Anda di halaman 1dari 89

LARUTAN

Pendahuluan

LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan
lagi secara fisik.

Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut.


Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan
dibedakan dalam dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus


listrik.

Larutan ini dibedakan atas :


1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar
listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya
air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:


a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-
lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali
tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3
dan lain-lain

2. ELEKTROLIT LEMAH

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya


lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan
lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan
lain-lain
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut
tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).

Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:

- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain

Konsentrasi Larutan

Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif


antara zat terlarut dan pelarut.
Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
1. FRAKSI MOL
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu
komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat
dalam larutan.
Fraksi mol dilambangkan dengan X.

Contoh:
Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat
terlarut B. maka:
XA = nA / (nA + nB) = 3 / (3 + 7) = 0.3
XB = nB /(nA + nB) = 7 / (3 + 7) = 0.7
* XA + XB = 1

2. PERSEN BERAT
Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100
gram larutan.

Contoh:
Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan
terdapat :
- gula = 5/100 x 100 = 5 gram
- air = 100 - 5 = 95 gram
3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.

Contoh:
Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !
- molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000
gram air = 0,2 m

4. MOLARITAS (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Contoh:
Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml
larutan ?
- molaritas H2SO4 = (9.8/98) mol / 0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter
= 0.4 M

5. NORMALITAS (N)
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1
liter larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :
N = M x valensi
EKSPONEN HIDROGEN

A. Pendahuluan
Besarnya konsentrasi ion H+ dalam larutan disebut derajat
keasaman.
Untuk menyatakan derajat keasaman suatu larutan dipakai
pengertian pH.

pH = - log [H+]

Untuk air murni (25oC): [H+] = [OH-] = 10-7 mol/l


pH = - log 10-7 = 7

Atas dasar pengertian ini, ditentukan:

- Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral


- Jika nilai pH < 7, maka larutan bersifat asam
- Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa
- Pada suhu kamar: pKw = pH + pOH = 14
Menyatakan pH Larutan Asam

Untuk menyatakan nilai pH suatu larutan asam, maka yang paling


awal harus ditentukan (dibedakan) antara asam kuat dengan asam lemah.
1. pH Asam Kuat
Bagi asam-asam kuat ( = 1), maka menyatakan nilai pH larutannya dapat
dihitung langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya).

Contoh:
1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.01 M HCl !
Jawab:
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = [HCl] = 0.01 = 10-2 M
pH = - log 10-2 = 2

2. Hitunglah pH dari 2 liter larutan 0.1 mol asam sulfat !


Jawab:
H2SO4(aq) 2 H+(aq) + SO42-(aq)
[H+] = 2[H2SO4] = 2 x 0.1 mol/2.0 liter = 2 x 0.05 = 10-1 M
pH = - log 10-1 = 1
2. pH Asam Lemah

Bagi asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya 1 (0 < φ < 1)


maka besarnya konsentrasi ion H+ tidak dapat dinyatakan secara
langsung dari konsentrasi asamnya (seperti halnya asam kuat).
Langkah awal yang harus ditempuh adalah menghitung besarnya [H+]
dengan rumus

[H+] = (Ca . Ka)0.5

dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Contoh:
Hitunglah pH dari 0.025 mol CH3COOH dalam 250 ml larutannya, jika
diketahui Ka = 10-5
Jawab:
Ca = 0.025 mol/0.25 liter = 0.1 M = 10-1 M
[H+] = ( Ca . Ka) 0.5= (10-1 . 10-5 )0.5= 10-3 M
pH = -log 10-3 = 3
Menyatakan pH Larutan Basa

Prinsip penentuan pH suatu larutan basa sama dengan penentuan pH


larutam asam, yaitu dibedakan untuk basa kuat dan basa lemah.
1. pH Basa Kuat
Untuk menentukan pH basa-basa kuat (= 1), maka terlebih dahulu dihitung nilai
pOH larutan dari konsentrasi basanya.

Contoh:
a. Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M !
b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M !
Jawab:
a. KOH(aq) K+(aq) +OH- (aq)
[] = [KOH] = 0.1 = 10-1 M
pOH = - log 10-1 = 1
pH = 14 - pOH = 14 - 1 = 13
b. Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH- (aq)
[OH-1] = 2[Ca(OH)2] = 2 x 0.01 = 2.10-2 M
pOH = - log 2.10-2 = 2 - log 2
pH = 14 - pOH = 14 - (2 - log 2) = 12 + log 2
2. pH Basa Lemah

Bagi basa-basa lemah, karena harga derajat ionisasinya 1, maka untuk


menyatakan konsentrasi ion OH- digunakan rumus:

[OH-] =( Cb . Kb) 0.5

dimana:

Cb = konsentrasi basa lemah


[] = Cb . Kb)
Kb = tetapan ionisasi basa lemah

Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jika diketahui tetapan
ionisasinya = 10-5 !

Jawab:
[OH-] = ( Cb . Kb) 0.5= (10-3 . 10-5 )0.5= 10-4 M
pOH = - log 10-4 = 4
pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10
Larutan Buffer

Larutan buffer adalah:

a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.


Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4

b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.


Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl

Sifat larutan buffer:

- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.


- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau
basa.
CARA MENGHITUNG LARUTAN BUFFER
1. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai pH < 7) digunakan rumus:

[H+] = Ka. Ca/Cg


pH = pKa + log Cg/Ca

dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Contoh:
Hitunglah pH larutan yang terdiri atas campuran 0.01 mol asam asetat dengan
0.1 mol natrium Asetat dalam 1 1iter larutan !
Ka bagi asam asetat = 10-5
Jawab:
Ca = 0.01 mol/liter = 10-2 M
Cg = 0.10 mol/liter = 10-1 M
pH= pKa + log Cg/Ca = -log 10-5 + log-1/log-2 = 5 + 1 = 6
2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah, Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah

Contoh:
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH4OH dengan 0.1
mol HCl ! (Kb= 10-5)
Jawab:
NH4OH(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) + H2O(l)
mol NH4OH yang bereaksi = mol HCl yang tersedia = 0.1 mol
mol NH4OH sisa = 0.2 - 0.1 = 0.1 mol
mol NH4Cl yang terbentuk = mol NH40H yang bereaksi = 0.1 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH4Cl) maka campurannya
akan membentuk larutan buffer.
Cb (sisa) = 0.1 mol/liter = 10-1 M, Cg (yang terbentuk) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
pOH = pKb + log Cg/Cb = -log 10-5 + log 10-1/10-1 = 5 + log 1 = 5
pH = 14 - p0H = 14 - 5 = 9
Hidrolisis didefinisikan sebagai reaksi dengan air
Jadi ketika garam dilarutkan di dalam air, maka
akan terjadi suatu reaksi kesetimbangan yang
bersifat reversibel. Serta menghasilkan suatu zat
baru dan ion-ion bebas H+ dan OH-
ADA EMPAT JENIS GARAM, YAITU :
1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl,
K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang
demikian nilai pH = 7 (bersifat netral).

2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya
NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat
asam).

3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya
CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis
(mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7
(bersifat basa).

4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya
CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna).
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka den Kb.
1. Garam dari asam kuat dan basa kuat

-
+ -

- +

H2O
Ion Na+ +

Larutan NaCl 0.1 M Ion Cl- -


Apakah garam NaCl terhidrolisis?
Penjelasannya:
Perhatikan persamaan reaksi berikut:
Terionisasi sempurna
NaCl(aq) Na+(aq) +
Cl-(aq)
Asam konjugasi lemah Basa konjugasi lemah

Terbentuk Tidak terhidrolisis


dari

Asam kuat HCl

Basa kuat NaOH


2,Garam dari asam kuat dan basa lemah

-
-

Ion Cl- -

NH3

Larutan NH4Cl 0,1 M H+


Apakah garam NH4Cl terhidrolisis?
Penjelasannya
:
Perhatikan persamaan reaksi berikut:
Terionisasi sempurna
NH4Cl(aq) NH4 +(aq) + Cl -(aq)
Asam konjugasi kuat Basa konjugasi lemah

Terbentuk dari
Terhidrolisis

Asam kuat HCl

Basa lemah NH4OH


Terhidrolisis
NH4+(aq) NH3(aq) + H+(aq)
Kh
Asam (pH < 7)

Kesetimbangan reaksi ditunjukan oleh tetapan hidrolisis berikut:

[NH3] [H+] [NH3] = [H+]


Kh =
[NH4+]

Kh dapat ditulis:

[H+] [H+] Kw
Kh = Kh =
[NH4+] Kb

[H+] = Kh [NH4+]

pH = -log[H+]
2 Garam Yang Terbentuk Dari Asam Kuat Dan Basa Lemah
Karena untuk jenis ini garamnya selalu bersifat asam (pH < 7) digunakan
persamaan: [H+] = Kh . Cg

dimana :
Kh = Kw/Kb
Kh = konstanta hidrolisis
Jika kita ingin mencari nilai pH-nya secara langsung, dipergunakan persamaan:
pH = 1/2 (pKW - pKb - log Cg)
Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.1 M NH4Cl ! (Kb = 10-5)
Jawab:
NH4Cl adalah garam yang bersifat asam, sehingga pH-nya kita hitung secara
langsung.

pH = 1/2 (pKw - pKb - log Cg)


= 1/2 (-log 10-14 + log 10-5 - log 10-1)
= 1/2 (14 - 5 + 1)
= 1/2 x 10
=5
3. Garam dari asam lemah dan basa kuat

+
+

Ion OH-

Ion Na+ +

CH3COO
Larutan CH3COONa 0,1 M
H
Apakah garam CH3COONa terhidrolisis?
Penjelasannya:
Perhatikan persamaan reaksi berikut:
CH3COONa(aq) Terionisasi sempurna CH3COO-(aq) + Na+(aq)

Basa konjugasi kuat Asam konjugasi lemah

Terbentuk dari
Terhidrolisis

Asam lemah CH3COOH

Basa kuat NaOH


Terhidrolisis
CH3COO - (aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH - (aq)
Kh
Basa (pH > 7)

Kesetimbangan reaksi ditunjukan oleh tetapan hidrolisis berikut:

[CH3COOH] [OH-]
Kc =
[CH3COO-] [H2O]

[CH3COOH] [OH-]
Kc[H2O] =
[CH3COO-]

[CH3COOH] [OH-]
Kh = [CH3COOH] = [OH-]
[CH3COO-]

[OH-] [OH-] Kw
Kh = Kh =
[CH3COO-] Ka

pOH = -log[OH-]
[OH-] = Kh [CH3COO-] pH = 14 - pOH
4. Garam dari asam lemah dan basa lemah

H+
Ion OH-

HCN

Larutan NH4CN 0,1 M


NH3
Apakah garam NH4CN terhidrolisis?
Penjelasannya:
Perhatikan persamaan reaksi berikut:
NH4CN(aq) Terionisasi sempurna NH4+(aq) + CN-(aq)

Asam konjugasi kuat Basa konjugasi kuat

Terbentuk dari
Terhidrolisis Terhidrolisis

Asam lemah HCN

Basa lemah NH4OH


Terhidrolisis
NH4+(aq) NH3(aq) + H+(aq)
Kh

Terhidrolisis
CN-(aq) + H2O(l) HCN(aq) + OH-(aq)
Kh

Masing-masing reaksi hidrolisis membentuk ion OH- dan H+.


pH tergantung konsentrasi ion OH- dan H+ atau Ka dan Kb

NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)

[NH4+] [OH-]
Kc =
[NH3] [H2O]

[NH4+] [OH-]
Kc [H2O] =
[NH3]

[NH4+] [OH-]
Kb =
[NH3]
HCN(aq) + H2O(l) H+ + CN -
(aq) (aq)
[H+] [CN-]
Kc =
[HCN] [H2O]

[H+] [CN-]
Kc [H2O] =
[HCN]

[H+] [CN-]
Ka =
[HCN]

Apabila:
Ka > Kb, maka [H+] > [OH-] dan larutan bersifat asam (pH < 7)
Ka = Kb, maka [H+] = [OH-] dan larutan bersifat asam (pH = 7)
Ka < Kb, maka [H+] < [OH-] dan larutan bersifat asam (pH > 7)
Menentukan pH garam dari asam lemah dan basa lemah
Terhidrolisis
NH4+(aq) NH3(aq) + H+(aq)
CN-(aq) + H2O(l) HCN(aq) + OH-(aq)
+
NH4+(aq) + CN-(aq)+ H2O(l) NH3(aq)+ HCN(aq)+ H+(aq)+OH-(aq)

Kesetimbangan reaksi ditunjukan oleh tetapan hidrolisis berikut:


[NH3] [HCN]
Kc =
[NH4+] [CN-] [H2O]

[NH3] [HCN]
Kc [H2O] =
[NH4+] [CN-]

Kw
Kh = Kw = [H+] [OH-]
Ka Kb
Ka = Kb

Ka.Kw = Kb.Kw

[H+] [CN-] [H+] [OH-] [NH4+] [OH-] [H+] [OH-]


=
[HCN] [NH3]

Ka.Kw = [H+] [OH-] Kb [H+] = [OH-]

Ka.Kw = [H+] [H+] Kb

Kw. Ka
[H+] =
Kb
KONSEP HIDROLISIS GARAM
• Garam yang terbentuk dari asam kuat dan
basa kuat tidak terhidrolisis
• Garam yang terbentuk dari basa kuat dan
asam lemah mengalami hidrolisis anion
• Garam yang terbentuk dari asam kuat dan
basa lemah mengalami hidrolisis kation
• Garam yang terbentuk dari asam lemah dan
basa lemah mengalami hidrolisis total
4.Garam Yang Terbentuk Dari Asam Lemah Dan Basa Lemah

Untuk jenis garam ini larutannya selalu bersifat basa (pH > 7), dan dalam
perhitungan digunakan persamaan:
[OH-] = Kh . Cg
dimana:
Kh = Kw/Ka
Kh = konstanta hidrolisis
Jika kita ingin mencari nilai pH-nya secara langsung, dipergunakan
persamaan:

pH = 1/2 (pKw + pKa + log Cg)


Contoh:
Hitunglah pH larutan dari 100 ml 0.02 M NaOH dengan 100 ml 0.02 M asam
asetat ! (Ka = 10-5).

Jawab:
NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O

- mol NaOH = 100/1000 x 0.02 = 0.002 mol


- mol CH3COOH = 100/1000 x 0.02 = 0.002 mol

Karena mol basa yang direaksikannya sama dengan mol asam


yang direaksikan, maka tidak ada yang tersisa, yang ada hanya
mol garam (CH3COONa) yang terbentuk.

-mol CH3COONa = 0.002 mol (lihat reaksi)


- Cg = 0.002 mol/200 ml = 0.002 mol/0.2 liter = 0.01 M = 10-2 M
- Nilai pH-nya akan bersifat basa (karena garamnya terbentuk dari
asam lemah dengan basa kuat), besarnya:

pH = 1/2 (pKw + pKa + log Cg)


= 1/2 (14 + 5 + log 10-2)
= 1/2 (19 - 2)
= 8.5
TEORI ASAM BASA DAN STOKIOMETRI LARUTAN

A. Teori Asam Basa

1. MENURUT ARRHENIUS

Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.

Contoh:

1) HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)


2) NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)

2. MENURUT BRONSTED-LOWRY

Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.


Contoh:

1) HAc(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Ac-(aq)


asam-1 basa-2 asam-2 basa-1

HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konyugasi.


H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konyugasi.

2) H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)


asam-1 basa-2 asam-2 basa-1

H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konyugasi.


NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konyugasi.

Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton
donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti
ini bersifat ampiprotik (amfoter).
TEORI ASAM BASA
Secara Umum :
Cairan berasa asam dan dapat
Asam : memerahkan kertas lakmus
biru
Cairan berasa pahit dan
Basa : dapat membirukan kertas
lakmus merah

Garam : Cairan yang berasa asin


• Terdapat 7 teori Asam Basa
yang masih dikenal :
– Teori Arrhenius
– Teori Bronstead-Lowry
– Teori Lewis
– Teori Pelarut
– Teori Lux-Flood
– Teori Usanovich
– Teori Pearson
TEORI ASAM BASA
Teori Arrhenius (1887)
Asam adalah senyawa yang
melepaskan H+ dalam air.
Contoh :

Basa adalah senyawa yang


melepaskan OH- dalam air
Contoh :

Kelemahan : hanya berlaku untuk


larutan dalam air saja.
TEORI ASAM BASA
Teori Bronsted – Lowry(1923)

Asam : Senyawa yg dapat memberikan


proton ( H+ ) / donor proton.
Basa: Senyawa yg dapat menerima
proton (H+) / akseptor proton.
CONTOH :

Reaksi tanpa Pelarut Air


HCl(g) + NH3(g)  NH4+ + Cl-  NH4Cl(s)
Asam Basa
Reaksi dengan Pelarut Air
HCl(g) + H2O(aq)  H3O+(aq) + Cl-(aq)
Asam Basa
NH4OH(g) + H2O(aq) NH4OH2+(aq) + OH-(aq)
Basa Asam
Air dapat bersifat asam atau basa  Amfoter
TEORI ASAM BASA
Pasangan Asam Basa Konjugasi
HCl + H 2O H 3O + + Cl-
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Konjugasi
Konjugasi

Pasangan asam basa konjugasi :


pasangan asam 1 – basa 2 dan basa 1
– asam 2  HCl – Cl- dan H2O – H3O+

Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari


basa yang menerima Proton  H3O+
Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari
asam yang melepaskan Proton  Cl-
• Asam kuat menghasilkan basa terkonjugasi yang
lemah

• Asam lemah menghasilkan basa terkonjugasi yang


kuat

• Asam kuat : H2SO4, HCl, HNO3 dan HClO4

• Asam lemah : H3PO4, HNO2, HOCl, asam organik


TEORI ASAM BASA
Jelaskan untuk reaksi :
NH3 + H2O NH4+ + OH-

a. Pasangan asam basa konjugasi

b. Asam konjugasi
c. Basa konjugasi
 Bagaimana dengan?

HF(aq) + SO32–(aq)  F–(aq) + HSO3–(aq)

CO32–(aq) + HC2H3O2(aq)  C2H3O2–(aq) + HCO3–(aq)

H3PO4(aq) + OCl –(aq)  H2PO4–(aq) + HOCl(aq)


TEORI ASAM BASA Teori Lewis (1916)
Ada beberapa reaksi yang tidak dapat
dijelaskan dengan kedua teori sebelumnya,
misalnya reaksi :
NH3 + BF3 ------- H3N – BF3
H F H F

H-N:+B-F H–N : B-F

H F H F
Asam : Senyawa yang dapat
menerima pasangan elektron  BF3
Basa : Senyawa yang dapat
memberikan pasangan elektron  NH3
Kesetimbangan Air

Pada keadaan setimbang

Kw = [H+] [OH-]
Pada suhu kamar T= 25°C Kw = 10-14
sehingga
[H+] = [OH-] = 10-7
• Air sebagai amfotir
• Amfotir : senyawa yang bisa berfungsi sebagai asam dan
basa
• Autoionisasi pada air
2H2O (l) H3O+ (aq) + OH- (aq)
K = [H3O+][OH-] = [H+][OH-]
• K = tetapan ionisasi air , Kw
nilai kw tetap pada suhu 250C. bila suhu berubah Kw akan
berubah
H+] = [OH-] = 1.0 x10-7 M
Kw = [H+][OH-]=(1.0 x 10-7 M)2 = 1.0 x 10-14 M (SUHU 250C)
AUTOIONISASI AIR

OH-

+
H3O
Konsep pH
• Merupakan nilai derajat keasaman
/kebasaan dari suatu larutan
• pH menujukkan Aktivitas ion Hidrogen
dalam larutan
• Diperkenalkan oleh sØrensen (1909)
• Untuk derajat kebasaan dikenal
dengan pOH
• Dirumuskan
pH = - Log [H+] dan pOH = -Log [OH-]
Konsep pH
• Karena pada air yang netral
[H+] = [OH-]= 10-7 maka
• pH = pOH = 7 (netral)
• pH < 7 atau pOH > 7 bersifat
asam
• pH > 7 atau pOH < 7 bersifat
basa
 [H+] = [OH-] NEUTRAL pH DAN pOH
 [H+] > [OH-] ACIDIC
 [H+] < [OH-] BASIC

 SKALA pH
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH + pOH = 14
Kw = [H+] [OH-]

Contoh : pH Coca Cola = 3,12 Berapa [H3O+]


Jawab : pH = -log [H3O+]
log [H3O+] = - pH
[H3O+] = 10-pH (antilog)
= 10-3,12
= 7,6 x 10-4
 HA + H2O H3O+ + A-
Melibatkan penguraian / disosiasi dari suatua asam
atau basa

CONTOH :
HCl H+ + Cl-
CH3COOH H+ + CH3COO-
NH4 H+ + NH3
C6H5NH3+ H+ + C6H5NH2
Al (H2O)6]3+ H+ + [Al(H2O)5(OH-)]2+
Contoh : HNO3, HCl, H2SO4,HClO4, HBr, HI, HBrO4

dan HIO4

Asam kuat terionisasi sempurna atau hampir


sempurna dlm air (100%)
ASAM KUAT DAN LEMAH
 Asam lemah terionisasi kurang dari 100% dalam
air.
 Contoh : Asam asetat = CH3CO2H
• Asam kuat menghasilkan basa terkonjugasi yang
lemah

• Asam lemah menghasilkan basa terkonjugasi yang


kuat

• Asam kuat : H2SO4, HCl, HNO3 dan HClO4

• Asam lemah : H3PO4, HNO2, HOCl, asam organik


KEKUATAN ASAM DAN BASA

 NAMA ASAM BASA KONJUGAT


HClO4 ClO4
HCl Cl -
H2SO4 HSO4-
HNO3 NO3-
H3O+ H2O
H2SO3 HSO3-
H2SO4- SO42-
H3PO4- H2PO4-
HF F-
HC2H3O2 KEKUATAN C2H302- KEKUATAN
H2CO3 MENURUN HCO3- MENINGKAT
H2S HS-
Lanjutan : KEKUATAN ASAM DAN BASA

Nama Asam Basa Konjugat


HSO4- SO32-
HCN CN-
NH4+ NH3
HCO3- CO32-
HS- Kekuatan S2- Kekuatan
menurun meningkat
H 2O OH -

NH3 NH2-
OH- O2-
KONSTANTA KESETIMBANGAN PADA
ASAM LEMAH

Ka ASAM LEMAH < 1


pH : 2 - 7
Kaitan antara Ka dengan pH

 Pada jumlah molar yang sama, pH Asam


lemah lebih tinggi dari pH asam kuat
KESETIMBANGAN PADA ASAM
 DISSOSIASI ASAM LEMAH TIDAK SEMPURNA
CONTOH : Berapa pH larutan 1 M HF, diketahui Ka = 7,2 x 10-4
Jawab :
+ - -4 x 2
HF (aq) H (aq) + F (aq) Ka= 7,2 x10
+ -
H2O (l) H (aq) + OH (aq) Kw= 1,0 x10 -14 Ka =1-x
ICE TABLE

HF = 1 –x, karena x dianggap


kecil, maka HF = 1
HF H+ + F
Jadi : Ka = 7.2 x 10-4 = x2
I 1 0 0 x = 0.00268 = [H+]
C -x +x +x pH = - log [H+]

E 1-x x x pH = - log 0.00268


pH = 2.57
Pertanyaan

Berapa pH larutan 0,1 M HOCl? Bila diketahui Ka = 3,5 x 10-8


MENGHITUNG PERSENTASE ZAT YANG TERDISOSIASI

KONSENTRASI
PERSENTASE ZAT YANG TERURAI
TERDISOSIASI (α) = ----------------------------- X 100 %
KONSENTRASI
ZAT SEMULA

CONTOH : BERAPA PERSENTASE TERDISSOSIASI PADA LARUTAN 1 M HF


. DIKETAHUI [H+] PADA KEADAAN SETIMBANG = 2,7 . 10-2
Kaitan antara Ka dengan α

Dimana : α = derajat disosiasi


Ka = konstanta asam
Ca = konsentrasi awal asam

•Hitung % dissosiasi asam HF (Ka = 1.8 x 10-5) pada


larutan dengan konsentrasi 0,1 M
Jawab :

HF H+ + F-
I 1 0 0
C -x +x +x
E 0.1-x x x

Ka = (X2 / 0.1) = 1.8 X 10-5


X = 1.3 x 10-3 M = [H+]
% dissosiasi = (1.3 x 10-3)/ 0.1 x 100 % = 1.3 %
KONSTANTA KESEIMBANGAN
BASA LEMAH

Kb BASA LEMAH < 1


pH : 7 - 12
KONSTANTA BASA

 BASA SEBAGAI ASEPTOR PROTON


 KONSTANTA DISSOSIASI :
B (aq) + H2O (l) BH+(aq) + OH- (aq)
[BH+] [OH-]
Kb = ----------------
[B]
Contoh :
Hitung pH larutan NH3 15 M (Kb = 1.8 x 10-5)
Jawab :
NH3 (aq) + H2O (l) NH4+ (aq) + OH- (aq)
H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq)
+ OH-(aq)
NH3(aq) + H2O (l) NH4+(aq) 0
I 15 - 0
+x
C -x - +x
x
E 15-x - x
Kb= 1.8 X 10-5 = [NH4+][OH-]/[NH3]= (x)(x)/ 15-x = x2/15.0
X = √1,8 X 10-5 X 15 = 1.6 X 10-2 = [OH-]
pOH = - log [OH-]
= - log 1.6 X 10-2 = 1.7959
pH = 12.2
KESETIMBANGAN BASA
Contoh lain :

 HITUNG pH DARI 5,0 X 10-2 NaOH


 JAWAB :
pOH = - log [OH-]
= - log 5,0 x 10-2 = 1,3
pOH + pH = 14
jadi pH = 14 – 1,3
= 12,7
Hubungan
Ka, Kb, [H3O]
dan pH
ASAM MONOPROTIK DAN DIPROTIK

 Asam monoprotik : mendonor 1 proton


contoh : HF, HCl, HNO3
 Asam poliprotik : mendonor lebih dari 1 proton
 Asam diprotik : mendonor 2 proton, contoh : H2SO4.

 H2SO4 + H2O HSO4- + H3O+


 HSO4- + H2O SO42- + H3O+
AMPHIPROTIK

 Senyawa yang bisa berperan sebagai asam


bronsted atau basa bronsted contoh : ion hidrogen
fosfat (HPO42-)

HPO42- (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + PO43- (aq)


ACID
HPO42- (aq) + H2O (l) H2PO4- (aq) + OH- (aq)
BASE
KESETIMBANGAN ASAM DAN BASA
Kesetimbangan Asam

 Asam Monoprotik :

HA H+ + A-
[H+] [A-] Ka = Konstanta
Ka = kesetimbangan asam
[HA]
 Asam diprotik :
H2A H+ + A-
[H+] [A-]
Ka =
[H2A]
HA- H+ + A2-

[H+] [A2-]
Ka2 = Ka1 x Ka2 = ?????
[HA-]
Konstanta kesetimbangan Asam pada 250C
Nama Rumus Ka
Asam Klorida HCl 1,0 x 107
Asam Nitrat HNO3 sifat asam
Asam Sulfat H2SO4 1,0 x 109 (Ka1)
1,2 x 10-2 (Ka2)
Asam Florida HF 6,6 x 10-4
Asam Nitrit HNO2 5,1 x 10-4
Asam Sulfita H2S 1,1 x 10-7 (Ka1)
1,0 x 10-14 (Ka2)
Nilai Ka :
Ka > 10 : Asam kuat
Ka < 10 : Asam lemah
Kesetimbangan Basa
 Basa Monohidroksi :

BOH B+ + OH-

[B+] [OH-] Kb = Konstanta


Kb = kesetimbangan
[BOH] basa

 Basa dihidroksi :

B(OH)2 B2+ + 2(OH)-

[B2+] [OH-]2
Kb =
B[OH]2
Contoh soal :
Suatu larutan buffer dibuat dengan cara mencampur 0,11 M NaC2H3O3 (Na-
asetat) dan asam asetat 0,090 M. Hitung pH !

Jawab :

Ka 
H A  
 1,8 x 10 5

H 0,11

HA  0,090
H   1,5 x 10 mol/L
 5

pH  log  1,5 x 10   4,82


5

Kapasitas Buffer

Adalah : Ukuran kemampuan buffer menahan perubahan pH


ditentukan oleh ukuran molaritas komponen-komponen
yang terlibat
13
Contoh Soal
 Hitung pH larutan buffer terdiri dari 0,50 M CH3COOH dan
0,50 M CH3COONa
 Berapa pH setelah penambahan 0,020 mol NaOH padat
kedalam 1 L larutan buffer diatas
 Berapa pHsetelah penambahan 0,20 mol HCl ke 1 L larutan
buffer (a)
Diketahui Ka = 1,8 x 10-5, asumsi volume tidak berubah
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
Mula 0,50 - 0,50 0
Berubah -x - +x +x
Setimbang 0,50-x - 0,50+x 0,50+x

0,50 – x ≈ 0,50 dan 0,50 + x ≈ 0,50


(a) pH  pK a  log
CH 3COOH 
CH 3COO 


pH   log 1,8 x10  5
 log
0,50
0,50
pH   log 1,8 x10   4,74
5

(b) Setelah penambahan 0,020 mol NaOH ke 1 L Larutan


[OH-] = 0,020 mol/1 L = 0,020 M
CH3COOH + OH- CH3COO- + H2O
Mula 0,50 - 0,50 0
Tambahn - 0,020 - -
Setelah th 0,48 0 0,52 -
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
Mula 0,48 - 0,52 0
Berubah -x - +x +x
Setimbang 0,48-x - 0,52+x x

Asumsi 0,48 – x ≈ 0,48 dan 0,52 + x ≈ 0,52

H O   K CH COO 
 CH 3COOH   1,8 x105 x 0,48
3 a 
3 0,52
H O   1,7 x10 M
3
 5

pH   log 1,7 x10   4,77


5

(c) Dengan cara yang sama pH pada soal (c) menjadi 4,70
Hidrolisis Ion - Ion
• Anion asam lemah terhidrolisis, asam kuat tidak
• Logam golongan IA dan IIA (Kec. Be) tidak terhidrolisis
• Ion amonium terhidrolisis  larutan sedikit asam
pH Larutan Garam

Contoh :
Hitung pH larutan (K-asetat) 0,15M, Kb = 5,7 x 10-10
Jawab.

C2H3O2- + H2O HC2H3O2 + OH-

Konsentrasi Awal 0,15 0 0


Perubahan -X +X +X
Konsentrasi setimbang (0,15-X)  0,15 (X+y) (X-y)

16
HC 2 H 2 O 2 OH   10 X X 
Kb   5,7 x 10   5,7 x 10 10
C H O 
2 3 2

0,15
Maka x = 9,2 x 10-6
pOH = -log (9,2 x 10-6) = 5,04 maka pH = 14-5,04 = 8,96

Hidrilisis Anion Poliprotik


Contoh soal :
Hitung pH larutan Na2CO3 0,15 M
Jawab .

CO32- + H2O HCO3- + OH-

Konsentrasi Awal 0,15 0 0


Perubahan -X +X +X
Konsentrasi setimbang (0,15-X)  0,15 (X) (X)
17
Kb 
HCO OH  X


 2
 2,1 x 10 4
 X  5,7 x 103
CO  0,15
3
2
3

[OH-] = 5,7 x 10-3 ;


pOH = -log (5,7 x 10-3) = 2,24
maka pH = 14 – 2,24 = 11,76

18
Contoh soal :
Hitung pH larutan hasil sesudah 20,00 mL NaOH 0,2M
Ditambahkan dengan 25,00 mL HC2H3O2 0,2M

Jawab.

25 mL asam x 0,20 mol HC2H3O2


Jml mol asam lar. Asal =
1000 mL asam

= 0,0050 mol HC2H3O2

0,20 mol NaOH


Jml mol NaOH yang ditambahkan = 20,00 mL x
1000 mL larutan
= 0,0040 mol NaOH
Sisa asam :
0,005 mol – 0m0040 mol = 0,0010 mol HC2H3O2

22
[anion]
pH larutan buffer Na-asetat : pH = pKa + log
[asam]

[0,004]
= 4,74 + log
[0,001]

= 5,34

23
Pengaruh Ion Senama dan Solubilitas

The presence of a common ion decreases the solubility of


the salt.

Berapa solubilitas molar AgBr dalam (a) air murni dan (b) 0.0010 M
NaBr?

NaBr (s) Na+ (aq) + Br- (aq)


AgBr (s) Ag+ (aq) + Br- (aq)
[Br-] = 0.0010 M
Ksp = 7.7 x 10-13
AgBr (s) Ag+ (aq) + Br- (aq)
s2 = Ksp
[Ag+] = s
s = 8.8 x 10-7
[Br-] = 0.0010 + s  0.0010
Ksp = 0.0010 x s

s = 7.7 x 10-10
16.8
pH and Solubility

• The presence of a common ion decreases the solubility.


• Insoluble bases dissolve in acidic solutions
• Insoluble acids dissolve in basic solutions
remove
add
Mg(OH)2 (s) Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)

At pH less than 10.45


Ksp = [Mg2+][OH-]2 = 1.2 x 10-11
Lower [OH-]
Ksp = (s)(2s)2 = 4s3
OH- (aq) + H+ (aq) H2O (l)
4s3 = 1.2 x 10-11
Increase solubility of Mg(OH)2
s = 1.4 x 10-4 M
[OH-] = 2s = 2.8 x 10-4 M At pH greater than 10.45

pOH = 3.55 pH = 10.45 Raise [OH-]

Decrease solubility of Mg(OH)2


16.9
 TUGAS
Carilah 20 jenis asam dan basa, beserta
rumus molekul dan nilai konstanta
kesetimbangannya, serta klasifikasikan
berdasarkan kekuatan sifat asamnya.
Stokiometri Larutan

Pada stoikiometri larutan, di antara zat-zat yang terlibat reaksi, sebagian atau
seluruhnya berada dalam bentuk larutan.

1. Stoikiometri dengan Hitungan Kimia Sederhana

Soal-soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara


hitungan kimia sederhana yang menyangkut hubungan kuantitas antara
suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:

a. menulis persamann reaksi


b. menyetarakan koefisien reaksi
c. memahami bahwa perbandingan koefisien reaksi menyatakan
perbandingan mol

Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentuk larutan, maka
mol larutan dapat dinyatakan sebagai:
n=V.M

dimana:

n = jumlah mol
V = volume (liter)
M = molaritas larutan

Contoh:

Hitunglah volume larutan 0.05 M HCl yang diperlukan untuk melarutkan 2.4
gram logam magnesium (Ar = 24).

Jawab:

Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)

24 gram Mg = 2.4/24 = 0.1 mol


mol HCl = 2 x mol Mg = 0.2 mol
volume HCl = n/M = 0.2/0.25 = 0.8 liter
2. Titrasi

Titrasi adalah cara penetapan kadar suatu larutan dengan menggunakan


larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya. Motode ini banyak
dilakukan di laboratorium. Beberapa jenis titrasi, yaitu:

a. titrasi asam-basa
b. titrasi redoks
c. titrasi pengendapan

Contoh:

1. Untuk menetralkan 50 mL larutan NaOH diperlukan 20 mL larutan 0.25 M


HCl. Tentukan kemolaran larutan NaOH !

Jawab:
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
mol HCl = 20 x 0.25 = 5 m mol
Berdasarkan koefisien reaksi di atas.
mol NaOH = mol HCl = 5 m mol
M = n/V = 5 m mol/50mL = 0.1 M
2. Sebanyak 0.56 gram kalsium oksida tak murni dilarutkan ke dalam air.
Larutan ini tepat dapat dinetralkan dengan 20 mL larutan 0.30 M HCl.
Tentukan kemurnian kalsium oksida (Ar: O=16; Ca=56)!

Jawab:

CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)


Ca(OH)2(aq) + 2 HCl(aq) CaCl2(aq) + 2 H2O(l)

mol HCl = 20 x 0.30 = 6 m mol


mol Ca(OH)2 = mol CaO = 1/2 x mol HCl = 1/2 x 6 = 3 m mol
massa CaO = 3 x 56 = 168 mg = 0.168 gram

Kadar kemurnian CaO = 0.168/0.56 x 100% = 30%

Anda mungkin juga menyukai