Mineral makro terdiri atas Natrium (Na), Klor (Cl), Kalium (K), Kalsium (Ca), Fosfor (P),
Magnesium (Mg) dan Sulfur (S).
Kekurangan natrium dapat menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.
Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan bila
menjalankan diet yang sangat terbatas dalam mengonsumsi natrium.
Dalam keadaaan normal kekurangan klor jarang terjadi. Kekurangan hanya bisa
terjadi oleh kesalahan manusia. ASI lebih banyak mengandung klorida dibanding dengan
susu sapi. Bila klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, maka akan
terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian. Kekurangan klor dapat terjadi
muntah-muntah, diare kronis dan keringat berlebihan.
Kekurangan fosfor jarang terjadi, karena fosfor banyak ditemukan pada makanan.
Kekurangan fosfor terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin.
Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang. Gejalanya adalah rasa lelah, kurang nafsu
makan dan kerusakan tulang. Bayi prematur juga dapat menderita kekurangan fosfor, karena
pembentukan tulang yang cepat sehingga kebutuhan fosfor tidak dapat dipenuhi oleh ASI.
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur. Seseorang tidak akan kekurangan sulfur apabila mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein.
Buku Sunita