NIM : 2105025017
4. Kalsium (Ca)
a. Akibat Kekurangan Ca
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka,
pembekuan darah sangat lambat. Pada orang dewasa terjadi osteoporosis.
Kekurangan kalsium dapat pula menyebabkan osteomalasia, yang dinamakan juga
riketsia pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan
ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Mineralisasi matriks tulang
terganggu, sehingga kandungan kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium
darah yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
b. Akibat Kelebihan Ca
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar (konstipasi)
dan mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan
Ca dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hypercalcemia,
pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi
suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.
5. Fosfor (P)
a. Akibat Kekurangan P
Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi bila menggunakan obat antasida
(untuk menetralkan asam lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan
tulang/ mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat, rakhitis,
osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
b. Akibat Kelebihan P
Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya ditentukan
oleh rasio antara kalsium dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa
adalah 1:1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2
kelebihan fosfor dapat mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng
serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bila kadar P darah terlalu tinggi,
ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga menimbulkan kejang.
6. Magnesium (Mg)
a. Akibat Kekurangan Mg
Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi pada alkoholisme dengan
sirosis dan penyakit ginjal yang berat. Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah,
diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga dapat menyebabkan
kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan
dalam pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem
saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
b. Akibat Kelebihan Mg
Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit gagal ginjal. Kelebihan magnesim
dalam jangka panjang sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu
gangguan fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal kelebihan magnesium
adalah mual, muntah, penurunan tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan
kelambanan refleks.
7. Sulfur (S)
a. Akibat Kekurangan S
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung
protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
b. Akibat Kelebihan S
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan
yang akan menghambat pertumbuhan.