memberitahukan siswa
mengenai:

a. Materi apa yang akan dipelajari;

Materi yang akan di dipepajari adalah rangkaian listrik seri


dan paralel.

b. Apa tujuan yang akan dicapai

Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah siswa mampu


membuat hubungi antara tegangan, arus dan lampu pada
sebuah rangkaian.

c. Mempersiapkan siswa untuk mulai menggunakan model


pembelajaran inkuiri. Artinya siswa akan melakukan
praktikum berdasarkan teori.
2. Merumuskan masalah Pada tahap ini siswa diarahkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan masalah. Masalah yang pada
rangakaian tersebut adalah 2 rangkaian pada gambar.
Gambar 1 terdiri dari 1 baterai dan 1 lampu disusun secara
No. Sintaks Aktivitas
seri sedangkan pada gambar 2 terdiri dari 1 baterai dan dua
lampu yang disusun secara paralel.
3. Merumuskan hipotesis Dari kedua gambar rangakaian maka dapat dirumuskan
hipotesis bahwa lampu yang paling terang terdapat pada
rangkaian A.

4. Mengumpulkan data Data yang dapat diperoleh dari percobaan diatas adalah

Terdapat 2 gambar rangakaian.

Gambar A Terdapat sumber tegangan berupa baterai 1 buah


dan lampu 1 buah yg di rangkaian seri

Gambar B Terdapat sumber tegangan berupa baterai 1 buah


dan lampu 2 buah yg di rangkaian paralel.

5. Menguji hipotesis Dari hipotesis yang ada maka dilakukan pengujian. Cara
pengujian nya adalah gambar rangkaian disusun langsung oleh
praktikan untuk membuktikan hipotesis yang ada.

6. Merumuskan kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kedua rangkaian adalah
lampu yang paling terang terdapat pada rangkaian A. Hal ini
dikarenakan rangkaian disusun secara seri sehingga arus masuk
sama dengan arus keluar.

Latihan 9.9
A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produkteknologi.

B.KOMPETENSIDASAR
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satuloop).

C. INDIKATOR
1. Memaparkan konsep hukum I Kirchoff denganbenar.
2. Memaparkan konsep hukum II Kirchoff denganbenar.
3. Memformulasikan besaran dalam rangkaian tertutup sederhana dengan menggunakan hukum II Kirchhoff.
4. Menyebutkan konsep Hukum I Kirchoff.
5. Menyebutkan konsep Hukum IIKirchoff.
6. Menentukan nilai kuat arus yang masuk maupun keluar suatu titik percabangan menggunakan hukum IKirchoff.
7. Menentukan nilai arus pada rangkaian yang memiliki beberapa hambatan dan sumber tegangan.
8. Mengaplikasikan hukum Kirchoff dalam menyelesaikan soal-soal rangkaian satu loop dan dua loop.

D. MATERI
1. Hukum I Kirchoff
Hukum Arus Kirchhoff membicarakan arus listrik pada titik percabangan kawat. Hukum I Kirchoff menyatakan bahwa, “ Pada
rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik cabang itu”.

∑ I masuk =∑ I keluar
Tinjau sebuah titik percabangan kawat, sebut titik A, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.
Arus I1dan I2menuju (masuk ke) titik A, sedangkan I3dan I4menjauhi (keluar dari) titik A. Jika aliran arus dianalogikan sebagai aliran air
dalam pipa, Anda tentu akan yakin bahwa jumlah aliran air sebelum melewati titik A akan sama dengan jumlah air sesudah melewati titik A.
Demikian pula dengan arus listrik, jumlah arus listrik yang menuju (masuk ke) titik percabangan (titik A) sama dengan jumlah arus yang
menjauhi (keluar dari) titik percabangan tersebut.

Dengan demikian, pada gambar di atas, secara matematis diperoleh

atau

I1+ I2- I3- I4= 0

Persamaan terakhir secara matematis dapat ditulis

ΣI=0

Artinya jumlah arus listrik pada suatu titik percabangan sama dengan nol. Persamaan di atas disebut Hukum Pertama Kirchhoff atau Hukum
Arus Kirchhoff. Perlu diingat bahwa ketika Anda menggunakan persamaan Σ I = 0 , arus yang masuk ke titik percabangan diberi tanda positif,
sedangkan arus yang keluar dari titik percabangan diberi tanda negatif.

2. Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff disebut juga Hukum Tegangan Kirchoff, didasarkan pada Hukum Kekekalan Energi. Masih ingatkah kalian tentang Hukum

Kekekalan Energi? Ketika muatan listrik Q berpindah dari potensial tinggi ke potensial rendah dengan beda potensial V, energi muatan itu
akan turun sebesar QV. Ingat kembali hubungan antara energi W, beda potensial V, dan muatan Q dinyatakan dengan,

V = W/Q
dengan,

V = beda potensial listrik(volt)

W = energy (J)

Q = muatan listrik (C)

Perhatikan gambar rangkaian berikut ini

Gambar 12. Muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian tertutup memenuhi hukum kekekalan energi.

Sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi, penurunan ini harus sama dengan energi yang dilepaskan oleh baterai, QV. Dengan demikian
berlaku

QV = QV1+QV2+QV3V –
V1– V2– V3= 0
Persamaan terakhir dapat ditulis,

ΣV = 0

yang berarti bahwa jumlah tegangan pada sebuah loop (lintasan tertutup) sama dengan nol. Persamaan
tersebut disebut

3. Hukum II Kirchhoff atau Hukum Tegangan Kirchhoff.

Aplikasi Hukum Kirchoff pada Rangkaian Satu Loop Rangkaian sederhana adalah rangkaian yang
terdiri dari satu loop. Sebagai contoh, tinjau rangkaian pada gambar di bawah ini.
Gambar 14. Rangkaian listrik sederhana.

Pada gambar 14, tidak ada titik percabangan di sini sehingga arus pada setiap hambatan
sama, yakni I dengan arah seperti pada gambar. Pilihlah loop a-b-c-d-a. Ketika Anda
bergerak dari a ke b, Anda menemui kutub negatif baterai terlebih dahulu sehingga
GGLnya ditulis Vab= E1. Ketika Anda melanjutkan gerakan dari b ke c, Anda mendapati arah
arus sama dengan arah gerakan Anda sehingga tegangan pada R1diberi tanda positif, yakni
Vbc= +I R1. Dari c ke d kembali Anda menemui GGL dan kali ini kutub positifnya terlebih
dahulu sehingga diperoleh Vcd= +E2.

Selanjutnya, tegangan antara d dan a diperoleh Vda= +I R2. Hasil tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam Persamaan hukum Kirchoff, dimana

ΣV = 0

Vab+ Vbc+ Vcd+ Vda= 0

–E + IR1+ E + IR2= 0

atau

I(R1+ R2) = E1+ E2

sehingga diperoleh persamaan berikut ini.


I = E1−E2/ R1+R2

Persamaan terakhir dapat ditulis sebagai berikut.


I= Sigma E/ sigma R

Dengan demikian, untuk rangkaian listrik sederhana, besarnya arus listrik yang mengalir
pada rangkaian dapat dicari menggunakan persamaan di atas dengan cermat.

4. Aplikasi Hukum I dan II Kirchoff pada Rangkaian DuaLoop


Rangkaian majemuk adalah rangkaian arus searah yang lebih dari satu loop. Perhatikan gambar di
bawah ini!

Salah satu cara untuk menganalisis rangkaian majemuk adalah analisis loop.Analisis
ini pada dasarnya menerapkan Hukum- hukum Kirchhoff, baik tentang rus maupun
tegangan. Agar lebih mudah dalam menganalisis rangkaian majemuk pada gambar
menggunakan analisis loop maka gunakan langkah-langkah dibawah ini.

E. PERCOBAAN

Di sirkuit jembatan di sebelah kanan, tegangan V1, V2, V3 harus ditentukan. Telah diketahui
bahwa V3 sama dengan jumlah tegangan V1 dan V2.Gunakan informasi ini bersama dengan
aturan kedua Kirchhoff untuk menemukan tiga tegangan.

F. ALAT DAN BAHAN


No. Alat Dan Bahan Jumlah

1. Baterai 1 Buah

2. Rees 2 Buah

3. Kabel Secukupnya

G. SINTAKS
No. Sintaks Aktivitas
1. Orientasi Sebelum memulai pelajaran guru memotivasi siswa untuk
belajar. Pada tahap ini gurunya memberitahukan siswa
mengenai:

a. Materi apa yang akan dipelajari;

Materi yang akan di dipelajari adalah hukum Kirchhoff

b. Apa tujuan yang akan dicapai

Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah menentukan


tegangan pada rangakaian.

c. Mempersiapkan siswa untuk mulai menggunakan model


pembelajaran inkuiri. Artinya siswa akan melakukan
praktikum berdasarkan teori.
2. Merumuskan masalah Pada tahap ini siswa diarahkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan masalah. Masalah yang pada
rangakaian adalah terdapat nilai tegangan yang sama pada
Rangkaian.
3. Merumuskan hipotesis Dari kedua gambar rangakaian maka dapat dirumuskan
hipotesis bahwa V3 sama dengan jumlah V1 dan V2

4. Mengumpulkan data Data yang dapat diperoleh dari percobaan diatas adalah dalam
rangakaian terdapat rangkaian seri dan pararel. Untuk mencari
nilai V1 dan V2 maka kedua nilai tegangan di jumlahkan. Dan
No. Sintaks Aktivitas
nilai V3 sama dengan V1 +V2 karena telah di serikan.

5. Menguji hipotesis Dari hipotesis yang ada maka dilakukan pengujian. Cara
pengujian nya adalah gambar rangkaian disusun langsung oleh
praktikan untuk membuktikan hipotesis yang ada.

6. Merumuskan kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah V3 seri terhadap


tegangan dan V1 dan V2 paralel terhadap tegangan.

Latihan 12.4
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi

B. Kompetensi Dasar
1. Mengetahui alat ukur listrik serta menggunakannya secara baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari
2. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana

C. . Indikator
1. Siswa mengetahui peralatan yang terdapat di lab Software Edison
2. Siswa mengetahui letak peralatan elektronik dan listrik di lab Software Edison
3. Siswa mengetahui aplikasi Software Edison
4.Siswa dapat membongkar (drag) pasang peralatan elektronik dan listrik di breadboard Software
Edison
5. Siswa dapat merakit rangkaian
D. Tujuan
Tujuan Pembelajaran

a. Kognitif
1. Setelah pembelajaran siswa dapat mengetahui peralatan yang terdapat di lab Software
Edison dengan benar.
2. Setelah pembelajaran siswa dapat mengetahui letak peralatan elektronik dan listrik di lab
Software Edison dengan benar.
3. c. Setelah pembelajaran siswa dapat mengetahui aplikasi Software Edison dengan
benar.

B. Psikomotor
1. Setelah pembelajaran siswa dapat membongkar (drag) pasang peralatan elektronik dan
listrik di breadboard Software Edison dengan benar.
2. Setelah pembelajaran siswa dapat merakit rangkaian dengan benar.

E. Materi
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari
satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik juga terjadi akibat
adanya beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai
tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir
pada kedua titik tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang dimana
dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current).
Pada umumnya, aliran arus listrik sendiri mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata lain,
arus listrik mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa
arus listrik mengalir dari potensial menuju potensial rendah. Berdasarkan arah alirannya, arus
listrik dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :
Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju
titik berpotensial rendah.
Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-ubah
mengikuti garis waktu.

Hambatan Arus Listrik


Hambatan Hambatan listrik ialah sebuah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponenelektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yangmelewatinya. Hambatan listrik
dapat dirumuskan sebagai berikut:

R = V/I

Keterangan

V adalah tegangan
I adalah arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

F. Percobaan
Berikan peringkat pada daftar yang ada di rangkaian yang ditunjukkan menurut:
1) Arus melalui mereka
2) Tegangan di atasnya
3) Kekuatan yang dikirimkan kepada mereka
Jelaskan alasan Anda dalam setiap kasus
Apakah daya yang hilang di masing-masing resistor lainnya
meningkat, menurun, atau tetap sama ketika perubahan berikut dibuat:
1) Resistor E dikurangkan
2) Resistensi resistor C meningkat
3) Resistensi resistor D meningkat
Jelaskan alasan Anda dalam setiap kasus.

G. ALAT DAN BAHAN


No. Alat Dan Bahan Jumlah

1. Baterai 1 Buah
No. Alat Dan Bahan Jumlah

2. Kabel Secukupnya

H. SINTAKS

No. Sintaks Aktivitas


1. Orientasi Sebelum memulai pelajaran guru memotivasi siswa untuk
belajar. Pada tahap ini gurunya memberitahukan siswa
mengenai:

a. Materi apa yang akan dipelajari;

Materi yang akan di dipelajari adalah Arus listrik

b. Apa tujuan yang akan dicapai

Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah menentukan


arus dan tegangan pada rangkaian.

c. Mempersiapkan siswa untuk mulai menggunakan model


pembelajaran inkuiri. Artinya siswa akan melakukan
praktikum berdasarkan teori.
2. Merumuskan masalah Pada tahap ini siswa diarahkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan masalah. Masalah yang pada
rangakaian adalah terdapat nilai tegangan dan nilai arus
yang sama pada Rangkaian.
3. Merumuskan hipotesis Dari kedua gambar rangakaian maka dapat dirumuskan
hipotesis bahwa setiap resistansi memiliki nilai arus dan
tegangan yang berbeda.

4. Mengumpulkan data Data yang dapat diperoleh dari percobaan diatas adalah dalam
rangakaian terdapat rangkaian seri dan pararel. Untuk mencari
nilai tegangan dan nilai arus pada rangkaian.

5. Menguji hipotesis Dari hipotesis yang ada maka dilakukan pengujian. Cara
pengujian nya adalah gambar rangkaian disusun langsung oleh
No. Sintaks Aktivitas
praktikan untuk membuktikan hipotesis yang ada.

6. Merumuskan kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah nilai tegangan dan
nilai arus yang mengalir pada setiap rangkaian. Ada yang
meningkat dan ada yang berkurang.

Anda mungkin juga menyukai