Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................. 12
II
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut psikologi dalam kesadaran adalah suatu kualitas psikis saja. Sedangkan psikis
itu mempunyai kualitas-kuaitas sadar, bawah sadar dan tak sadar. Karena itu dalam
mempelajari individu ataupun manusia sosial maupun kriminil masalah struktur personality
manusia mempunyai kaitan yang erat dengan tingkah laku manusia secara keseluruhan.
Menurut penelitian ternyata bahwa manusia itu mengalami grafik kehidupan jasmaniah
maupun rohaniah ataupun kejiwaan maksudya dalam usia muda ataupun sejak usia kelahiran
sampai usia tua dan setiap waktu usia tertentu, terjadi perobahan-perobahan hidup yang
mempunyai ciri-ciri khas tersendiri.
Berdasarkan adanya perobahan-perobahan dan ciri-ciri khas tersendiri dari usia-usia usia
tertentu, para psikolog telah mengadakan pembagian-pembagian masa-masa itu dan setiap ahli
mempunyai pembagian-pembagian yang perbeda, tapi materi dan peristiwa tetidrsebut pada
hakekatnya adalah sama.
Antara masa yang satu dengan masa yang lain merupakan suatu rangkaian yang tak
terputus, karena sangat relatif sekali mengadakan pemisahan yang mutlak atas usia-usia dari
manusia itu. Secara relatif kita hanya menetapkan tingkat-tingat usia tertentu untuk
memsisahkan satu masa dengan masa kehidupan lainnya. Dan masa-masa tersebut berdasarkan
terdapatnya perbedaan-perbedaan atau ciri-ciri khas yang tidak terdapat pada masa lain.
1
1.2 Tujuan Makalah
1. Dapat merumuskan konsep perkembangan dan pertumbuhan pada manusia.
Membandingkan ciri perkembangan.
2. Membandingkan ciri pertumbuhan
3. Mengenali pengertian pertumbuhan dan perkembagan.
2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
3
pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam
menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa.
3. pertumbuhan yang seimbang dengan Perkembangan sosial – emosional
yaitu perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri
sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain,
pengetahuan tentang orang lain, keterampilan dalam berhubungan
dengan orang lain, menjalin persahabatan, dan pengertian tentang
moral.
Harus dipahami dengan sesungguh–sungguhnya bahwa ketiga aspek
perkembangan itu merupakan satu kesatuan yang utuh (terpadu), tidak terpisahkan
satu sama lain. Setiap aspek perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
aspek lainnya. Sebagai contoh perkembangan fisik seorang anak seperti meraih,
duduk, merangkak, dan berjalan sangat mempengaruh terhadap perkembangan
kognitif anak yaitu dalam memahami lingkungan sekitar di mana ia berada. Ketika
seorang anak mencapai tingkat perkembangan tertentu dalam berpikifr (kognitif)
dan lebih terampil dalam bertindak, maka akan mendapat respon dan stimulasi
lebih banyak dari orang dewasa, seperti dalam melakukan permaianan, percakapan
dan berkomunikasi sehingga anak dapat mencapai keterampilan baru (aspek
sosial-emosional). Hal seperti ini memperkaya pengalaman dan pada gilirannya
dapat mendorong berkembangnya semua aspek perkembangan secara menyeluruh.
Dengan kata lain perkembangan itu tidak terjadi secara sendiri-sendiri.
4
1. Teori Nativisme
Pelopor teori ini adalah Athur Schopenhauer. Teori ini menyatakan bahwa
perkembangan manusia dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor bawaan
manusia sejak dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa manusia memiliki sifat-sifat
tertentu sejak dilahirkan yang mempengaruhi dan menentukan keadaan individu
yang bersangkutan. Faktor lingkungan dan pendidikan diabaikan dan dikatakan
tidak berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Teori ini memiliki pandangan seolah-olah sifat-sifat manusia tidak bisa diubah
karena telah ditentukan oleh sifat –sifat turunannya. Bila dari keturunan baik maka
akan baik dan bila dari keturunan jahat maka akan menjadi jahat. Jadi sifat manusia
bersifat permanen tidak bisa diubah. Teori ini memandang pendidikan sebagai
suatu yang pesimistis serta mendeskreditkan golongan manusia yang “kebetulan”
memiliki keturunan yang tidak baik.
2. Teori empirisme
Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini memandang bahwa perkembangan
individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh
selama perkembangan mulai dari lahir hingga dewasa. Teori ini memandang bahwa
pengalaman adalah termasuk pendidikan dan pergaulan. Penjelasan teori ini adalah
manusia pada dasarnya merupakan kertas putih yang belum ada warna dan
tulisannya akan menjadi apa nantinya manusia itu bergantung pada apa yang akan
dituliskan. Pandangan teori ini lebih optimistik terhadap pendidikan, bahkan
pendidikan adalh termasuk faktor penting untuk menenukan perkembangan
manusia. Teori ini dipolopori oleh Jhon Locke.
3. Teori Konvergensi
Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di atas yang menyatakan bahwa
pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam mempengaruhi dan
menentukan perkembangan individu. Asumsi teori ini berdasar eksperimen dari
William Stern terhadap dua anak kembar. Anak kembar memiliki sifat keturunan
yang sama, namun setelah dipisahkan dalam lingkungan yang berbeda anak kembar
tersebut ternyata memiliki sifat yang berbeda. Dari sinilah maka teori ini
menyimpulkan bahwa sifat keturunan atau pembawaan bukanlah faktor mayor
5
yang menentukan perkembangan individu tapi turut juga disokong oleh faktor
lingkungan.
Faktor pembawaan manusia dalam teori ini disebut sebagai faktor endogen
yang meliputi faktor kejasmanian seperti kulit putih, rambut keriting, rambut warna
hitam. Selain faktor kejasmanian faktor ada juga faktor pembawaan psikologis
yang disebut dengan temperamen. Temperamen berbeda dengan karakter atau
watak. Karakter atau watak adalah keseluruhan ari sifat manusia yang namapak
dalam perilaku sehari-hari sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan dan
bersifat tidak konstan. Jika watak atau karakter bersifat tidak konstan maka
temperamen bersifat konstan. Selain temperamen dan sifat jasmani, faktor endogen
lainnya yang ada pada diri manusia adalah faktor bakat (aptitude). Aptitude adalah
potensi-potensi yang memungkinkan individu berkembang ke satu arah.
Untuk faktor lingkungan yang dimaksud dalam teori ini disebut sebagai faktor
eksogen yaitu faktor yang datang dari luar diri manusia berupa pengalaman, alam
sekitar, pendidikan dan sebagainya yang populer disebut sebagai milieu. Perbedaan
antara lingkungan dengan pendidikan adalah terletak pada keaktifan proses yang
dijalankan. Bila lingkungan bersifat pasif tidak memaksa bergantung pada individu
apakah mau menggunakan kesempatan dan manfaat yang ada atau tidak.
Sedangkan pendidikan bersifat aktif dan sistematis serta dijalankan penuh
kesadaran.
2.3 PERKEMBANGAN
Perubahan yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia, seperti
perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sifat sosial,
moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya.
Pembagian menurut Elizabeth B. Hurlock
I. Masa Sebelum Lahir (Pranatal Period) : sejak kehamilan sampai bayi lahir,
kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari.
Pd masa ini terjadi beberapa kejadian penting:
6
penurunan sifat bawaan mental psikologis anak;
penentuan jenis kelamin anak;
kepastian apakah lahir tunggal atau kembar;
posisi anak dalam keluarga.
II. Masa Bayi baru lahir (New Born): sejak lahir - kira-kira berumur 10 atau
15 hari.
empat macam penyesuaian diri :
dengan keadaan suhu udara, menghisap dan menelan makanan/air susu,
bernapas dan
membuang kotoran.
III. Masa Bayi (Baby Hood): umur 2 minggu sampai umur 2 tahun.
Ciri-ciri masa ini :
masa dasar atau masa pembentukan kehidupan yang sesungguhnya karena
saat ini pola perilaku, sikap, ekspresi, emosi mulai terbentuk;
Bayi berkembang pesat baik fisik maupun psikologinya;
Dalam masa bayi selain meningkatkan individualitas juga terjadi
sosialisasi;
Masa bayi merupakan masa permulaan berkembangnya peran seks/jenis
kelamin; dan
Masa bayi merupakan permulaan kreativitas
7
V. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Childhood): 6-12 th
o Masa ini disebut juga oleh orang tua, usia tidak rapi
o Pada masa ini mereka lebih banyak dipengaruhi atau mengikuti
teman-temannya dari pada orangtuanya sendiri.
o Pada usia ini, banyak anak menunjukan minat mereka terhadap seks.
o Mereka sering memperbincangkan hal ini dengan teman-teman
bermainnya, bahkan sesekali dengan orang dewasa.
o Mereka pun memiliki kemampuan untuk menirukan perilaku seks orang
dewasa, baik karena melihat gambar atau melihat orangtuanya.
VII. Awal masa remaja Masa Remaja (Adolesence) :15/ 16 atau 17 tahun dan
berakhir umur 21 tahun
Secara umum dapat diidentifikasi beberapa perubahan :
Meningkatnya emosi yang biasanya berhubungan dengan perubahan fisik.
Perubahan bentuk tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok
sosialnya.
Dengan perubahan minat dan perilaku, maka nilai juga berubah. Apa yang
dianggap penting pada masa anak-anak sudah tidak dianggap penting lagi.
8
Umumnya remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka
menuntut dan menginginkan kehebatan, tetapi pada saat yang bersamaan ia
sering takut dengan risiko dan tanggung jawab yang harus dipikulnya.
Menilik Usia antara 13-18 tahun, beberapa perubahan :
Perkembangan aspek-aspek biologis;
Menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat di
mana ia dibesarkan;
Mendapatkan kebiasaan emosional dari orangtua dan orang dewasa;
Berusaha mendapatkan pandangan hidup sendiri;
Merealisasi suatu identitas sendiri dan dapat mengadakan partisipasi dalam
kebudayaan pemuda sendiri.
9
Masa ini adalah suatu masa yang berprestasi, bahkan menurut Erikson
selama usia ini orang bisa menjadi lebih sukses atau sebaliknya mengalami
stagnasi.
Masa ini memberikan perhatian kepada agama secara lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Rata-rata perhatian yang lebih besar kepada agama dilandasi oleh
kebutuhan pribadi dan sosial.
2.4 PERTUMBUHAN
10
indera masih peka, karena itu montessori menciptakan bermacam-macam alat
permainan untuk melatih penca inderanya.
3. Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14
tahun
Setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertama (masa estetik), maka
proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif. Sehingga menjadi
matang untuk dididik daripada masa-masa sebelumnya. Masa keserasian
bersekolah ini diakhiri dengan suatu masa pueral. Sifat-sifat anak pada masa pueral
ini memiliki sifat-sifat yang khas, yang pertama adalah ditujukan untuk berkuasa
(menimbulkan tingkah laku dari perbuatan yang ditujukan untuk berkuasa), yang
kedua adalah tingkah laku ekstrovers yaitu perbuatan yang berorientasi ke luar
dirinya (ingin menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya).
4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun
Merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai
sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakatnya,
dan ia harus mengarahkan dirinya agar dapat menemukan diri, meneliti sikap hidup
yang lama dan mencoba-coba yang baru agar dapat menjadi pribadi yang dewasa.
Pada dasarnya masa ini masih dirinci ke dalam beberapa masa, yaitu masa
praremaja (menunjukkan suatu masa pueral yang singkat dan ditandai dengan
sifat-sifat negatif sehingga disebut juga masa negatif), masa remaja (sebagai
gejalanya adalah merindu puja, dan pada fase ini, untuk pertama kalinya remaja
sadar akan kesepian yang tidak pernah dialami pada masa-masa sebelumnya), dan
masa usia mahasiswa (pemuda yang berusia 18 s.d. 30 tahun, dan dikelompokkan
pada masa remaja akhir sampai dewasa awal / dewasa madya, dan pada mahasiswa
ini banyak terdapat idealisme yang realistik yaitu yang dapat diterapkan dalam
tindakan.)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan dan pertumbuhan manusia adalah Perkembangan dapat
diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan)
dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari
perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang alami individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara
sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah)
maupun psikis dan memiliki tugas serta tahapan-tahapan perkembangan dan
pertumbuhan manusia dari awal kehidupannya hingga akhir kehidupan.
3.2 Saran
Makalah ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Puspitawati,Herien. 2013. Konsep dan Teori Keluarga. Jawa Barat:Departemen
Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia- Institut
Pertanian Bogor
Desmita. 2007.Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Yusuf, L N, Syamsu. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung
: Remaja Rosdakarya.
Syaodih, Ernawulan. Psikologi Perkembangan.
https://dosenpsikologi.com/perkembangan-sosial-emosional-anak-usia-dini
13