Anda di halaman 1dari 8

Konsep dan fenomena kuantum

A. KONSEP FOTON
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya
foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang
radio, danSinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti elektron dan
quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan
kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ("dualisme
gelombang-partikel").
Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan
menunjukkan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan interferensi
destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain.
Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan
memindahkan energi sejumlah:
Di mana adalah konstanta Planck, adalah laju cahaya, dan adalah panjang
gelombangnya.
Selain energi partikel foton juga membawa momentum dan memiliki
polarisasi. Foton mematuhi hukum mekanika kuantum, yang berarti kerap kali besaran-
besaran tersebut tidak dapat diukur dengan cermat. Biasanya besaran-besaran tersebut
didefinisikan sebagai probabilitas mengukur polarisasi, posisi, atau momentum tertentu.
Sebagai contoh, meskipun sebuah foton dapat mengeksitasi satu molekul
tertentu, sering tidak mungkin meramalkan sebelumnya molekul yang mana yang akan
tereksitasi.
Deskripsi foton sebagai pembawa radiasi elektromagnetik biasa digunakan oleh
para fisikawan. Namun dalam fisika teoretis sebuah foton dapat dianggap sebagai
mediator buat segala jenis interaksi elektromagnetik, seperti medan magnet dan gaya
tolak-menolak antara muatan sejenis.
Konsep modern foton dikembangkan secara berangsur-angsur antara 1905-
1917 olehAlbert Einstein untuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak
memenuhi model klasik untuk cahaya. Model foton khususnya memperhitungkan
ketergantungan energi cahaya terhadap frekuensi, dan menjelaskan kemampuan materi
dan radiasi elektromagnetik untuk berada dalam kesetimbangan termal. Fisikawan lain
mencoba menjelaskan anomali pengamatan ini dengan model semiklasik, yang masih
menggunakan persamaan Maxwelluntuk mendeskripsikan cahaya. Namun dalam model
ini objek material yang mengemisi dan menyerap cahaya dikuantisasi. Meskipun model-
model semiklasik ini ikut menyumbang dalam pengembangan mekanika kuantum,
percobaan-percobaan lebih lanjut membuktikan hipotesisEinstein bahwa cahaya itu
sendirilah yang terkuantisasi. Kuantum cahaya adalah foton.

Konsep foton telah membawa kemajuan berarti dalam fisika teoretis dan
eksperimental, seperti laser, kondensasi Bose-Einstein, teori medan kuantum dan
interpretasi probabilistik dari mekanika kuantum. Menurut model standar fisika partikel,
foton bertanggung jawab dalam memproduksi semua medan listrik dan medan magnet
dan foton sendiri merupakan hasil persyaratan bahwa hukum-hukum fisika memiliki
kesetangkupan pada tiap titik pada ruang-waktu. Sifat-sifat intrinsik foton seperti muatan
listrik, massa dan spinditentukan dari kesetangkupan gauge ini.

Konsep foton diterapkan dalam banyak area seperti fotokimia, mikroskopi


resolusi tinggi dan pengukuran jarak molekuler. Baru-baru ini foton dipelajari sebagai
unsur komputer kuantum dan untuk aplikasi canggih dalam komunikasi optik seperti
kriptografi kuantum.

B. EFEK FOTOLISTRIK

Hasil-hasil eksperimen menunjukkan, bahwa suatu jenis logam tertentu bila disinari
(dikenai radiasi) dengan frekuensi yang lebih besar dari harga tertentu akan melepaskan
elektron, walaupun intensitas radiasinya sangat kecil. Sebaliknya, berapapun besar
intensitas radiasi yang dikenakan pada suatu jenis logam, jika frekuensinya lebih kecil
dari harga tertentu maka tidak akan dapat melepaskan elektron dari logam tersebut.
Peristiwa pelepasan elektron dari logam oleh radiasi tersebut disebut efek fotolistrik,
diamati pertama kali oleh Heinrich Hertz (1887). Elektron yang terlepas dari logam
disebut foto-elektron

Susunan Alat
Eksperimen
Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik
membutuhkan
foton dengan
energi dari
beberapa
electronvolts
sampai lebih dari
1 MeV unsur
yang nomor
atomnya tinggi. Studi efek fotolistrik menyebabkan langkah-langkah penting dalam
memahami sifat kuantum cahaya, elektron dan mempengaruhi pembentukan konsep
Dualitas gelombang-partikel. fenomena di mana cahaya mempengaruhi gerakan muatan
listrik termasuk efek fotokonduktif (juga dikenal sebagai fotokonduktivitas atau
photoresistivity ), efek fotovoltaik , dan efek fotoelektrokimia .

a. Mekanisme Emisi

Foton dari sinar memiliki energi karakteristik yang ditentukan oleh frekuensi cahaya.
Dalam proses photoemission, jika elektron dalam beberapa bahan menyerap energi dari
satu foton dan dengan demikian memiliki lebih banyak energi daripada fungsi kerja
(energi ikat elektron) dari materi, itu dikeluarkan. Jika energi foton terlalu rendah,
elektron tidak bisa keluar dari materi. Peningkatan intensitas sinar meningkatkan jumlah
foton dalam berkas cahaya, dan dengan demikian meningkatkan jumlah elektron, tetapi
tidak meningkatkan energi setiap elektron yang dimemiliki. Energi dari elektron yang
dipancarkan tidak tergantung pada intensitas cahaya yang masuk, tetapi hanya pada
energi atau frekuensi foton individual. Ini adalah interaksi antara foton dan elektron
terluar.

Elektron dapat menyerap energi dari foton ketika disinari, tetapi mereka biasanya
mengikuti prinsip "semua atau tidak" . Semua energi dari satu foton harus diserap dan
digunakan untuk membebaskan satu elektron dari atom yang mengikat, atau energi
dipancarkan kembali. Jika energi foton diserap, sebagian energi membebaskan elektron
dari atom, dan sisanya dikontribusi untuk energi kinetik elektron sebagai partikel bebas.

Tidak ada elektron yang dilepaskan oleh radiasi di bawah frekuensi ambang, karena
elektron tidak mendapatkan energi yang cukup untuk mengatasi ikatan atom. Elektron
yang dipancarkan biasanya disebut fotoelektron dalam banyak buku pelajaran.

Efek fotolistrik banyak membantu penduaan gelombang-partikel, dimana sistem fisika


(seperti foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan seperti-
gelombang dan seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan oleh pencipta
mekanika kuantum. Efek fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh Albert Einstein
yang memperluas kuanta yang dikembangkan oleh Max Planck.

Hukum emisi fotolistrik:

1. Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan berbanding
lurus dengan intensitas cahaya yg digunakan.
2. Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah frekuensi ini
fotoelektron tidak bisa dipancarkan.
3. Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron tidak
bergantung pada intensitas cahaya, namun bergantung pada frekuensi cahaya.
4. Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil, kurang dari
10-9 detik.

Maksimum energi kinetik K maks dari sebuah elektron yang dikeluarkan dituliskan
sebagai berikut

Di mana h adalah konstanta Planck dan f adalah frekuensi foton. Lambang adalah
fungsi kerja (kadang dilambangkan W), yang memberikan energi minimum yang
diperlukan untuk memindahkan elektron terdelokalisasi dari permukaan logam. Fungsi
kerja memenuhi
Dimana f 0 adalah frekuensi ambang batas untuk logam. Maksimum energi kinetik dari
sebuah elektron dikeluarkan kemudian

Energi kinetik adalah positif, jadi kita harus memiliki f> f 0 untuk efek fotolistrik terjadi.

b. Potensial Penghenti

Hubungan antara arus dan tegangan diterapkan menggambarkan sifat efek fotolistrik.
Untuk diskusi, sumber cahaya menerangi P piring, dan lain elektrode pelat Q
mengumpulkan setiap elektron yang dipancarkan. Kami bervariasi potensial antara P dan
Q dan mengukur arus yang mengalir dalam sirkuit eksternal antara dua lempeng.

Jika frekuensi dan intensitas radiasi insiden adalah tetap, arus fotolistrik meningkat secara
bertahap dengan peningkatan potensi positif sampai semua foto elektron yang
dipancarkan dikumpulkan. Arus fotolistrik mencapai nilai saturasi dan tidak
meningkatkan lebih lanjut untuk peningkatan potensi positif. Arus saturasi tergantung
pada intensitas pencahayaan, tapi tidak panjang gelombang.

Jika kita menerapkan potensi negatif ke piring Q sehubungan dengan plat P dan secara
bertahap meningkatkan itu, berkurang saat fotolistrik sampai nol, pada potensial negatif
tertentu di piring Q. potensi negatif minimum yang diberikan ke piring Q di mana arus
fotolistrik menjadi nol disebut potensial menghentikan atau memotong potensial.

Untuk frekuensi yang diberikan radiasi insiden, potensi berhenti adalah independen dari
intensitasnya.

Untuk frekuensi yang diberikan radiasi insiden, potensi Vo berhenti berhubungan dengan
energi kinetik maksimum fotoelektron yang hanya berhenti dari T. piring mencapai Jika
m adalah massa dan v adalah kecepatan maks maksimum fotoelektron dipancarkan, maka

Jika e adalah muatan pada


elektron dan V0 adalah potensial
penahan, maka pekerjaan yang dilakukan oleh potensi perlambatan dalam menghentikan
elektron = e V0, yang memberikan

Hubungan di atas menunjukkan


bahwa kecepatan maksimum fotoelektron dipancarkan tidak tergantung pada intensitas
cahaya insiden. Oleh karena itu
Tegangan menghentikan bervariasi secara linear dengan frekuensi cahaya, tapi tergantung
pada jenis bahan. Untuk materi tertentu, ada frekuensi ambang yang harus dilampaui,
independen dari intensitas cahaya, untuk mengamati emisi elektron.

Dalam rezim sinar-X, efek fotolistrik dalam bahan kristal sering didekomposisi menjadi
tiga langkah:

1. Inner efek fotolistrik. Lubang tertinggal dapat menimbulkan efek auger , yang
terlihat bahkan ketika elektron tidak meninggalkan materi. Dalam padatan molekul fonon
sangat antusias dalam langkah ini dan dapat terlihat sebagai garis dalam energi elektron
akhir. Para photoeffect batin harus diperbolehkan. Para aturan transisi untuk atom
menerjemahkan melalui model ketat mengikat ke kristal. Mereka adalah geometri untuk
osilasi plasma dalam bahwa mereka harus transversal.
2. Balistik transportasi setengah dari elektron ke permukaan. Beberapa elektron
tersebar.
3. Elektron melarikan diri dari bahan di permukaan.

Dalam model tiga langkah, elektron dapat mengambil beberapa jalur melalui tiga
langkah. Semua jalan dapat mengganggu dalam arti formulasi jalan terpisahkan. Untuk
negara permukaan dan molekul model tiga langkah apakah masih masuk akal bahkan
beberapa sebagai yang paling atom memiliki elektron yang dapat menyebarkan beberapa
elektron yang meninggalkan.

C. SINAR X

Sinar-X (atau X-ray) telah ditemui oleh seorang Profesor Fizik berbangsa Jerman yang
bertugas di Universiti Wurzburg, Bavaria, Wilhelm Conrad Rntgen pada 8hb November,
1895. Beliau mendapati sinar ini mempunyai kebolehan menakjubkan iaitu menghasilkan
imej di atas filem fotografi setelah menembusi tisu, pakaian dan logam.
Menerusi kajiannnya, Roentgen mendapati hablur garam barium platinosianida bersinar
apabila di letakkan berdekatan dengan tiub sinar katod yang ditutup. Ia juga mendapati
plat foto yang ditutup diletakan berdekatan dengan sinar katod akan menjadi hitam. Dari
sini kesimpulan dapat di buat bahawa sinar-X tidak boleh dilihat, bergerak dalam garis
lurus dan mempunyai daya penembusan yang tinggi, iaitu dapat menembusi objek yang
legap bagi sinar cahaya biasa. Wilhelm Conrad Rntgen yang lahir pada 25 Mac 1845
adalah yang mula-mula menemui sinar-X.
Selepas itu, Roentgen menunjukkan sinar ini datang dari dinding kaca berpendaflour
cahaya apabila sinar katod terkena padanya. Untuk mengesahkan penemuan ini, beliau
telah menjalankan satu eksperimen ringkas. Dalam eksperimen ini beliau meletakkan satu
skrin yang di lapisi dengan barium platinosianida dalam lintasan sinar-X. skrin ini di
dapati bersinar apabila terkena pada sinar-X ini. Dengan meletak tangan beliau diantara
tiub sinar katod dan skrin, satu bayang tangan dengan tulang-tulang di dalamnya jelas
kelihatan dalam skrin ini. Ini dapat membuktikan bahawa sinar-X yang terkeluar dari tiub
sinar katod mempunyai kuasa penembusan yang tinggi.

Penghasilan sinar-X

Sinar-X dihasilkan apabila elektron bergerak pada kelajuan yang tinggi dan secara tiba-
tiba berlaku perubahan dari segi kelajuan. Semua ini berlaku di dalam sebuah tiub x-ray.
Di dalam sebuah tiub x-ray terdapat katod (-) yang merupakan sebuah filamen yang
dipanaskan oleh tenaga elektrik. Pemanasan yang berlaku menyebabkan elektron
dihasilkan dari filemen. Ini semua berlaku untuk persediaan elektron bagi di pecutkan
untuk mendapatkan sinaran-X. Sinar-X yang dihasilkan dengan tenaga 20-40 keV
mempunyai panjang gelombang 10-7 cm dan sinar ini dikatakan sinar-X lembut (soft-
rays). Sinar-X yang dihasilkan dengan 40-125 keV mempunyai gelombang 10-8 cm.
Sinar ini kerap digunakan untuk pemeriksaan x-ray diagnostik, manakala panjang
gelombang yang lebih pendek lagi yang dihasilkan dengan tenaga 200-1000 keV
digunakan dalam rawatan radioterapi yang lebih dalam (deep radiotheraphy). Sinar ini
biasanya berukuran < 10-8 cm (hard-rays).

Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta
organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien.

Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan FOTO RONTGEN. Selain


bermanfaat, sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu
apabila di gunakan secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang
berbahaya, misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering
memakai FOTO RONTGEN secara berlebihan.

KERUGIAN SINAR X
Setelah Roentgen memperlihatkan hasil pemotretan dengan sinar-X terhadap tangan
istrinya yang memakai cincin, dimana pada gambar tersebut terlihat dengan jelas ruas-
ruas tulang jari tangannya, maka manusia mulai menyadari akan manfaat besar yang
dapat diperoleh dari pemenuan radiasi pengion tadi. Pemanfaatan radiasi pengion dalam
bidang kedokteran, terutama sinar-X, berkembang pesat beberapa saat setelah penemuan
radiasi tersebut. Penguasaan pengetahuan mengenai radiasi pengion oleh umat manusia
yang terus meningkat dari waktu ke waktu juga memungkinkan dimanfaatkannya radiasi
tersebut dalam berbagai bidang kegiatan di luar kedokteran, di samping pemanfaatan-nya
di dalam bidang kedokteran sendiri juga terus mengalami peningkatan.
Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan
gamma segera teramati beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut. Efek
merugikan tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di
Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar-
X, sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada
tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-
X. Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar-X dan gamma telah teramati, namun
upaya perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan.
Marie Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat
terserang oleh leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi
karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif.

KEGUNAAN SINAR X
Perobatan Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal
sebagai radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan manusia tetapi diserap oleh bahagian
yang lebih tumpat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk mengesan
kecacatan tulang, mengesan tulang yang patah dan menyiasat keadaan organ-organ dalam
badan.
Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal sebagai
radioterapi.
Dalam bidang perindustrian, sinar-X boleh digunakan untuk,
Mengesan kecacatan dalam struktur binaan atau bagian-bagian dalam mesin dan
enjin.
menyiasat rekahan dalam paip logam, dinding konkrit dan dandang tekanan
tinggi.memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
Penyelidikan
Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-
atom dalam suatu bahan hablur.

Kesan Sinar-X

Walaupun sinar-X sangat berguna kepada manusia, tetapi pendedahan secara berlebihan
kepada sinar-X mungkin menyebabkan,
pemusnahan sel-sel dalam badan.
perubahan struktur genetik suatu sel.
penyakit kanser barah.
kesan-kesan buruk seperti rambut gugur, kulit menjadi merah dan berbisul.

Sifat-sifat sinar-X

Pancaran sinar-X dapat diperolehi daripada sejenis alat elektronik yang dinamakan tiub x-
ray. Daripada kajian ahli sains didapati sinar-X mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat
dibahagikan kepada sifat biasa dan sifat khas.
a) Sifat biasa
Sinar-X bergerak laju dan lurus.
Tidak boleh difokus oleh kanta atau cermin dan tidak boleh dipesong oleh medan magnet
sekitar arah tuju yang dilaluinya.
Mematuhi peraturan Hukum Kuasa Dua Songsang iaitu keamatan sinar berubah dengan
kuasa dua songsang jarak daripada punca pancaran.
b) Sifat khas
Keupayaan menembusi jirim padat.
Kesan pendarcahaya - memberikan kesan cahaya kepada sebatian kimia seperti zink
sulfida, kalsium tungstat dan barium platinosiamida.
Kesan fotografi - memberikan penghitaman kepada filem apabila didedah kepada sinar-
X.
Kesan pengionan - alur sinar-X yang lintas melalui gas memindahkan tenaganya kepada
molekul-molekul yang seterusnya akan berpecah kepada zarah yang bercas positif dan
negatif.Kesan biologi - sinar-X bertindak dengan kesemua tisu hidup yang terdapat dalam
badan.
Jenis-jenis gelombang lain
Contoh panjang gelombang berbagai-bagai sinaran elektromagnet adalah seperti berikut:-
Gelombang radio 1cm 3 x 105 cm
Sinar cahaya - 4 x 10-5 cm 7 x 105 cm
Sinar ultraungu - 105 cm 7 x 105 cm
Sinar-X - 10-7 cm -109 cm
Sinar gama - 10 -9 cm
Sinar kosmos - < 10 10 cM

Anda mungkin juga menyukai