1. Informasi Umum
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah SMK Negeri 8 Kota Bandung
Nama Penyusun Wawan Aris
Tahun Penyusunan Modul 2022-2023
Jenjang Sekolah SMK
Kelas/ Fase X/ E
Alokasi Waktu 2 JP x 40 Menit
Pertemuan 1
Pase E
Elemen Teknik Dasar Listrik
B. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami sistem bilangan, Aljabar Boole,
teknik dasar listrik, teknik elektronika analog dan digital, rangkaian aplikasi
elektronika dasar.
E. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Discovery Learning
Mode Pembelajaran Luring
Metode Pembelajran Ceramah, Diskusi, Penugasan.
2. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat menjelaskan arus listrik
dengan benar.
2. Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat menghitung nilai arus listrik
yang mengalir dalam penghantar dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat menghitung nilai rapat arus
listrik yang mengalir dalam penghantar benar.
4. Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat menghitung nilai hambatan
rangkaian seri dengan benar.
5. Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat menghitung nilai hambatan
rangkaian pararel dengan benar.
B. Pemahaman Bermakna
1. Mendapatkan pengetahuan tentang arus listrik
2. Mendapatkan pengetahuan tentang hambatan/tahanan listrik.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkan kalian mendengar bagaimana listrik mengalir?
2. Apa yang mengalir didalamnya?
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Waktu
Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 10
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran Menit
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
luring.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik :
a. Pernahkan kalian mendengar bagaimana listrik mengalir?
b. Apa yang mengalir didalamnya?
Inti 1. Guru memaparkan materi tentang Arus Listrik dan Hambatan 50
Listrik. Menit
2. Peserta didik menyimak materi yang disampaikan guru.
3. Peserta didik menjawab dan merespon pertanyaan guru.
4. Guru memaparkan contoh soal tentang arus listrik dan
hambatan listrik.
5. Peserta didik menyimak cara penyelesaian permasalahan arus
listrik dan hambatan listrik.
6. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok (4-5
kelompok).
7. Peserta didik sesuai dengan kelompoknya mengerjakan
LKPD. Menghitung nilai resistor pada rangkaian seri dan
pararel, kesimpulan dari perbedaan nilai resistor dalam
rangkaian seri dan pararel.
8. Peserta didik menyerahkan hasil perhitungan nilai resistor
pada rangkaian seri dan pararel, kesimpulan dari perbedaan
nilai resistor dalam rangkaian seri dan pararel.
9. Guru melakukan penilaian.
Penutup. 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami 20
pada guru. Menit
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
selama pembelajaran.
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
4. Guru menginformasikan materi pertemuan berikutnya untuk
dipelajari peserta didik.
5. Peserta didik dan Guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa bersama dan salam penutup.
E. Asesmen
Asasmen Pengetahuan
4 Setelah mengikuti pembelajaran - Menghitung nilai 4 Empat buah resistor dipasang secara seri. Masang – masing resistor A 20
hambatan rangkaian bernilai 1,25 ohm. Tentukan besar hambatan total pada rangkaian
peserta didik dapat menghitung seri tersebut….
a. 5 ohm
nilai hambatan rangkaian seri b. 7 ohm
dengan benar. c. 9 ohm
d. 10 ohm
5 Setelah mengikuti pembelajaran - Menghitung nilai 5 Sebuah rangkaian pararel memiliki 4 buah resistor yang identic. Nilai C 20
hambatan rangkaian dari hambatan total rangkaian tersebut adalah 2 ohm. Tentukan besar
peserta didik dapat menghitung Pararel. hambatan pada masing – masing resistor tersebut….
a. 4 ohm
nilai hambatan rangkaian pararel b. 6 ohm
dengan benar. c. 8 ohm
d. 10 ohm
Asasmen Ketrampilan
LKPD
Nama Kelompok / Kelas : :....................................................................
Anggota Kelompok :....................................................................
:....................................................................
....................................................................
Kegiatan ini Kalian menghitung nilai hambatan resistor yang identik pada
rangkaian seri dan pararel dan simpulkan perbedaannya.
Ukuran Kertas A4
Hasil ukur
Warna Nilai Nilai
Toleransi Hambatan
Rangkaian Gelang Terbaca Terukur
(%) total (Ω)
Resistor (Ω) (Ω)
Seri
Pararel
Kesimpulan
Jobsheet
Mengukur Nilai Resistor pada Rangkaian Seri dan Pararel
A. Tujuan
• Siswa dapat menghitung nilai hambatan rangkaian seri dengan benar.
• Siswa dapat menghitung nilai hambatan rangkaian pararel dengan benar.
B. Teori Dasar
1. Hambatan/Tahanan
2. Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang
proses penyusunannya dilakukan menggunakan cara berurutan. Komponen di
dalam rangkaian tersebut disusun dengan satu jalur. Oleh karena itu, seluruh
komponen yang ada di dalamnya mampu dialiri oleh arus listrik. Berikut adalah
gambar bentuk rangkaian seri.
Berikut ini adalah rumus dari rangkaian seri yang perlu kamu pahami:
Rs = R1 + R2 + R3 + ………
Keterangan :
Rs = Hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 = Hambatan pertama (ohm atau Ω)
R2 = Hambatan ke dua (ohm atau Ω)
R3 = Hambatan ke tiga (ohm atau Ω)
3. Rangkaian Pararel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang
proses penyusunannya dilakukan secara sejajar atau bersusun. Sederhananya,
rangkaian tersebut terhubung dengan cara berderet. Sehingga sumber arus listrik
yang ada di dalamnya bercabang-cabang. Setia komponen yang ada di dalam
rangkaian paralel memiliki besar tegangan yang sama. Oleh karena itu, setiap
komponen yang dilalui oleh arus listrik akan dijumlahkan menjadi jumlah total
arus secara keseluruhan. Berikut adalah contoh gambaran rangkaian paralel.
Berikut adalah rumus rangkaian pararel yang harus kamu pahami :
Rs = 1/R1 + 1/ R2 + 1/ R3 + ……
Keterangan :
Rs = Hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 = Hambatan pertama (ohm atau Ω)
R2 = Hambatan ke dua (ohm atau Ω)
R3 = Hambatan ke tiga (ohm atau Ω)
D. Gambar Kerja
E. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Baca nilai resistor dan hitung berdasarkan gelang warnanya kemudian masukkan
hasil hitung pada tabel.
3. Ukur nilai resistor yang sudah dihitung nilainya berdasarkan warna
menggunakan multimeter, masukkan hasil ukur pada table.
4. Buatlah rangkaian seri resistor dan ukur hambatan totalnya, masukkan hasil ukur
pada tabel.
5. Buatlah rangkaian pararel resistor dan ukur hambatan totalnya, masukkan hasil
ukur pada tabel.
6. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil praktikum.
F. Keselamatan Kerja
• Patuhi peraturan tata tertib bengkel.
• Alat-alat dan bahan diletakkan pada tempat yang aman.
• Gunakan alat dan bahan sesuai dengan penggunaannya.
• Lakukan proses membengkok pipa sesuai dengan langkah kerja.
• Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
Lampiran
Pertemuan 1
1. Arus Listrik
Arus Listrik adalah elektron yang mengalir melalui suatu penghantar setiap
detik. Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan
electron mengalir dari kutub negatif (-) ke kutub positif (+). Persamaan arus listrik
dapat di tulis sebagai berikut :
𝑄
𝐼=
𝑇
Keterangan :
I = Besarnya arus listrik yang mengalir (Ampere)
Q = Besarnya muatan listrik (Coulumb)
t = waktu (detik atau sekon)
Rapat arus listrik adalah besarnya arus listrik tiap mm2 luas penampang kawat. Arus
listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata berdasarkan luas
penampangnya. Untuk menghitung besarnya rapat arus listrik, digunakan rumus
𝐼
𝐽=
𝐴
Keterangan :
2. Hambatan Listrik
Hambatan/tahanan adalah hambatan – hambatan yang dialami elektron pada saat
perpindahannya. HAmbatan listrik merupakan ukuran sejauh mana suatu objek
menentang aliran arus listrik. Sifat – sifat hambatan listrik secara umum terdapat dua,
yaitu yang pertama, hambatan listrik akan semakin besar apabila bahan listrik yang
digunakan semakin panjang. Kedua, hambatan listrik akan semakin kecil apabila
ukuran penampang bahan listrik semakin besar. Satuan dari hambatan adalah ohm (Ω).
Hambatan listrik dapat dirumuskan secara sederhana dengan persamaan berikut :
𝑉
𝑅=
𝐼
3. Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses
penyusunannya dilakukan menggunakan cara berurutan. Komponen di dalam rangkaian
tersebut disusun dengan satu jalur. Oleh karena itu, seluruh komponen yang ada di
dalamnya mampu dialiri oleh arus listrik. Berikut adalah gambar bentuk rangkaian seri.
Berikut ini adalah rumus dari rangkaian seri yang perlu kamu pahami:
Rs = R1 + R2 + R3 + ………
Keterangan :
Rs = Hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 = Hambatan pertama (ohm atau Ω)
R2 = Hambatan ke dua (ohm atau Ω)
R3 = Hambatan ke tiga (ohm atau Ω)
4. Rangkaian Pararel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang
proses penyusunannya dilakukan secara sejajar atau bersusun. Sederhananya, rangkaian
tersebut terhubung dengan cara berderet. Sehingga sumber arus listrik yang ada di
dalamnya bercabang-cabang. Setia komponen yang ada di dalam rangkaian paralel
memiliki besar tegangan yang sama. Oleh karena itu, setiap komponen yang dilalui oleh
arus listrik akan dijumlahkan menjadi jumlah total arus secara keseluruhan. Berikut
adalah contoh gambaran rangkaian paralel.
Berikut adalah rumus rangkaian pararel yang harus kamu pahami :
Rs = 1/R1 + 1/ R2 + 1/ R3 + ……
Keterangan :
Rs = Hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 = Hambatan pertama (ohm atau Ω)
R2 = Hambatan ke dua (ohm atau Ω)
R3 = Hambatan ke tiga (ohm atau Ω)
5. Membaca Resistor
Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah
diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam
bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5
Gelang. Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna
lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai
toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan. Tabel dibawah ini adalah warna-warna
yang terdapat di Tubuh Resistor :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10% Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 x 105 =
1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.