Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)

Pertemuan Ke-1

Sekolah : SMA Negeri 2 Negara Alokasi Waktu: 4 x 45 menit


Mata Pelajaran : Fisika KD: 3.1 dan 4.1
Kelas/Semester:: XII/1 IPK: 3.1.1-3.1.6 dan 4.1.1
Materi Pokok : Arus Searah

Kompetensi Dasar Indikator


3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah 3.1.1 Mendeskripsikan kuat arus listrik searah
(DC) berikut keselamatannya dalam kehidupan 3.1.2 Mendiskriosikan tegangan listrik searah
sehari-hari 3.1.3 Membedakan rangkaian listrik seri dan
paralel
3.1.4 Menerapkan hukum ohm pada rangkaian
listrik searah
3.1.5 Menerapkan hukum kirchoff pada rankaian
listrik searah
3.1.6 Mendata alat –alat yang menggunakan
prinsip arus searah dalam kehidupan sehari-
hari

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model disvovery learning dan projeck based learning peserta didik dapat menganalisis prinsip kerja
peralatan listrik searah (DC) berikut keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan percobaan
prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC) dengan metode ilmiah berikut presentasi hasil percobaan serta
memupuk sikap kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran (model discovery learning)


NO KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI
WAKTU
1 Pendahuluan  Guru berkomunikasi dengan peserta didik melalui 5 Menit
group whatsapp, mengucapkan salam dan mengecek kehadiran
peserta didik melalui aplikasi group whatsapp
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai
 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
2 Kegiatan Inti  Siswa mempelajari materi dari bahan ajar yang dibagikan 150 Menit
melalui grup Whatsapp serta mengakses laman
https://youtu.be/pYBhkTLcsy4
 Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan melalui group
Whatsapp
 Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS
 Siswa menerima feedback hasil pekerjaanya.
 Guru mengamati kegiatan siswa melalui tugas yang dikirimkan
siswa
3 Penutup Siswa dibimbing guru membuat kesimpulan tentang prinsip- prinsip 25 Menit
rangkaian seri dan paralel
Memberikan tugas tentang listrik arus searah
Guru menginformasikan pembelajaran berikutnya melalui
group whatsapp

C. Penilaian
1. Sikap: observasi saat pembelajaran
2. Pengetahuan: tes tulis dan penugasan
3. Keterampilan: produk peserta didik dan praktik

                                                                                         
Negara, 5 Juli 2020

Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Negara                                                                Guru Mata Pelajaran,

I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Pd. Ni Ketut Indra Maharani, S.Pd


Pembina Tk.I NIP. 19691119 200012 2 002
NIP.19640825 198411 1 001
Lampiran 1

BAHAN AJAR LISTRIK SEARAH

Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor. Arus ini bergerak dari
potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus
listrik ini ber-lawanan arah dengan arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda
potensial. Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator. Setiap sumber
listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (–). Kuat arus listrik
didefinasikan sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir melalui sebuah konduktor tiap satuan waktu.
Q
I=
t
Dengan
I = kuat arus listrik (ampere/A)
Q = muatan listrik (coulomb/C)
t = waktu (sekon/s)

Gambar 1. Rangkaian listrik sederhana

Gambar 1 menunjukkan rangkaian listrik sederhana. Rangkaian listrik tersebut merupakan susunan alat-
alat listrik yang terdiri dari sumber arus, kawat penghantar, lampu atau alat listrik, dan saklar. Pada
Gambar 1a saklar dalam keadaan terbuka dan rangkaian tersebut disebut rangkaian terbuka. Pada
rangkaian terbuka maka arus listrik tidak dapat mengalir sehingga lampu tidak menyala. Pada Gambar 1b
saklar dalam keadaan tertutup dan rangkaian tersebut disebut rangkaian tertutup. Pada rangkaian tertutup
1b maka arus listrik mengalir melalui rangkaian sehingga lampu menyala.

Kuat arus listrik dapat diukur dengan alat amperemeter yang dirangkai seri dengan komponen yang akan
diukur arusny

Gambar 2 Amperemeter dipasang seri Gambar 3 Simbol amperemeter dalam rangkaian

Skala yang terbaca


Hasil pengukuran= ×batas ukur
Skala maksimal

Amperemeter ada yang mempunyai batas ukur dan skala terbatas. Misalnya sebuah amperemeter batas
ukurnya 5A dengan skala 1–10. Jika saat digunakan jarum menunjukkan angka 4 pada skala, besar kuat
arus listrik yang terukur adalah sebagai berikut.

4
hasil pengukuran= ×5 A
10
=2A

Gambar 4 Pengukuran dengan amperemeter


HUKUM OHM
Pada tahun 1827 seorang ahli fisaka, Jerman, George Simon Ohm, menemukan hubungan antara arus
listrik (I) yang mengalir melalui suatu rangkaian dengan tegangan yang dipasang pada rangkaian (V).
Hubungan V dan I terssebut diperoleh oeleh Ohm melalui percobaan, dan secara empiris Ohm
menyatakan hubungan antara V dan I sebagai berikut :
V
R=
I
Dengan
R = Hambatan listrik (ohm/Ω)
V = Beda potensial (volt/V)
I = Kuat arus listrik (ampere/A)

Persamaan diatas menyatakan kuat arus listrik (I) berbanding lurus dengan beda potensial (V). Hasil bagi
beda potensial (V) dengan kuat arus listrik (I) adalah hambatan listrik (R) yang besarnya selalu tetap.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Ohm.
Dalam hal ini, untuk rangkaiaan listrik yang hambatan rangkaiaannya memenuhi hukum Ohm, maka
hubungan antara V dan I dapat dinyatakan dalam grafik dibawah ini.

Gambar 5 grafik hubungan V-I

Pada kenyataannya, tidak semua komponen listrik memenuhi hukum Ohm. Komponen-komponen listrik
yang memenuhi hukum Ohm disebut komponen ohmik, sedangkan komponen-komponen listrik yang
tidak memenuhi hukum Ohm disebut komponen non-ohmik. Hambatan komponen ohmik mempunyai
nilai tetap meskipun tegangan berubah, tetapi hambatan non-ohmik mempunyai nilai berubah ketika
tegangan berubah.
ARUS LISTRIK DALAM RANGKAIAN TERTUTUP
Ada yang istimewa dari rangkaian tertutup, yaitu adanya arus listrik hanya terjadi pada rangkaian tertutup.
Tahukah Anda, apakah arus listrik itu? Konduktor merupakan penghantar yang baik. Di dalam konduktor
banyak mengandung muatan bebas berupa elektron-elektron yang bermuatan negatif, sedangkan muatan
bebas pada elektrolit berupa ion-ion (atom bermuatan listrik).
Arus listrik dapat mengalir jika dihubungkan dengan sumber potensial listrik pada kedua ujung
penghantar. Arus listrik bergerak dari kutub positif menuju ke kutub negatif. Arus listrik akan mengalir
dalam rangkaian tertutup dan akan bernilai nol pada rangkaian terbuka. Kuat arus listrik rata-rata
merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir pada konduktor dalarn interval waktu tertentu. Secara
matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dengan :
I = kuat arus listrik (ampere/A)
Q = muatan listrik (coulomb/C)
t = waktu (t)

Q
I=
t
HAMBATAN SEPOTONG KAWAT PENGHANTAR
Besar hambatan suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh hambatan jenis (ρ), panjang bahan (l), dan luas
penampang (A)

Gambar 6 sepotong kawat penghantar

1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar. artinya makin panjang penghantar, makin besar
hambatannya Ll
2. Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat)
3. berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil luas penampang, makin besar
hambatannya. Jika panjang kawat dilambangkan ℓ, hambatan jenis ρ, dan luas penampang kawat A.
Secara matematis, besar hambatan kawat dapat ditulis :
l
R=ρ
A
dimana :
R = hambatan kawat (Ω)
ρ = hambatan jenis (Ωm)
l = panjang kawat (m)
A = luas kawat (m2)

Tabel 1 Hambatan jenis berbagai bahan pada suhu 200C

RANGKAIAN HAMBATAN:
Nilai resistansi yang tersedia di pasaran tidak mencakup sembarang nilai yang diperlukan orang. Apabila
seseorang ingin mendapatkan resistor dengan resistansi yang tidak tersedia di pasaran, maka ia harus
merangkai sensiri dari resistor-resistor yang ada di pasaran. Ata sebaliknya orang dapat menggantikan
serangkaian resistor dengan satu resistor pengganti. Pada dasaranya rangakaian resistor dapat
dikelompokan menjadi rangkain-rangkaian seri, paralel atau gabungan keduanya.
a. rangkaian seri
Dua buah resistor masing-masing dengan resistansi R1 , R 2 , R3 .. . Ri dirangkai secara seri. Hubungan
seri terjadi bila beberapa resistor dihubungkan secara berurutan satu dibelakang yang lain dan tidak
pernah bercabang. Pada hubungan tersebut berlaku bahwa arus yang mengalir pada setiap komponen
dalam satu serial adalah sama. Rangakaian seri beberapa resistor dapat digantikan dengan sebuah
resistor pengganti yang nilainya R S apabila terpenuhi keadaan berikut:

Gambar 7. Resistor yang disusun seri


Seperti terlihat pada gambar 7 pada rangakaian seri semua resistor teraliri arus yang sama, yaitu
I =I 1=I 2=I 3 =.. .=I i
Maka beda tegangan di masing masing resistor adalah
V =V 1+V 2 +V 3 +. . .+V i
I R S=I 1 R1 + I 2 R 2+ I 3 R 3+ .. .+ I i Ri
Karena I =I 1=I 2=I 3 =...=I i

Maka
I R S=I R 1+ I ❑ R 2+ I ❑ R 3+ .. .+ I R i
I R S=I ( R1+ R 2+ R 3+ .. .+ Ri )
1
Dari persamaan di atas jika kita kalikan dengan maka dapat disimpulkan bahwa hambatan pengganti R S
I
adalah
R S=R1 + R2 + R3 +. . .+ R i
Empat prinsip susunan seri resistor:
1. Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian.
2. Kuat arus yang melalui tiap tiap hambatan adalah sama, yaitu sama dengan kuat arus yang melalui
hambatan pengganti serinya
3. Tegangan pada ujung ujung hambatan pengganti seri sama dengan julah tegangan pada ujung
ujung tiap penghambat.
4. Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan, dimana tegangan pada ujung ujung tiap
penghambat sebanding dengan hambatannya.

V 1 :V 2 :V 3 :.. .=R 1+ R 2+ R 3+ .. .
Jika V 1 +V 2 +V 3 +. ..=V maka
R1 R2
V 1= x V ; V 2= xV
R1 + R2 + R3 +. .. R 1+ R 2+ R 3+ .. .

b. Rangkaian paralel
Dua atau lebih hambatan yanng dihubungkan sedemikian sehingga arus dari sumber ggl terbagi
menjadi beberapa cabang yang terpisah dikatakan terhubung secara paralel. Rangakaian listrik
dirumah rumah biasanya terpasang secara paralel.
Pada rangkaian paralel, seperti ditunjukan pada gambar di atas, arus total yang dihasilkan oleh ggl
terbagi menjadi tiga cabang. Andaikan arus yang melalui hambatan R1 , R 2 , dan R3berturut turut
adalah I 1 , I 2 dan I 3. Karena muatan listrik kekal, arus yang mengallir menuju titik cabang harus
sama dengan arus yang keluar dari titik cabang. Dengan demikian maka
I =I 1+ I 2 + I 3

Jika hambatan hambatan dihungnkan cesara paralel, masing masing hambatan mempunyai tegangan yang
sama. Dengan demikian,
V V V V
= + +
R P R1 R2 R3

1
Dengan R P adalah hambatan penggantinya, kemudian persamaan di atas dikailikan dengan maka
V
persamaan di atas menjadi
1 1 1 1
= + +
R P R1 R2 R3

Empat prisnsip susunan paralel resistor


1. Susunan paralel bertjuan memperkecl hambatan suatu rangkaian
2. Tegangan pada ujung ujung komponen sama, yaitu sama dengan tegangan pada ujung ujung
hambatan pengganti paralelnya.
3. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui
tiap tiap komponen sebanding dengan kebalikan hambatannya
4. Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus, dimana kuat arus yang melalui tipa tiap
komponen sebanding dengan kebalikan hambatannya

1 1 1
I 1 : I 2 : I 3 :. . .= : : :.. .
R1 R 2 R3
Jika I 1+ I 2 + I 3 +. . .=I maka

1 1
R1 R2
I 1= x I ; I 2= xI
1 1 1 1 1 1
+ + +. .. + + +. . .
R1 R2 R3 R1 R 2 R 3

GABUNGAN BEBERAPA SUMBER TEGANGAN


Untuk keperluan tertentu, beberapa sumber tegangan (misalnya baterai) harus dirangkai secara seri atau
paralel. Setiap sumber tegangan mempunyai nilai Gaya Gerak Listrik (GGL) yang di nyatakan dengan
lambang r. sumber tegangan listrik searah yang disebut dengan gaya gerak listrik dapat disusun secara seri
atau paralel.
Susunan Tegangan Seri
Jika beberapa buah sumber tegangan yang mempunyai GGL yang sama dengan masing-masing hambatan
dalam,maka besarnya kuat arus yang keluar dari sumber tegangan untuk susunan seri adalah:
E1 E2 E3

r1 r2 r3

Gambar rangkaian sumber tegangan seri

Dari gambar di atas dapat ditentukan besarnya GGL total (E total) dengan persamaan:
Etotal=E1 +E2 + E3 +….. + En
Hambatan dalam totalnya :
rs =r1 +r2+r3+…+rn
Bila rangkaian sumber tegangan di hubungkan pada suatu hambatan luar R, maka kuat arus yang mengalir
(I) pada hambatan luar tersebut adalah:
Etotal
I=
R +r s
Maka:
nE
I=
R +nr
keterangan:
I = kuat arus listrik (ampere)
n= jumlah sumber tegangan
E= besar sumber tegangan (volt)
r = hambatan dalam (ohm)
R= hambatan luar (ohm)
Sumber tegangan seri di gunakan untuk mendapatkan tegangan gabungan yang lebih besar.Jadi semakin
banyak sumber tegangan yang di susun secara seri maka semakin besar pula tegangan total yang
dihasilkan.
Susunan Tegangan Paralel
Beberapa sumber tegangan yang di rangkai paralel,menghasilkan GGL total yang lebih kecil di banding
jika di rangkai seri.Bila besarnya GGL masing-masing sumber tegangan sama,maka besar GGL totalnya
sama dengan GGL masing-masing sumber tegangan tersebut

E1 r 1

Etotal= E1=E2=E3 ……En=E E3 r 3

En r n

E2 r 2

Gambar rangkaian sumber tegangan paralel

Hambatan dalam total:

1 1 1 1 1 n
= + + .. .+ =
rP r1 r2 r 3 rn r
Atau
r
r p=
n
Jika beberapa sumber tegangan yang mempunyai GGL yang sama dengan masing-masing hambatan
dalam dimana seluruhnya dipasang secara paralel. Maka besarnya kuat arus listrik pada rangkaian tersebut
dapat diketahui melalui persamaan berikut.
E
I=
r
R+
n

keterangan:
I= kuat arus listrik (ampere)
E= besar sumber tegangan (volt)
R= Hambatan luar (ohm)
r= hambatan dalam (ohm)
n= jumlah sumber tegangan

HUKUM KIRCHHOFF

ε =IR
ε −IR=0 Gambar rangakaian tertutup

Karena V a >V b , ketika arus melalui (dari a ke b) terdapat perubahan potensial sebasar: IR
ambil titik a sebagai referensi :
teorema loop
V a −IR + ε=V a (teorema loop)
ε −IR=0 (Hukum II Kirchhoff)
Hukum II Kirchhoff: Jumlah perubahan potensial dalam suatu loop adalah nol.
Jadi:
Jika R dilintasi dalam arah arus, perubahan potensialnya adalah (-IR) dan sebalikany.
Jika ggl dilintasi dalam raha ggl (yaitu dari -  +) maka perubahan potensialnya adalah +ε dan
sebaliknya.
Jika di dalam ggl ada hambatan dalam r, misalkan:

Kita ambil titik b sebagia referensi:


V b + ε−IR−Ir=V b

ε =I ( R+r )
ε
I=
R +r

Sekarang ambil titik a sebagai referensi:

V a −IR + ε−Ir=V a

ε =I ( R+r )
ε
I=
R +r
Menghitung beda potensial V ab=V a−V b
V a −IR=V b
Sehingga V a −V b=IR atau V ab =IR
Karena V a>V b maka beda potensialnya haruslah positif.
ε
Dengan memasukan harga I, maka V ab= R
r+R
Contoh:

Dengan teorema loop:

ε −I R1−I R2−I R 3=0 atauV ab=IR

ϵ
Sedangkan I =
R 1+ R 2 + R 3

Untuk mencari beda potensial V ab :


V b + ε−Ir=V a
V a −V b=ε−Ir

Kesimpulan jika r ≠ 0 maka V ab <ε


Rangakaian listrik bercabang:

Untuk memudahkan kita abaiakan r 1 dan r 2


Disini ada dua junction, yaitu b dan d dan ada 3 cabang yaitu bad ;bcd; bd.
Arus arus dalam tiap cabangnya adalah:
Ambil arah arus I 1 , I 2 dan I 3 sembarang. Ketiga arus I 1 , I 2 dan I 3 mengangkut muatan menuju atau
menjauhi sambungan d. Muatan tidak menimbun di d dan juga tidak semua mengalir keluar dari d. Jadi
muatan harus dipindahakan dari sambungan oleh arus arus dengan jumlah muatan persatuan waktu yang
sama seperti di bawa kesambungan tersebut.
Jika arus yang menuju sambungan dimisalkan (+) maka arus yang menjauhi sambungan dimisalkan (-),
sehingga berlaku:

I 1+ I 2 + I 3 =0

Jadi dasar untuk memecahkan masalah adalah:


-hukum kekekalan energi
-hukum kekekalan muatan.
Untuk kasus diatas kita tentukan ada 2 loop tertutup yaitu kanan dan kiri.
Loop kiri: Misalnya kita melintasi loop dalam arah yang berlawanan jarum jam:

−I 1 R1 +ε 1+ I 3 R 3=0
Loop kanan dengan pemisalan sama:
−I 2 R2−ε 2−I 2 R 3=0

Sekarang kita punya 3 persamaan:


I 1+ I 2 + I 3 =0
−I 1 R1 +ε 1+ I 3 R 3=0
−I 2 R2−ε 2−I 2 R 3=0

Misalakan harga harga R1=8Ω ; R3 =5Ω ; R2 =2Ω ; ε 1=8 V ; ε 2=10 V maka harga harga I 1 , I 2 dan I 3
dapat ditentukan.

Kesimpulan:
Perubahan Potensial
 Beda potensial antara kedua ujung hambatan R yang dialiri arus I adalah IR.
 Ujung hambatan dimana arus masuk berpotensial lebih tinggi dari pada ujung lainnya.
 Arus listrik selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.
 Setelah waktu tertentu, kedua ujung hambatan memiliki potensial sama, sehingga arusberhenti
mengalir.
 Kutub positip suatu baterai selalu merupakan titik berpotensial tinggi, jika hambatandalam beterai
rendah (atau dapat diabaikan) dan tidak bergantung arah arus mengalir.
Dengan demikian, Hukum Kirchoff II:
Jumlah perubahan potensial dalam suatu loop tertutup adalah nol.
Jadi :
Jika R dilintasi dalam arah arus, perubahan potensial –IR dan sebaliknya
Jika ggl dilintasi dalam arah ggl (-  +) maka perubahan potensialnya +e dansebaliknya

ENERGI DAN DAYA LISTRIK


Apakah energi listrik itu?
Ketika seorang anakmeluncur ke bawah pada sebuah seluncur, energi potensialnya tidak dimusnahkan
tetapi diubah ke dalam bentuk lain yaitu energi kinetik, kalor dan bunyi. Hal yang sama terjadi pada energi
listrik, dalam rangkaian tertutup energi kimia baterai membangkitkan muatan listrik pada tegangan yang
lebih tinggi. Ketika muatan listrik mengalir dari potensial yang lebih tinggi ke potensial rendah, muatan
muatan kehilangan nenergi potensial listriknya akibat tumbukan dengan taom atom dalam resistor. Pada
resistor muncul energi kalor (dalam bentuk panas).
Berapa besar energi kalor yang dibebaskan pada resistor? Bahwa besar energi listrik, W yang dibebaskan
sehingga energi kalor pada resistor dirumuskan oleh:

W =VIt

Ingat bahwa V =IR , maka


W =I 2 Rt

V2
W= t
R

Dengan
W =energi listrik (J)
V =tegangan( volt)
I =kuat arus ( A )
t=selang waktu(t)

Definisi energi listrik:


“Energi listrik merupakan energi yang disebabakan oleh mengalirnya muatan listrik dalam satu
rangakaian listrik tertutup.”
Apa yang terjadi ketika kabel penghubung dari sebuah teko listrik yang telah terisi air anda hubungkan
dengan sumber tegangan? Beberapa waktu kemudian suhu air akan naik karena air akan menerima kalor
sebesar Q=mc ∆ T . Darimanakah energi kalor tersebut berasal? Tentu saja energi kalor berasal dari
energi listrik yang didisipasikanketika arus listrik dari sumbertegangan melalui elemen pemanas dalam
teko listrik.
Perhatikan, yang berperan sebagai masukan untuk teko listrik adalah energi listrik W dan sebagai
keluarannya adalah energi kalor Q yang digunakan untuk menaikan suhu air. Jika di dalam soal tidak
ditentukan, maka efisiensi alat dianggap seratus persen, sehingga berlaku

keluaran=masukan
Q=W
mc ∆T =VIt
mc ∆T =I 2 Rt

Perhatian: jika efisiensi elemen pemanas tidak 100%, berlaku:

energi listrik W
Efisiensi= atau η=
energi kalor Q
Lampiran 2

SOAL EVALUSAI KOGNITIF


A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Jumlah muatan yang mengalir melalui penampang penghantar setiap satuan waktu dinamakan .…
A. hambatan D. muatan
B. kuat arus E. kapasitor
C. tegangan
2. Besarnya kuat arus listrik dalam suatu penghantar menurut hukum Ohm berbanding ….
A. lurus dengan kuadrat tegangan
B. terbalik dengan tegangan
C. lurus dengan tegangan
D. lurus dengan muatan
E. terbalik dengan kuadrat tegangan
3. Hubungan antara besar kuat arus listrik dan besaran lainnya adalah sebagai berikut, kecuali ….
A. sebanding dengan besar muatan
B. berbanding terbalik dengan waktu
C. berbanding lurus dengan beda potensial
D. berbanding terbalik dengan hambatan
E. sebanding dengan hambatan
4. Pasangan voltmeter dan ampermeter dalam rangkaian listrik yang benar adalah ….

E.

5. Hasil pengukuran yang ditunjukkan Voltmeter berikut adalah ....

A. 50 Volt
B. 40 Volt
C. 30 Volt
D. 10 Volt
E. 60 Volt
6. Seutas kawat yang panjangnya 1 meter dan hambatannya 30 ohm mempunyai luas penampang 0,4 mm 2
.Hambatan jenis kawat tersebut adalah ….
A. 7,5 x 10-5 Ω m D. 1,2 x 10-5 Ω m
B. 3,5 x 10-5 Ω m E. 2,4 x 10-5 Ω m
C. 1,8 x 10-5 Ω m
7. Empat buah baterai yang masing-masing memiliki ggl 1,5 V dan berhambatan dalam 1 Ω dirangkai dan
dihubungkan dengan sebuah lampu yang berhambatan 10 Ω. Berapa kuat arus listrik yang mengalir
melalui rangkaian jika baterai itu dirangkai secara paralel?
A. 0,43 A D. 0,54 A
B. 2,40 A E. 0,14 A
C. 0,11 A

8. Dari percobaan pengukuran hambatan suatu penghantar


didapat grafik seperti di samping ini.Besar hambatan
penghantar tersebut adalah .…
A. 0,02 ohm D. 20 ohm
B. 0,2 ohm E. 200 ohm
C. 2 ohm

9. Besar hambatan suatu penghantar sebanding dengan ….


A. luas penampangnya
B. panjangnya
C. luas penampang dan hambat jenisnya
D. panjang dan hambat jenisnya
E. luas penmpang, panjang dan jenisnya
10. Perhatikan gambar berikut ini!
Kuat arus (I) yang mengalir adalah ….
A. 0,03 A
B. 0,12 A
C. 0,3 A
D. 1,2 A
E. 2 A

11. Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan penurunan potensial
(IR) sama dengan nol. Pernyataan ini dikenal dengan:
A. Hukum Ohm
B. Hukum I Kirchhoff
C. Hukum II Kirchhoff
D. Hukum Gaya Gerak Listrik
E. Hukum Dasar Listrik
12. Bila I1 =10 A, I2 = 5 A, I3 = 5A dan I4 = 12A, maka I5 dapat
ditentukan sebesar....
A. 1 A
B. 2 A
C. 8 A
D. 12 A
E. 12 A

Dari rangkaian disamping besar beda potensial antara titik


13. D dan titik A (VDA) yaitu:
A. – 6 V
B. 6 V
C. 4 V
D. – 4 V
E. 8 V

14.
Berdasarkan rangkaian di samping Energi listrik yang
berubah menjadi panaspada R = 4 Ω selama 1 menit
adalah . . . .. .
A. 960 joule
B. 1440 joule
C. 690 joule
D. 480 joule
E. 840 joule

14. Sebuah teko listrik 400 watt/220 Volt digunakan untuk memanaskan 1 kg air yang kalor jenisnya 4200
J/kg0C pada suhu 200C. Berapakah suhu air setelah dipanaskanselama 2 menit?
A. 11, 430 C
D. 40,43 0C
0
B. 31, 43 C E. 13, 230C
C. 30,00 0 C

B. Soal Uraian
1.

Nilai hambatannya adalah sebagai berikut:


R1=10 Ω; R2=2 Ω; R3=3 Ω; R4=1 Ω; R5= 20 Ω; R6= 20 Ω; R7=8 Ω ;R8=10 Ω 
Tentukan hambatan pengganti dari rangkaian di atas?
2. Perhatikan gambar berikut! Tentukan kuat arus yang mengalir pada R = 1 Ω ; 2,5 Ω ; 6 Ω! Serta
beda potensial antara titik A dan B.

3. Pada sebuah rumah, penghuninya menggunakan pesawat listrik sebagai berikut.


a. TV dengan daya 350 watt dinyalakan selama 12 jam/hari
b. Radio dengan daya 15 watt dinyalakan selama 10 hari/jam
c. Lemari es dengan daya 350 watt dinyalakan selama 18 jam/hari
d. Pompa air dengan daya 250 watt dinyalakan selama 4 jam/hari
e. Mesin cuci dengan daya 500 watt dinyalakan selama 5 jam/hari
Berapakah biaya rekening listrik yang harus dibayar selama 1 bulan (30 hari) jika 1 kWh Rp180,00 dan
biaya pelanggan Rp 3.500,00?

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai