Anda di halaman 1dari 14

TUGAS FISIKA MODREN

“Sifat Partikel Dari Gelombang”

OLEH

Rizki

17033154

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
Sifat Partikel dari Gelombang

A. Kuantisasi besaran fisika

Kuantisasi Banyak besaran fisika ditemukan dalam ukuran minimum atau kelipatan dari
ukuran tersebut(memiliki nilai diskrit). Besaran fisika tersebut“terkuantisasi”1905 Einstein
menyatakan bahwa radiasi EM terkuantisasi. Terlemparnya elektron dari permukaan logam yang
disinari dengan cahaya disebut dengan efek fotolistrik, eksperimen yang dilakukan oleh Philipp
Lenard menunjukan bahwa energi elektron yang terlempar dari permukaan logam ditentukan
oleh frekuensi radiasi yang jatuh ke logam. Bila cahaya monokromatik diradiasikan ke
permukaan logam maka dihasilkan elektron bebas dengan energi tertentu.

Dengan naikknya intensitas radiasi menyebabkan naiknya emisi elektron yang


dibebaskan dan tidak merubah energi elektron. Efek Fotolistrik Pada Gambar mengilustrasikan
mekanisme hamburan foton yang menumbuk sebuah elektron. Pada tumbukan antara foton dan
elektron yang diilustrasikan pada gambar berlaku hukum kekekalan energi , yaitu jumlah energi
foton yang datang dan energi elektron dihamburkan dengan energi elektron yang terpental yaitu :
Efek ComptonTahun 1908 , Geiger dan Marsden melakukan percobaan hamburan partikel x oleh
foil tipis, hal ini berlawanan dengan model atom tompson. Rutherford mengusulkan model atom
bahwa muatan partikel terkonsentrasi pada pusat atom dan ukurannya sangat kecil.

Model atom rutherford tidak dapat menjelaskan spektrum pada atom , yaitu :Selain itu,
model atom yang diberikan oleh Rutherford juga mempunyai kelemahan salah satunya, yaitu
tidak dapat stabil dikarenakan memancarkan gelombang elektromagnetik sehingga dapat jatuh ke
inti.Model Atom BohrBila berkas foton dengan energi E = jatuh kepermukaan logam sehingga
menyebabkan elektron pada kulit bagian dalam terionisasi, maka elektron yang terionisasi akan
bergerak menuju anoda dengan kecepatan elektron :Dimana = fungsi kerja yaitu energi ikat e
dengan inti. Besarnya beda potensial yang menyetop e bergerak Grafik energi elektron bebas
sebagai fungsi dari frekuensi cahaya yang membebaskan elektron.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa E a ( a + b )( 2.2a )Untuk kesebandingan


b yang ditemukan dari percobaan merupakan konstanta plank dibagi dengan 2 , b = h/2 = maka E
= ( - a )E = h ( v va )( 2.2b ). Energi terkecil dari proton disebut dengan energi ambang. Kuantum
cahaya yang dipostulatkan untuk memahami fenomena fotolistrik bergerak dengan kecepatan
cahaya. Maka menurut teori relativitas Einstein, massa diam foton adalah nol . Dengan demikian
diperoleh hubungan untuk energi total pada efek fotolistrik :E2 = ( )2 = ( m0c2 )2 + p2c2 (2.3
).Dimana, k = /c = angka gelombangP = k = /c ( 2.4 )Arah momentum foton searah dengan arah
rambatan gelombang cahaya , maka P = k ( 2.5 )Atau Dan hukum kekekalan momentum adalah
Karena elektron bergerak secara relativistic maka persamaan energi relativistic pada elektron
dinyatakan sebagai Faktor h/mo c disebut sebagai panjang gelombang foton yang terhambur atau
panjang gelombang Compton , e, dari sebuah partikel dengan massa diam mo , dalam hal ini
adalah elektron.

Sementara , energi kinetik dari elektron yang terhambur adalah :Pada tahun 1933, De
Broglie menggunakan analogi dengan prinsip fermat dalam optika dan prinsip aksi terkecil
dalam mekanika, untuk memunculkan konsep dualisme partikel gelombang, partikel mempunyai
sifat gelombang dalam situasi tertentu yang dinyatakan sebagai: = h/p Dimana = panjang
gelombang , h = ketetapan planck , p = momentum partikel. Bukti dari kerja de Broglie dapat
diamati dalam peristiwa difraksi elektron.

B. Radiasi benda hitam


1. Pengertian radiasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa
sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu
penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain.

Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah dan
berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya adalah
Uranium dan Thorium di dalam lapisan bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan
Deuterium yang ada di dalam air.

Perbedaan Radiasi dalam bentuk partikel dan radiasi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik yaitu radiasi dalam bentuk partikel adalah jenis radiasi yang mempunyai massa
terukur.

2. Jenis-jenis radiasi

Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui
media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering
menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor
nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu,
gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi
akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi
memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber.
geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku
untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya.
a. Radiasi ionisai

Radiasi adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion
positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Beberapa jenis radiasi memiliki
energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron
yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron, yang akan memberikan muatan (positif).

b. Radiasi non-ionisasi

Sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi yang cukup per
foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang
lebih rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi
terahertz, cahaya inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada
jaringan hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika
melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk mengubah
rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom.

c. Radiasi Neutron

Radiasi neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron ini
bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir, atau dari
reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama bahwa partikel
bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron), karena neutron tidak memiliki
muatan. Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen, membuat
isotop yang tidak stabil dan karena itu mendorong radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya
non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai aktivasi neutron.

d. Radiasi elektromagnetik

Mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara kosong atau dalam materi.
Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase saling
tegak lurus dan ke arah propagasi energi. Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam
jenis menurut frekuensi gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi):
gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang terlihat,
radiasi ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma. Dari jumlah tersebut, gelombang radio memiliki
panjang gelombang terpanjang dan sinar gamma memiliki terpendek.

e. Cahaya

Radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia (sekitar
400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan menganggap cahaya sebagai
radiasi elektromagnetik dari semua panjang gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.

f. Radiasi termal
Proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah
contoh radiasi termal, seperti panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar
bercahaya. Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan dalam
atom diubah menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan dari
radiasi termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu, dan untuk benda hitam
asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum Wien memberikan frekuensi paling
mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan hukum Stefan-Boltzmann memberikan intensitas
panas.

3. Satuan radiasi

Sama halnya dengan besaran fisis lainnya, seperti panjang yang mempunyai satuan
(ukuran) meter, inchi, feet; satuan berat (kilogram, ton, pound); satuan volume (liter, meter
kubik); maka radiasi pun mempunyai satuan atau ukuran untuk menunjukkan besarnya paparan
atau pancaran radiasi dari suatu sumber radiasi maupun banyaknya dosis radiasi yang diberikan
atau diterima oleh suatu medium yang terkena radiasi.

Mengapa radiasi nuklir mempunyai satuan tidak lain karena radiasi nuklir, seperti halnya
panas dan cahaya yang dipancarkan dari matahari, membawa (mentransfer) energi yang
diteruskan ke bumi dan atmosfir. Jadi radiasi nuklir juga membawa atau mentransfer energi dari
sumber radiasi yang diteruskan ke medium yang menerima radiasi. Sumber radiasi dapat berasal
dari zat radioaktif, pesawat sinar-X, dan lainnya.

Satuan radiasi ada beberapa macam. Satuan radiasi ini tergantung pada kriteria
penggunaannya, yaitu :

 Satuan untuk paparan radiasi adalah Rontgen, dengan simbol satuan R.


 Satuan untuk dosis absorbsi medium adalah Radiation Absorbed Dose, dengan simbol
satuan Rad.
 Satuan untuk dosis ekuivalen adalah Rontgen equivalen of man, dengan simbol satuan
Rem.
 Satuan untuk aktivitas sumber radiasi adalah Bacquerel, dengan simbol satuan Bq.

4. Radiasi benda hitam

Secara umum bentuk terperinci dari spektrum radiasi panas yang dipancarkan oleh suatu
benda panas bergantung pada komposisi benda itu. Walaupun demikian, hasil eksperimen
menunjukkan bahwa ada satu kelas benda panas yang memancarkan pektra panas dengan
karakter universal. Benda ini adalah benda hitam atau black body. Benda hitam didefinisikan
sebagai sebuah benda yang menyerap semua radiasi yang datang adanya. Dengan kata lain, tidak
ada radiasi yang dipantulkan keluar dari benda hitam. Jadi, benda hitam mempunyai harga
absorptansi dan emisivitas yang besarnya sama dengan satu.

Seperti yang telah kalian ketahui, bahwa emisivitas (daya pancar) merupakan
karakteristik suatu materi, yang menunjukkan perbandingan daya yang dipancarkan per satuan
luas oleh suatu permukaan terhadap daya yang dipancarkan benda hitam pada temperatur yang
sama. Sementara itu, absorptansi (daya serap) merupakan perbandingan fluks pancaran atau fluks
cahaya yang diserap oleh suatu benda terhadap fluks yang tiba pada benda itu.

Benda hitam ideal digambarkan oleh suatu rongga hitam dengan lubang kecil. Sekali suatu
cahaya memasuki rongga itu melalui lubang tersebut, berkas itu akan dipantulkan berkali-kali di
dalam rongga tanpa sempat keluar lagi dari lubang tadi.

a. Hukum Stefan-Boltzmann

Radiasi benda hitam adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah benda
hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang gelombang. Distribusi energi pada daerah
panjang gelombang ini memiliki ciri khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada panjang
gelombang tertentu. Letak nilai maksimum tergantung pada temperatur, yang akan bergeser ke
arah panjang gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur. Pada tahun 1879
seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan melakukan eksperimen untuk mengetahui karakter
universal dari radiasi benda hitam.

Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi
oleh suatu benda hitam panas (intensitas total) adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu
mutlaknya. Sehingga dapat dirumuskan: dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan
benda hitam pada semua frekuensi, T adalah suhu mutlak benda, dan σ adalah tetapan Stefan-
Boltzman, yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2K-4. Untuk kasus benda panas yang bukan benda
hitam, akan memenuhi hukum yang sama, hanya diberi tambahan koefisien emisivitas yang lebih
kecil daripada 1.

b. Hukum pergeseran wien

Untuk sebuah benda hitam, berlaku suatu hubungan antara panjang gelombang dengan
suhu mutlak yang dinyatakan: dengan merupakan panjang gelombang yang sesuai dengan
radiasi energi maksimum, T adalah temperatur termodinamik benda, dan C adalah tetapan
pergeseran Wien (2,898 × 10-3 mK). Hubungan tersebut disebut Hukum pergeseran Wien, yang
dinyatakan oleh Wilhelm Wien (1864 - 1928). Gambar disamping memperlihatkan grafik
hubungan antara intensitas radiasi dan panjang gelombang radiasi benda hitam ideal pada tiga
temperatur yang berbeda. Grafik ini dikenal sebagai grafik distribusi spektrum. Intensitas
merupakan daya yang dipancarkan per satuan panjang gelombang. Ini merupakan fungsi panjang
gelombang I maupun temperatur T, dan disebut distribusi spektrum. Dari grafik terlihat bahwa
puncak kurva penyebaran energi spektrum bergeser ke arah ujung spektrum panjang gelombang
pendek dengan semakin tingginya temperatur.

Fungsi distribusi spektrum P( λ ,T ) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara


langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar diatas. Hasil perhitungan klasik ini
dikenal sebagai Hukum Rayleigh- Jeans yang dinyatakan: P ( λ,T ) = 8 π kTλ-4 dengan k
merupakan konstanta Boltzmann. Hasil ini sesuai dengan hasil yang diperoleh secara percobaan
untuk panjang gelombang yang panjang, tetapi tidak sama pada panjang gelombang pendek.

c. Teori plank tentang radiasi benda hitam

Teori Wien cocok dengan spektrum radiasi benda hitam untuk panjang gelombang
yang pendek, dan menyimpang untuk panjang gelombang yang panjang. Teori Rayleigh-Jeans
cocok dengan spektrum radiasi benda hitam untuk panjang gelombang yang panjang, dan
menyimpang untuk panjang gelombang yang pendek.

Pada tahun 1900, Planck memulai pekerjaannya dengan membuat suatu anggapan
baru tentang sifat dasar dari getaran molekul-molekul. Dalam dinding-dinding rongga benda
hitam (pada saat itu elektron belum ditemukan). Anggapan baru ini sangat radikal dan
bertentangan dengan fisika klasik, yaitu sebagai berikut:

 Radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul tidaklah kontinu tetapi


dalam paket-paket energi diskret, yang disebut kuantum (sekarang disebut foton).
Besar energi yang berkaitan dengan tiap foton adalah E = hf, sehingga untuk n buah
foton maka energinya dinyatakan oleh En = nhf Dengan n = 1, 2, 3, ... (bilangan
asli), dan f adalah frekuensi getaran molekul-molekul. Energi dari molekul-molekul
dikatakan terkuantisasi dan energi yang diperkenankan disebut tingkat energi. Ini
berarti bahwa tingkat energi bisa hf, 2hf, 3hf, ... sedang h disebut tetapan Planck,
dengan h = 6,6 × 10-34 J s (dalam 2 angka penting)
 Molekul-molekul memancarkan atau menyerap energi dalam satuan diskret dari
energi cahaya, disebut kuantum (sekarang disebut foton). Molekul-molekul
melakukan itu dengan “melompat” dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya.
Jika bilangan kuantum n berubah dengan satu satuan, persamaan (8.10) menunjukkan
bahwa jumlah energi yang dipancarkan atau diserap oleh molekul-molekul sama
dengan hf. Jadi, beda energi antara dua tingkat energi yang berdekatan adalah hf.
Molekul akan memancarkan atau menyerap energi hanya ketika molekul mengubah
tingkat energinya. Jika molekul tetap tinggal dalam satu tingkat energi tertentu, maka
tidak ada energi yang diserap atau dipancarkan molekul. Berdasarkan teori kuantum
di atas, Planck dapat menyatakan hukum radiasi Wien dan hukum radiasi Rayleigh-
Jeans, dan menyatakan hukum radiasi benda hitamnya yang akan berlaku untuk
semua panjang gelombang.
C. Efek foto listrik

Hasil-hasil eksperimen menunjukkan, bahwa suatu jenis logam tertentu bila disinari
(dikenai radiasi) dengan frekuensi yang lebih besar dari harga tertentu akan melepaskan elektron,
walaupun intensitas radiasinya sangat kecil. Sebaliknya, berapapun besar intensitas radiasi yang
dikenakan pada suatu jenis logam, jika frekuensinya lebih kecil dari harga tertentu maka tidak
akan dapat melepaskan elektron dari logam tersebut. Peristiwa pelepasan elektron dari logam
oleh radiasi tersebut disebut efek fotolistrik, diamati pertama kali oleh Heinrich Hertz (1887).
Elektron yang terlepas dari logam disebut foto-elektron.

Efek fotolistrik membutuhkan foton dengan energi dari beberapa electronvolts sampai
lebih dari 1 MeV unsur yang nomor atomnya tinggi. Studi efek fotolistrik menyebabkan langkah-
langkah penting dalam memahami sifat kuantum cahaya, elektron dan mempengaruhi
pembentukan konsep Dualitas gelombang-partikel. fenomena di mana cahaya mempengaruhi
gerakan muatan listrik termasuk efek fotokonduktif (juga dikenal sebagai fotokonduktivitas atau
photoresistivity ), efek fotovoltaik , dan efek fotoelektrokimia .

Ketika seberkas cahaya dikenakan pada logam, ada elektron yang keluar dari permukaan
logam. Gejala ini disebut efek fotolistrik. Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai
berikut. Dua buah pelat logam (lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di dalam
tabung hampa udara. Di luar tabung kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain dengan kawat.
Mula-mula tidak ada arus yang mengalir karena kedua plat terpisah. Ketika cahaya yang sesuai
dikenakan kepada salah satu pelat, arus listrik terdeteksi pada kawat. Ini terjadi akibat adanya
elektron-elektron yang lepas dari satu pelat dan menuju ke pelat lain secara bersama-sama
membentuk arus listrik.

Cahaya dipandang sebagai kuantum energi yang hanya memiliki energi yang diskrit
bukan kontinu yang dinyatakan sebagai E = hf.
Konsep penting yang dikemukakan Einstein sebagai latar belakang terjadinya efek fotolistrik
adalah bahwa satu elektron menyerap satu kuantum energi. Satu kuantum energi yang diserap
elektron digunakan untuk lepas dari logam dan untuk bergerak ke pelat logam yang lain. Hal ini
dapat dituliskan sebagai

Energi cahaya = Energi ambang + Energi kinetik maksimum elektron


E = W0 + Ekm hf = hf0 + Ekm Ekm = hf – hf0

Persamaan ini disebut persamaan efek fotolistrik Einstein. Perlu diperhatikan bahwa
W0 adalah energi ambang logam atau fungsi kerja logam, f0 adalah frekuensi ambang logam, f
adalah frekuensi cahaya yang digunakan, dan Ekm adalah energi kinetik maksimum elektron
yang lepas dari logam dan bergerak ke pelat logam yang lain. Dalam bentuk lain persamaan efek
fotolistrik dapat ditulis sebagai
Dimana m adalah massa elektron dan ve adalah dan kecepatan elektron. Satuan energi
dalam SI adalah joule (J) dan frekuensi adalah hertz (Hz). Tetapi, fungsi kerja logam
biasanya dinyatakan dalam satuan elektron volt (eV) sehingga perlu diingat bahwa 1 eV = 1,6
× 10−19 J.

a) Mekanisme Emisi
Foton dari sinar memiliki energi karakteristik yang ditentukan oleh frekuensi cahaya.
Dalam proses photoemission, jika elektron dalam beberapa bahan menyerap energi dari satu
foton dan dengan demikian memiliki lebih banyak energi daripada fungsi kerja (energi ikat
elektron) dari materi, itu dikeluarkan. Jika energi foton terlalu rendah, elektron tidak bisa keluar
dari materi. Peningkatan intensitas sinar meningkatkan jumlah foton dalam berkas cahaya, dan
dengan demikian meningkatkan jumlah elektron, tetapi tidak meningkatkan energi setiap
elektron yang dimemiliki. Energi dari elektron yang dipancarkan tidak tergantung pada
intensitas cahaya yang masuk, tetapi hanya pada energi atau frekuensi foton individual. Ini
adalah interaksi antara foton dan elektron terluar.

Elektron dapat menyerap energi dari foton ketika disinari, tetapi mereka biasanya
mengikuti prinsip "semua atau tidak" . Semua energi dari satu foton harus diserap dan
digunakan untuk membebaskan satu elektron dari atom yang mengikat, atau energi dipancarkan
kembali. Jika energi foton diserap, sebagian energi membebaskan elektron dari atom, dan
sisanya dikontribusi untuk energi kinetik elektron sebagai partikel bebas.
Tidak ada elektron yang dilepaskan oleh radiasi di bawah frekuensi ambang, karena elektron
tidak mendapatkan energi yang cukup untuk mengatasi ikatan atom.
Efek fotolistrik banyak membantu penduaan gelombang-partikel, dimana sistem fisika (seperti
foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan seperti- gelombang dan
seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan oleh pencipta mekanika kuantum. Efek
fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh Albert Einstein yang memperluas kuanta yang
dikembangkan oleh Max Planck.

Hukum emisi fotolistrik:


1) Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan berbanding lurus
dengan intensitas cahaya yg digunakan.
2) Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah frekuensi ini
fotoelektron tidak bisa dipancarkan.
3) Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron tidak bergantung
pada intensitas cahaya, namun bergantung pada frekuensi cahaya.
4) Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil, kurang dari 10-9
detik.
b) Potensial Penghenti
Hubungan antara arus dan tegangan diterapkan menggambarkan sifat efek fotolistrik.
Untuk diskusi, sumber cahaya menerangi P piring, dan lain elektrode pelat Q mengumpulkan
setiap elektron yang dipancarkan. Kami bervariasi potensial antara P dan Q dan mengukur arus
yang mengalir dalam sirkuit eksternal antara dua lempeng.
Jika frekuensi dan intensitas radiasi insiden adalah tetap, arus fotolistrik meningkat secara
bertahap dengan peningkatan potensi positif sampai semua foto elektron yang dipancarkan
dikumpulkan. Arus fotolistrik mencapai nilai saturasi dan tidak meningkatkan lebih lanjut untuk
peningkatan potensi positif. Arus saturasi tergantung pada intensitas pencahayaan, tapi tidak
panjang gelombang.

Jika kita menerapkan potensi negatif ke piring Q sehubungan dengan plat P dan secara
bertahap meningkatkan itu, berkurang saat fotolistrik sampai nol, pada potensial negatif
tertentu di piring Q. potensi negatif minimum yang diberikan ke piring Q di mana arus fotolistrik
menjadi nol disebut potensial menghentikan atau memotong potensial.

Dalam rezim sinar-X, efek fotolistrik dalam bahan kristal sering didekomposisi menjadi tiga
langkah:

1) Inner efek fotolistrik. Lubang tertinggal dapat menimbulkan efek auger , yang terlihat
bahkan ketika elektron tidak meninggalkan materi. Dalam padatan molekul fonon sangat
antusias dalam langkah ini dan dapat terlihat sebagai garis dalam energi elektron akhir.
Para photoeffect batin harus diperbolehkan. Para aturan transisi untuk atom
menerjemahkan melalui model ketat mengikat ke kristal. Mereka adalah geometri untuk
osilasi plasma dalam bahwa mereka harus transversal.

2) Balistik transportasi setengah dari elektron ke permukaan. Beberapa elektron tersebar.

3) Elektron melarikan diri dari bahan di permukaan.

Dalam model tiga langkah, elektron dapat mengambil beberapa jalur melalui tiga langkah.
Semua jalan dapat mengganggu dalam arti formulasi jalan terpisahkan. Untuk negara
permukaan dan molekul model tiga langkah apakah masih masuk akal bahkan beberapa
sebagai yang paling atom memiliki elektron yang dapat menyebarkan beberapa elektron yang
meninggalkan.

Arus nol atau tidak ada arus berarti tidak ada lagi elektron yang lepas dari permukaan logam
akibat efek fotolistrik. Nilai tegangan yang menyebabkan elektron berhenti terlepas dari
permukaan logam pada efek fotolistrik disebut tegangan atau potensial penghe nti (stopping
potential). Jika V0adalah potensial penghenti, maka
Ekm = eV0
Persamaan ini pada dasarnya adalah persamaan energi. Perlu diperhatikan bahwa e adalah
muatan elektron yang besarnya 1,6 × 10−19 C dan tegangan dinyatakan dalam satuan volt (V).

D. Efek compton

Efek Compton merupakan peristiwa terhamburnya foton akibat berinteraksi dengan


electron yang berada dalam keadaan diam. Efek Compton ditemukan pada tahun 1922 oleh
Arthur H. Compton.

Efek Compton (Hamburan Foton)

Pada tahun 1923, comton mempelajari gejala tumbukan antara foton dan elektron.Berkas
gelombang elektromagnetik yang dihamburkan dari tumbukan elektron dan logam dideteksi
dengan detektor dan didapat kesimpulan, bahawa paket-paket energi gelombang
elektromagnetik dapat berfungsi sebagai partikel dengan momentum sebesar :
P(foton)=momentum
hf = energi foton
χ = panjang gelombang

Percobaan Compton
Gambar memperhatikan peristiwa tumbukan antara sebuah foton dan elektron yang dianggap
diam

Gambar (1) geometri hamburan compton


 Pada hamburan Compton, energy foton sangat besar sehingga electron target dapat
dianggap sebagai electron bebas. Elektron bebas dalam artian bahwa energi foton jauh
lebih besar dari energy ikat electron
 Cara lain radiasi berinteraksi dengan atom adalah melalui efek Compton. Sebagaian
energi radiasi diberikan kepada elektron sehingga terlepas dari atom; energi yang sisa
diradiasikan kembali sebagai radiasi elelktromagnet.
 Konsep foton meramalkan hal yang berbeda bagi radiasi yang dihamburkan. proses
hamburan ini dianalisis sebagai suatu interaksi antara sebuah foton dan sebuah elektron,
yang kita anggap diam

E. Sinar x dan difraksi sinar x

Foton berenergi tinggi.


Sinar – X adalah gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi. Radiasi elektromagnetik
dalam selang panjang gelombang aprokmasi 0,01 hingga 10 nm pada waktu ini digolongkan
sebagai sinar-X. Batasan selang tersebut tidak tajam, pada batas gelombang kecil tumpang tindih
dengan sinar gama,dan batas panjang gelombang besar bertumpang-tindih dengan cahaya ungu.
Gambar 2.12 merupakan diagram tabung sinar-x. Sebuah katode yang dipanasi oleh
filamen berdekatan yang dilalui arus listrik menyediakan elektron terus menerus dengan emisi
termionika. Perbedaan potensial yang tinggi V dipertahankan antara katode dengan target logam
mempercepat elektron ke arah target tersebut. Permukaan target membentuk sudut relatif
terhadap berkas elektron dan sinar-x yang ke luar dari target melewati bagian pinggir tabung.
Tabung tersebut dihampakan supaya elektron dapat sampai ke target tanpa berhalangan.

Gambar2.12 Sebuah tabung sinar-x, mempercepat voltase V besar , mempercepat


elektron dan memperlambat pajan gelombang sinar-x.

Gambar 3 dan 4 menunjukkan spektrum sinar x yang timbul ketika target tungsten
dan molibdenum ditembaki elektron pada berbagai potensial pemercepat. Kurvanya
menunjukkan dua unsur penting yang tidak bisa diterangkan dengan teori elektromagnetik :
Puncak intensitas bergantung pada material sasaran
1. Dalam kasus molybednum,
puncak intensitas yang tajam pada
panjang gelombang tertentu
menunjukkan timbulnya sinar-x
yang besar pada panjang
gelombang tertentu. Panjang
gelombang ini asalnya penataan
kembal struktur elektron atom
target setelah diganggu oleh
tembakan elektron. Pada bagian
ini produksi sinar x untuk panjang
gelombang khusus yang
merupakan efek yang bukan klasik
Gambar 3. Spektrum sinar –x tungsten pada
sebagai tambahan pada produksi
berbagai potensial pemercepat
spektrum sinar x yang kontinu.

Batas panjang gelombang pendek bergantung pada voltase pemercepat

Gambar 4. Spektrum sinar x tungsten dan


molibdenum pada potensial pemercepat 35 kV

2. Sinar x yang timbul pada satu potensial pemercepat tertentu V dalam panjang
gelombangnya bermacam-macam, tetapi tidak terdapat panjang gelombang yang
lebih kecil dari satu harga tertentu 𝜆𝑚𝑖𝑛 . Bertambahnya V akan menyebabkan
mengecilnya 𝜆𝑚𝑖𝑛 . Untuk satu harga V, 𝜆𝑚𝑖𝑛 untuk target molibdenum dan
tungsten harganya sama. Duane dan Hunt menemukan secara eksperimen bahwa
𝜆𝑚𝑖𝑛 berbanding terbalik dengan V ; hubungannya dinyatakan oleh

Jadi, produksi sinar x , kecuali puncak-puncak yang disebutkan dalam nomor 1


merupakan efek fotolistrik balik. Dibandingkan dengan energi foton yang
ditransformasikan menjadi energi kinetik elektron , maka energi kinetik elektron ini
ditransformasikan menjadi energi foton. Panjang gelombang pendek berarti frekuensi
tinggi, sedangkan frekuensi tinggi berati berenergi foton tinggi hv.
Karena fungsi kerja hanya beberapa elektronovolt, sedangkan potensial pemercepat
dalam tabung sinar x biasanya puluhan atau ratusan ribu volt, kita dapat mengabaikan
fungsi kerja dan menafsirkan batas panjang gelombang terkecil dan persamaan dibawah
yang bersesuaian dengan hal di mana seluruh energi kinetik K = Eva dari elektron yang
datang seluruhnya diberikan pada foton tunggal berenergi hVmaks. Jadi

Jelaslah dapat kita dapat


memandang produksi sinar-x sebagai kebalikan dari efek fotolistrik.

F. Produksi pasangan elektron – positron

Efek compton adalah suatu gejala yang berkaitan dengan interaksi sinar x dan materi.
Satu gejala lain juga terjadi pada interaksi sinar x dengan materi yakni produksi pasangan
elekton – positron. Ada dua syarat yang harus di penuhi bagi proses ini, yaitu energi foton harus
lebih besar dari 2 mcc2 dan proses harus berlangsung dalam medan elektromagnetik yang sangat
kuat di dekat inti suatu atom. Kesetaraan ini juga di perlukan yntuk memenuhi kekalan
momentum linear. Positron merupakan zarah sub atomik yang di temukan Anderson tahun 1932
dalam eksperimenya dalam ruang kabut. Massa zarah ini sama dengan massa tak gerak elektron ,
sedang muatanya berlawanan tanda dengan muatan elektron. Karena energi diam elektron mcc2
= 0,511 MeV, berarti pasangan itu baru tercipta jika foton sinar x yang datang minimal sebesar
1,02 MeV.

Anda mungkin juga menyukai