Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III

Kimia A dan Kimia B 2012

I.
II.
III.
IV.
A.
B.
V.

Judul Percobaan
: Kalsium
Hari/Tanggal Percobaan
: Selasa/24 Maret 2015 (13.00 WIB)
Selesai Percobaan
: Selasa/24 Maret2015 (15.30 Wib)
Tujuan Percobaan
: Pada percobaan ini bertujuan :
Mengetahui sifat-sifat kalsium dan senyawanya
Mengidentifikasi kalsium dan senyawanya
TINJAUAN PUSTAKA
:
A. Kalsium
Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor
atom 20. Mempunyai massa atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah
satu logam alkali tanah, dan merupakan elemen terabaikan kelima terbanyak di
bumi. Kalsium juga merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di air laut dilihat
dari

segi

molaritas

dan

massanya,

setelahnatrium, klorida, magnesium,

dan sulfat.
1. Sejarah

Gambar V.A.1 Kalsium


(Sumber: Wikipedia, 2013)
Kalsium (Latin: calx, kapur) Walau kapur telah digunakan oleh orangorang Romawi di abad kesatu, logam kalsium belum ditemukan sampai
tahun

1808.

Setelah

mempelajari

Berzelius

dan

Pontin

berhasil

mempersiapkan campuran air raksa dengan kalsium (amalgam) dengan cara


mengelektrolisis kapur di dalam air raksa, Davy berhasil mengisolasi unsur
ini walau bukan logam kalsium murni.
2. Karakteristik Utama
Dalam istilah kimia, kalsium adalah reaktif dan lunak untuk suatu
logam (namun dianggap lebih keras dari Timbal, ia dapat dipotong

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

dengan pisau dengan susah payah). Kalsium, unsur seperti perak yang
harus diekstrak melalui elektrolisis dari garam yang menyatu seperti
kalsium klorida. Sekali diproduksi, kalsium dengan mudah membentuk
oksida putih-abu-abu dan nitrida yang melapisi ketika terkena udara.
Dalam bentuk curah, logam ini agak susah dibakar, malah potongan
magnesium lebih mudah menyala ketika dibakar, tetapi ketika menyala,
logam ini langsung terbakar di udara dengan intensitas cahaya merahjingga yang sangat brilian.
Logam kalsium bereaksi dengan air, yang melepaskan gas hidrogen
dengan laju yang cukup cepat, tetapi pada suhu kamar tidak cukup cepat
menghasilkan banyak panas. Namun, dalam bentuk serbuk, reaksi dengan
air sangat cepat, seperti menambah luas permukaan dari serbuk itu yang
mempercepat reaksinya dengan air.
Kelambanan reaksi kalsium air akibat dari logam itu yang sebagian
terlindung oleh kalsium hidroksida putih yang tidak larut. Dalam larutan
air asam, dimana garam ini larut, kalsium bereaksi dengan cepat.
Kalsium, dengan densitas 1,55 gr/cm3, lebih ringan dari logamlogam alkali tanah; magnesium (berat jenisnya 1,74) dan berillium (1,84)
adal;ah lebih padat, meskipun massa atomnya lebih ringan. Dari
Stronsium ke depan, logam alkali tanah menjadi lebih padat dengan
bertambahnya berat atom. Kalsium mempunyai dua alotrop.
Kalsium mempunyai daya tahan listrik lebih tinggi daripada tembaga
atau aluminium, sehubungan dengan densitasnya yang yang jauh lebih
rendah. Unsur ini merupakan konduktor yang rada lebih baik ketimbang
yang mana pun. Namun, penggunaannya dalam aplikasi terestrial
biasanya dibatasi oleh reaktivitasnya yang tinggi terhadap udara.
Garam kalsium tak berwarna dari setiap kontribusi kalsium, dan
larutan ionik dari kalsium juga tidak berwarna. Seperti dengan garam
magnesium dan garam-garam logam alkali tanah yang lain, garam
kalsium sering sangat laruta dalam air. Kecuali yang terkenal dari
hidroksida, sulfat (tidak lazim bagi garam sulfat), karbonat dan fosfat.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

Kecuali sulfat, bahkan sesuatu yang tidak larut secara umum tercantum
sebagai yang lebih cepat larut daripada kerabat dekatnya, logam transisi.
Saat sebagai larutan, ion kalsium terasa sungguh berbeda bagi
manusia, yang dilaporkan sebagai rasa asin yang ringan, asam, seperti
mineral atau bahkan menenangkan. Hal ini terlihat bahwa banyak
hewan dapat merasakan, atau menimbulkan eara tertentu untuk kalsium,
dan menggunakan rasa ini untuk melayak mineral ini dengan jilatan
garam atau sumber lainnya. Sebagai nutrisi manusia, garam kalsium yang
dapat larut mungkin ditambahkan pada jus tar tanpa banyak pengaruh
terhadap rasa di langit-langit mulut.
Kalsium adalah massa unsur paling berlimpah ke-5 di dalam tubuh
manusia, dimana kalsium pembawa pesan ionik selular yang umum
dengan banyak fungsi, dan menyajikan juga sebagai unsur struktur dalam
tulang. Kalsium adalah atom yang jumlahnya relatif tinggi dalam skeleton
yang menyebabkan tulang merupakan radio-opaque.

Dari komponen

tubuh manusia yang padat setelah setelah kering dan pembakaran


organik, misalnya kremasi, kira-kira dari total massa mineral yang
tersisa, hampir 1 kg kalsium yang menyusun rata-rata tulang (sisanya,
fosfor dan oksigen).
3. Sumber-sumber
Kalsium adalah logam metalik, unsur kelima terbanyak di kerak bumi.
Unsur ini merupakan bahan baku utama dedaunan, tulang belulang, gigi
dan kerang dan kulit telur. Kalsium tidak pernah ditemukan di alam tanpa
terkombinasi dengan unsur lainnya. Ia banyak terdapat sebagai batu
kapur, gipsum, dan fluorite. Apatite merupakan flurofosfat atau
klorofosfat kalsium.
4. Kegunaan Kalsium
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain
bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan
pergerakan otot. Kalsium memiliki kegunaan antara lain :
- Mengaktifkan saraf
- Melancarkan peredaran darah
- Melenturkan otot

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

Menormalkan tekanan darah


Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
Menjaga keseimbangan cairan tubuh
Mencegah osteoporosis (keropos tulang)
Selain berguna bagi tubuh manusia kalsium mempunyai kegunaan
lain yaitu :
Logam

ini

digunakan

sebagai

agen

pereduksi

dalam

mempersiapkan logam-logam lain semacam torium, uranium,


zirkonium, dsb. Ia juga digunakan sebagai bahan reaksi deoksida dan
desulfurizer atau decarburizer untuk berbagai macam campuran
logam besi dan non-besi. Elemen ini juga digunakan sebagai agen
pencampur logam aluminium, berilium, tembaga, timbal, dan
campuran logam magnesium.
5. Senyawa Kalsium dan Kegunaannya
-Kalsium karbonat (Ca(CO3) digunakan dalam pembuatan semen dan mortir, kapur,
batu gamping (biasanya digunakan dalam industri baja) dan membantu dalam
produksi dalam industri kaca. Senyawa ini juga mempunyai kegunaan kimiawi dan
optik sebagai spesimen mineral dalam pasta gigi.
-Larutan kalsium hidroksida (Ca(OH)2)juga dikenal sebagai air kapurdigunakan
untuk melacak adanya karbon dioksida dengan menggelembungkan melalui larutan.
Larutan akan berubah keruh bila CO2 ada.
-Kalsium arsenat (Ca3(AsO4)2) digunakan sebagai inteksitasida.
-Kalsium karbida (CaC2) digunakan untuk membuat gas asetilena (untuk digunakan
sebagai api asetilena untuk pengelasan, karena panasnya dapat meleburkan besi)
dan digunakan juga dalam pembuatan plastik, karena asetilena yang dihasilkan
merupakan monomernya sejenis plastik, yaitu poliasetilena.
-Kalsium klorida (CaCl2) digunakan dalam menghilangkan es dan mengontrol bedu
di jalanan yang kotor, sebagai kondisioner supaya utuh, sebagai aditif dalam tomat
yang dikalengkan.
-Kalsium siklamat (Ca(C6H11NHSO3)2) digunakan sebagai bahan pemanis tetapi
tidak mendapat izin lagi untuk digunakan disebabkan sifat-sifatnya yang
menimbulkan kanker.
-Kalsium glukonat (Ca(C6H11O7)2) digunakan sebagai aditif makanan dan dalam pil
vitamin.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

-Kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2) digunakan sebagai desinfektan kolam renang,


sebagai bahan pemucat, sebagai racikan dalam deodoran, dan sebagai algasida dan
fungisida.
-Kalsium permanganat (Ca(MnO4)2) digunakan sebagai cairan pendorong roket,
produksi tekstil, sebagi bahan penyeteril air dan sebagai prosedur dental.
-Kalsium fosfida (Ca3P2) digunakan sebagai kembang api, rodentisida, torpedo, flare.
-Kalsium stearat (Ca(C18H35O2)2) digunakan dalam pembuatan crayon lilin, semen,
jenis-jenis plastik dan kosmetika tertentu, sebagai aditif (zat tambahan) makanan,
dalam produksi bahan tahan air dan dalam produksi cat.
-Kalsium sulfat (CaSO42H2O) digunakan sebagai kapur tulis biasa, serta sebagai
bentuk hemihidratnya yang dikenal dengan baik sebagai Plaster Paris.
6. Reaksi-reaksi
Beberapa reaksi yang penting pada logam golongan 2 Kalsium ini
ialah:
- Reaksi kalsium dengan udara (O2 dan N2)
2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s)
3Ca(s) + N2(g) Ca3N2(s)
-

Reaksi kalsium dengan air (H2O)


Ca(s) + 2H2O(g) Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Reaksi kalsium dengan halogen (golongan 7)


Ca(s) + F2(g) CaF2(s)
Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s)
Ca(s) + Br2(g) CaBr2(s)
Ca(s) + I2(g) CaI2(s)

Reaksi kalsium dengan asam


Ca(s) + 2HCl(aq) Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g)

7. MSDS Kalsium
Sifat fisik dan kimia dari kalsium adalah
Bentuk

: Kristal

Penampilan

: putih perak

Bau

: tidak ada yang melaporkan

pH

: Tidak tersedia.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

Tekanan Uap

: 10 mm Hg @ 983 deg C

Densitas Uap

: Tidak tersedia.

Tingkat Penguapan : Tidak tersedia.


Viskositas

: Tidak tersedia.

Titik didih

: 1484C

Pembekuan / Melting Point

: 845C

Suhu Dekomposisi

: Tidak tersedia.

Kelarutan

: Terurai.

Gravitasi spesifik / Kepadatan: 1,54 @ 20 C / 4 C


Molecular Formula

: Ca

Molekul Berat

: 40.08

Kristal Ca bersifat mudah terbakar

Jika terkena kontak dengan mata lepas semua lensa kontak, jangan
diatasi dengan obat mata dan cari bantuan medis

Jika terkena kulit cuci dengan sabun desinfektan dan oleskan krim
anti bakteri

B. Mengidentifikasi Kalsium dan Senyawanya

Reaksi nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam


dalam jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam
menghasilkan warna nyala. Untuk warna nyala unsur unsur logam alkali dan
alkali tanah, uji nyala merupakan cara yang paling mudah untuk
mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam senyawa. Untuk logamlogam lain, biasanya ada metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya
meski demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk bermanfaat seperti
metode mana yang akan dipakai. Dasar teori yang ada dalam percobaan kali
ini yaitu teori spectrum diskontinu. Spektrum diskontinu atau spektrum garis
adalah radiasi yang dihasilkan oleh atom yang tereksitasi yang hanya terdiri
dari beberapa warna garis yang terputus putus.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

Tabel V.A.1Tabel Uji Nyala Alkali Tanah


(Sumber: Anonim, 2013)
Unsur
Magnesiu
m
Kalsium
Strontium
Barium

VI.

CARA KERJA
A. Cara Kerja Percobaan 1

Warna nyala
Putih
Jingga-Merah
Merah
Hijau

Bahan 1
Dimasukkan bahan 1 ke tabung reaksi

.
..
..

Hasil Bahan 1

B. Cara Kerja Percobaan 2

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

Bahan 2
Dimasukkan bahan 1 ke tabung reaksi

.
..
..

Hasil Bahan 2

C. .

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

VII.

HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan Percobaan 1

IX.
VIII.
No.XIV.
XIX.
1

a.
b.
c.
d.
XX.

XXIII.
2

a.
b.
c.

:
P
X.

XI.
engamatan Praktikum
XV.
Reaksi
Sebelum
Sesudah
Bahan 1 = putih a. Bahan 1 +
a. Bahan 1 + Bahan 2 a.
Bahan 2 = hitam
Bahan 2 = tidak
Bahan 12
Bahan 3 = .
b.

berwarna
.
b. Bahan 2 + bahan
b.
c.
3 =
c. .
XXI.
Bahan 1 = putih a. Bahan 1 + Bahan a. Bahan 1 + Bahan 2 a.
Bahan 2 =
2 = tidak
Bahan 12
Bahan 3 =
XXV.
berwarna
b. Bahan 2 + bahan
b.

3 =
c. .
XXIV.

XII.
Teori

Kesimpulan

Teori Bahan 1 jika XXII.


direaksikan dengan Percobaan ini
Bahan 2
menyimpulkan
bahwa.

Teori Bahan 1 jika XXVI.


direaksikan denganPercobaan ini
Bahan 2
menyimpulkan

bahwa.

XXVII.
B. Tabel Pengamatan Percobaan 2
XXVIII.
C. Tabel Pengamatan Percobaan 3
XXIX.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

XXX.

PEMBAHASAN

1.

Percobaan 1

Pada percobaan pertama ini bertujuan untuk mengetahui sifat -sifat

XXXI.

kalsium dan senyawanya. Pada percobaan ini, sepotong kecil batu kapur (CaCO 3)
berwarna putih dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan
dengan larutan HCl 0,1 tidak berwarna sebanyak 20 tetes sampai semua batu kapur
tercelup sehingga terbentuk gelembung gas pada larutan. Hal ini menunjukkan
bahwa sifat kalsium yaitu jika bereaksi dengan asam akan menghasilkan gas CO 2.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah
XXXII.

CaCO3(s) + HCl(aq) CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)


2. Percobaan 2

XXXIII.

Pada percobaan kedua ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala


kalsium. Pada percobaan ini sepotong kayu dibasahi dengan larutan CaCl2 (larutan
hasil percobaan 1). Kemudian dipanaskan di atas nyala spirtus dan menimbulkan
warna nyala api kuning kemerahan.Warna nyala tersebut ditimbulkan oleh
penyerapan energi dari nyala api atau kalor oleh elektron-elektron atom kalsium
hingga terjadi eksitasi dan lebih tidak stabil dari segi energi maka elektron
cenderung turun kembali ke level dimana sebelumnya mereka berada. Perpindahan
ini membebaskan nyala yang khas yaitu berwarna kuning kemerahan. Persamaan
reaksi yang terjadi adalah

XXXIV.

CaCl2(aq) Ca2+ + 2Cl-

3. Percobaan 3
XXXV.
Pada percobaan ketiga ini bertujuan untuk mengetahui sifat kalsium
dan senyawanya. Awalnya sepotong kecil batu kapur (CaCO3) berwarna putih dililiti
dengan kawat. Kemudian dipanaskan diatas nyala spirtus selama 10 menit. Batu
kapur yang semula berwarna putih berubah menjadi lebih putih dibandingkan
sebelum proses pemanasan. Hal ini dikarenakan terbentuknya CaO yang berupa
padatan dengan warna lebih putih daripada batu kapur sebelum dipanaskan. Ketika
batu kapur (CaCO3) terbakar maka akan membebaskan gas CO2 dan terbentuk
CaO.Persamaan reaksinya adalah

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

XXXVI.
CaCO3(s) + CO2(g) CaO(s) + CO2(g)
4. Percobaan 4
XXXVII.
Pada percobaan keempat ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat
kalsium dan senyawanya. Pertama-tama batu kapur yang telah dibakar (hasil
percobaan 3) yang berwarna putih, dibiarkan pada suhu kamar. Kemudian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditetesi air sampai semua CaO tercelup.
Sehingga menghasilkan larutan yang tidak berwarna dan dinding tabung terasa
panas. Hal ini menunjukkan terjadinya reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm adalah
reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksi ini terjadi reaksi perpindahan
kalor dari sistem ke lingkungan. Pada reaksi ini CaO akan melepaskan kalor dan
akan segera mengikat molekul air yang akan membentuk kalsium hidroksida.
Persamaan reaksinya adalah
XXXVIII.
CaO(s) +H2O(l) Ca(OH)2(aq)
XXXIX.
Dengan harga H= -986,04 kJ/mol
5. Percobaan 5
XL.
Pada percobaan kelima ini bertujuan untuk mengetahui reaksi
pemanasan logam kalsium. Pertama-tama logam kalsium yang berbentuk serbuk
berwarna putih diletakkan di atas cawan kecil kemudian diatas spirtus. Reaksi
tersebut menghasilkan logam kalsium yang berwarna lebih putih dibandingkan
sebelum pemanasan. Hal tersebut dikarenakan terbentuknya padatan CaO.
XLI.
XLII.

Persamaan reaksi yang terjadi adalah


2Ca(s) + O2(g) 2 CaO(s)
Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa logam kalsium dapat

bereaksi dengan gas O2 pada suhu tinggi menghasilkan kalsium oksida (CaO).
6. Percobaan 6
XLIII.
Pada percobaan keenam ini bertujuan untuk mengetahui sifat
kalsium dan senyawanya serta mengidentifikasi kalsium dan senyawanya. Awalnya
serbuk kalsium oksida (hasil percobaan 5) dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan air sampai setengah tabung reaksi dan dikocok. Sehingga
didapatkan larutan yang tidak berwarna dengan serbuk kalsium oksida yang tidak
sepenuhnya larut. Kemudian larutan ini diuji dengan indikator phenolptalein dan
kertas lakmus. Uji dengan kertas lakmus dapat memberikan perubahan warna pada
kertas lakmus. Kertas lakmus yang awalnya berwarna merah menjadi berwarna biru.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

Uji dengan 2 tetes PP menghasilkan perubahan warna pada larutan yaitu larutan
yang mula-mula tidak berwarna berubah menjadi berwarna merah muda. Kedua uji
tersebut menunjukkan bahwa larutan yang dihasilkan yaitu Ca(OH) 2 bersifat basa.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah
XLIV.
CaO(s) + H2O(aq) Ca(OH)2(aq)
7. Percobaan 7
XLV.
Pada percobaan ketujuh ini bertujuan

untuk

mengetahui

pembentukan endapan dari senyawa kalsium. Pada percobaan ini pertama-tama


yaitu menyiapkan 2 tabung reaksi. Pada tabung 1 diisi dengan 1 mL larutan gips
yang tidak berwarna. Kemudian ditambahkan dengan 5 tetes larutan BaCl 2 0,5 M
yang tidak berwarna sehingga terbentuk larutan berwarna putih keruh (++). Hal
tersebut dikarenakan terbentuknya padatan CaCl2. Persamaan reaksi yang terjadi
adalah
XLVI.
XLVII.

CaSO4(aq) + BaCl2(aq) CaCl2(s) + BaSO4(aq)


Pada tabung 2 diisi dengan 1 mL larutan gips yang tidak berwarna

ditambahkan dengan 5 tetes larutan (NH 4)2C2O4 0,5 M yang tidak berwarna
sehingga terbentuk larutan berwarna putih keruh (+). Hal tersebut dikarenakan
terbentuknya padatan CaC2O4. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
XLVIII.
CaSO4(aq) + (NH4)2C2O4(aq) CaC2O4(s) + (NH4)2SO4(aq)
XLIX.
Ksp CaSO4 = 2,4 x 10-6
L.
Ksp CaC2O4 = 2,27 x 10-9
LI.
Pada tabung 1 dan 2 keduanya menghasilkan endapan yang ditandai dengan
keruhnya larutan. Namun tingkat kekeruhan yang dihasilkan pada kedua tabung
reaksi tidak sama. Larutan pada tabung reaksi 1 lebih keruh dibandingkan dengan
pada tabung reaksi 2. Hal ini dikarenakan kelarutan dari BaCl2 dalam CaSO4 lebih
kecil dibandingkan dengan kelarutan (NH4)2C2O4 dalam CaSO4. Hal tersebut
dikarenakan Ksp CaSO4 lebih besar daripada Ksp CaC2O4 sehingga endapan yang
terbentuk pada tabung reaksi 1 lebih banyak dibandingkan endapan pada tabung
reaksi 2.Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa dalam larutan gips mengandung
ion Ca2+.
LII.
8. Percobaan 8

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

LIII.

Pada percobaan kedelapan ini bertujuan untuk mengetahui


pembentukan endapan dari senyawa kalsium. Pada percobaan ini, pertama-tama
menyiapkan 2 tabung reaksi. Pada tabung 1 diisi dengan 10 mL air PAM yang tidak
berwarna. Kemudian ditambahkan dengan 1 mL larutan (NH 4)2C2O4 yang tidak
berwarna. Penambahan (NH4)2SO4 ini bertujuan untuk memberikan suasana basa
pada air PAM sehingga terbentuk larutan berwarna putih keruh (++). Larutan
berwarna putih keruh ini menunjukkan bahwa pada larutan terdapat endapan

CaC2O4.. Persamaan reaksi yang terjadi adalah


LIV.
CaCO3(aq) + (NH4)2C2O4(aq) CaC2O4(s) + (NH4)2CO3(aq)
LV.
Pada tabung 2 diisi dengan 10 mL air PAM yang tak berwarna ditambahkan
dengan 5 tetes larutan HCl yang tidak berwarna dan ditambahkan dengan 1 mL
larutan BaCl2 yang merupakan larutan garam bersifat basa sehingga terbentuk
larutan berwarna putih keruh (+). Hal tersebut dikarenakan terbentuknya endapan
CaCl2. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
LVI.
CaCO3(aq) + HCl(aq) + BaCl2(aq) CaCl2(s) +BaCO3(aq)+2HCl(aq)
LVII.
Dari kedua tabung diatas dapat dilihat bahwa endapan yang dihasilkan pada
tabung 1 lebih banyak dibadingkan tabung 2. Hal ini dikarenakan pada tabung 2
ditambahkan asam sebagai suasana asam. Suasana asam dapat meningkatkan
kelarutan endapan.
9. Percobaan 9
LVIII.
Percobaan kesembilan ini bertujuan untuk mengetahui kesadahan air.
Pada percobaan ini pertama-tama menyiapkan 4 tabung reaksi. Pada tabung 1 diisi
dengan 10 mL air suling dan ditambahkan dengan 15 tetes sabun alkohol yang
tidak berwarna kemudian dikocok. Sehingga didapatkan ketinggian busa stabil
LIX.
LX.

sebesar 3 cm. Persamaan reaksi yang terjadi adalah


Ca2+ + OH-Ca(OH)2(aq)
Pada tabung 2 diisi dengan 10 mL air PAM yang tidak berwarna dan
ditambahkan dengan 15 tetes sabun alkohol

yang tidak berwarna kemudian

dikocok. Sehingga didapatkan ketinggian busa stabil sebesar 0,8 cm. Persamaan
reaksi yang terjadi adalah
LXI.
LXII.

Ca2+ + OH-Ca(OH)2(aq)
Pada tabung 3 diisi dengan 10 mL air PAM dan ditambahkan dengan larutan

Na2CO3 yang telah dididihkan dan ditambahkan dengan 15 tetes sabun alkohol

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

yang tidak berwarna kemudian dikocok. Sehingga didapatkan ketinggian busa stabil
sebesar 1,5 cm. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
LXIII.
Ca2+(aq) + Na2CO3(aq) CaCO3(s) + 2Na+
LXIV.
CaCO3(s) + 2OH-Ca(OH)2(aq)
LXV.
Pada tabung 4 diisi dengan 10 mL air gips dan ditambahkan dengan 15 tetes
sabun alkohol
LXVI.
LXVII.

yang tidak berwarna kemudian dikocok. Sehingga didapatkan

ketinggian busa stabil sebesar 0,5 cm. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
CaSO4.2H2O(aq) +2OH- Ca(OH)2(aq) + H2SO4(aq)
Pada tabung reaksi 1 dihasilkan lapisan buih yang paling tinggi
karena air suling tidak memiliki kesadahan air. Pada tabung 2 dan 3 yang berisi air
PAM, lapisan buih pada tabung 3 lebih tinggi daripada tabung 2.Hal tersebut
dikarenakan pada tabung reaksi 3 telah ditambahkan dengan larutan Na2CO3 yang
telah dididihkan sehingga kesadahan airnya berkurang. Penambahan larutan Na2CO3
yang telah dididihkan pada tabung 3 tersebut bertujuan untuk mengurangi atau
menghilangkan kesadahan pada air PAM. Pada tabung 4 merupakan tabung yang
memiliki ketinggian buih paling kecil. Hal tersebut dikarenakan air gips merupakan

air sadah tetap yaitu CaSO4 sehingga air ini sukar menghasilkan buih.
LXVIII.
LXIX.
10. Percobaan 10
LXX.
Pada percobaan 10 ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya
kalsium dan senyawanya. Pertama-tama seujung sendok serbuk Ca(OH)2 kering
berwarna putih dimasukkan ke dalam dalam cawan porselen dan ditambahkan
dengan 3 sendok teh pasir halus berwarna abu-abu. Kemudian pada campuran
tersebut ditambahkan beberapa tetes air sampai terbentuk pasta kental yang
selanjutnya disebut mortar. Mortar yang dihasilkan kemudian dibentuk kubus dan
dikeringkan dibawah panas matahari sehingga mortar menjadi keras. Campuran
tersebut secara perlahan mengikat CO2 dari udara dan mengubah Ca(OH)2 menjadi
padatan keras kalsium karbonat. Setelah dikeringkan, mortar ini ditetesi dengan
beberapa tetes larutan HCl yang tidak berwarna. Penambahan asam kuat ini
menjadikan mortar menjadi pecah. Hal tersebut dikarenakan ikatan pada mortar
terputus oleh molekul-molekul HCl. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
LXXI.
Ca(OH)2(aq) + SiO2(s)+2H2O(l) CaSiO3(s) + 3H2O

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

LXXII.
Setelah ditambahkan HCl:
LXXIII.
CaSiO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + SiO2(s) + H2O(g)
LXXIV.
LXXV.
IX. KESIMPULAN
LXXVI. Berdasarkan praktikum mengenai Kalsium yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan:
1) Pada percobaan 1 menunjukkan sifat kalsium yang bereaksi dengan asam
menimbulkan gelembung gas CO2.
2) Pada percobaan 2 menunjukkan warna nyala logam kalsium yaitu berwarna
kuning kemerahan
3) Pada percobaan 3 menunjukkan kalsium oksida (CaO) dapat dihasilkan dari
pemanasan kalsium karbonat (CaCO3)
4) Pada percobaan 4 menunjukkan kalsium oksida (CaO) bereaksi dengan air
membentuk hidroksidanya dengan melepaskan kalor (reaksi eksoterm)
5) Pada percobaan 5 menunjukkan bahwa sifat Ca mudah bereaksi dengan gas O 2
membentuk kalsium oksida (CaO)
6) Pada percobaan 6 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya serta untuk
mengidentifikasi senyawa kalsium yaitu serbuk CaO larut dalam air membentuk
larutan Ca(OH)2 yang bersifat basa
7) Pada percobaan 7 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya yaitu larutan
gips (CaSO4.2H2O) akan lebih mudah mengendap jika bereaksi dengan senyawa
yang bersifat basa lebih kuat.
8) Pada percobaan 8 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya yaitu air
PAM akan memiliki kelarutan yang lebih tinggi jika berada pada suasana asam.
9) Pada percobaan 9 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya yaitu air
yang mengandung ion Ca2+ paling sedikit adalah air suling dan yang paling
banyak adalah air gips sedangkan air PAM yang tidak ditambahi larutan Na 2CO3
yang dididihkan kandungan ion Ca2+ lebih tinggi daripada air PAM yang
ditambahi larutan Na2CO3 yang telah dididihkan.
10) Pada percobaan 10 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya yaitu
senyawa kalsium dapat membentuk mortar bila bereaksi dengan pasir dan mortar
menjadi rapuh/hancur dengan penambahan asam.
X.

JAWABAN PERTANYAAN
A. Jawaban pertanyaan 1
B. Jawaban pertanyaan 2

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

C. ..
LXXVII.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
:
LXXVIII.
Anonim. 2015. MSDS Kalsium. http://sciencelab.com/calcium (online)
(Diakses pada 22 Maret 2015)
LXXIX.
Dickson, A. G. and Goyet, C. (1994). "5". Handbook of method for the
analysis of the various parameters of the carbon dioxide system in sea water,
version 2. ORNL/CDIAC-74.
LXXX.
My Stupid Theory. 2014. Sifat dan Kegunaan Unsur Kalsium.
http://www.mystupidtheory.com/2014/08/sifat-dan-kegunaan-unsurkalsium.html(online) (Diakses pada 22 Maret 2015)
LXXXI.
Svehla, G., 1979, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
diterjemahkan olehS etiono, L. dan Pudjaatmaka, H.A . Jakarta : PT
KalmanMedia
Pustaka.
LXXXII.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II.
Surabaya : Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA UNESA
LXXXIII.
Wawasan Ilmu Kimia. 2014. KALSIUM, KARAKTERISTIK DAN APLIKASI.
https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/02/09/kalsium-karakteristikdan-aplikasi/(online) (Diakses pada 22 Maret 2015)
LXXXIV.
LXXXV.
LXXXVI.
LXXXVII.
LXXXVIII.
XII. LAMPIRAN :
LXXXIX. Dokumentasi
XC. Percobaan 1

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

XCI.
XCII.
XCIII.
XCIV.
XCV.
XCVI.

Sepotong kecil batu kapur + HCl 0,1 M akan


menghasilkan larutan CaCl2 dan gas CO2. Hal ini
ditandai dengan adanya gelembung gas
Percobaan 2

XCVII.
XCVIII.
XCIX.
Sepotong kayu yang telah dibasahi dengan larutan dari
C. Percobaan
hasil 3percobaan 1 diuji nyala dan menghasilkan warna
nyala jingga-kemerahan

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

CI.

Sepotong kecil batu kapur diikat dengan kawat


kemudian dipanaskan diatas nyala api spirtus
selama 10 menit akan menghasilkan warna batu
kapur yang lebih putih

CII.
CIII.
CIV.
CV.
CVI.
CVII.
CVIII.
CIX.
CX.
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

CXI.
CXII.

Percobaan 4

CXIII.
CXIV.
CXV.
CXVI. Sepotong kecil batu kapur hasil dari percobaan 3 ditambahkan
CXVII. dengan air akan menghasilkan dinding tabung reaksi terjadi reaksi
CXVIII. eksoterm yang ditandai dengan dinding tabung terasa panas
CXIX. Percobaan 5

CXX.
CXXI.
CXXII.

Logam Ca yang diletakkan dalam cawan porselin


setelah itu dipanaskan akan menghasilkan CaO

CXXIII.
CXXIV.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

CXXV.

Percobaan 6

CXXVI.

Hasil dari percobaan 5 dimasukkan kedalam taung


reaksi setelah itu ditambah air dan dikocok.
Setelah dikocok larutan diteteskan ke kertas
lakmus merah maka kertas lakmus merah akan
menghasilkan warna biru. Setelah itu larutan
tersebut diberi indicator PP maka akan
menghasilka larutan berwarna merah muda

CXXVII.
CXXVIII.
CXXIX.
CXXX.
CXXXI.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

CXXXII.
CXXXIII.

Percobaan 7

CXXXIV.

CXXXV. Larutan Gibs yang ditambah dengan barium


CXXXVI. klorida akan menghasilkan larutan berwarna putih
keruh
CXXXVII.
Larutan Gibs yang ditambahkan dengan
CXXXVIII. ammonium oksalat akan menghasilkan larutan
berwarna putih keruh
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

CXXXIX.
CXL.
CXLI.

Percobaan 8

CXLII.
CXLIII. Air PAM yang ditambah dengan barium klorida akan menghasilkan
endapan putih/ larutan putih keruh (++)
CXLIV.
Air PAM yang ditambahkan dengan ammonium oksalat akan
CXLV. menghasilkan endapan putih/ larutan putih keruh
CXLVI.

Percobaan 9
Air suling yang ditetesi dengan 15
tetes sabun alcohol akan
menghasilkan busa setinggi 3 cm
Air PAM yang ditetesi dengan 15
tetes sabun alcohol akan
menghasilkan busa setinggi 0.8 cm
Air PAM + Natrium karbonat yang
ditetesi dengan 15 tetes sabun
alcohol akan menghasilkan busa
setinggi 1.5 cm

CXLVII.

Air gibs yang ditetesi dengan 18


tetes sabun alcohol akan
menghasilkan busa setinggi 0.8 cm

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

CXLVIII.
CXLIX.
CL.

Percobaan 10

CLI.

CLII.
Kalsium hidroksida kering sebanyak seujung
sendok teh dimasukkan dalam cawan porselin
setelah itu ditambah dengan 3 sendok teh pasir
halus
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

CLIII.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III


Kimia A dan Kimia B 2012

CLIV.

Setelah dicampur lalu ditambah air sampai


terbentuk pasta dan dibentuk menjadi segiempat
setelah itu dikeringkan. Hasil yang sudah kering
ini disebut dengan mortar. Mortar yang sudah
benar-benar kering kemudian ditambah dengan
HCl maka hasil yang diapat adalah hancurnya
mortar

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

Anda mungkin juga menyukai