Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNIKASI

“KOMUNIKASI KESEHATAN DAN GIZI”

Disusun Oleh :

Widya Hera Purnomo

(P07131219045)

JURUSAN GIZI PRODI SARJANA TERAPAN DAN DIETETIKA


POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia kesehatan diperankan oleh berbagai macam profesi, berbagai jenis tenaga kesehatan


termasuk kedalamnya, tenaga kesehatan tersebut memiliki latar belakang pendidikan, jenis
pekerjaan, dan keahlian yang berbeda - beda . Tenaga kesehatan tersebut antara lain Ahli Gizi,
Perawat, Bidan , dan Ahli Sanitasi Lingkungan,

Perbedaan – perbedaan tersebut yang membuat suatu tantangan bagi setiap profesi,
apalagi dalam suatu pekerjaan terkadang diperlukan kolaborasi antar setiap profesi, hal itu
dilakukan agar suatu proyek yang berkaitan dengan kerjasama antar jurusan dapat berhasil.
Salah satu kunci keberhasilan dalam kerja sama tersebut adalah komunikasi, komunikasi menjadi
landasan penting karena dapat menjadi penghubung antara satu pihak dan pihak lain, termasuk
dengan pasien atau klien.

Salah satu jenis tenaga kesehatan yang memerlukan komunikasi adalah ahli gizi,
pemahaman tentang komunikasi sangat diperlukan oleh ahli gizi, terutama untuk penunjng
profesi. Salah satu tugas dari ahli gizi adalah memberikan konseling gizi, yang berarti seorang
ahli gizi memerlukan jenis pembelajaran komunikasi untuk dapat berinteraksi dengan pasiieenya,
baik secara personal seperti konseling gizi atau pun secara kelompok seperti penyuluhan.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kompetensi khusus yang mempelajari mengenai
komunikasi kesehatan. Hal tersebut untuk menjamin pasien aman dan mempermudah berbagai
informasi yang dijalankan oleh para tenaga kesehatan dan dapat merespon masalah dengan cepat
di dalam dunia kesehatan,adanya komunikasi dapat memperlancar segala kegiatan dalam dunia
ksehatan, apalagi perlu diperhatikan jika dunia kesehatan memegang peranan penting dalam
suatu kehidupan baik bermasyarakat maupun bernegara, maka perlu dilakukan dengan semua
jenis aspek penunjang, salah satunya komunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
2. Apakah tujuan komunikasi kesehatan dalam gizi ?
3. Bagaimana manfaat komunikasi dalam program gizi ?
4. Apakah pesan dari komunikasi gizi ?
5. Siapakah sasaran dari komunikasi gizi ?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian komunikasi
2. Memahami mengenai tujuan dan manfaat dari komunikasi kesehatan dalam gizi
3. Mengetahui jenis pesan dari komunikasi gizi
4. Mengetahui berbagai sasaran dari komunikasi gizi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi secara etimologis dari bahasa Latin “communicatus” dan


bersumber pada kata “communis” ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna. Selain secara etimologis, komunikasi secara terminologis menurut KBBI
dapat diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara
dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Menurut Edi Santoso dan Mite Setiansah dalam bukunya Teori Komunikasi,
komunikasi dapat didefinisikan menjadi dua jenis aktivitas, aktivitas transaksional
dan aktivitas simbolik. Dalam aktivitas transaksional komunikasi, antara partisipan
komunikasi sejatinya membangun makna dari pesan secara kooperatif. Dengan kata
lain, dalam komunikasi, partisipan selalu menegosiasikan makna. Dalam negosiasi
ini latar belakang partisipan sangat berpengaruh dalam membangun kesamaan.
Sedangkan untuk aktivitas simbolik, komunikasi dapat diidentifikasi melalu
penggunaan simbol – simbol dalam berbagai pesan yang disampaikan. Hal ini terjadi
terutama dalam komunikasi yang menggunakan pesan – pesan verbal , misalnya
penggunaan bahasa.

Menurut Lasswell, unsur-unsur penting dalam komunikasi yang akan mendukung


proses komunikasi sehingga komunikasi menjadi efektif, yaitu:

1. Komunikator, ialah seseorang atau sekumpulan orang yang menyampaikan pesan,


pendapat, maupun perasaannya kepada orang lain.
2. Pesan, merupakan hal yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
baik berupa tindakan (non verbal), simbol-simbol, maupun kata-kata (verbal).
3. Media, merupakan alat dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada
komunikan yang berupa media cetak seperti surat, poster, surat kabar, ataupun
media elektronik seperti pengeras suara, televisi, telepon, radio, dan sebagainya.
4. Komunikan, adalah seseorang atau sekumpulan orang yang menerima pesan,
pendapat maupun ungkapan perasaan dari komunikator.
5. Efek, merupakan respon yang ditunjukkan oleh komunikan terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Efek tersebut merupakan akibat atau timbal balik
dari proses komunikasi

B. Tujuan Komunikasi Dalam Gizi

Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik


sebagai berikut:

1.      Mempelajari atau mengajarkan sesuatu,

2.      Mempengaruhi perilaku seseorang

3.      Mengungkapkan perasaan

4.      Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain

5.      Berhubungan dengan orang lain

6.      Menyelesaian sebuah masalah

7.      Mencapai sebuah tujuan

8.      Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik

9.      Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

Tujuan Komunikasi gizi adalah : untuk mempengaruhi bahkan mengubah suatu


perilaku gizi masyarakat terhadap pola yang lebih sehat sehingga diharapkan dapat menciptakan
mayarakat yang sehat dan lebih baik.
Secara umum tujuan komunikasi gizi : dapat memberikan perubahan
perilaku  masyarakat dan dapat memberikan  pengaruh positif terhadap  peningkatan derajat
hdup masyarakat yang sehat.

Tujuan Komunikasi Gizi dan di bagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

 Ø  Kognitif
Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan bagi
masyarakat terhadap ilmu gizi, contoh : Metode Ceramah,
 Ø  Efektif
Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide/pendapat khususnya dalam
ilmu gizi, contoh : media massa, diplomasi, penataran dll
 Ø  Konasi/Psikomotor
Mengubah sikap, perilaku & perbuatan seseorang atau masyarakat agar mereka dapat
menerapkan ilmu gizi khususnya dalam pola hidup sehat. contoh : kelompok 2 khalayak,
media massa, advertising, penyuluhan, penerangan.

                 Tujuan utama program intervensi gizi adalah perbaikan nutrisi kelompok sasaran yang
di ukur melalui indicator-indikator diet makanan, biokimia, antropometri, dan biofisik. Seluruh
indicator ini menunjukkan status gizi yang  berbeda dalam masyarakat

Tujuan khusus program pendidikan gizi adalah untuk memperoleh perubahan perilaku
yang mempengaruhi status gizi.

                 Agar program komunikasi berjalan efektif dan dapat mengubah perilaku , target
sasaran harus di fokuskan pada isi pesan (terpapar dengan isi pesan) sehingga dapat mengingat
pesan.

                  Tujuan akhir dari Komunikasi gizi adalah perubahan kebiasan perilaku yang
mendukung terhadap peningkatan status gizi. Oleh karena itu, dalam perencanaan Komunikasi
gizi perlu di ketahui kebiasaan-kebiasaan di masyarakat yang buruk tersebut.
C. Manfaat Komunikasi Gizi

Secara umum manfaat adalah hal yang dapat didapat untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu.

Pada tataran teoritis, terdapat manfaat komunikasi dari dua perspektif, yaitu:

1. Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif
adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi
informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari
satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya. Jika
pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama
seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.

2. Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi
sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang
dikehendakinya pada receiver. Komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-
lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh
respons. Kedua pengertian komunikasi tersebut, mengacu pada hubungan stimulus respons
antara sender dan receiver.

Manfaat komunikasi gizi :

 Membantu klien mengenali, mengatasi, dan membuat keputusan yang benar dalam
mengatasi masalah gizi yang dihadapi
 Membantu klien untuk menolong diri sendiri dengan cara mengubah pikiran atau gaya
hidup mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan sikap yang positif terhadap gizi
agar bersangkutan dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makan yang baik dalam
hidupnya sehari-hari
 Membantu orang lain (klien) mengenali, mengatasi masalah gizi yang dihadapi dan
mendorong klien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah gizi secara mudah
sehingga dpt dilaksanakan oleh klien secara efektif dan efisien

D. Pesan dari Komunikasi Gizi


Pesan adalah sesuatu yang disalurkan dalam proses komunikasi – bisa dalam bentuk kata,
gambar, suara atau bahasa tubuh/isyarat. Pesan-pesan akan lebih mudah dan cepat diterima
apabila pesan-pesan tsb memiliki sifat atau prasyarat sebagai berikut:

1. Sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan masyarakat


2. Informasi yang tepat dengan keadaan mereka
3. Dapat diterima dan cocok dengan kebudayaan dan kepercayaan kelompok sasaran
4. Informasi yang benar secara teknis/ilmiah
5. Sederhana dan mudah dimengerti
6. Murah atau hanya perlu waktu dan usaha yang minim untuk melakukannya

Sedangkan dalam gizi, terdapat beberapa pesan yang bisa disampaikan, pesan tersebut
diantaranya adalah :

1) Pesan Gizi Seimbang

Pesan gizi seimbang adalah suatu bentuk komunikasi yang berisi susunan
asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Pemenuhan kebutuhan gizi ini juga harus memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan
mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi.

Pesan ini disampaikan melihat, berdasarkan data dari Departemen


Kesehatan, di Indonesia sendiri penerapan gizi seimbang memberi perubahan ke
arah yang lebih baik, seperti prevalensi stunting yang mengalami penurunan dari
37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,2 persen pada tahun 2018.   Akan tetapi, di
sisi lain angka obesitas juga mengalami peningkatan dari 14,8 persen pada tahun
2013 menjadi 21,8 persen pada tahun 2019. Oleh sebab itu, prinsip gizi seimbang
sifatnya sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan ini.
2) Pesan Pencegahan Stunting

Salah satu jenis pesan gizi yang disampaikan adalah Stunting, dalam
stunting terdapat media promosi kesehatan yang berupa semua sarana atau upaya
untuk menampilkan pesan atau informasi yang tersedia yang ingin disampaikan
oleh komunikator, pesan – pesan tersebut ditujukan kepada berbagai kalangna
masyarakat demi suksenya pencegahan stunting.

Tujuan pesan tersebut disampaikan kepada remaja, ibu hamil, serta ibu
menyusui secara khusus dan masyarakat luas secara umum. Diharapkan dengan
adanya media komunikasi tersebut dapat mempermudah jalannya program
pencegahan stunting.

E. Sasaran Komunikasi Gizi

Sasaran Komunikasi Gizi dikelompokkan berdasarkan jenis media komunikasi yamg digunakan

1. Komunikasi Gizi sebagai Konsultan


Sebagai seorang ahli gizi yang bekerja dalam ranah klinis atau yang lebih dikenal
dengan konsultan gizi, maka perlu mempelajari komunikasi interpersonal, dalam
komunikasi ini sasaran dari pesan yang disampaikan adalah individu atau personal,
maka pesannya yang disampaikan pun secara khusu untuk masalah gizi dari individu
tersebut.
2. Komunikasi Gizi sebagai Penyuluh

Sebagai seorang penyuluh gizi merupakan hal yang penting untuk dapat
menguasai komunikasi massa dan metode public speaking yang baik. Komunikasi
massa yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang
besar, biasa kelompok masyarakat tersebut memiliki jenis masalah atau latar
belakang gizi yang serupa, seperti penyuluhanpada remaja tentang anemia atau mpasi
kepada ibu menyusui yang umumnya tidak dikenal atau orang yang belum pernah
kita temui sebelumnya.
 Komunikasi masa yang baik harus :

a. Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele

b. Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami

c. Bentuk gambar yang baik (presentasi atau media yang mendukung)

d. Ada timbal balik antara komunikator dan komunikan

3. Komunikasi Gizi Dalam Organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi menempati urutan vital. Sasaran komunikasi


dalam organisasi dapat diterapkan baik organisasi pemerintah, organisasi
kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan.

Tujuan utama komunikasi dalam organisasi adalah untuk mempersatukan


individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.

 Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss


dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam
komunikasi:
1. Model komunikasi linier (one-way communication)
Dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan
respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya
bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional
Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback
atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di
mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai
komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model Komunikasi Transaksional
Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan
(relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua
perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi adalah sebuah proses penympaian pesan yang diperlukan dalam


interkasi antar manusia sedngkan Komunikasi kesehatanadalah bentuk interaksi dalam
dunia kesehatan terutam pelaku didalamnya seperti tenga kesehatan seperti ahli gizi.
Komunikasi sangat penting bagi pelaku dibidang gizi seperti ahli gizi karena sangat
membantu dalam melakukan pekerjaan serta perannya dalam masyarakat. Komunikasi
digunakan pada kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan gizi, seperti konseling gizi
yang membutuhkan komunikasi personal antar individu, penyuluhan yang menggunakan
komunikasi kelompok, dan komunikasi massa seperti promosi gizi serta acara – acara
gizi dalam ,media massa. Itulah yang menyebabkan komunikasi sangat penting dalam
gizi dan dalam kesehatan.

B. Saran

Bagi Pembaca :
1. Pembaca perlu membaca dengan seksama isi makalah agar tidak terjadi keselahan
persepsi
2. Mengambil informasi yang baik dalam makalah ini dan memprakteekkan dalam
kehidupan dan pekerjaan

Bagi Penulis :

1. Lebih memperhatikan penggunaan kata – kata yang lebih formal


2. Dapat Menghasilkan karya yang lebih baik selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

 Agus, susanto., 2011, Komunikasi Infomasi dan Edukasi Gizi.


 Mulyana, Teori Komunikasi-modul 10, 2010
 Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi, 2013.Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
KIA. Naskah Akademik Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Bina Gizi, Jakarta.
 Ngaisyah, RR Dwi. 2015. Hubungan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting Pada
Balita di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul. Jurnal Medika Respati. Vol X No 4 :
65-70.

Anda mungkin juga menyukai