Anda di halaman 1dari 2

HIPOKALSEMIA

Hipokalsemia merupakan gangguan akibat rendahnya kalsium didalam


darah. Hubungan hipokalsemia dengan penyakit ginjal kronik yakni pada PGK
biasanya biasanya terdapat komplikasi kronik yang meliputi anemia akibat
eritropoietin yang tidak adekuat, serta penyakit tulang, biasanya dengan kadar
kalsium rendah, fosfat tinggi dan hormon paratinoid tinggi.

Peningkatan hormon paratiroid (PTH) bisa terjadi akibat retensi fosfat,


yang menyebabkan turunnya kalsium terionisasi. Akibat klinisnya ialah
osteoporosis akibat hiperparatiroidisme, osteomalasia akibat kekurangan vitamin
D dan kalsifikasi ektopik.

Hipokalsemia berasal dari menurunnya penyerapan kalsium di usus akibat


menurunnya kalsitriol dan juga terkait dengan peningkatan fosfat atau
hiperfosfatemia pada pasien PGK. Gagal ginjal merupakan penyebab tersering
dari hiperfosfatemia. Hiperfosfatemia dapat diakibatkan oleh kurangnya eksresi
fosfat melalui urin, asupan fosfat yang berlebihan, atau pelepasan fosfat dari sel.

Peningkatan fosfat semakin menurunkan kalsium dengan menyebabkan


deposit kalsium fosfat di jaringan yang menstimulasi peningkatan hormon
paratiroid dan menyebabkan hiperparatiroid sekunder.

Gangguan mineral dan tulang pada penyakit ginjal kronis, atau disebut
juga Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-MBD) terjadi
ketika ginjal gagal untuk mempertahankan tingkat kalsium dan fosfor yang tepat
dalam darah, menyebabkan kadar hormon tulang yang abnormal. CKD-MBD
adalah masalah umum pada orang dengan penyakit ginjal dan mempengaruhi
hampir semua pasien yang menerima dialisis.

Kadar normal kalsium darah adalah sebesar 8,8-10,4 mg/dL, sehingga bisa
dikatakan mempunyai kadar kalsium dalam darah rendah jika kadar kalsium darah
kurang dari 8,8 mg/dL.

Kadar kalsium darah rendah dalam waktu cukup lama dapat menyebabkan
kram otot pada punggung dan kaki, kejang otot, dan kesemutan pada tangan, kaki,
dan wajah. Detak jantung yang tidak normal dan kesulitan bernapas juga bisa
terjadi saat Anda mengalami hipokalsemia.

Selain itu, hipokalsemia juga dapat menyebabkan kulit kering dan bersisik,
kuku rapuh, dan rambut kasar. Kadar kalsium darah rendah juga dapat
memengaruhi otak dan menyebabkan kebingungan, hilang ingatan, depresi, dan
halusinasi. Gejala ini akan hilang jika kadar kalsium darah sudah normal kembali.
Untuk mencegah tubuh kekurangan kalsium, pastikan makanan yang
mengandung mineral ini selalu menjadi bagian dari menu makanan setiap hari.
Berikut adalah sejumlah makanan sumber kalsium yang bisa dikonsumsi:

 Ikan laut, seperti ikan teri, salmon dan sarden.


 Buah-buahan, seperti buah jeruk, kiwi, plum, stroberi, papaya,
buah ara, atau kurma.
 Kacang-kacangan, seperti kedelai, almond, dan edamame.
 Sayuran, seperti brokoli, okra, bok choy, dan bayam.
 Susu dan produk olahan susu, seperti keju dan yoghurt.
 Roti gandum dan sereal yang diperkaya kalsium.

Selain makanan dan minuman alami, suplemen kalsium bisa dimanfaatkan


untuk mengatasi dan mengurangi risiko kekurangan kalsium. Meski begitu,
konsumsi suplemen kalsium perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan efek
interaksi obat jika dikonsumsi dengan jenis obat tertentu.Hindari mengonsumsi
kalsium melebihi dosis yang disarankan, karena kelebihan kalsium juga dapat
berakibat buruk bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai