0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
411 tayangan8 halaman
Hipokalsemia adalah kondisi dimana kadar kalsium darah rendah. Penyebabnya termasuk kekurangan asupan kalsium, vitamin D, atau magnesium, gangguan fungsi ginjal atau paratiroid, serta penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya bervariasi mulai dari kelemahan otot hingga kejang, dan diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi suplementasi kalsium secara oral atau inf
Hipokalsemia adalah kondisi dimana kadar kalsium darah rendah. Penyebabnya termasuk kekurangan asupan kalsium, vitamin D, atau magnesium, gangguan fungsi ginjal atau paratiroid, serta penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya bervariasi mulai dari kelemahan otot hingga kejang, dan diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi suplementasi kalsium secara oral atau inf
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Hipokalsemia adalah kondisi dimana kadar kalsium darah rendah. Penyebabnya termasuk kekurangan asupan kalsium, vitamin D, atau magnesium, gangguan fungsi ginjal atau paratiroid, serta penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya bervariasi mulai dari kelemahan otot hingga kejang, dan diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi suplementasi kalsium secara oral atau inf
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium (Ca 2 ) di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dL darah. Dengan etiologi yang beragam dan satu sama lain bisa saling mempengaruhi.
Faktor kausal. Kurang adekuat diet harian bisa menjadi penyebab deIisit Ca 2 . Dan Hampir 46 Ca 2 serum terikat protein, utamanya dengan albumin hingga penurunan kadar albumin tubuh akan menyebabkan hypokalsemi. Hipokalsemia dengan penurunan kalsium bentuk ion lepas sajalah (Ca 2 ) yang akan berkorelasi timbulnya gejala dan simptom pada kita. Diet protein tinggi (protein ~ 0,9 1,0 mg/kgBB) berpengaruh pada level Ca 2 tubuh, karena hanya bentuk ion Ca 2 yang bisa lepas dari jaringan tulang dan bisa dikeluarkan melalui urin. Mekanisme rendahnya rasio kalsium dan IosIor pada diet tinggi protein, bisa dijelaskan dengan mekanisme timbal balik antara level kalsium dan IosIor, dimana tubuh akan kehilangan Ca 2
lebih banyak. Penyebab Hipokalsemia Penyebab Keterangan Kadar hormon paratiroid rendah Biasanya terjadi setelah kerusakan kelanjar paratiroid atau karena kelenjar paratiroid secara tidak sengaja terangkat pada pembedahan untuk mengangkat tiroid Kekurangan kelenjar paratiroid bawaan Penyakit keturunan yg jarang atau merupakan bagian dari sindroma DiGeorge Pseudohipoparatiroidisme Penyakit keturunan yg jarang; kadar hormon paratiroid normal tetapi respon tulang & ginjal terhadap hormon menurun Kekurangan vitamin D Biasanya disebabkan oleh asupan yg kurang, kurang terpapar sinar matahari (pengaktivan vitamin D terjadi jika kulit terpapar sinar matahari), penyakit hati, penyakit saluran pencernaan yg menghalangi penyerapan vitamin D, pemakaian barbiturat & Ienitoin, yg mengurangi eIektivitas vitamin D Kerusakan ginjal Mempengaruhi pengaktivan vitamin D di ginjal Kadar magnesium yg rendah Menyebabkan menurunnya kadar hormon paratiroid Asupan yg kurang atau malabsorbsi Terjadi dengan atau tanpa kekurangan vitamin D Pankreatitis Terjadi jika kelebihan asam lemak dalam darah karena cedera pada pankreas, bergabung dengan kalsium Kadar albumin yg rendah Mengurangi jumlah kalsium yg terikat dengan albumin tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala, karena jumlah kalsium bebas tetap normal
aktor lain yang berkontribusi menyebabkan hipokalsemi, adalah: O Penggunaan sitrat atau koreksi alkalasis yang berlebihan dalam darah O Pengangkatan sekaligus ke 4 kelenjar dari Tyroid O Kurang konsumsi vit D, atau kurang terpapar sinar matahari, terutama usia bayi dan usia lanjut O HiperIosIatemia karena gagal ginjal O bat-obatan yang menyebabkan pengeluaran kalsium, misal (diuretik kerja kuat), kaIein, antikonvulsan, heparin, laxatiI dan nikotin
Pengaruhnya. O Pada Bayi dan Anak: berisiko tinggi dan mudah terserang patah tulang O Pada Ibu hamil: bayi dalam kandungannya akan hipokalsemi juga dan si ibu akan berisiko tinggi mengalami keguguran atau pre-eklamsi (keracunan kehamilan) O Pada Usia Lanjut: mudah terkena osteomalasia dan osteoporosis, terutama pada wanita yang sudah menopaus.
ejala Klinis hypokalsemi. O euromuskuler Irritabilitas otot rangka (twiching, cramping, tetany) Serangan akut Hiper reIleksi tendon dalam Adanya tanda Trosseau`s atau Chvostek`s Parestesia Cemas, Psikosis, Kebingungan, Kehilangan ingatan (memori) delirium (penurunan kesadaran) depresi, halusinasi.
O #espiratori aIas pendek Gagal naIas (tetani dan serangan akut) O Kardiovaskular Denyut jantung meningkat dan gangguan irama (disritmia) Hpotensi Denyut nadi melemah O Gastrointestinal Bising usus meningkat Kejang perut Diare
Gejala-gejala tersebut akan menghilang jika kadar kalsium kembali normal. Kadar kalsium yang sangat rendah (kurang dari 7 mgr/dL) dapat menyebabkan nyeri otot dan kesemutan, yang seringkali dirasakan di bibir, lidah, jari-jari tangan dan kaki. Pada kasus yang berat bisa terjadi kejang otot tenggorokan (menyebabkan sulit bernaIas) dan tetani (kejang otot keseluruhan). Bisa terjadi perubahan pada sistem konduksi listrik jantung, yang dapat dilihat pada pemeriksaan EKG.
Penegakan Diagnosa. Hipokalsemi ditegakkan dengan serum Ca 2 9 mg/dL ( 4.5 mEq/L). Dimana nilai normalnya adalah 9 11 mg/dL (4,5 5,5 mEq/L) Bila ekskresi kalsium ~ 150 mg/hari, berarti pasien disertai juga dengan hiperkalsiuria. Ekskresi yang berlebihan ini juga menandai adanya suatu proses perusakan pada tulang. Level serum Ca 2 yang turun menyebabkan lemahnya kontraksi otot jantung, ditandai dengan memanjangnya Iase isoelektrik Q-T pada EKG. Pemeriksaan radiograIi tidak bisa menjelaskan kerusakan yang terjadi pada tulang sampai lebih dari 25 tulang termineralisasi. Pemeriksaan yang lebih sensitiI adalah menggunakan bone- testing, misal dengan densitometer atau Ioton absorpsimeter yang bisa mendeteksi kerusakan tulang lebih awal. Konsentrasi kalsium abnormal biasanya pertama kali ditemukan pada saat pemeriksaan darah rutin. Karena itu hipokalsemia sering terdiagnosis sebelum gejala-gejalanya muncul. Untuk menentukan penyebabnya, perlu diketahui riwayat lengkap dari keadaan kesehatan penderita, pemeriksaan Iisik yang lengkap dan pemeriksaan darah dan air kemih lainnya
%atalaksana medis. Praktisi akan mengobati gejala hipokalsemia dengan mencari etiologi dan penyakit dasar yang menyertainya secara holistik. Pilihan terapi Ca 2 bisa dengan preparat oral dan inIus, yang rutenya tergantung berat ringannya gejala. Untuk pasien dengan Iungsi ginjal baik, direkomendasikan terapi penggantian Ca 2 elemental sebanyak 1-2 g perhari, dalam bentuk gabungan dengan sitrat, glukonat, karbonat atau laktat. Pemberian vit-D secara bersamaan juga diperlukan tuk membantu penyerapan kalsium. Untuk mencegah kanker pada saluran reproduksi dianjurkan pemeberian hormon progesteron (Terapi Pengganti Hormon/H#T). Pada kehilangan Iase akut, disarankan pemberian inIus ca-glukonas 10, 30-60 mL dalam 1000 mL selama 6 sampai 12 jam. Terapi ini sangat perlu apalagi bila pasien sudah kejang (tetani atau konvulsi). Dan pada kasus gawat darurat bisa diberikan bahkan dalam hitungan menit. Sepuluh mililiter dari 10 ca-glukonas mengandung 4,65 mEq atau 93 mg kalsium. Karena pasien hipokalsemia biasanya disertai hipomagnesemia pula, tatalaksana deIisiensi magnesium pada pasien sebaiknya juga perlu diberikan.
Hipokalsemia pada bayi
DEFINISI Hipokalsemia adalah kadar alsium darah yang rendah.
PENYEBAB Hipokalsemia ringan agak sering terjadi pada bayi baru lahir yang pada hari ke1-2 menderita sakit.
#esiko tinggi terjadinya hipokalsemia ditemukan pada bayi yang: !rematuritas Kecil untu masa ehamilan (KMK) Mengalami kekurangan oksigen selama persalinan Ibunya menderita diabetes.
Hipokalsemia yang terjadi sesaat setelah bayi lahir, penyebabnya belum sepenuhnya dimengerti, tetapi kemungkinan berhubungan dengan pemutusan secara tiba-tiba aliran kalsium dari ibu.
Hipokalsemia juga bisa terjadi akibat hiperfosfatemia (kadar IosIat yang tinggi dalam darah). Hal ini bisa terjadi pada bayi yang lebih besar yang diberikan susu sapi karena kandungan IosIat dalam susu sapi sangat tinggi.
E1ALA Hipokalsemia bisa tidak menimbulkan gejala atau bisa menimbulkan gejala berupa: - lemah - episode apneu (henti naIas) - tidak kuat menghisap - kejang.
DIANOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan Iisik dan hasil pemeriksaan kadar kalsium dalam darah.
PENOBA%AN Jika tidak timbul gejala, tidak perlu dilakukan pengobatan. Pada bayi yang menunjukkan gejala, diberikan larutan kalsium baik melalui mulut maupun melalui inIus.