Anda di halaman 1dari 13

FISIKA

KUANTUM
CONTENT
Our Team

• Adiweno Iza Mashuri (03)


• Ananda Naufal Waliyyuddin (08)
• Bagus Kurniawan (10)
• Denada Sela Puspita (14)
• Muh.Febrian Eka Y (23)
• Nita Isti Iswari (25)
• Tika Rahayu (34)
Radiasi benda hitam
Benda hitam merupakan istilah untuk suatu benda yang memiliki Ekperimen tentang radiasi kalor benda
emisivitas pertama kali dilakukan oleh Joseph
1. Benda hitam adalah benda yang akan menyerap semua energi Stefan dan Ludwig Boltzmann,
diperoleh kesimpulan yang dinyatakan
yang datang dan
dalam
akan memancarkan energi dengan baik. Teori Fisika klasik yang rumus:
menganggap
bahwa cahaya merupakan gelombang ternyata tidak dapat
menerangkan spektrum
radiasi benda hitam. Max Plank, beranggapan bahwa cahaya dapat
dianggap dengan:
sebagai partikel. Teori ini diperkuat dengan adanya fenomena efek W= intensitas radiasi kalor yang
fotolistrik dipancarkan benda tiap detiknya (watt)
e= emisivitas benda
dan efek Compton. Sampai saat ini para ilmuwan masih beranggapan
σ = kontante Stefans – Boltzmann
bahwa cahaya (5,670 x 10-8Wm-2K-4)
mempunyai sifat dualisme yaitu sebagai gelombang dan partikel. A = luas permukaan benda (m2) T =
suhu benda (K)
Efek Compton
Efek compton ditemukan oleh Arthur Holy Compton pada
tahun 1923.
Menurut teori kuantum cahaya, foton berlaku sebagai
partikel, hanya foton tidak
memiliki massa diam. Jika pendapat ini benar, maka
berdasarkan peristiwa efek
fotolistrik yang dikemukakan oleh Einstein, Arthur Holy
Compton pada tahun 1923
telah mengamati gejala-gejala tumbukan antara foton yang
berasal dari sinar X dengan
elektron. Compton mengamati hamburan foton dari sinar X
oleh elektron dapat
diterangkan dengan menganggap bahwa foton seperti
partikel dengan energi hf dan
momentum hf/c cocok seperti yang diusulkan oleh Einstein
Efek Compton
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi
Compton berhasil menunjukkan bahwa perubahan panjang gelombang foton
terhambur dengan panjang gelombang semula, yang memenuhi persamaan :

Dengan:
λ = panjang gelombang sinar X sebelum tumbukan (m)
λ’ = panjang gelombang sinar X setelah tumbukan (m)
h = konstanta Planck (6,625 × 10-34 Js)
mo = massa diam elektron (9,1 × 10-31 kg)
c = kecepatan cahaya (3 × 108 ms-1) θ = sudut hamburan sinar X terhadap arah semula (derajat atau radian)
Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik yaitu terlepasnya elektron dari
permukaan logam karena logam
tersebut disinari cahaya. Untuk menguji teori
kuantum yang dikemukakan oleh Max
Planck, kemudian Albert Einstein mengadakan
suatu penelitian yang bertujuan untuk
menyelidiki bahwa cahaya merupakan
pancaran paket-paket energi yang kemudian Skema alat untuk menyelidiki
disebut foton yang memiliki energi sebesar hf. efek fotolistrik
Percobaan yang dilakukan Einstein lebih
dikenal dengan sebutan efek fotolistrik.
Efek Fotolistrik
Alat tersebut terdiri atas tabung hampa udara yang dilengkapi
dengan dua elektroda A dan B dan dihubungkan dengan sumber tegangan arus
searah
(DC). Pada saat alat tersebut dibawa ke dalam ruang gelap, maka amperemeter
tidak
menunjukkan adanya arus listrik. Akan tetapi pada saat permukaan Katoda (A)
dijatuhkan sinar amperemeter menunjukkan adanya arus listrik. Hal ini Grafik hubungan antara intensitas
menunjukkan dengan poteansial henti
adanya aliran arus listrik. Aliran arus ini terjadi karena adanya elektron yang
terlepas
dari permukaan (yang selanjutnya disebut elektron foto) A bergerak menuju B.
Apabila
tegangan baterai diperkecil sedikit demi sedikit, ternyata arus listrik juga
semakin dengan :
mengecil dan jika tegangan terus diperkecil sampai nilainya negatif, ternyata Ek = energi kinetik elektron
foto (J atau eV)
pada saat
m = massa elektron (kg)
tegangan mencapai nilai tertentu (-Vo), amperemeter menunjuk angka nol yang v = kecepatan elektron (m/s)
berarti tidak ada arus listrik yang mengalir atau tidak ada elektron yang keluar e = muatan elektron (C)
dari keping A. Vo = potensial henti (volt)
Sinar X
Sinar X ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen (1845-1932).Sinar X adalah Energi dari sinar X sebanding
radiasi gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih kecil dengan frekuensinya dan
daripada panjang gelombang ultraviolet.Panjang gelombang sinar X dipengaruhi dirumuskan dengan persamaan
beda potensial listrik yang digunakan,semakin tinggi beda potensial,maka berikut:
semakin kecil panjang gelombang yang digunakan. Sinar-X mempunyai frekuensi W = h.f
yang cukup besar, yaitu antara 1016 Hz sampai 1020 Hz, sedangkan panjang W = h.c/λ
gelombangnya sangat pendek yaitu 0,001 nm - 10 nm. Keterangan: 
W = energi (joule) 
h = tetapan Planck (6,626 × 10–34
Js) 
f = frekuensi sinar X 
c = kecepatan sinar X= kecepatan
gelombang elektromagnetik = 3 ×
Proses pembentukan sinar X 108 m/s 
λ = panjang gelombang sinar X (m) 
Sketsa tabung sinar X
Teori Gelombang Tentang Efek
Menurut teori gelombang, energi kinetik elektron
Fotolistrik foto harus bertambah besar
jika intensitas foton diperbesar. Akan tetapi
kenyataan menunjukkan bahwa
energi kinetik elektron foto tidak tergantung pada
intensitas foton yang dijatuhkan

Menurut teori gelombang, efek fotolistrik dapat terjadi pada


sembarang
frekuensi, asal intensitasnya memenuhi. Akan tetapi
kenyataannya efek fotolistrik
baru akan terjadi jika frekuensi melebihi harga tertentu dan
untuk logam
tertentu dibutuhkan frekuensi minimal yang tertentu agar
dapat timbul elektron foto.

Menurut teori gelombang diperlukan waktu yang cukup


untuk melepaskan
elektron dari permukaan logam. Akan tetapi kenyataannya
elektron terlepas dari
permukaan logam dalam waktu singkat (spontan) dalam
waktu kurang 10-9
sekon setelah waktu penyinaran.
Teori Kuantum Tentang Foto
Elektrolistrik

Teori kuantum mampu menjelaskan peristiwa ini Sehingga hubungan antara energi
karena menurut teori kuantum foton, fungsi kerja dan energi kinetik elektron foton dapat
bahwa foton memiliki energi yang sama, yaitu dinyatakan dalam
persamaan:
sebesar hf, sehingga menaikkan intensitas
foton berarti hanya menambah banyaknya foton,
tidak menambah energi foton selama
frekuensi foton tetap. atau

sehingga
Besarnya Wo tergantung pada jenis logam yang digunakan. Apabila
energi foton yang diberikan pada elektron lebih besar dari fungsi
kerjanya, maka kelebihan energi tersebut akan berubah menjadi
energi kinetik elektron. Akan tetapi jika energi foton lebih kecil dari
energi ambangnya (hf < Wo) tidak akan menyebabkan elektron dengan :
Ek = energi kinetik
foto. Frekuensi foton terkecil yang mampu menimbulkan elektron
maksimum elektron foto
foto disebut frekuensi ambang. Sebaliknya panjang gelombang h = konstanta Planck
terbesar yang mampu menimbulkan elektron foto disebut panjang f = frekuensi foton
gelombang ambang. fo = frekuensi ambang
Aplikasi paling populer di kalangan akademis adalah tabung foto-
pengganda (photomultiplier tube). Dengan menggunakan tabung
ini hampir semua spektrum radiasi elektromagnetik dapat diamati.

Aplikasi Fotolistrik Tabung ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi, bahkan ia sanggup
mendeteksi foton tunggal sekalipun. Dengan menggunakan tabung
ini, kelompok peneliti Superkamiokande di Jepang berhasil
menyelidiki massa neutrino yang akhirnya dianugrahi hadiah Nobel
pada tahun 2002.

Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik


dengan gelombang
pendek Gelombang elektromagnetik banyak jenisnya antara
lain sinar lampu, ultra violet,
infra merah, gelombang radio, dan TV. Sinar-X mempunyai daya
tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya.
Aplikasi Sinar X
Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat
diagnosis dan terapi di bidang kedokteran nuklir.

Teleskop compton nuklir (nct) adalah γ ditanggung balon-ray-


lembut (0,215mev) teleskop dirancang untukm engetahui sumber
astrofisika dari garis emisi nuklir dan pola isasi γ -ray. Nct

Aplikasi Efek Compton menggunakan sebuah array dari 12 detekto rpencitraan 3-d
germanium (geds).sebuahprototipe 2-ged tentang dijadwalkan
nct akanditerbangkan di musim semi 2004. Program nct dirancang
untuk mengembangkan dan menguji teknologi dan teknik analisis
penting untuk compton advanced hubble, selama belajar radiasi γ
-ray dengan resolusi spektral yang sangat tinggi, resolusi sudut
moderat, dan sensitivitas yang tinggi.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai