Anda di halaman 1dari 19

Konsep dan

Fenomena
Kuantum
KELOMPOK 2
Anggota :
Finna Tri Amanda Lena Nurlailiah

Bulan Aprilian Tiara

M. Fajar
Daftar isi :
Intensitas radiasi Hukum Teori kuantum
Benda hitam
benda hitam pergeseran Wien Max Planck

Efek( Hamburan) Panjang gelombang


Efek fotolistrik
Compton De’Broglie

Prinsip ketidak
pastian Heisenberg
Benda Hitam
Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah
“benda hitam” pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert
Kirchhoff pada tahun 1862. Dalam fisika, benda hitam (atau
blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap
kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang
diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk
radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio
ataupun gelombang cahaya.
Intensitas radiasi benda
hitam
Intensitas radiasi benda hitam adalah suatu nilai yang
menunjukkan jumlah pancaran radiasi per detik pada suatu
posisi, baik yang dihasilkan oleh radioisotop (zat radioaktif)
maupun sumber radiasi lainnya seperti pesawat sinar X,
mesin berkas elektron, akselerator, maupun reaktor nuklir.
Hasil pengukuran intensitas radiasi biasanya menggunakan
satuan CPS (counts per second) yaitu jumlah radiasi per
detik, atau CPM (counts per minutes) yaitu jumlah radiasi
per menit.
Intensitas radiasi benda
hitam
Gustav Kirchoff (1859) mengemukakan teorema
termodinamika sebagai berikut ini" Jika suatu benda
berada dalam kesetimbangan termal, maka daya radiasi
yang dipancarkan akan sebanding dengan daya radiasi
yang diserapnya". Besarnya daya radiasi per satuan luas
disebut intensitas radiasi, yang sesuai dengan pernyataan
hukum Stefan Boltzman "daya total per satuan luas yang
dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda
adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu
mutlaknya"
Hukum Bila suhu suatu benda terus dinaikkan intensitas relative dari
spectrum cahaya yang dpancarkannya berubah ini
menyebabkan pergeseran dalam warna-warni spectrum

pergeser
cahaya yang yang teramati yang dapat digunakan untuk
menaksir suhu suatu benda. Juga pergeseran panjang
gelombang maksimum (las) Semakin tinggi suhu suatu benda
las semakin bergeser kea rah panjang ggelombang yang lebih

an Wien
pendek. Panjang gelombang intensitas maksimum benda
yang suhunya tinggi lebih pendek dari panjang gelombang
intensitas benda yang suhunya rendah.
Gejala pergeseran pada radiasi benda hitam disebut hukum
Pergeseran Wien, Hukum pergeseran Wien menyatakan
hubungan antara panjang gelombang pada intensitas
pancaran maksimum dan Suhu mutlak benda.
Teori kuantum
Max plack
Max Planck, ahli fisika dari Jerman, pada tahun 1900 mengemukakan teori
kuantum. Planck menyimpulkan bahwa atom-atom dan molekul dapat
memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu. Jumlah atau
paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau molekul
dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum.Salah satu fakta yang
mendukung kebenaran dari teori kuantum Max Planck adalah efek fotolistrik. yang
dikemukakan oleh Albert Einstein pada tahun 1905. Efek fotolistrikadalah keadaan
di mana cahaya mampu mengeluarkan elektron dari permukaan beberapa logam
(yang paling terlihat adalah logam alkali) (James E. Brady, 1990).
Efek
fotolistrik
Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron
dari suatu permukaan (biasanya logam)
ketika permukaan itu dikenai dan menyerap
radiasi elektromagnetik (seperti cahaya
tampak dan radiasi ultraungu) yang berada
di atas frekuensi ambang tergantung pada
jenis permukaan. Elektron yang dipancarkan
dengan cara ini disebut fotoelektron.
Fenomena ini dipelajari dalam fisika benda
terkondensasi, dan keadaan padat dan kimia
kuantum untuk menarik kesimpulan tentang
sifat-sifat atom, molekul, dan padatan.
Beberapa poin kunci terkait efek
fotolistrik:

1. **Elektron-emisi Instan:** Ketika cahaya (foton) dengan


energi yang cukup mengenai permukaan logam, elektron
dapat langsung terlepas dari permukaan tersebut. Ini terjadi
tanpa adanya jeda waktu yang terukur.
Beberapa poin kunci terkait efek
fotolistrik:

2. **Frekuensi dan Energi Cahaya:** Efek fotolistrik


tergantung pada frekuensi cahaya, bukan intensitasnya.
Hanya cahaya dengan frekuensi di atas ambang tertentu
yang dapat menyebabkan emisi elektron.
Beberapa poin kunci terkait efek
fotolistrik:

3. **Energi Kinetik Elektron:** Elektron yang terlepas


memiliki energi kinetik yang tergantung pada perbedaan
antara energi foton yang datang dan fungsi kerja material
(energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan
elektron).
Efek (hamburan)
Compton
Penyebaran Compton atau Hamburan Compton adalah
suatu proses dimana partikel foton dengan partikel
elektron terpantul satu sama lain. Tidak masalah bila kita
menafsirkan partikel-partikel tersebut sebagai foton virtual
dan elektron virtual. Kita bisa mengatakan bahwa (1)
elektron memancarkan foton, kemudian menyebarkan
foton yang masuk dan (2) foton yang datang yang
diproduksi dari penghancuran elektron-positron untuk
membentuk foton keluar.
Beberapa poin kunci terkait efek
Compton:

1. **Pergeseran Panjang Gelombang:** Setelah


tumbukan antara foton dan elektron, foton yang
dipantulkan memiliki panjang gelombang yang lebih
besar dibandingkan dengan foton awal. Hal ini
menunjukkan bahwa foton kehilangan sebagian
energinya selama tumbukan.
Beberapa poin kunci terkait efek
Compton:

2. **Sifat Partikel Cahaya:** Efek Compton


memberikan bukti bahwa foton memiliki sifat
partikel, bukan hanya gelombang. Sebelumnya,
cahaya dianggap sebagai gelombang
elektromagnetik murni.
Beberapa poin kunci terkait efek
Compton:

3. **Hubungan dengan Energi dan


Momentum:** Persamaan Compton
menggambarkan hubungan antara pergeseran
panjang gelombang, energi foton, massa foton,
dan momentum foton.
Panjang gelombang de Broglie adalah
konsep penting saat mempelajari
Panjang mekanika kuantum. Panjang gelombang
(λ) yang dikaitkan dengan suatu benda
gelombang yang berhubungan dengan momentum
dan massanya dikenal sebagai panjang

De’Broglie gelombang de Broglie. Panjang


gelombang de Broglie suatu partikel
biasanya berbanding terbalik dengan
gayanya.
Prinsip ketidak pastian
Heisenberg
Prinsip ketidakpastian (juga dikenal sebagai prinsip
ketidakpastian Heisenberg) dalam mekanika kuantum
adalah salah satu dari berbagai pertidaksamaan matematis
yang menyatakan bahwa adalah (hampir) tidak mungkin
untuk mengukur dua besaran secara bersamaan, misalnya
posisi dan momentum suatu partikel. Prinsip ini pertama
kali dicetuskan oleh fisikawan Jerman bernama Werner
Heisenberg pada tahun 1927.
Prinsip ketidakpastian menyatakan bahwa semakin tepat
posisi suatu partikel ditentukan, semakin tidak tepat
momentumnya yang dapat diprediksi dari kondisi awal,
begitu pula sebaliknya.
Thank You
For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai