kepercayaan-kepercayaan,
pantangan-pantangan,
tahayul
yang
produksi,
berkaitan
dengan
persiapan,
dan
dan
tahayulkonsumsi,
kembali
hubungan-hubungan
sosial,
sanksi-sanksi,
dengan
organisma
yang
kualitas-kualitas
hidup,
biokimia,
termasuk
yang
manusia,
dapat
untuk
dipakai
oleh
mempertahankan
hidupnya. Lebih tepat lagi bagi tiap anggota masyarakat, makanan dibentuk
secara
budaya;
bagi
sesuatu
yang
akan
dimakan,
ia
memerlukan
pengesahan budaya, dan keaslian. Tidak ada kelompok pun, bahkan dalam
keadaan kelaparan yang akut, akan mempergunakan semua zat gizi yang
ada sebagai makanan. Karena pantangan agama, tahayul kepercayaan
tentang kesehatan , dan suatu peristiwa yang kebetulan dalam sejarah, ada
bahan-bahan makanan bergizi baik yang tidak boleh dimakan, mereka di
klafisikasikan sebagai bukan makanan. Dengan kata lain, penting untuk
membedakan nutriment (nutriment) dengan makanan (food).
Nutriment
adalah suatu bentuk biokimia, suatu zat yang mampu untuk memelihara dan
menjaga kesehatan organisme yang menelannya makanan adalah suatu
konsep budaya, suatu peryataan yang sesungguhnya mengatakan zat ini
sesuai
dengan
kebutuhan
gizi
kita.
Sedemikian
kuat
kepercayaan-
kepercayaan kita mengenai apa yang dianggap makanan dan apa yang
dianggap bukan makanan sehingga terbukti sangat sukar untuk menyakini
orang untuk menyesuaikan makanan tradisional mereka demi kepentingan
gizi yang baik
Selanjutnya, pilihan-pilihan pribadi lebih mengurangi lagi variasi makanan
yang disantap oleh setiap individu karena tidak seorang pun dari kita yang
menikmati secara mutlak segala sesuatu yang diakui oleh kebudayaan kita
sebagai makanan. Pengalaman-pengalaman masa kecil, sebaaimana yang
kita catat, banyak mempengaruhi kegemaran kita pada waktu usia dewasa;
makanan yang kita kenal sejak kanak-kanak masih menarikkita, sedangkan
yang baru kita senal seteleah dewasa lebih muda untuk kita tolak. Meskipun
sejumlah orang gemar mencoba-coba makanan baru, sebagian besar lagi
lebih senangn dengan menu yang sudah dikenalnya. Dia amerika serikat,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang paling tidak
disukaitermasuk buttermilk (cairan asam dari mentega) parsnip (jenis akarakaran), terong, caviar (telur ikan0, hominy (bagian dari jagung), tiram,
turnip(sejenis akar-akaran), keju limburger, kaki babi, dan organ-organ dalam
seperti otak , hati, ginjal, jantung dan babat (lihat hall dan hall 1939 ; wallen
1943)
2. Semua masyarakat mengklarifikasi makanan
Dalam setiap kelompok, makanan diklafikasikan dengan cara-cara yang
bervariasi : apa yang layak bagi waktu-waktu makanan yang resmi, dan
berbagai makanan ringan diantara waktu makan ; dan menurut pemikiran
tentang status dan prestise ; menurut pertemuan sosial, usia, keadaan sakit
dan sehat, dan menurut nilai-nilai simbolik serta ritual. Orang Amerika
misalnya mempunyai kepercayaan yang kuat mengenai apa yang wajar bagi
setaip waktu makan. Meskipun beberapa orang yang suka makan dapat
menikmati bistik ada waktu sarapan, mereka bahkan akan menganggap sup,
selada, pudding coklat sebagai hal yang tidak wajar. Walaupun telur adalah
wajar untuk setiap waktu makan, cara memasak tidak demikian. Telur yang
digoreng hanya dapat diterima pada waktu makan. Sedemikian kuatnya
pendapat
orang
amerika
tentang
sarapan,
sehingga
kita
barangkali
mereka.
Dengan
mengkombinasikan
makanan
pokok
dan
yang belum
sering
dipelajari
oleh
makanan
yang
baik
dengan
kehamilan,
juga
kebutuhan-
harus
pula
dicarikan
cara-cara
untuk
memastikan
bahwa