Anda di halaman 1dari 27

PROLONGED FEVER

Yulirika Ashari Lucha

Pembimbing : dr.Didiet Pratignyo, Sp.Pd


PENDAHULUAN
Demam diartikan sebagai
peningkatan suhu di atas normal dari
pusat pengatur suhu tubuh.
Pada orang dewasa normal suhu
tubuh adalah 37 oC (98,6 oF). Dalam
disiplin ilmu onkologi, disebut demam
apabila dalam satu kali pengukuran
suhu tubuh lebih dari 38,3 oC (101 oF)
atau dalam tiga kali pengukuran
didapatkan suhu tubuh 38 oC (100 oF)
Hasil pengukuran suhu tubuh bervariasi tergantung pada
tempat pengukuran
Tabel 1. Suhu normal pada tempat yang berbeda

Tempat Range suhu Demam


Jenis termometer
pengukuran normal (oC) (oC)

Aksila Air raksa, elektronik 34,7 37,3; 36,4 37,4

Sublingual Air raksa, elektronik 35,5 37,5; 36,6 37,6

Rektal Air raksa, elektronik 36,6 37,9; 37 38

Telinga Emisi infra merah 35,7 37,5; 36,6 37,6


ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
AKIBAT DEMAM

1. Pengeluaran panas dikurangi penurunan


aliran darah ke kulit perasaan dingin
2. Produksi panas meningkat menggigil
3. Frekuensi denyut jantung
4. Metabolisme lemah, nyeri sendi, sakit
kepala
5. Gelombang tidur lambat delirium
Prolonged Fever

Demam yang terjadi dalam jangka waktu yang


lama yaitu lebih dari 10-14 hari . Terdapat
beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan
terjadinya prolonged fever dan hal ini tergantung
dari etiologi demam.
Infeksi : tifoid, salmonela,
ricketsia, brucella,
tuberculosis, HIV

Keganasan
ETIOLOGI
PROLONGED
FEVER

Penyakit Inflamatori

Pengobatan
Prolonged Fever terdapat diagnosis banding
yang banyak untuk mendapatkan diagnosis yang
benar.

Lakukan anamnesa yang menyeluruh


berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya
dilakukan pertimbangan terhadap diagnosa lain
dan menentukan beberapa hal yang mendukung
diagnosis.
ETIOLOGI

1. Infeksi

Demam yang disebabkan oleh infeksi terjadi


oleh karena agen penyebab infeksi (bakteri,
virus, jamur) yang merubah termoregulator
tubuh.
Pada infeksi HIV penyebab demam
disebabkan oleh infeksi oportunistik agen lain
bukan virus dari HIV
2. Keganasan
Demam dapat timbul hampir pada semua penyakit
keganasan sebagai gejala paraneoplastik.
Keganasan yang paling sering diasosiasikan dengan
demam lama limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin,
sebanyak 10-11% dari pasien dengan penyakit Hodgkin
akan menderita demam dan atau keringat malam.
Karsinoma hepatoselular dan kanker renalis
menyebabkan sekitar 20-33% penderitanya mengalami
demam.
Kanker pankreas juga dapat menyebabkan demam,
namun tidak ada data mengenai demam keganasan in
3. Penyakit Inflamatorik
Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES) juga sering
menyebabkan demam, kurang lebih 36% pasien SLE
datang dengan keluhan demam, dan demam akan timbul
pada kurang lebih 52% pasien LES seiring dengan
evolusi penyakit tersebut.

Giant Cell Arteritis (peradangan pembuluh darah arteri)


diketahui menyebabkan demam pada kurang lebih 42%
penderitanya.
Rheumatoid arthritis juga menyebabkan demam
pada 25% pasien yang datang dengan arthritis
poli-artikular.

Beberapa penyakit inflamatorik lainnya yang


diketahui menyebabkan demam namun tidak
memiliki data prevalensi adalah Demam
Rheuma, Granulomatosis Wagener dan
Poliarteritis Nodosa.
4. Pengobatan
Diperkirakan bahwa efek samping pengobatan
berupa demam obat terjadi pada 3-5% dari
seluruh reaksi obat yang dilaporkan
Dalam penelitian lebih lanjut oleh Mackowiak,
antimikroba yang ditemukan menjadi penyebab
paling umum demam pada pasien dengan
riwayat kanker dan terdapat 31% kasus yang
ditemukan
DIAGNOSIS . . .
Tabel 1. Daftar Uji Virologis
Virus Penyebab Jenis Uji Penyakit
Dengeu IHA Demam Dengue
Blot IgM/IgG Demam Berdarah Dengeu
Epstein-Barr Virus (EBV) Paul Bunnel Mononukleosis Infeksiosa
Anti EBV
Hepatitis A s/d E Virus A s/d E, berbagai Hepatitis akut
komponen Anti Virus A s/d E

Coxiella Burnetti IFA Demam Q


Human Immuno Deficiency Anti HIV Elisa AIDS
(HIV) Anti HIV- Western Blot AIDS
Anti HIV Agli Partikel AIDS
Anti HIV DEI AIDS
Anti HIV Line Imun As AIDS

Cytomegalovirus (CMV) Anti CMV IgM Elisa Infeksi CMV


Anti CMV IgG Elisa
Tabel 2. Daftar Uji Bakterio-parasitologis
Penyakit Infeksi Jenis Uji Penyakit
Salmonella typhi Widal Typhidot PCR Demam tifoid
S.paratyphi A/B/C Widal Demam paratifoid
Streptokokus ASTO Demam reumatik
Mikobakteria Myco Dot TB PAP Anti TB TBC pulmonal dan TBC
ekstrapulmonal

Leptospira spp MAT Leptospirosis


Brucella spp Aglutinasi Brusellosis
Rickettsia spp Well Felix Ricketsiosis
Mycoplasma pneum IF Mycoplasmosis
Legionella IF Legionellosis
Toxoplasma gondi Elisa IgG/IgM Toksoplasmosis
Entamoeba histolitica IDT amubiasis
Filaria spp IFAT Filariasis
Candida spp IHA atau IFAT Candidiasis
Histoplasma capsulatum IDT Histoplasmosis
Mikrobiologi
Isolasi kuman penyebab infeksi kriteria diagnosis
utama pada pasien yang tersangka demam karena
menderita infeksi.
Selain kultur darah, mikroorganisme dalam urin juga
penting.
Isolasi virus sekret hidung, usap tenggorok atau
sekresi bronkial. Untuk TBC diperlukan pemeriksaan
sputum minimal 3 hari berturut-turut.
Infeksi saluran cerna pemeriksaan mikroorganisme
dari feses
Semua sampel harus segera dibawa kelaboratorium dan
harus segera dikultur.
Hematokimia
Pengukuran untuk membedakan pasien terjangkit
virus atau bakteri pemeriksaan hematologis yang
pada infeksi bakteri akut dapat menunjukkan
pergeseran hitung jenis ke kiri dengan atau tanpa
leukositosis.

Bila keadaan ini tidak dijumpai dapat dilakukan


pemeriksaan C-reaktif protein (CRP) meningkat >
10 kali pada infeksi bakteri akut. Kenaikan ini masih
perlu dibedakan dengan artritis di mana keluhan
pada sendi lebih dominan.
Pemeriksaan prokalsitonin dapat digunakan bila
diduga terdapat sepsis.

Pemeriksaan Bio-kimia selanjutnya dapat


membantu dengan mengukur kadar serum
kalsitonin yang dapat meningkat pada sarcoidosis
dan beberapa karsinomatosis. Selanjutnya pada
penyakit hati dapat diperiksa enzim
SGOT/SGPT/GAMA GT yang dapat memberi
petunjuk mengenai fungsi sel hati.
Radiologi
Pemeriksaan penunjang medis sangat vital terutama
dalam membantu diagnosis kelainan paru dan ginjal.
Sumsum tulang belakang dan persendian juga
merupakan bagian-bagian yang ideal untuk diperiksa
dengan sinar tembus.
Pemeriksaan saluran pencernaan, baik yang meliputi
bagian atas, tengah, atau bawah.
Kolangiografi diduga kemungkinan terdapat suatu
kelainan di kuadran kanan atas abdomen sebagai
penyebab demam.
Angiografi emboli paru-paru, Angiokardiografi
miksoma atrium.
Limfangiografi berguna untuk mendeteksi suatu
limfoma abdominal atau retroperitoneal.
Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan ini secara khusus akan berguna
untuk kelainan seperti miksoma di atrium atau
vegetasi di katub-katub jantung. Di daerah
abdomen melalui USG dapat dideteksi kelainan di
hati, ginjal, retroperitoneal dan juga gangguan di
daerah pelvis. USG penting untuk mendiagnosis
adanya abses pada organ intraabdominal
Pencitraan
Pencitraan dapat banyak membantu pemeriksaan
khusus terhadap hati.
Scanning paru-paru dapat membantu diagnosis
pada kecurigaan tentang adanya emboli paru
sedangkan dengan scanning, sekaligus hati dan
paru, dapat ditunjukkan adanya abses di
subdiafragma.
Scanning dengan gallium sitrat dapat
memperlihatkan titik fokus infeksi di daerah
abdominal yang sulit untuk ditemukan secara rutin.
Endoskopi
Indikasi utama pemeriksaan ini dengan penyakit
demam lama disertai diare dan nyeri perut.
Pasien serupa mungkin menderita kolitis
ulserativa dan dapat didiagnosis secara pasti
dengan sigmoidoskopi atau kolonoskopi.

ERCP (endoscopic retrograde choledocho


pancreatography) memberi informasi lengkap
mengenai kandung empedu, saluran empedu dan
pankreas
EKG

Pemeriksaan ini sebenarnya kurang bermanfaat


pasien demam tetapi khususnya di Indonesia
mungkin melengkapi diagnosis pada pasien
tersangka demam tifoid. Dilaporkan bahwa
sepertiga dari pasien dengan penyakit ini
ditemukan kelainan EKG.
Biopsi
Biopsi kelenjar-kelenjar yang membesar atau
massa tumor yang jelas dan mudah dicapai
limfoma, metastasis keganasan, tuberkulosis atau
infeksi jamur, terutama pada kelenjar-kelenjar
yang membesar.
Biopsi kulit atau otot penyakit kolagen atau
penyakit trikonosis.
Biopsi baru bermanfaat pada massa tumor padat.
Biopsi dapat dilaksanakan untuk pengeluaran
cairan dari rongga-rongga badan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai