Latihan 1.13
A. KOMPETENSI INTI
3. pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
2. Merancang dan membuat rangkaian seri dan parallel menggunakan sumber arus searah.
C. INDIKATOR
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan di rumah siswa dapat mengidentifikasi berbagai sumber listrik dengan benar.
2. Melalui percobaan siswa dapat menjelaskan rangkaian listrik sederhana dengan berbagai variasi dengan tepat.
E. MATERI
Rangkaian listrik merupakan suatu lintasan yang dapat diairi oleh muatan listrik (arus). Suatu rangkaian
listrik umumnya terdiri dari banyak komponen listrik. Komponen- komponen listrik tersebut terdiri dari
komponen pen-supply energi listrik (seperti batterai) dan komponen pengguna energi listrik (seperti bola
lampu –resistor). Arus listrik akan mengalir dalam suatu rangkaian yang setidaknya :
Gambar di atas merupakan contoh untuk sebuah rangkaian listrik sederhana. Pada gambar tersebut komponen pen-supply energi adalah
baterai, sementara bola lampu bertindak sebagai komponen pengguna energi, dan rangkaian tersebut tertutup, sehingga arus dapat
mengalir.
Pertanyaannya, apakah bila tidak ada bola lampu arus tidak akan mengalir? Dalam syarat yang ke-2 dikatakan harus terdapat suatu
komponen yang menggunakan energi listrik yang disokong oleh sumber tegangan. Hal tersebut dikarenakan agar kedua ujung penghantar
listrik memiliki potensial yang berbeda sehingga arus dapat terus mengalir. Namun, tanpa bola lampu pun arus listrik dapat mengalir, karena
dalam penghantar listrik pun memiliki hambatan. Sehingga sebenarnya kawat penghantar pun bertindak sebagai komponen pengguna energi
listrik.
F. PERCOBAAN
Rangkaian mana yang menggunakan dua kabel: hanya rangkaian 1, hanya rangkaian 2, kedua rangkaian, atau tidak ada?
Dapatkah diagram rangkaian 1 diatas disamakan dengan rangkaian a pada bagian a? Atau pada rangkaian b?
Dapatkah diagram rangkaian 2 diatas disamakan dengan rangkaian a pada bagian a? Atau pada rangkaian b?
Diskusikan bahwa diagram rangkaian tidak menunjukkan latar belakang fisik dari rangkaian tersebut.
Jelaskan alasanmu.
H. SINTAKS
4. Mengumpulkan data Data yang dapat diperoleh dari percobaan diatas adalah
5. Menguji hipotesis Dari hipotesis yang ada maka dilakukan pengujian. Cara
pengujian nya adalah gambar rangkaian disusun langsung oleh
praktikan untuk membuktikan hipotesis yang ada.
6. Merumuskan kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kedua rangkaian adalah
yang menggunakan 2 kabel adalah rangkaian B. Hal ini jelas
terlihat pada gambar. Kedua rangkaian tidak bisa disamakan
karena kompenen penyusunan berbeda-beda.
EKSPERIMEN 4.12
Standard Kompetensi
Materi:
SAKELAR
Sakelar memungkinkan kita untuk mengontrol arus dalam rangkaian listrik. Jenis sakelar yang telah kita gunakan sampai sekarang disebut
single pole single throw sakelar atau SPST yang mana sakelar SPST dapat menjadi tertutup atau dalam posisi terbuka dalam rangkaian dan
dengan demikian baik membuat atau memutuskan koneksi tunggal antara dua kabel.
Sakelar tipe lain menghubungkan satu kabel ke salah satu dari dua kabel lainnya. Jenis sakelar ini disebut saklar satu pole-double-throw
(SPDT). Simbol untuk sakelar SPDT adalah:
Sebuah SPDT switc memiliki tiga terminal yang diberi label A, B, dan C dalam dua diagram di bawah ini. Sakelar dapat menghubungkan
terminal C ke terminal A atau terminal B.
Sakelar SPDT dapat digunakan untuk membuat koneksi di salah satu dari dua jaringan sekaligus memutus sambungan di yang lain. Ketika kita
bekerja dengan diagram sirkit yang berisi saklar SPDT, simbol untuk saklar sering menunjukkan terminal C tidak terhubung ke A atau B. Untuk
tujuan Prediksi kecerahan lampu dan menemukan seri dan kombinasi paralel, kita akan selalu menganggap bahwa C terhubung ke baik terminal
A atau B. dalam karya lainnya. Kita akan menganggap saklar SPDT tidak pernah terbuka.
A. Prediksi apakah setiap bohlam (X atau Y) akan menyala di rangkaian berikut untuk masing-masing posisi sakelar yang tercantum di bawah
ini. Dalam setiap kasus, nyatakan apakah bohlam-bohlaman tersebut seri, secara paralel, atau tidak.
Latihan 7.15
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Rangkaian Listrik
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menanalisis Rangkaian Arus Searah
C. INDIKATOR
1.2.1 Menghitung bentuk rangkaian seri dengan benar sesuai dengan referensi
1.2.2 Menghitung bentuk rangkaian paralel dengan benar sesuai dengan referensi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan perbedaan rangkaian seri dengan rangkaian paralel
2. Menjabarkan konsep rumus hukum ohm ke dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel
3. Mendiskusikan masalah terang gelapnya sebuah lampu pada sebuah rangakaian
E. MATERI PELAJARAN
Yang dimaksud dengan rangkaian seri ialah apabila beberapa resistor dihubungkan secara berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor
pertama disambung dengan ujung awal dari resistor kedua, dan seterusnya. Jika ujung awal dari resistor pertama dan ujung resistor terakhir
diberikan tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua resistor yang sama besarnya.
R1 R2 R3
Jika beberapa resistor dihubungkan seri/deret , maka kuat arus dalam semua resistor besarnya sama.
Jika beberapa resistor dihubungkan seri/deret , maka kuat arus dalam semua resistor besarnya sama.
E1 = I ×R1
E2 = I ×R2
E3 = I × R3
E = E1+ E2+E3
Jika beberapa resistor dihubungkan seri, maka tegangan jumlah sama dengan jumlah/total tegangan-tegangan bagian.
E = ∑ E bagian
Jika harga resistor jumlah dari seluruh rangkaian kita ganti dengan R total, maka: E = I × Rtotal
Jadi, besar harga resistor jumlah yang dihubungkan seri adalah: R = ∑ R bagian
Rangkaian Paralel
Yang dimaksud dengan rangkaian paralel adalah jika beberapa resistor secara bersama dihubungkan antara dua titik yang dihubungkan pada
suatu tegangan yang sama.
Dalam praktik rangkaian paralel ini sering dipakai disemua alat listrik yang ada di rumah yang dihubungkan paralel (lampu, setrika, pompa air,
kulkas, dan sebagainya) I1 R1
Pada hubungan paralel semua resistor berada pada tegangan yang sama. Jadi, E = E 1= E2= E3
Menurut Hukum Ohm:
I = I1+ I2+I3+..............In
I1= E/R1
I2= E/R2
I3= E/R3
Jumlah arus menurut Hukum Ohm:
I = jumlah E/Rtotal
Yang dimaksud dengan rangkaian seri – paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Oleh karena itu, rangkaian seri –
paralel biasa disebut rangkaian campuran.
R2
F. PERCOBAAN
Dalam latihan ini, ada siswa memberikan prediksi dan penjelasan untuk kecerahan relatve bola lampu A, B, dan C.
Identifikasi yang mana dari para siswa, jika ada alasan yang salah, dan tentukan apa yang salah dengan alasan mereka.
Siswa 1: B dan C akan lebih redup daripada A, bohlam mendapat semua arus
dari baterai tetapi B dan C harus membaginya.
Siswa 2: A, B, dan C semuanya akan sama-sama cemerlang. mereka masing-
masing memiliki tegangan yang sama.
Siswa 3: A, B, dan C semuanya akan sama-sama cemerlang. Masing-masing
memiliki hambatan yang sama, dan masing-masing terhubung langsung di baterai, sehingga setiap bohlam memiliki jumlah arus yang sama
melaluinya. Jadi mereka sama terangnya.
Periksa alasan Anda dengan seorang anggota staf
1. Baterai 1 Buah
2. Lampu 2 Buah
3. Kabel Secukupnya
H. SINTAKS
4. Mengumpulkan data Data yang dapat diperoleh dari percobaan diatas adalah
5. Menguji hipotesis Dari hipotesis yang ada maka dilakukan pengujian. Cara
pengujian nya adalah gambar rangkaian disusun langsung oleh
praktikan untuk membuktikan hipotesis yang ada.
6. Merumuskan kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kedua rangkaian adalah
lampu yang paling terang terdapat pada rangkaian A. Hal ini
dikarenakan rangkaian disusun secara seri sehingga arus masuk
sama dengan arus keluar.
Latihan 9.9
A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produkteknologi.
B.KOMPETENSIDASAR
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satuloop).
C. INDIKATOR
1. Memaparkan konsep hukum I Kirchoff denganbenar.
2. Memaparkan konsep hukum II Kirchoff denganbenar.
3. Memformulasikan besaran dalam rangkaian tertutup sederhana dengan menggunakan hukum II Kirchhoff.
4. Menyebutkan konsep Hukum I Kirchoff.
5. Menyebutkan konsep Hukum IIKirchoff.
6. Menentukan nilai kuat arus yang masuk maupun keluar suatu titik percabangan menggunakan hukum IKirchoff.
7. Menentukan nilai arus pada rangkaian yang memiliki beberapa hambatan dan sumber tegangan.
8. Mengaplikasikan hukum Kirchoff dalam menyelesaikan soal-soal rangkaian satu loop dan dua loop.
D. MATERI
1. Hukum I Kirchoff
Hukum Arus Kirchhoff membicarakan arus listrik pada titik percabangan kawat. Hukum I Kirchoff menyatakan bahwa, “ Pada
rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik cabang itu”.
∑ I masuk =∑ I keluar
Tinjau sebuah titik percabangan kawat, sebut titik A, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.
Arus I1dan I2menuju (masuk ke) titik A, sedangkan I3dan I4menjauhi (keluar dari) titik A. Jika aliran arus dianalogikan sebagai aliran air
dalam pipa, Anda tentu akan yakin bahwa jumlah aliran air sebelum melewati titik A akan sama dengan jumlah air sesudah melewati titik A.
Demikian pula dengan arus listrik, jumlah arus listrik yang menuju (masuk ke) titik percabangan (titik A) sama dengan jumlah arus yang
menjauhi (keluar dari) titik percabangan tersebut.
atau
ΣI=0
Artinya jumlah arus listrik pada suatu titik percabangan sama dengan nol. Persamaan di atas disebut Hukum Pertama Kirchhoff atau Hukum
Arus Kirchhoff. Perlu diingat bahwa ketika Anda menggunakan persamaan Σ I = 0 , arus yang masuk ke titik percabangan diberi tanda positif,
sedangkan arus yang keluar dari titik percabangan diberi tanda negatif.
2. Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff disebut juga Hukum Tegangan Kirchoff, didasarkan pada Hukum Kekekalan Energi. Masih ingatkah kalian tentang Hukum
Kekekalan Energi? Ketika muatan listrik Q berpindah dari potensial tinggi ke potensial rendah dengan beda potensial V, energi muatan itu
akan turun sebesar QV. Ingat kembali hubungan antara energi W, beda potensial V, dan muatan Q dinyatakan dengan,
V = W/Q
dengan,
W = energy (J)
Gambar 12. Muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian tertutup memenuhi hukum kekekalan energi.
Sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi, penurunan ini harus sama dengan energi yang dilepaskan oleh baterai, QV. Dengan demikian
berlaku
QV = QV1+QV2+QV3V –
V1– V2– V3= 0
Persamaan terakhir dapat ditulis,
ΣV = 0
yang berarti bahwa jumlah tegangan pada sebuah loop (lintasan tertutup) sama dengan nol. Persamaan
tersebut disebut
Aplikasi Hukum Kirchoff pada Rangkaian Satu Loop Rangkaian sederhana adalah rangkaian yang
terdiri dari satu loop. Sebagai contoh, tinjau rangkaian pada gambar di bawah ini.
Gambar 14. Rangkaian listrik sederhana.
Pada gambar 14, tidak ada titik percabangan di sini sehingga arus pada setiap hambatan
sama, yakni I dengan arah seperti pada gambar. Pilihlah loop a-b-c-d-a. Ketika Anda
bergerak dari a ke b, Anda menemui kutub negatif baterai terlebih dahulu sehingga
GGLnya ditulis Vab= E1. Ketika Anda melanjutkan gerakan dari b ke c, Anda mendapati arah
arus sama dengan arah gerakan Anda sehingga tegangan pada R1diberi tanda positif, yakni
Vbc= +I R1. Dari c ke d kembali Anda menemui GGL dan kali ini kutub positifnya terlebih
dahulu sehingga diperoleh Vcd= +E2.
Selanjutnya, tegangan antara d dan a diperoleh Vda= +I R2. Hasil tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam Persamaan hukum Kirchoff, dimana
ΣV = 0
–E + IR1+ E + IR2= 0
atau
Dengan demikian, untuk rangkaian listrik sederhana, besarnya arus listrik yang mengalir
pada rangkaian dapat dicari menggunakan persamaan di atas dengan cermat.
Salah satu cara untuk menganalisis rangkaian majemuk adalah analisis loop.Analisis
ini pada dasarnya menerapkan Hukum- hukum Kirchhoff, baik tentang rus maupun
tegangan. Agar lebih mudah dalam menganalisis rangkaian majemuk pada gambar
menggunakan analisis loop maka gunakan langkah-langkah dibawah ini.
E. PERCOBAAN
Di sirkuit jembatan di sebelah kanan, tegangan V1, V2, V3 harus ditentukan. Telah diketahui
bahwa V3 sama dengan jumlah tegangan V1 dan V2.Gunakan informasi ini bersama dengan
aturan kedua Kirchhoff untuk menemukan tiga tegangan.
1. Baterai 1 Buah
2. Rees 2 Buah
3. Kabel Secukupnya
G. SINTAKS
No. Sintaks Aktivitas
1. Orientasi Sebelum memulai pelajaran guru memotivasi siswa untuk
belajar. Pada tahap ini gurunya memberitahukan siswa
mengenai:
4. Mengumpulkan data Data yang dapat diperoleh dari percobaan diatas adalah dalam
rangakaian terdapat rangkaian seri dan pararel. Untuk mencari
nilai V1 dan V2 maka kedua nilai tegangan di jumlahkan. Dan
No. Sintaks Aktivitas
nilai V3 sama dengan V1 +V2 karena telah di serikan.
5. Menguji hipotesis Dari hipotesis yang ada maka dilakukan pengujian. Cara
pengujian nya adalah gambar rangkaian disusun langsung oleh
praktikan untuk membuktikan hipotesis yang ada.
Latihan 12.4
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi
B. Kompetensi Dasar
1. Mengetahui alat ukur listrik serta menggunakannya secara baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari
2. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana
C. . Indikator
1. Siswa mengetahui peralatan yang terdapat di lab Software Edison
2. Siswa mengetahui letak peralatan elektronik dan listrik di lab Software Edison
3. Siswa mengetahui aplikasi Software Edison
4.Siswa dapat membongkar (drag) pasang peralatan elektronik dan listrik di breadboard Software
Edison
5. Siswa dapat merakit rangkaian
D. Tujuan
Tujuan Pembelajaran
a. Kognitif
1. Setelah pembelajaran siswa dapat mengetahui peralatan yang terdapat di lab Software
Edison dengan benar.
2. Setelah pembelajaran siswa dapat mengetahui letak peralatan elektronik dan listrik di lab
Software Edison dengan benar.
3. c. Setelah pembelajaran siswa dapat mengetahui aplikasi Software Edison dengan
benar.
B. Psikomotor
1. Setelah pembelajaran siswa dapat membongkar (drag) pasang peralatan elektronik dan
listrik di breadboard Software Edison dengan benar.
2. Setelah pembelajaran siswa dapat merakit rangkaian dengan benar.
E. Materi
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari
satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik juga terjadi akibat
adanya beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai
tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir
pada kedua titik tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang dimana
dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current).
Pada umumnya, aliran arus listrik sendiri mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata lain,
arus listrik mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa
arus listrik mengalir dari potensial menuju potensial rendah. Berdasarkan arah alirannya, arus
listrik dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :
Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju
titik berpotensial rendah.
Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-ubah
mengikuti garis waktu.
R = V/I
Keterangan
V adalah tegangan
I adalah arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
F. Percobaan
Berikan peringkat pada daftar yang ada di rangkaian yang ditunjukkan menurut:
1) Arus melalui mereka
2) Tegangan di atasnya
3) Kekuatan yang dikirimkan kepada mereka
Jelaskan alasan Anda dalam setiap kasus
Apakah daya yang hilang di masing-masing resistor lainnya
meningkat, menurun, atau tetap sama ketika perubahan berikut dibuat:
1) Resistor E dikurangkan
2) Resistensi resistor C meningkat
3) Resistensi resistor D meningkat
Jelaskan alasan Anda dalam setiap kasus.
1. Baterai 1 Buah
No. Alat Dan Bahan Jumlah
2. Kabel Secukupnya
H. SINTAKS
4. Mengumpulkan data Data yang dapat diperoleh dari percobaan diatas adalah dalam
rangakaian terdapat rangkaian seri dan pararel. Untuk mencari
nilai tegangan dan nilai arus pada rangkaian.
5. Menguji hipotesis Dari hipotesis yang ada maka dilakukan pengujian. Cara
pengujian nya adalah gambar rangkaian disusun langsung oleh
No. Sintaks Aktivitas
praktikan untuk membuktikan hipotesis yang ada.
6. Merumuskan kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah nilai tegangan dan
nilai arus yang mengalir pada setiap rangkaian. Ada yang
meningkat dan ada yang berkurang.