Anda di halaman 1dari 4

GEJALA KUANTUM

Gejala kuantum mencakup sifat radiasi, benda hitam, efek foto listrik, efek comton dan sinar–X

A. Radiasi benda hitam


1. Hukum Stefan-Boltzmann
Benda yang memancarkan intensitas radiasi paling besar dan menyerap semua cahaya yang sampai
ke permukaannya disebut Benda hitam
Benda hitam adalah benda khayal yang dengan kondisi ideal tertentu yang berusaha diciptakan
oleh para ilmuwan fisika untuk menganalisis prilaku radiasi yang terperangkap dalam rongganya.
Di anggap sebagai benda khayal karena sulitnya menemukan benda dengan hitam sempurna.
Benda yang hampir hitam sempurna adalah jelaga lampu. Jelaga ini memancarkan kira-kira 1%
energi radiasi yang mengenainya. Para ilmuwan bersepakat bahwa yang dimaksud dengan benda
hitam disini adalah benda dengan ruang tertutup yang terdapat lubang kecil di dindingnya.

a. Energy yang dipancarkan benda hitam: E = e σ A T4 t --- > W = ∆E --- > E = Q


b. Daya yang dipancarkan benda hitam : P = = = e σ A T4
c. Intensitas radiasi total yang dipancarkan oleh suatu benda hitam dinyatakan dengan hukum
Stefan-Boltzmann, yaitu: I = σ T4
Untuk benda selain benda hitam radiasinya intensitas radiasinya dinyatakan dengan
I = e σ T4
Dengan:
Q = Kalor
= radiasi kalor tiap detik (J/s)
A = Luas penampang (m²)
t = waktu (s)
I = intensitas radiasi total (W/m2)
σ = tetapan Stefan-Boltzmann ( 5, 67 x 10-8 W/m2K)
T = suhu (K)
e = emisivitas benda (0 ≤ e ≥ 1), untuk benda yang sangat hitam memiliki emisivitas
mendekati 1, untuk benda mengkilat memiliki emisivitas mendekati nol

Kemampuan benda memancarkan energi = kemampuan benda menyerap energi


jadi benda hitam memiliki kemampuan meradiasikan dan menyerap energi paling baik,
sebaliknya benda mengkilap memiliki kemampuan meradiasikan dan menyerap energi sangat
rendah.
Benda hitam yang memiliki emisivitas satu (e = 1) merupakan benda hitam sempurna
Radiasi yang dihasilkan benda hitam sempurna ini disebut radiasi benda hitam

2. Hipotesis Kuantum Planck


Radiasi benda hitam dapat dijelaskan menurut teori kuantum Plank, yaitu atom-atom logam pada
benda hitam berperilaku sebagai osilator gelombang elektromagnetik yang memancarkan energy
secara diskrit menurut persamaan: E = nhf --- > f =
atau E = n.h.

Dengan : E = energy (Joule)


n = bilangan kuantum (0,1,2,3,…)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi osilator (Hz)
h = konstanta Plank (6,63 x 10-34 Js)
3. Hukum Pergeseran Wien
Wilhem Wien mencoba menemukan hubungan empiris antara panjang gelombang radiasi
yang dipancarkan benda hitam dan suhu benda.
 Semua benda meradiasikan cahaya dalam bentuk Gelombang Elektromagnet.
 Intensitas radiasi yang dihasilkan bervariasi
 Penemuan Wien :
1) Pada suhu(T) yang berbeda beda panjang gelombang (𝛌) radiasi pada saat intensitas
maksimum bergeser ke panjang gelombang (𝛌) yang semakin kecil
2) panjang gelombang (𝛌) saat intensitasnya maksimum berbanding terbalik dengan suhu
mutlak benda

Secara matematis,
pernyataan wien:

𝛌m = atau mT= C

C = tetapan pergeseran wien


= 2,9 x 10⁻³ m.K
T = suhu mutlak (K)
𝛌m = panjang helombang dgn
intensitas maksimum (m)
4. Perumusan Rayleigh dan Jeans
Lord Rayleigh dan Sir James H Jeans menggunakan teori Kinetik gas untuk menjelaskan
radiasi benda hitam. Bahwa besarnya energi rata-rata setiap derajat kebebasan pada suhu T
adalah kT (k = tetapan Boltzman yang nilainya 1,38 x 10⁻²³ J/K)
Persamaan Rayleigh dan Jeans secara matematis menunjukkan bahwa
 𝛌 yang besar, I akan semakin kecil
 𝛌 mendekati tak hingga, I akan mendekati nol
Hasil ini tidak sesuai dengan hasil empiris (tidak sesuia untuk 𝛌 mendekati nol)

B. Teori Kuantum Cahaya


1. Konsep Foton
Foton, yang juga disebut kuantum cahaya merupakan paket energi radiasi elektromagnetik.
Konsep ini berasal dari penjelasan Albert Einstein mengenai efek fotolistrik, di mana ia
mengusulkan keberadaan paket energi diskrit dalam transmisi cahaya.
Foton bergerak di dalam vakum dengan kecepatan cahaya c sehingga sifat gelombang yang
dimiliki sama dengan sifat cahaya.
Foton memiliki sifat sebagai dualisme gelombang karena memiliki sifat gelombang dan bersifat
partikel
Max Planck (1900), melakukan pengamatan terhadap radiasi yang dipancarkan oleh benda yang di
panaskan. Berdasarkan data pengamat, ia mengembangkan formulasi baru menjelaskan yang
menjelaskan fenomena spektrum radiasi.
Hasilnya adalah:
 Energi ketika dipancarkan/ diserap, haruslah dalam bentuk diskrit/ berbentuk kelipatan bilangan
bulat (tidak kontinyu)
 Energi dari masing-masing foton sama dengan frekuensi radiasinya dikalikan dengan sebuah
konstanta planck. Secara matematis besarnya energi foton, E = nhf = n.h.

2. Efek foto listrik


Efek fotolistrik adalah gejala lepasnya electron dari permukaan logam bila permukaan logam
tesebut disinari dengan cahaya (gelombang elektromagnetik)

Efek foto listrik akan terjadi jika:


1. Frekuensi foton lebih besar dari frekuensi ambang logam (f > fₒ)
2. Panjang gelombang foton lebih kecil dari panjang gelombang ambang (λ > λₒ)
3. Energy foton sinar (Ef ) > lebih besar energo ambang (Wo)

Pada peristiwa efek fotolistrik berlaku persamaan :


E = Eₒ + Ek ----> E = W Dengan :
hf = hfₒ + Ek ------ > f = Ek = energy kinetic (Joule)
Wo = energy ambang bahan (Joule)
h. = hfₒ + Ek
V = potensial henti (Volt)
Ek = hf - Wo -------> Wo = hfo e = muatan electron (1,6 x 10-19C)
Ek = hf – hfo ---- > Ek = eVo , maka f = frekuensi (Hz)
eVo = hf – hfo f = frekuensi ambang (Hz)

3. Efek Compton
Efek Compton merupakan peristiwa yang menunjukkan perilaku cahaya atau fotonsebagai partikel.
Peristiwa efek Compton menunjukkan adanya tumbukan antar foton dengan electron-elektron
bahan. Dalam hai ini cahaya atau foton yang jatuh pada bahan akan dihamburkan lebih besar dari
panjang gelombang cahaya datang.

Perubahan panjang gelombang cahaya pada


efek comton memenuhi persamaan berikut:
∆λ = λ’ – λ = (1 – cos ⱷ) atau λ’ = λ + (1 – cos ⱷ)

Dengan : ∆λ = perubahan panjang gelombang (m)


mₒ = massa diam (Kg)
c = kecepatan cahaya( m/s)
ⱷ = sudut hamburan
4. Sinar – X
Hubungan antara energi Sinar-x dengan energi kinetik elektron:
E (sinar-x) = Ek (elektron)
h = mv²
Energi kinetik elektron ini berasal dari energi potensial, karena elektron mendapat beda potensial
V, sehingga:
Ek (elektron) = Ep (elektron)
mv² = eV
Panjang gelombang minimum sinar-x dari tabung sinar-x adalah:
h = eV atau λ min =

5. Sifat gelombang pada partikel


a) Panjang gelombang de Brouglie
λ= = --- p = mv (momentum)
b) Teori ketidak pastian Heisenberg
∆p ≥ 𝛌
atau ∆p ∆x ≥ h

Anda mungkin juga menyukai