Anda di halaman 1dari 73

Zat Cair

Twenty-four-karat gold is an element


Eighteen-karat gold is an alloy.
Fourteen-karat gold is an alloy.
Perubahan Wujud

Gas

Sublimasi pengembunan

Deposisi
penguapan

pelelehan

Padat Cair
Pembekuan

proses isotermis proses endotermis


Energy Involved in Phase Changes
Liberates
Gas Energy

Boiling Condensation

Liquid

Melting Freezing

Requires
Solid
Energy
Cairan mempunyai beberapa sifat spesifik,
antara lain:
1. Suhu kritik dan tekanan kritik
2. Tekanan uap kesetimbangan/tekanan uap jenuh/tekanan
uap (P), dipengaruhi oleh suhu
3. Panas penguapan molar (ΔHv), bervariasi tergantung
suhu, tetapi dianggap sama pada rentang suhu yang
sempit
4. Titik didih, dipengaruhi oleh tekanan atmosfir.
 Jika suatu cairan dibiarkan maka molekul cairan dipermukaan
akan terlepas menjadi gas.
 Semakin lama kecepatan pelepasan tersebut semakin
lambat. Secara simultan partikel yang telah terlepas menjdai
gas juga mengalami pengembunan.
 Kecepatan pengembunan semakin lama semakin cepat,
tetapi tetap tidak akan melebihi kecepatan penguapan.
 Pada saat tertentu kecepatan pengembunan sama dengan
kecepatan penguapan.
 Kondisi ini disebut terjadi kesetimbangan antara fase cair
dengan fase uapnya.
• Tekanan yang diberikan oleh uap cairan pada kondisi itu
disebut tekanan uap kesetimbangan atau tekanan uap jenuh
atau sering disingkat dengan tekanan uap (P).
• Semakin tinggi suhu uap cairan pada kondisi kesetimbangan
semakin tinggi, sehingga tekanan uap semakin tinggi pula.
• Persamaan Clausius-Clapeyron menggambarkan hubungan
tersebut.

Log =

ΔHv adalah panas penguapan molar, yaitu panas yang diabsorbsi


oleh satu mol cairan untuk menguap
 Pada suhu tertentu besarnya tekanan uap sama dengan
tekanan atmosfer. Suhu ini disebut titik didih.
 Pada kondisi mendidih ini, panas yang diberikan akan
digunakan untuk mengubah cairan menjadi gas, tidak untuk
menaikkan suhu, sehingga suhu cairan tidak akan naik.
 Panas yang diperlukan untuk mengubah 1 gram cairan
menjadi gas pada kondisi mendidih ini disebut panas
 penguapan laten.semakin tinggi maka perlu suhu yang lebih tinggi untuk
Jika tekanan atmosfer
mendapatkan tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, artinya titik didihnya
semakin tinggi.
 Jika cairan diletakkan dalam ruang tertutup rapat, maka berapapun suhunya tekanan
uap tidak akan sama dengan tekanan atmosfer (ruang) karena Pruang = Puap +
Pgas
 Sehingga cairan tidak akan mendidih dan suhu cairan dan uap cairan akan naik
terus.
 Jika suhu dinaikkan terus dalam suatu ruangan bertekanan sangat tinggi maka
tekanan uap akan naik terus.
 Tetapi pada suhu tertentu cairan tidak bisa berwujud, walaupun tekanan dibuat sangat
tinggi. Pada kondisi itu tidak ada lagi tekanan uap karena sudah tidak ada
kesetimbangan antara uap dengan cairannya, walaupun tekanan yang diberikan oleh
uap tersebut sangat tinggi, tetapi namanya bukan tekanan uap.
 Suhu maksimal di mana cairan masih bisa diwujudkan disebut temperatur kritik cairan,
dan tekanan uap pada suhu ini disebut tekanan kritik.
 Sekali lagi, di atas temperatur kritik cairan tidak bisa diwujudkan berapapun tekanan
ruangannya.
 Temperatur kritik dan titik didih berbanding lurus dengan atraksi antar
molekul penyusun cairan, sedangkan tekanan uap sebaliknya, semakin
tinggi tekanan uap semakin kecil atraksi antar molekul.
 Sebagai contoh helium dan air.
 Air mempunyai temperatur kritik 647 K dan tekanan kritik 218 atm,
sedangkan helium mempunyai temperatur kritik 5,2 K dan tekanan kritik
2,26 K.
 Temperatur kritik yang tinggi menunjukkan atraksi antar molekul air
sangat kuat.
 Sudah kita pahami bahwa itu karena adanya ikatan hidrogen pada air.
 Helium mempunyai temperatur kritik yang rendah. Ikatan antar helium
adalah Gaya London yang memang sangt lemah. Pada suhu kamar
helium tidak mungkin berupa cair, walaupun diberi tekanan yang sangat
tinggi.
Contoh soal
Data pengaruh suhu terhadap tekanan uap aceton:
Suhu (oC) 20 30 40 50
Tekanan uap (cm Hg) 19 29,5 41 62
a. Hitunglah panas peleburan molar
b. Berapa titik didihnya pada ruang bertekanan 1 atm
c. Hitunglah tekanan uap pada suhu 45oC
Penyelesaiaan
Langkah pertama ubah satuan-satuannya menjadi cgs, yaitu der Kelvin untuk suhu
dan dyne cm-2 untuk tekanan, dimana 1 atm = 1,0133 x 106 dyne cm -2
Kemudian buat regrasi linear hubungan antara 1/T versus ln P, persamaan yang
didapat adalah y = - 3668,82 x + 24,97, persamaan ini setara dengan
ln P = - 3668,82 (1/T) + 24,97
a. b = - ΔHv/R = - 3668,82 = ΔHv = (3668,82 x 8,314 x 107 ) erg/mol = 7290 kal/mol

b. ln 1,0133 x 106 = - 3668,82 (1/T) + 24,97 = T = 56,36 oC

c. ln P = - 3668,82 (1/(45+273)) + 24,97 = P = 51,04 cmHg


D. Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan zat cair,


besarnya gaya yang dialami oleh
tiap satuan panjang pada permu-
kaan zat cair.

F
 
l
Keterangan:
 = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya yang menyinggung
permukaan zat cair (N)
l = panjang (m)
Alat sederhana untuk
memperlihatkan adanya
tegangan permukaan dilukis-
kan pada gambar di samping.
Besarnya tegangan permukaan
lapisan gelembung sabun yang
terbentuk oleh gaya pada
kawat adalah sebesar:

F

2l
Nilai Tegangan Permukaan Beberapa Zat () pada Berbagai Suhu
E. Meniskus dan Kapilaritas
1. Meniskus

Meniskus, gejala meleng-


kungnya permukaan zat cair di
dalam bejana akibat pengaruh
kohesi dan adhesi zat cair dan
bejananya.
H. Viskositas dan Hukum Stokes
1. Viskositas
• Viskositas (kekentalan), gesekan
pada fluida.
• Fluida, baik zat cair maupun gas
mempunyai viskositas.
• Jenis alat pengukur viskositas
zat cair yang disebut
viskosimeter.
• Zat cair lebih kental dibanding gas,
sehingga gerak benda di dalam zat cair akan
mendapatkan gesekan yang lebih besar
dibanding di dalam gas.
Viskositas Beberapa Fluida
2. Hukum Stokes
• Gaya gesek terhadap bola
yang bergerak di dalam fluida
diam disebut dengan gaya
Stokes.
• Gaya gesek Stokes dirumuskan
dengan:

Fs  6rv

Keterangan:
Fs = gaya gesekan Stokes (N)
 = koefisien viskositas (N/m2)
r = jari-jari bola (m)
v = kecepatan relatif bola terhadap fluida (m/s)
Jika sebuah bola jatuh ke
dalam fluida yang kental,
selama bola bergerak di
dalam fluida pada bola
bekerja gaya-gaya
berikut.

• Gaya berat bola (w) berarah vertikal ke bawah.


• Gaya Archimedes (FA) berarah vertikal ke
atas.
• Gaya Stokes (FS) berarah vertikal ke atas.
Koefisien viskositas fluida dihitung dengan
persamaan:

2 r2g
 (  '  )
9 v

Keterangan:
 = koefisien viskositas (Ns/m2)
r = jari-jari bola (m)
v = kecepatan maksimum bola (m/s)
 = massa jenis bola (kg/m3)
’ = massa jenis fluida (kg/m3)
Antarmuka : batas antara 2 fase atau lebih
Klasifikasi :
Fase Teg antarmuka contoh
Gas-gas - -
Gas-cairan LV Perm. Air - udara
Gas-padatan SV Perm meja
Cairan-cairan LL emulsi
Cairan-padatan LS suspensi
Padatan-padatan SS Partikel serbuk
A. ANTARMUKA CAIRAN
Tegangan permukaan (surface tension):
 yaitu gaya per satuan panjang yang harus
diberikan sejajar pada permukaan untuk
mengimbangi tarikan ke dalam.
Tegangan antarmuka (interfacial tension):
 yaitu gaya per satuan panjang yang
terdapat pada antarmuka 2 fase cair yang
tidak bercampur.
Tegangan permukaan
Model 1 : Kawat 3 sisi
L
B C
fb

A D
2L
f
W  xA
Energi bebas permukaan :

Tegangan permukaan :
Perubahan energi bebas permukaan per
satuan kenaikan luas.
Model 2 : gelembung sabun.
Perbedaan Tekanan Pada Antarmuka Yang
Melengkung
•W = 4  r2 
dr
•Mengkerut  r berkurang dr
W = 8   (r – dr)2
r = 8r2 - 8   r dr + 4(dr)2
Perub. W = - 8   r dr
•W = P x 4r2 x dr
Pada kesetimbangan :
-8   r dr = -4 P  r2 dr
2
P 
r
Pengukuran tegangan muka dan
tegangan antarmuka
1. Metode kenaikan kapiler
Digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan.
Prinsip :
Bila suatu kapiler dimasukkan dalam labu
berisi zat cair, maka pada umumnya zat
cair akan naik di dalam tabung sampai jarak
tertentu. Dengan mengukur kenaikan ini,
tegangan muka dapat ditentukan.
2r h

liquid
• Komponen gaya ke atas sebagai hasil
tegangan muka zat cair pada sembarang
titik di sekeliling dinding kapiler adalah :
a =  . cos 
• Gaya ke atas total di seputar keliling
tabung bagian dalam = 2  r  cos 
• Gaya gravitasi ( massa x percepatan) yang
menentang gaya total ke atas
=  r2 h ( - 0) g + W
• Pada kesetimbangan :
2  r  cos  =  r2 h  g

=½rhg
Contoh soal :

Suatu sampel kloroform naik 3,67 cm pada 200C


dalam suatu tabung kapiler dengan jari-jari dalam
0,01 cm. Berapa tegangan muka kloroform pada
suhu tersebut? Kerapatan kloroform adalah 1,476
g/cm3.
2. Metode Cincin Du Nouy
• Dapat digunakan untuk mengukur tegangan
muka dan tegangan antarmuka
• Prinsip kerja:
Gaya yang dibutuhkan untuk memisahkan
(mengangkat) cincin platina-iridium yang
dicelupkan pada permukaan atau antarmuka
adalah berbanding lurus dengan tegangan
muka atau tegangan antarmuka.

pembacaan dial (dyne)


 x faktor koreksi
2 x keliling cincin
Beberapa topik tegangan permukaan
Fenomena permukaan sangat mempengaruhi :
 Penetrasi melalui membran biologis
 Dalam pembuatan bahan pangan dengan sistem dispersi (suspensi,
emulsi, koloid) dan stabilisasinya
 Kimia Fisik Pangan
 Enkapsulasi
Tegangan Permukaan
Gaya tarik molekul sejenis (kohesif)
Gaya tarik antar molekul berlainan jenis
(adhesif) di permukaan  Tegangan
Permukaan
Fenomena Permukaan

Molekul-molekul di permukaan
mengalami gaya tarik antar mole-
kular di sekitarnya baik dengan
sesama molekul (kohesif) mau-
pun dengan molekul-molekul lain
di atasnya (adhesif)

Molekul-molekul di bagian bawah


mengalami gaya tarik dengan
kekuatan yang sama ke segala arah
oleh sesama molekul
Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan (ɣ) dapat di-gambarkan
seperti seseorang yang mengangkat beban dari
samping lembah menggunakan tali dengan
menariknya secara horisontal.

Sehingga didefinisikan sebagai :


Gaya per satuan panjang yang be-kerja sejajar
dengan permukaan untuk mengimbangi gaya
kohesi dari molekul dalam cairan terhadap F
mole-kul di permukaan cairan.  = L

F
Fenomena Tegangan Permukaan

r r
2r

2 r  cos  = W
2 cos 
h
gr
Viskosita
s
MANA YANG LEBIH CEPAT JATUH
KELERENG YANG DIJATUHKAN DI AIR
ATAU OLI?
Ukuran kekentalan zat cair atau gesekan
dalam zat cair disebut viskositas.
Gaya gesek dalam zat cair tergantung pada
koefisien viskositas, kecepatan relatif benda
terhadap zat cair, serta ukuran dan bentuk
geometris benda. Untuk benda yang
berbentuk bola dengan jari-jari r, gaya gesek
zat cair dirumuskan:

HUKUM
STOKES
Kecepatan
Terminal
Jika sebuah benda yang dijatuhkan ke dalam
sebuah fluida kental, kecepatannya makin
membesar sampai mencapai kecepatan maksimum
yang tetap. Kecepatan ini di namakan kecepatan
terminal
Pada gambar bekerja gaya, dan
kecepatan terminal dicapai apabila
:
W–F–F =0
Untuk bendasberbentuk bola,
kecepatan terminal dirumuskan
sebagai
FLUIDA
BERGERAK

Pada gambar bekerja gaya, dan


kecepatan terminal dicapai apabila
:
W – F – Fs = 0
Karakteristik Aliran
Laminer ~ V rendah
Turbulen ~ V tinggi
Karakteristik Aliran
HYDRODINAMIK
Syarat fluida ideal (Bernoulli) :
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam
(cairan tidak viskous)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak
berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun
besarnya (selalu konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu melalui
lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompressible)
dan mengalir sejumlah cairan yang sama
besarnya (kontinuitas)
Kenapa kapal terbang yang berat
bisa terbang di udara ?

Ada gaya angkat dari fluida

Kenapa perahu layar


bisa mudah berbelok ?
Persamaan Bernoulli
Kecepatan rendah  tekanan tinggi
Kecepatan tinggi  tekanan rendah

kenapa Selembar kain tipis


ditiup dari bagian atasnya,
ternyata kain tersebut naik ke
atas?
Persamaan Bernoulli
Persamaan Kontinuitas Fluida Dinamis

Persamaan
kontinuitas atau
A1 v1  A2 v2
kekekalan massa:
hasil kali A2 v2
penampang (A) dan
kecepatan fluida (v) v1
sepanjang v 2t

pembuluh garis A1
v 1t
arus selalu bersifat
konstan

Gambar: Unsur fluida menga-


lami kelestarian massa.
Ini berarti, ketika fluida melewati daerah yang
lebar, kecepatannya akan berkurang dan
sebaliknya jika melewati daerah yang sempit,
kecepatannya bertambah.

A3 v3
A1 A2 A4
v2
v4
v1

x1 x2 x3 x1 x2 x3

Gambar: Fluida yang Gambar: Berdasarkan persamaan


melewati saluran dengan luas kontinuitas,perbandingan
penampang yang berbeda- menampang A1>A4>A2>A3 akan
beda. Misalkan A1 > A4 > A2 menyebabkan hubungan
> A3. Perbandingan kecepatan aliran v1 < v4 < v2 <
kecepatannya dapat dilihat v3 .
pada gambar 7.
Asas Bernoulli dan Akibat-akibatnya.

A’2
Asas Bernoulli: A2

Perubahan tekanan dalam A’1 F2


v2

fluida mengalir A 1
v1
dipengaruhi oleh x2

perubahan kecepatan F 1

alirannya dan ketinggian x1

tempat melalui persamaan h1 h2

p  12  v 2   g hkonstan
Asas Bernoulli dapat ditafsirkan sebagai asas
kelestarian energi dalam fluida. Kenapa dikatakan
demikian ? Tentu saja karena suku 1/2v2 menyatakan
energi kinetik fluida persatuan volume dan suku gh
menyatakan energi potensial fluida persatuan volume.
Dengan memakai sudut pandang ini, tekanan p dapat pula
dipandang sebagai energi persatuan volume.

• Akibat Asas Bernoulli:

1. Fluida Statis: Saat v = 0, persamaan Bernoulli


kembali pada persamaan fluida statis
2. Daya angkat pesawat:

Jika h1 = h2 (ketinggian fluida


tetap), maka
p   v konstan
1
2
2

kecepatan fluida yang


makin besar akan diimbangi F
p1
dengan turunnya tekanan v1

fluida, dan sebaliknya .


Prinsip inilah yang yang v2
p2
digunakan untuk
menghasilkan daya angkat
pesawat : “ Perbedaan Gambar: Dengan mengatur kecepatan
kecepatan aliran udara udara pada sisi bawah sayap (v2) lebih
pada sisi atas dan sisi lambat dari kecepatan udara sisi
bawah sayap pesawat, akan atasnya (v1), akan timbul resultan gaya
menghasilkan gaya angkat F yang timbul akibat perbedaan tekanan
pesawat “ udara pada kedua sisi tersebut
Teorema Torricelli
Teori Torricelli menyatakan bahwa
kecepatan aliran zat cair pada lubang
sama dengan kecepatan benda yang
jatuh bebas dari ketinggian yang sama.

V= kecepatan aliran fluida pada lubang (m/s)


g = percepatan gravitasi (m/s2 )
h = tinggi fluida dari permukaan ( m )
Teorema Torricelli
Venturimeter Dengan Manometer
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju
aliran zat cair dalam pipa. Untuk venturimeter yang dilengkapi
manometer, besarnya kecepatan aliran zat cair pada pipa besar
(v1) dirumuskan:
•Venturimeter tanpa manometer

Untuk venturimeter yang tanpa dilengkapi manometer,


pada prinsipnya sama, tabung manometer diganti dengan
pipa pengukur beda tekanan seperti pada Gambar
Pipa Pitot
Tabut pitot digunakan untuk mengukur laju aliran gas.
Alat
penyemprot

Cara kerja :
Apabila pengisap ditekan, udara keluar dengan cepat melalui lubang
sempit pada ujung pompa. Berdasarkan Hukum Bernoulli, pada
tempat yang kecepatannya besar, tekanannya akan mengecil.
Akibatnya, tekanan udara pada bagian atas penampung lebih kecil
daripada tekanan udara pada permukaan cairan dalam
penampung. Karena perbedaan tekanan ini cairan akan bergerak
naik dan tersembur keluar dalam bentuk kabut bersama semburan
udara pada ujung pompa.
Contoh
Air dipompa dengan kecepatan 0,5 m/s melalui pipa berdiameter 4 cm di
lantai dasar dengan tekanan 3 atm. Berapakah kecepatan dan tekanan air
di dalam pipa berdiameter 2,6 cm di lantai atas yang tingginya 5 m ?
Aliran Viskos
Kenapa aliran sungai terdapat
perbedaan kecepatan aliran
pada titik tengah dengan pinggir
sungai ? Fluida ideal
Adanya gaya gesek antara fluida
dan dinding

Fluida real
Viskositas
P1 P2
L

V  r ( P1  P2 )
4

t 8 L
Debit alir ( volum per detik)
Viskositas pada pembuluh darah
V r ( P1  P2 )
4  = Viskousitas = 10-3 Pa (air)


= 3 – 4 .10-3 Pa (darah)

t 8L r = jari-jari pembuluh, L = Panjang


P = Tekanan, V = Volume, t = Waktu

Debit aliran fluida dipengaruhi oleh tahanan yang tergantung pd:


• Panjang pembuluh
• Diameter pembuluh
• Viskous / kekentalan zat cair (pada darah normal kekentalan
3.5 kali air)
• Tekanan

Mengapa aliran darah penderita anemia sangat cepat ??


Contoh
Oli mesin dengan viskositas 0,2 N.s/m2 dilewatkan pada
sebuah pipa berdiameter 1,8 mm dengan panjang 5,5 cm.
Hitunglah beda tekanan yang diperlukan untuk menjaga
agar laju alirannya 5,6 mL/menit !
Latihan
Seorang menyelam sampai kedalaman 4 m (1 meter
sebelum sampai dasar kolam) jika massa jenis air
1000 kg/m3 dan g=10 m/s2, berapakah
a.Tekanan hidrostatik yang dialami orang
b.Tekanan hidrostatik dasar kolam
Jawab:
Dik: ho = 4 m,
a.Porang = .g.h
hdasar = 5 m, =103 = 1000.10.4
kg/m3, g=10 m/s2 = 4.104 Pa
b.Pdasar = .g.h
= 1000.10.5
Dit: Porang , Pdasar
= 4.105 Pa
Latihan
Barometer menunjukan angka 76 cm Hg. Panjang x
= 6 cm dan penampang pipa = 2 cm2. Tekanan
udara dalam pipa (P) adalah... .
Dik:
Po = 76 cmHg, x = 6 cm A x

= 2 cm2.

Dit: P

Jawab: P = 76 + 6
P = 82 cmHg
P = Po + Praksa
Latihan
Sebuah alat hidrolik memiliki Silinder besar dan
kecil berbanding kecil 30 : 1. Jika berat mobil yang
diangkat 20.000 N, maka dorongan pada penghisap
silinder kecil adalah...

Dik: Ab : Ak = 30 : 1. Jawab
wb = 20.000 N,
wb : Ab = wk : Ak
wb : w k = A b : A k
Dit: Fk
2.104 : wk = 30 :1
wk = 2.104 : 30
wk = 2.104 : 30
wk = 666,67 N
Latihan
Air mengalir pada pipa mendatar dengan
diameter pada masing-masing ujungnya 6 cm
dan 2 cm, jika pada penampang besar
kecepatan air 2 m/s, tentukan :
a. Kecepatan aliran pada penampang kecil
b. volume fluida yang keluar setelah 3 sekon!

Jawab
Latihan
Diketahui :
A1 = 1/4πd2 =1/4 3.14 62
= 28,26 cm2 = 28,26 10-4 m2
v1 = 2m/s
di tanya : v2 = ?
V = ? Pada t = 3 s
Di jawab :
A 1 v1 = A 2 v2

3
v = A v ; v2  .2  6 m / s
1
2
A 2
1
1

Q = 28,26 10-4 m2 2 m/s = 56,52 10-4 m3/s


Q= V/t : sehingga
V = Q t = 56,52 10-4 m3/s . 3s = 169,56 10-4 m3

Anda mungkin juga menyukai