Anda di halaman 1dari 40

FENOMENA

KUANTUM
Kelompok 1 :
Aghnia Murfid Luthfia
Aqila Ramadhani Putri
Elbanna Haidar
Hanan Syafiq
Tri Ayu Lestari

HUKUM STEFAN-BOLTZMANN
MENYATAKAN
Energi Radiasi tiap satuan waktu dan luas yang dipancarkan benda
akan berbanding lurus proporsioanal dengan pangkat 4 suhu
mutlaknya

Radiasi energi dari sebuah benda bergantung pada jenis, ukuran, dan
suhu benda

PERSAMAAN
Keterangan
I = Intensitas Radiasi (W/m²)
P = laju energi (daya) radiasi (J/s atau watt)
e = emisivitas benda
σ = konstanta Stefan-Boltzmann = 5,67 ×
10^(−8) W/m².K⁴
T = suhu mutlak benda (K)
A = luas penampang benda (m²)
HUKUM PERGESERAN WIEN
MENYATAKAN
“Di suhu berbeda, benda hitam akan
memancarkan spektrum radiasi berbeda saat
mencapai intensitas maksimum ”.
MENEMUKAN BAHWA
1. pada suhu yang berbeda-beda panjang gelombang radiasi pada saat
intensitas maksimum bergeser ke panjang gelombang yang semakin kecil

2. panjang gelombang radiasi saat intensitas maksimum berbanding terbalik


dengan suhu mutlak benda

Keterangan :
λ = panjang gelombang dengan
intensitas maksimum (m)
T = Suhu mutlak benda hitam (K)
C = tetapan pergeseran Wien (2,9 ×
10^(−3) m.K
PERUMUSAN RAYLEIGH
DAN JEAN
MENURUT RAY LEIGH DAN JEANS

Jika λ membesar maka Jika λ mendekati tak hingga,


intensitas akan semakin maka intensitas akan semakin
kecil nol
SEMAKIN RENDAH BENCANA ULTRAVIOLET YANG
PANJANG DISEBUT JUGA "BENCANA RAYLEIGH-
GELOMBANGNYA JEANS"
SEMAKIN MISALNYA KETIKA MANUSIA
TINGGI BERJEMUR, MANUSIA BISA HANGUS
INTENSITASNYA YANG DISEBUT JUGA "BENCANA
RAYLEIGH-JEANS"

KETERANGAN :
Rumus : I (Λ,T) = INTENSITAS RADIASI DALAM FUNGSI PANJANG
GELOMBANG DAN SUHU (W/M²)
T = SUHU MUTLAK BENDA HITAM (K)
C = CEPAT RAMBAT CAHAYA DALAM VAKUM (3×10⁸ M/S)
K = TETAPAN BOLTZMANN (1,38 × 10^(−23) J/K
Λ = PANJANG GELOMBANG (M)
HIPOTESIS KUANTUM PLANK
A. PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK
Teori Maxwell tentang terjadinya gelombang
elektromagnetik yang menyatakan bahwa getaran
muatan listrik dapat menghasilkan gelombang
elektromagnetik, ternyata belum mampu
memprediksi dengan tepat spektrum yang
diradiasikan benda hitam. Kekuatan teori mengenai
radiasi benda hitam akhirnya berhasil dipecahkan
oleh MAX PLANCK.

Planck mengemukakan teori baru dengan


menganggap bahwa energi radiasi yang dihasilkan
oleh getaran molekul - molekul bermuatan listrik
merupakan kelipatan bilangan bulat positif dari hf
RUMUS
B. KONSEP FOTON

Foton merupakan partikel dasar dalam fenomena elektromagnetik.


Partikel dasar ini merupakan bentuk radiasi elektromagnetik tidak
bermuatan listrik. Foton bergerak di dalam vakum dalam kecepatan
cahaya C sehingga sifat gelombang yang dimiliki sama dengan sifat
cahaya.
RUMUS

Keterangan :
E = Energi foton (J)
f = Frekuensi foton (Hz)
c = Kecepatan perambatan foton (m/s
h = Tetapan Planck (Q = 6,63 × 10^(−34) J.s)
λ = Panjang gelombang (m)
CATATAN

Karena energi foton berbanding lurus dengan frekuensinya, foton energi rendah
memiliki frekuensi rendah, sementara foton energi tinggi memiliki frekuensi
tinggi.

Foton yang tergolong energi rendah adalah Gelombang Radio/gelombang


mikro.
Foton Energi sedang adalah cahaya tampak.
Foton energi tinggi adalah sinar x, Energi yang lebih tinggi adalah sinar
gamma.
EFEK FOTOLISTRIK
PENGERTIAN
Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan
ketika permukaan itu dikenai dan menyerap radiasi elektromagnetik
yang berada di atas frekuensi ambang (energi minimum untuk
mlepaskan elektron) tergantung pada jenis permukaan. Dan elektron
yang keluar disebut fotoelektron.

A. PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK


gambar di samping adalah ilustrasi setup alat untuk
pengamatan fenomena fotolistrik. Ada dua elektoda dalam
tabung. Satu elektroda berupa logam yang mudah
melepaskan elektron yang akan disinari cahaya.
Elektroda lain berfungsi menangkap elektron yang
dihasilkan elektroda pertama sehingga dapat
mengalir di rangkaian luar. Dengan demikian, arus
listrik dapat diukur.
Untuk mengetahui energi kinetik elektron yang keluar dari permukaan logam
maka dipasang potensial penghambat. Potensial tersebut menghasilkan medan
listrik yang menarik balik elektron yang keluar dari permukaan logam. Makin
besar potensial maka makin besar gaya tarik balik. Ada nilai potensial tertentu
sehingga tidak ada lagi elektron yang dapat mencapai elektroda kedua karena
semuanya ditarik balik oleh medan yang dihasilkan oleh potensial penghambat.
Ketika potensial penghambat diperbesar maka arus yang
dihasilkan makin kecil. Ini juga mudah dipahami karena
potensial penghambat menghasikan gaya tarik arah
berlawanan sehingga kecepatan elektron makin kecil.
Namun, ketika potensial penghambat mencapai nilai
tertentu, tidak ada arus yang dihasilkan. Ini artinya
tidak ada elektron yang mencapai elektroda kedua.
Ketika intensitas dinaikkan berkali-kali lipat, tetap tidak
ada arus yang dihasilkan.
B. Penjelasan efek
fotolistrik oleh Einstein
Einstein menyatakan bahwa dalam interaksi antara foton cahaya dan
elektron dalam logam sifat partikel cahayalah yang berperan sehingga
terjadi tumbukan antara foton cahaya dengan elektron. elektron akan
meningkatkan energi total elektron sehingga dapat mengatasi energi
ambang W0 sisanya menjadi energi kinetik EK maks setelah elektron
membebaskan diri dari permukaan logam.
RUMUS
Keterangan ;
EK : energi kinetik elektron (J)
E : energi foton (J)
h : tetapan Planck (6,625.10^-34Js)
f: frekuensi gelombang elektromagnetik (Hz)
f0 : frekuensi ambang batas (hz)
PRODUKSI SINAR X
PENGERTIAN
Sinar X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang yang cenderung sangat pendek, akan tetapi memiliki energi
yang sangat besar. Sinar X juga mempunyai daya tembus yang sangat
tinggi. Sinar X terbentuk pada saat elektron-
elektron bebas melepaskan sebagian energi
saat terjalin interaksi dengan elektron lain
yang mengorbit atau dengan inti atom atau
nukleus. Energi yang dilepaskan dari elektron ini
berupa foto sinar X.
PRODUKSI SINAR X
Frekuensi Cutoff
1
frekuensi yang menjadi batas untuk melewatkan atau menghalangi sinyal masukan
yang mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maupun frekuensi yang lebih rendah dari
frekuensi cutoff.

2
Sinar X karakteristik
Puncak-puncak ini disebut sinar-X karakteristik karena
frekuensifrekuensi ini adalah karakteristik dari bahan-bahan
yang digunakan sebagai anode target dalam tabung sinar-X.
Mengubah tegangan yang diberikan pada sebuah tabung sinar-X
mengubah frekuensi cutoff, tetapi tidak mengubah frekuensi
puncak-puncak karakteristik
EFEK COMPTON
Compton melakukan eksperimen penembakan sinar X yang dikeluarkan
dari bahan radioaktif lempengan tipis. Hasil eksperimen tersebut
menunjukkan jika setelah keluar dari lempengan tersebut, gelombang
elektromagnetik akan mengalami hamburan. Dalam percobaan
tersebut, terlihat bahwa panjang gelombang foton datang lebih
pendek dibandingkan foton yang terhambur, seharusnya panjang
gelombang datang dan yang terhambur adalah sama. Dari hal
tersebut, Compton beranggapan jika foton dianggap gelombang
elektromagnetik yaitu sebagai bentuk materi. Bentuk materi tersebut
menjelaskan tentang perubahan panjang gelombang foton karena
mengalami momentum, maka berlaku pula hukum kekekalan momentum.

RUMUS
SINAR GELOMBANG PARTIKEL
PANJANG GELOMBANG DE BROGLIE
Louis de Broglie merupakan seorang ilmuwan dari Perancis yang
terkenal pada sekitar tahun 1924. Ia mengeluarkan sebuah teori
tentang cahaya yang bisa dipandang sebagai partikel yang
memancarkan panjang gelombang tertentu. Persamaan tersebut
kemudian dikenal sebagai panjang gelombang tertentu,
berdasarkan momentum cahaya atau momentum foton. Pemikiran
yang dimiliki oleh de Broglie ini terpengaruh oleh konsep relativitas
dari Einstein dan efek fotoelektrik. Setelah mempelajari efek
fotoelektrik de Broglie paham kalau konsep efek fotoelektrik
merupakan cahaya yang bisa memperlihatkan sifat-sifat
partikel. Sifatnya yaitu, energinya terkuantum bukan malar (selalu
berubah-ubah)
PANJANG GELOMBANG DE BROGLIE
Hipotesis yang dikeluarkan oleh de Broglie ini menyatakan bahwa
Kemudian de Broglie mengemukakan suatu argumen fungsi gelombang dapat berlaku pada semua materi. Termasuk,
bahwa elektron atau partikel-partikel yang lain juga partikel cahaya atau photon. Fungsi gelombang untuk partikel
dapat memperlihatkan sifat yang sebaliknya, yaitu materi ini disebut “gelombang materi”.
sebagai gelombang. Panjang gelombang de Broglie
akan bertambah, jika kecepatan partikel berkurang.
Sedangkan, panjang gelombang merupakan jarak
antara dua puncak atau lembah gelombang yang
berurutan. Panjang gelombang ini tergantung dari
medianya, entah itu udara atau air

Bunyi hipotesis de Broglie ini adalah sebagai berikut:


“Setiap partikel materi yang memiliki momentum linear
dapat berperilaku sebagai gelombang”.
TEORI KETIDAKPASTIAN HAISENBERG
Prinsip ini pertama kali dicetuskan oleh fisikawan Jerman
bernama Werner Heisenberg pada tahun 1927. Yaitu salah
satu dari berbagai pertidaksamaan matematis yang
menyatakan bahwa (hampir) tidak mungkin untuk mengukur
dua besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan
momentum suatu partikel. Prinsip ketidakpastian
menyatakan bahwa semakin tepat posisi suatu partikel
ditentukan, semakin tidak tepat momentumnya yang dapat
diprediksi dari kondisi awal, begitu pula sebaliknya.
CONTOH SOAL

Frekuensi cahaya tampak 6 . 10^14 Hz.


Jika h = 6,625 . 10^-34 js, maka besar
energi fotonnya adalah
JAWABAN
Dik dan Dit :
CONTOH SOAL

Frekuensi kerja sebuah logam adalah 5x10^14 Hz,


ketika diberi cahaya berfrekuensi 8x10^14 Hz.
Maka besar energi kinetik elektron yang keluar dari
logam tersebut adalah
JAWABAN
CONTOH SOAL
SEBUAH PERCOBAAN DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI
EFEK COMPTON. FOTON DALAM PERCOBAAN TERSEBUT MEMPUNYAI
PANJANG GELOMBANG AWAL SEBESAR 0,05 NM. KEMUDIAN
SETELAH TERJADI TUMBUKAN SUDUTNYA BERUBAH MENJADI 60°
DARI POSISI AWAL. HITUNGLAH WAVELENGTH SETELAH TUMBUKAN
& ENERGI PHOTON TERHAMBURNYA!
JAWABAN

Tamat

Anda mungkin juga menyukai