Anda di halaman 1dari 31

KONSEP POPULASI DAN

SAMPLE

METODOLOGI PENELITIAN
Kelompok 7

 Atikah Wulandari 1611222008


 Dessi S 1811226008
 FransiskaWaromi 1611229001
 Yen Elvince 1611221015
 Gilang Prasetya 1611221001
 Nurul Nadhila 1611222005
 Risha Irnia Sari 1811226001
Outline

Defenisi Desain
Populasi Sampel
dan dalam
Sampel Penelitian

Metode
Langkah
Sampel
Dalam
dalam
Penelitian
Penelitian
Defenisi Populasi dan Sampel
Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas


objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertutup yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang


dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
Alasan perluya pengambilan sampel :
Keterbatasan
Lebih cepat dan
waktu, tenaga dan
lebih mudah.
biaya.

Memberi informasi Dapat ditangani


yang lebih banyak lebih teliti.
dan dalam.
Desain Sample dalam Penelitian
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu:

1. Probability Sampling
2. Nonprobability Sampling
1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel.
Teknik Probability Sampling
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.Cara demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap homogen. Pengambilan sampel acak
sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih
bilangan dari daftar bilangan secara acak.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota
atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai
pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata,
maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya, jumlah
pegawai yang lulus S1 = 45 , S2 = 30 , STM = 800 ,
ST= 800, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang
harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.
Starta Anggota Persentase Sampel
Populasi
1 2 3 4 = (3x50)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana 50 12,5 6
Jumlah 400 100 50
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah
sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional.
Starta Anggota Persentase Sampel Sampel Non
Populasi proporsiona proprsional
l
1 2 3 4 = (3 x 50) 5
SD 150 37,5 19 18
SMP 125 31,25 16 15
SMU 122 30,5 15 14
Sarjana 3 0,75 0 3
Jumlah 400 100 50 50
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
 Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, Misal
penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten.
 Untuk menentukan penduduk mana yang akan djadikan sumber
data, maka pengambilan sampel ditetapkan secara bertahap dari
wilayah yang luas (negara) sampai ke wilyah terkecil (kabupaten).
 Setelah terpilih sampel terkecil, kemudian baru dipilih sampel
secara acak. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui
2 tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan
tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah
itu secara sampling juga.
2. Nonprobability Sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk ipilih menjadi sampel.
Teknik Nonprobability Sampling
a. Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya
anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari
semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1-
100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan
dari bilangan tertentu. Misalnya kelipatan dari bilangan
lima.
b. Sampel Kuota

Adalah teknik untk menentukan sampel dari populasi yang


mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diiinginkan, Misal akan melakukan penelitian tentang
pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam
urusan ijin mendirikan bangunan (IMB). Jumlah sampel yang
ditentukkan 500 orang. Kalau pengempulan data belum
memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian
dipandang belum selesai.
c. Sampling d. Sampling
Insidental Purposive

menentukan penentuan sampel


sampel dengan
berdasarkan pertimbangan
kebetulan, tertentu

secara kebetulan untuk penelitian


insidental bertemu kualitatif atau
dengan peneliti penelitian yang
dapat digunakan tidak melakuka
sebagai sample generalisasi
e. Sampling Jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari
30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil yang kemudian membesar. Dalam
penelitian sampel, pertama-tama dipilih sartu atau dua
orang, tetapi dengan dua orang ini belum merasa lengkap
terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari
orang lain yang dianggap lebih tau dan dapat melengkapi
data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu
seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak
Metode Sampling dalam Penelitian
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random
Sampling)
 Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.
 Dalam suatu penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan
populasi penelitian berjumlah 100 orang.
 Selanjutnya peneliti membuat undian untuk mendapatkan sampel
pertama.
 Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih
dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh sehingga probabilitas
responden berikutnya tetap sama dengan responden pertama.
 Langkah tersebut kembali dilakukan hingga jumlah sampel
memenuhi kebutuhan penelitian
2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic
Random Sampling)
Menggunakan interval dalam memilih
sampel penelitian

Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10


sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok
intervalnya 100/10=10

Selanjutnya responden dibagi ke dalam


masing-masing kelompok lalu diambil secara
acak tiap kelompok.
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified
Random Sampling)

Proses
pengacakan
diambil dari
Misalnya masing-masing
penelitian kelompok
mengenai tersebut
motivasi kerja
pada manajer
tingkat atas
manajer tingkat
sampel berdasar menengah dan
tingkatan tertentu manajer tingkat
bawah
4. Pengambilan Sampel 5.Teknik Pengambilan
Acak Berdasar Sampel Acak
Area (Cluster Random Bertingkat (Multi Stage
Sampling) Sampling)
• Teknik sampling secara • Proses pengambilan sampel
berkelompok. jenis ini dilakukan secara
• Tujuan untuk meneliti bertingkat. Baik itu
tentang suatu hal pada bertingkat dua, tiga atau
bagian-bagian yang berbeda lebih
di dalam suatu instansi. • Misalnya -> Kecamatan ->
• Misalnya,penelitian tentang Gugus -> Desa -> RW – RT
kepuasan pasien di ruang
rawat inap, ruang IGD, dan
ruang poli di RS A dan lain
sebagainya.
Langkah dalam Penelitian
Langkah Di dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut :
Perlu dirumuskan masalah-masalah
yang dihadapi, kemudian perincilah
masalah-masalah tersebut dalam be
1
ntuk-bentuk informasi yang harus d
isajikan.
Setelah memahami ruang lingk
2 up masalah yang dihadapi, teta
Langkah pkanlah populasi yang hendak
diteliti itu.
Perlu diketahui apakah informasi ya
3 ng dibutuhkan sudah pernah tersedi
a, misalnya sebagai hasil penelitian
orang lain.
4 Tentukan jenis penelitian apa yang
paling baik, sesuai dengan biaya ya
ng tersedia sehingga dapat menyaji
kan informasi yang dibutuhkan
Susun rencana lengkap terhadap p
elaksanaan penelitian tersebut, ter
5 masuk menyusun defenisi, klasifi
kasi, kwesioner, petugas dan seba
gainya.
Rencanakan beberapa "Alternative
6 Sampling Design" yang dapat mem
Langkah
beri gambaran tentang beban ongko
s dan tingkat kecermatannya
7 Susun buku pedoman (manual) u
ntuk pekerja lapangan selengkap
mungkin

8 Susun rencana, tabulasi dan tetapk


an bentuk serta jenis dari tabel yan
g final.
Laksanakan pretest untuk menguji
effektivitas kwesioner, manual, pe
9 tugas lapangan dan aspek-aspek o
prasional lainnya.

Atas dasar pretest tersebut, perbaiki


10 kwesioner, dan manual, Tetapkan sec
Langkah
ara terperinci prosedur samping yang
final
Baru dilaksanakan penelitian yang se
11
sungguhnya dan teruskan dengan pe
ngolahan serta tabulasi data seperti y
ang direncanakan.
12
Susun analisa atau hasil-hasil terseb
ut, dan Buat laporan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai