Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang diteliti yang
rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Definisi ini lebih melihat
perspektif emik dalam penelitian yaitu memandang sesuatu upaya membangun pandangan subjek
penelitian yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit.
Berikutnya menurut Jane Richie, Penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia
sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan
tentang manusia yang diteliti. Dari kajian tentang definisi-definisi diatas dapat disintesiskan
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalambentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Masalah etika dalam penelitian kualitatif sering kali lebih halus daripada survei atau masalah-
masalah dalam penelitian eksperimental. Isu-isu ini berhubungan dengan karakteristik
metodologi kualitatif atau bidang yang biasanya mencakup jangka panjang dan menutup
keterlibatan pribadi, wawancara dan observasi partisipan. Penelitian lapangan adalah sebuah
pendekatan yang didasarkan pada interaksi manusia, bukan dari satu dipandang sebagai di luar
interaksi manusia. Lapangan penyelidik sendiri adalah alat pengukur. Ada beberapa sikap
mengenai isu-isu etis dalam penelitian kualitatif. Ini termasuk sikap absolutisme, relativis sikap,
sikap dan penipuan kontekstualis model.
Alamat sikap absolutis empat bidang keprihatinan etis, yaitu: perlindungan peserta dari bahaya
(fisik dan psikologis), pencegahan penipuan, perlindungan privasi dan persetujuan. Sikap
absolutis berpendapat bahwa ilmuwan sosial tidak punya hak untuk menyerang privasi orang
lain. Karena gangguan terhadap privasi dapat menyebabkan kerugian, hanya orang-perilaku dan
pengalaman yang terjadi di ruang publik harus dipelajari.
4. Penelitian berlangsung terbuka dan transparan, saransaran diperhatikan, dan kawan sejawat
diperbolehkan mengajukan kritik.
5. Meminta izin eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan mitra peneliti, tidak
termasuk izin dari siswa apabila penelitian bertujuan meningkatkan pembelajaran.
6.Meminta izin untuk membuka dan mempelajari catatan resmi surat menyurat dan dokumen.
Membuat fotokopi hanya diperkenankan apabila diijinkan.
Alsa, A. (2003), Pendekatan kuantitatif & kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian
psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Alwasilah, C. (2003), Dasar-dasar merancang dan melakukan penelitian kualitatif,
Jakarta: Pustaka Jaya