I.
II.
III.
IV.
A.
B.
V.
Judul Percobaan
: Kalsium
Hari/Tanggal Percobaan
: Selasa/24 Maret 2015 (13.00 WIB)
Selesai Percobaan
: Selasa/24 Maret2015 (15.30 Wib)
Tujuan Percobaan
: Pada percobaan ini bertujuan :
Mengetahui sifat-sifat kalsium dan senyawanya
Mengidentifikasi kalsium dan senyawanya
TINJAUAN PUSTAKA
:
A. Kalsium
Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor
atom 20. Mempunyai massa atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah
satu logam alkali tanah, dan merupakan elemen terabaikan kelima terbanyak di
bumi. Kalsium juga merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di air laut dilihat
dari
segi
molaritas
dan
massanya,
dan sulfat.
1. Sejarah
1808.
Setelah
mempelajari
Berzelius
dan
Pontin
berhasil
dengan pisau dengan susah payah). Kalsium, unsur seperti perak yang
harus diekstrak melalui elektrolisis dari garam yang menyatu seperti
kalsium klorida. Sekali diproduksi, kalsium dengan mudah membentuk
oksida putih-abu-abu dan nitrida yang melapisi ketika terkena udara.
Dalam bentuk curah, logam ini agak susah dibakar, malah potongan
magnesium lebih mudah menyala ketika dibakar, tetapi ketika menyala,
logam ini langsung terbakar di udara dengan intensitas cahaya merahjingga yang sangat brilian.
Logam kalsium bereaksi dengan air, yang melepaskan gas hidrogen
dengan laju yang cukup cepat, tetapi pada suhu kamar tidak cukup cepat
menghasilkan banyak panas. Namun, dalam bentuk serbuk, reaksi dengan
air sangat cepat, seperti menambah luas permukaan dari serbuk itu yang
mempercepat reaksinya dengan air.
Kelambanan reaksi kalsium air akibat dari logam itu yang sebagian
terlindung oleh kalsium hidroksida putih yang tidak larut. Dalam larutan
air asam, dimana garam ini larut, kalsium bereaksi dengan cepat.
Kalsium, dengan densitas 1,55 gr/cm3, lebih ringan dari logamlogam alkali tanah; magnesium (berat jenisnya 1,74) dan berillium (1,84)
adal;ah lebih padat, meskipun massa atomnya lebih ringan. Dari
Stronsium ke depan, logam alkali tanah menjadi lebih padat dengan
bertambahnya berat atom. Kalsium mempunyai dua alotrop.
Kalsium mempunyai daya tahan listrik lebih tinggi daripada tembaga
atau aluminium, sehubungan dengan densitasnya yang yang jauh lebih
rendah. Unsur ini merupakan konduktor yang rada lebih baik ketimbang
yang mana pun. Namun, penggunaannya dalam aplikasi terestrial
biasanya dibatasi oleh reaktivitasnya yang tinggi terhadap udara.
Garam kalsium tak berwarna dari setiap kontribusi kalsium, dan
larutan ionik dari kalsium juga tidak berwarna. Seperti dengan garam
magnesium dan garam-garam logam alkali tanah yang lain, garam
kalsium sering sangat laruta dalam air. Kecuali yang terkenal dari
hidroksida, sulfat (tidak lazim bagi garam sulfat), karbonat dan fosfat.
Kecuali sulfat, bahkan sesuatu yang tidak larut secara umum tercantum
sebagai yang lebih cepat larut daripada kerabat dekatnya, logam transisi.
Saat sebagai larutan, ion kalsium terasa sungguh berbeda bagi
manusia, yang dilaporkan sebagai rasa asin yang ringan, asam, seperti
mineral atau bahkan menenangkan. Hal ini terlihat bahwa banyak
hewan dapat merasakan, atau menimbulkan eara tertentu untuk kalsium,
dan menggunakan rasa ini untuk melayak mineral ini dengan jilatan
garam atau sumber lainnya. Sebagai nutrisi manusia, garam kalsium yang
dapat larut mungkin ditambahkan pada jus tar tanpa banyak pengaruh
terhadap rasa di langit-langit mulut.
Kalsium adalah massa unsur paling berlimpah ke-5 di dalam tubuh
manusia, dimana kalsium pembawa pesan ionik selular yang umum
dengan banyak fungsi, dan menyajikan juga sebagai unsur struktur dalam
tulang. Kalsium adalah atom yang jumlahnya relatif tinggi dalam skeleton
yang menyebabkan tulang merupakan radio-opaque.
Dari komponen
ini
digunakan
sebagai
agen
pereduksi
dalam
7. MSDS Kalsium
Sifat fisik dan kimia dari kalsium adalah
Bentuk
: Kristal
Penampilan
: putih perak
Bau
pH
: Tidak tersedia.
Tekanan Uap
: 10 mm Hg @ 983 deg C
Densitas Uap
: Tidak tersedia.
: Tidak tersedia.
Titik didih
: 1484C
: 845C
Suhu Dekomposisi
: Tidak tersedia.
Kelarutan
: Terurai.
: Ca
Molekul Berat
: 40.08
Jika terkena kontak dengan mata lepas semua lensa kontak, jangan
diatasi dengan obat mata dan cari bantuan medis
Jika terkena kulit cuci dengan sabun desinfektan dan oleskan krim
anti bakteri
VI.
CARA KERJA
A. Cara Kerja Percobaan 1
Warna nyala
Putih
Jingga-Merah
Merah
Hijau
Bahan 1
Dimasukkan bahan 1 ke tabung reaksi
.
..
..
Hasil Bahan 1
Bahan 2
Dimasukkan bahan 1 ke tabung reaksi
.
..
..
Hasil Bahan 2
C. .
VII.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan Percobaan 1
IX.
VIII.
No.XIV.
XIX.
1
a.
b.
c.
d.
XX.
XXIII.
2
a.
b.
c.
:
P
X.
XI.
engamatan Praktikum
XV.
Reaksi
Sebelum
Sesudah
Bahan 1 = putih a. Bahan 1 +
a. Bahan 1 + Bahan 2 a.
Bahan 2 = hitam
Bahan 2 = tidak
Bahan 12
Bahan 3 = .
b.
berwarna
.
b. Bahan 2 + bahan
b.
c.
3 =
c. .
XXI.
Bahan 1 = putih a. Bahan 1 + Bahan a. Bahan 1 + Bahan 2 a.
Bahan 2 =
2 = tidak
Bahan 12
Bahan 3 =
XXV.
berwarna
b. Bahan 2 + bahan
b.
3 =
c. .
XXIV.
XII.
Teori
Kesimpulan
bahwa.
XXVII.
B. Tabel Pengamatan Percobaan 2
XXVIII.
C. Tabel Pengamatan Percobaan 3
XXIX.
XXX.
PEMBAHASAN
1.
Percobaan 1
XXXI.
kalsium dan senyawanya. Pada percobaan ini, sepotong kecil batu kapur (CaCO 3)
berwarna putih dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan
dengan larutan HCl 0,1 tidak berwarna sebanyak 20 tetes sampai semua batu kapur
tercelup sehingga terbentuk gelembung gas pada larutan. Hal ini menunjukkan
bahwa sifat kalsium yaitu jika bereaksi dengan asam akan menghasilkan gas CO 2.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah
XXXII.
XXXIII.
XXXIV.
3. Percobaan 3
XXXV.
Pada percobaan ketiga ini bertujuan untuk mengetahui sifat kalsium
dan senyawanya. Awalnya sepotong kecil batu kapur (CaCO3) berwarna putih dililiti
dengan kawat. Kemudian dipanaskan diatas nyala spirtus selama 10 menit. Batu
kapur yang semula berwarna putih berubah menjadi lebih putih dibandingkan
sebelum proses pemanasan. Hal ini dikarenakan terbentuknya CaO yang berupa
padatan dengan warna lebih putih daripada batu kapur sebelum dipanaskan. Ketika
batu kapur (CaCO3) terbakar maka akan membebaskan gas CO2 dan terbentuk
CaO.Persamaan reaksinya adalah
XXXVI.
CaCO3(s) + CO2(g) CaO(s) + CO2(g)
4. Percobaan 4
XXXVII.
Pada percobaan keempat ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat
kalsium dan senyawanya. Pertama-tama batu kapur yang telah dibakar (hasil
percobaan 3) yang berwarna putih, dibiarkan pada suhu kamar. Kemudian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditetesi air sampai semua CaO tercelup.
Sehingga menghasilkan larutan yang tidak berwarna dan dinding tabung terasa
panas. Hal ini menunjukkan terjadinya reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm adalah
reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksi ini terjadi reaksi perpindahan
kalor dari sistem ke lingkungan. Pada reaksi ini CaO akan melepaskan kalor dan
akan segera mengikat molekul air yang akan membentuk kalsium hidroksida.
Persamaan reaksinya adalah
XXXVIII.
CaO(s) +H2O(l) Ca(OH)2(aq)
XXXIX.
Dengan harga H= -986,04 kJ/mol
5. Percobaan 5
XL.
Pada percobaan kelima ini bertujuan untuk mengetahui reaksi
pemanasan logam kalsium. Pertama-tama logam kalsium yang berbentuk serbuk
berwarna putih diletakkan di atas cawan kecil kemudian diatas spirtus. Reaksi
tersebut menghasilkan logam kalsium yang berwarna lebih putih dibandingkan
sebelum pemanasan. Hal tersebut dikarenakan terbentuknya padatan CaO.
XLI.
XLII.
bereaksi dengan gas O2 pada suhu tinggi menghasilkan kalsium oksida (CaO).
6. Percobaan 6
XLIII.
Pada percobaan keenam ini bertujuan untuk mengetahui sifat
kalsium dan senyawanya serta mengidentifikasi kalsium dan senyawanya. Awalnya
serbuk kalsium oksida (hasil percobaan 5) dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan air sampai setengah tabung reaksi dan dikocok. Sehingga
didapatkan larutan yang tidak berwarna dengan serbuk kalsium oksida yang tidak
sepenuhnya larut. Kemudian larutan ini diuji dengan indikator phenolptalein dan
kertas lakmus. Uji dengan kertas lakmus dapat memberikan perubahan warna pada
kertas lakmus. Kertas lakmus yang awalnya berwarna merah menjadi berwarna biru.
Uji dengan 2 tetes PP menghasilkan perubahan warna pada larutan yaitu larutan
yang mula-mula tidak berwarna berubah menjadi berwarna merah muda. Kedua uji
tersebut menunjukkan bahwa larutan yang dihasilkan yaitu Ca(OH) 2 bersifat basa.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah
XLIV.
CaO(s) + H2O(aq) Ca(OH)2(aq)
7. Percobaan 7
XLV.
Pada percobaan ketujuh ini bertujuan
untuk
mengetahui
ditambahkan dengan 5 tetes larutan (NH 4)2C2O4 0,5 M yang tidak berwarna
sehingga terbentuk larutan berwarna putih keruh (+). Hal tersebut dikarenakan
terbentuknya padatan CaC2O4. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
XLVIII.
CaSO4(aq) + (NH4)2C2O4(aq) CaC2O4(s) + (NH4)2SO4(aq)
XLIX.
Ksp CaSO4 = 2,4 x 10-6
L.
Ksp CaC2O4 = 2,27 x 10-9
LI.
Pada tabung 1 dan 2 keduanya menghasilkan endapan yang ditandai dengan
keruhnya larutan. Namun tingkat kekeruhan yang dihasilkan pada kedua tabung
reaksi tidak sama. Larutan pada tabung reaksi 1 lebih keruh dibandingkan dengan
pada tabung reaksi 2. Hal ini dikarenakan kelarutan dari BaCl2 dalam CaSO4 lebih
kecil dibandingkan dengan kelarutan (NH4)2C2O4 dalam CaSO4. Hal tersebut
dikarenakan Ksp CaSO4 lebih besar daripada Ksp CaC2O4 sehingga endapan yang
terbentuk pada tabung reaksi 1 lebih banyak dibandingkan endapan pada tabung
reaksi 2.Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa dalam larutan gips mengandung
ion Ca2+.
LII.
8. Percobaan 8
LIII.
dikocok. Sehingga didapatkan ketinggian busa stabil sebesar 0,8 cm. Persamaan
reaksi yang terjadi adalah
LXI.
LXII.
Ca2+ + OH-Ca(OH)2(aq)
Pada tabung 3 diisi dengan 10 mL air PAM dan ditambahkan dengan larutan
Na2CO3 yang telah dididihkan dan ditambahkan dengan 15 tetes sabun alkohol
yang tidak berwarna kemudian dikocok. Sehingga didapatkan ketinggian busa stabil
sebesar 1,5 cm. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
LXIII.
Ca2+(aq) + Na2CO3(aq) CaCO3(s) + 2Na+
LXIV.
CaCO3(s) + 2OH-Ca(OH)2(aq)
LXV.
Pada tabung 4 diisi dengan 10 mL air gips dan ditambahkan dengan 15 tetes
sabun alkohol
LXVI.
LXVII.
ketinggian busa stabil sebesar 0,5 cm. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
CaSO4.2H2O(aq) +2OH- Ca(OH)2(aq) + H2SO4(aq)
Pada tabung reaksi 1 dihasilkan lapisan buih yang paling tinggi
karena air suling tidak memiliki kesadahan air. Pada tabung 2 dan 3 yang berisi air
PAM, lapisan buih pada tabung 3 lebih tinggi daripada tabung 2.Hal tersebut
dikarenakan pada tabung reaksi 3 telah ditambahkan dengan larutan Na2CO3 yang
telah dididihkan sehingga kesadahan airnya berkurang. Penambahan larutan Na2CO3
yang telah dididihkan pada tabung 3 tersebut bertujuan untuk mengurangi atau
menghilangkan kesadahan pada air PAM. Pada tabung 4 merupakan tabung yang
memiliki ketinggian buih paling kecil. Hal tersebut dikarenakan air gips merupakan
air sadah tetap yaitu CaSO4 sehingga air ini sukar menghasilkan buih.
LXVIII.
LXIX.
10. Percobaan 10
LXX.
Pada percobaan 10 ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya
kalsium dan senyawanya. Pertama-tama seujung sendok serbuk Ca(OH)2 kering
berwarna putih dimasukkan ke dalam dalam cawan porselen dan ditambahkan
dengan 3 sendok teh pasir halus berwarna abu-abu. Kemudian pada campuran
tersebut ditambahkan beberapa tetes air sampai terbentuk pasta kental yang
selanjutnya disebut mortar. Mortar yang dihasilkan kemudian dibentuk kubus dan
dikeringkan dibawah panas matahari sehingga mortar menjadi keras. Campuran
tersebut secara perlahan mengikat CO2 dari udara dan mengubah Ca(OH)2 menjadi
padatan keras kalsium karbonat. Setelah dikeringkan, mortar ini ditetesi dengan
beberapa tetes larutan HCl yang tidak berwarna. Penambahan asam kuat ini
menjadikan mortar menjadi pecah. Hal tersebut dikarenakan ikatan pada mortar
terputus oleh molekul-molekul HCl. Persamaan reaksi yang terjadi adalah
LXXI.
Ca(OH)2(aq) + SiO2(s)+2H2O(l) CaSiO3(s) + 3H2O
LXXII.
Setelah ditambahkan HCl:
LXXIII.
CaSiO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + SiO2(s) + H2O(g)
LXXIV.
LXXV.
IX. KESIMPULAN
LXXVI. Berdasarkan praktikum mengenai Kalsium yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan:
1) Pada percobaan 1 menunjukkan sifat kalsium yang bereaksi dengan asam
menimbulkan gelembung gas CO2.
2) Pada percobaan 2 menunjukkan warna nyala logam kalsium yaitu berwarna
kuning kemerahan
3) Pada percobaan 3 menunjukkan kalsium oksida (CaO) dapat dihasilkan dari
pemanasan kalsium karbonat (CaCO3)
4) Pada percobaan 4 menunjukkan kalsium oksida (CaO) bereaksi dengan air
membentuk hidroksidanya dengan melepaskan kalor (reaksi eksoterm)
5) Pada percobaan 5 menunjukkan bahwa sifat Ca mudah bereaksi dengan gas O 2
membentuk kalsium oksida (CaO)
6) Pada percobaan 6 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya serta untuk
mengidentifikasi senyawa kalsium yaitu serbuk CaO larut dalam air membentuk
larutan Ca(OH)2 yang bersifat basa
7) Pada percobaan 7 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya yaitu larutan
gips (CaSO4.2H2O) akan lebih mudah mengendap jika bereaksi dengan senyawa
yang bersifat basa lebih kuat.
8) Pada percobaan 8 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya yaitu air
PAM akan memiliki kelarutan yang lebih tinggi jika berada pada suasana asam.
9) Pada percobaan 9 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya yaitu air
yang mengandung ion Ca2+ paling sedikit adalah air suling dan yang paling
banyak adalah air gips sedangkan air PAM yang tidak ditambahi larutan Na 2CO3
yang dididihkan kandungan ion Ca2+ lebih tinggi daripada air PAM yang
ditambahi larutan Na2CO3 yang telah dididihkan.
10) Pada percobaan 10 menunjukkan sifat-sifat kalsium dan senyawanya yaitu
senyawa kalsium dapat membentuk mortar bila bereaksi dengan pasir dan mortar
menjadi rapuh/hancur dengan penambahan asam.
X.
JAWABAN PERTANYAAN
A. Jawaban pertanyaan 1
B. Jawaban pertanyaan 2
C. ..
LXXVII.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
:
LXXVIII.
Anonim. 2015. MSDS Kalsium. http://sciencelab.com/calcium (online)
(Diakses pada 22 Maret 2015)
LXXIX.
Dickson, A. G. and Goyet, C. (1994). "5". Handbook of method for the
analysis of the various parameters of the carbon dioxide system in sea water,
version 2. ORNL/CDIAC-74.
LXXX.
My Stupid Theory. 2014. Sifat dan Kegunaan Unsur Kalsium.
http://www.mystupidtheory.com/2014/08/sifat-dan-kegunaan-unsurkalsium.html(online) (Diakses pada 22 Maret 2015)
LXXXI.
Svehla, G., 1979, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
diterjemahkan olehS etiono, L. dan Pudjaatmaka, H.A . Jakarta : PT
KalmanMedia
Pustaka.
LXXXII.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II.
Surabaya : Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA UNESA
LXXXIII.
Wawasan Ilmu Kimia. 2014. KALSIUM, KARAKTERISTIK DAN APLIKASI.
https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/02/09/kalsium-karakteristikdan-aplikasi/(online) (Diakses pada 22 Maret 2015)
LXXXIV.
LXXXV.
LXXXVI.
LXXXVII.
LXXXVIII.
XII. LAMPIRAN :
LXXXIX. Dokumentasi
XC. Percobaan 1
XCI.
XCII.
XCIII.
XCIV.
XCV.
XCVI.
XCVII.
XCVIII.
XCIX.
Sepotong kayu yang telah dibasahi dengan larutan dari
C. Percobaan
hasil 3percobaan 1 diuji nyala dan menghasilkan warna
nyala jingga-kemerahan
CI.
CII.
CIII.
CIV.
CV.
CVI.
CVII.
CVIII.
CIX.
CX.
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya
CXI.
CXII.
Percobaan 4
CXIII.
CXIV.
CXV.
CXVI. Sepotong kecil batu kapur hasil dari percobaan 3 ditambahkan
CXVII. dengan air akan menghasilkan dinding tabung reaksi terjadi reaksi
CXVIII. eksoterm yang ditandai dengan dinding tabung terasa panas
CXIX. Percobaan 5
CXX.
CXXI.
CXXII.
CXXIII.
CXXIV.
CXXV.
Percobaan 6
CXXVI.
CXXVII.
CXXVIII.
CXXIX.
CXXX.
CXXXI.
CXXXII.
CXXXIII.
Percobaan 7
CXXXIV.
CXXXIX.
CXL.
CXLI.
Percobaan 8
CXLII.
CXLIII. Air PAM yang ditambah dengan barium klorida akan menghasilkan
endapan putih/ larutan putih keruh (++)
CXLIV.
Air PAM yang ditambahkan dengan ammonium oksalat akan
CXLV. menghasilkan endapan putih/ larutan putih keruh
CXLVI.
Percobaan 9
Air suling yang ditetesi dengan 15
tetes sabun alcohol akan
menghasilkan busa setinggi 3 cm
Air PAM yang ditetesi dengan 15
tetes sabun alcohol akan
menghasilkan busa setinggi 0.8 cm
Air PAM + Natrium karbonat yang
ditetesi dengan 15 tetes sabun
alcohol akan menghasilkan busa
setinggi 1.5 cm
CXLVII.
CXLVIII.
CXLIX.
CL.
Percobaan 10
CLI.
CLII.
Kalsium hidroksida kering sebanyak seujung
sendok teh dimasukkan dalam cawan porselin
setelah itu ditambah dengan 3 sendok teh pasir
halus
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya
CLIII.
CLIV.