Anda di halaman 1dari 28

Zat cairan

Sifat cairan
• Air adalah zat kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen.
• Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K
(0 °C).
• Air merupakan suatu pelarut yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik
• Air disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan
padat di bawah tekanan dan temperatur standar.
• Air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang
berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
• Air dapat diuraikan menghasilkan gas H2 dan O2 secara elektrolisis
• Air merupakan pelarut universal dan bersifat polar, dapat melarutkan
garam 2
Sifat cairan
• Sifat cairan dapat diketahui dari massa jenis,
tegangan permukaan, viskositas , dan indeks
bias
• Massa jenis suatu cairan merupakan
perbandingan massa dan volume cairan
tersebut.
• Massa jenis suatu caioran dapat ditentukan
dengan piknometer
Cara menentukan massa jenis
• Piknometer kosong
ditimbang (mo)
• Piknometer voll tertentu
(misal 25 mL) diisi cairan
sampai penuh ditimbang
dengan massa m1
• Maka selisish massanya
adalah m1-mo
• Maka massa jenisnya
adalah (m1-mo) / V
• V; volume piknometer
Tegaangan permukaan
• Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan
oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air.
• Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan
dalam sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau
terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan berkumpul
sebagai sebuah tetesan.
• Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau
bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan
tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara gelas dan
molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi
antar molekul air.
• Pada kehidupan sehari-hari diperlihatkan pada kemampuan
cairan untuk membasahi benda. Contoh: Alkohol yang
berfungsi untuk membunuh kuman pada luka, dibuat memiliki
tegangan permukaan rendah agar dapat membasahi seluruh
permukaan luka.
Lanjutan
• Pada cairan, tiap molekul akan
ditarik oleh molekul sejenis yang
berada di dekatnya dengan gaya
yang sama ke segala arah, tetapi
pada permukaan cairan, gaya
tarik molekul hanya ke samping
dan ke bawah karena ke atas
fasenya berbeda yaitu gas.
• Sisa gaya itu mengarah ke bawah,
tetapi karena di bawah
permukaan cairan molekulnya
lebih banyak dan jaraknya lebih
rapat, maka gaya tarik ke bawah
menyebabkan permukaan cairan
berkontraksi dan berada dalam
keadaan tegang, disebut
tegangan permukaan.
• Tegangan permukaan adalah
besarnya gaya yang
diakibatkan oleh benda yang
bekerja pada zat cair setiap
panjang permukaan tersebut.
• Tegangan pemukaan ( γ) =
kerja/ lua muka = erg s/Cm2 =
dyne.Cm/Cm2 = dyne/Cm
(Tegangan permukaan ( γ)
adalah besar gaya ( F ) yang
dialami pada permukaan zat
cair persatuan panjang(l)
• F : gaya yang menggeser garis
CD EG
• Kerja = F.x dan gaya F
diperlukan untuk melawan
gaya akibat tegangan muka (γ)
. Kerja = 2 γ l
• F.x = 2 γ l .x  γ = F/2l --
--------------------- (8.1)
Penentuan tegangan permukaan
• Kenaikan pipa kapiler
• Metode gelembung maksimum
• Metode tetes
• Metode cincin Du Noy
Metode kenaikan kapiler
• F 1= 2ᴫ r ϒ cos σ
• F2 = ᴫ r 2 h g ρ
• Karena F1 = F2,
• maka ϒ = (rhgρ)/ 2 cos σ
• Karena cairan membasahi dinding
gelas maka cos σ = 1. shg ϒ =
(rhgρ)/ 2
• Pengukuran tegangan muka
dibandingkan dengan cairan yang
sudah diketahui , maka ϒ1/ ϒ2=
d1.h1/d2h2
• dengan γ2 adalah tegangan
permukaan yang sudah diketahui
• Tegangan permukaan dan tekanan uap tetes
cairan yang sangat kecil dapat dihitung dengan
persamaan
Ln (P/Po) = ( 2γ M)/(drRT)
• Po adalah tekanan uap normal cairan dan P
adalah tekanan uap normal dari tetesan kecil.
Tekanan uap (Po) untuk setiap cairan dapat
dihitung dengan persamaan clausius Claperon:
Ln Po = - (ΔH uap/RT) + konstanta --
Metode gelembung maksimum
• Tegangan permukaan yang
menyebabkan terjadi
perbedaan tekanan (∆P)
pada permukaan cairan,
sehingga, ϒ = r ∆P/ 2 ,
dengan r = jari-jari
gelembung maksimum.
• Alat untuk mengukur
besarnya teganngan
permukaan berdasarkan
gelembung maksimum
ditunjukkan pada Gambar.
Metode berat tetes
• Tetesan dapat terbentuk dari peristiwa
pengembunan dari uap air yang sangat dingin
atau proses atomisasi zat cair yang bermassa
lebih besar.
• Pada saat jatuh bebas, maka gaya ke bawah
pada tetesan (mg) = gaya ke atas menahan
tetesan (2 π r γ), sehingga terjadi persamaan:
• mg = 2.π r.γ. atau γ = mg/(2πr)
Cincin Du Noy
• Gaya karena tegangan
permukaan = 2 γ l,
dengan l adalah panjang
cincin.
• Gaya karena beban =
m.g, sehingga berlaku
2 γ l = m.g, maka
• γ = ( m.g)/ (2.l)
Vikositas
• Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan
berapa dayatahan dari aliran yang diberikan oleh
suatu cairan. Setiap fluida, gas atau cairan memiliki
sifat ini.
• Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang
dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada
kecepatan tertentu.
• Viskositas disperse koloidal dipengaruhi oleh
bentuk partikel dari fase disperse.
• Koloid-koloid yang berbentuk bola membentuk
sistem disperse dengan viskositas rendah, sedang
sistem disperse yang mengandung koloid-koloid
linier viskositasnya lebih tinggi.
Penentuan viskositas
• Pada pipa bertingkat, suatu fluida yang encer
dapat mengalir begitu saja tanpa perlu diberikan
gaya, tapi untuk fluida kental diperlukan
perbedaan tekanan antara ujung-ujung pipa.
• Banyaknya cairan yang mengalir persatuan waktu
melalui penampang melintang berbentuk silinder
berjari-jari r , yang panjangnya l, ditentukan oleh
perbedaan tekanan ( P) pada kedua ujung pipa
juga ditentukan oleh viskositas cairan dan luas
penampang pipa,
• Poiseuille : V/t = (∆P.π r4)/(8ῆL)
Hukum stokes
• Apabila benda padat bergerak dengan kecepatan
tertentu dala medium fluida kental, maka benda
tersebmut akan mengalami hambatan yang
diakibatkan oleh gaya gesekan fluida.
• Dimana gaya geseknya sebanding dengan
kecepatan relative gerak benda terhadap medium
dan viskositasnya,
• Bila gaya F dikenakan pada partikel berbentuk
bola dalam larutan, maka untuk aliran laminar
menurut Stokes berlaku : f = 6  r 
• F ; koef gesek, r : jari2 bola,
Jenis viskometer
• Oswald • Bola jatuh

Penentuan viskositas : oswald

=

=
Lanjutan
Indeks bias
Indeks bias relatif suatu
medium didefinisikan
sebagai perbandingan nilai
indeks bias mutlak dari dua
medium yang berbeda.
Misalnya, seberkas cahaya
bergerak dari medium air
(nair) ke medium kaca (nkaca).
Indeks bias air relatif terhadap
medium kaca dapat ditulis
sebagai berikut:
nair/nkaca = nkaca,air
• jika cahaya bergerak dari medium
1 ke medium 2, indeks bias
medium 2 relatif terhadap
medium 1. Secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut.
n2/n1 = n1,2
n2/n1 = n1,2 = sin i/ sin r
• Keterangan:
n1 = indeks bias mutlak medium 1
n2 = indeks bias mutlak medium 2
n1,2 = indeks bias medium 2 relatif
terhadap medium 1
i = sudut datang di medium 1
r = sudut bias di medium 2
• Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai
perbandingan antara kecepatan cahaya dalam
ruang hampa udara dengan cepat rambat
cahaya pada suatu medium
• Secara matematis, indeks bias dapat ditulis:
n = c vp  n = c /vp
• Keterangan : n = indeks bias, c = kecepatan
cahaya dalam ruang hampa (299,792,458
meter/detik), vp = cepat rambat cahaya pada
suatu medium, Indeks bias tidak pernah lebih
kecil dari 1 atau (n >1)
• Penentuan indeks bias suatu senyawa
menggunakan refraktometer
Refraktometer Abbe
Pembacaan skala
Contoh nilai indeks bias beberapa
senyawa

Medium n = c/v

Vakum 1,0000

Udara 1,0003

Air (20°C) 1,33

Etil Alkohol 1,36

Kaca Kuarsa 1,46

Kerona 1,52

Flinta 1,58

Kaca Plexi 1,51

Intan 2,42
Soal Latihan
• Gas ideal berada di dalam suatu ruang pada mulanya
mempunyai volume V dan suhu T. Jika gas dipanaskan
sehingga suhunya berubah menjadi 5/4 T dan tekanan
berubah menjadi 2P. Tentukan perubahan volume gas.
• Gas oksigen sebanyak 4,0 liter pada uhu 27°C pada tekanan 2
atm (1 atm = 105 Pa) berada dalam sebuah wadah. Jika
konstanta gas umum R = 0,08206 Latm/mol.K dan bilangan
avogadro NA 6,02 x 1023 molekul. Tentukan jumlah molekul
gas oksigen dalam wadah.
• Suatu gas 12,2 L mengandung 0,5 mol gas Oksigen (O2) pada
tekanan 1 atm dan suhu 25oC. Jika seluruh mol O2 terkonversi
menjadi Ozon pada suhu dan tekanan yang sama, maka
berapakah volume ozon?
• Suatu sample gas ammonia dengan volume 7.0 mL pada
tekanan 1.68 atm. Gas ini dikompres hingga mencapai volume
2.7 mL pada suhu konstan. tentukan tekanan gas akhir.
• Amadi sedang melakukan eksperimen untuk
menentukan kecepatan cahaya di dalam etil
alkohol. Ia melepaskan seberkas cahaya pada
permukaan cairan etil alkohol. Jika indeks bias
mutlak etil alkohol (n = 1,36) dan kecepatan
cahaya di udara 3 x 108 m/s, berapakah cepat
rambat cahaya di dalam etil alkohol tersebut
• Jika viskositas air = 1 Cp(centipoise) mengalir
dengan waktu 20 detik, sedang aseton
mengalir memerlukan waktu 17,5 detik .
Tentukan viskositas aseton jika massa jenis air
= 0,9998 g/ml dan aseton = 0,8317 g/mL
Tugas
1. Suatu gas A mempunyai densitas 0,29 g/L pada suhu STP.
Tentukan massa molar gas A
2. Jika 2,45 g KClO3 terurai menjadi KCl dan gas O2. tentukan
volume gas oksigen yg terbentuk pada suhu 270C dan
tekanan 0,96 atm.
3. jika 18 g MnO2 ditambahkan 25 mL larutan HCl 0,5M akan
membebaskan gas klor. a.tentukan pereaksi pembatas, b.
hitung jumlah gas klor dihasilkan pada suhu 77 0C dan
tekanan 1,2 atm
4. Jika suatu campuran gas H2, metana, dan karbon dioksida
masing-masing 0,5 mol, 1,2 mol dan 0,8 mol dan tekanan
tolah campuran gas = 6,0 atm. Tentuka tekanan parsial gas
karbon dioksida
5. Jika panjang cincin adalah 6 Cm dengan massa cincin 2,8
gram, tentukan tegangan permukaan cairan
6. Suatu cairan X mempunyai densitas 0,78 g/mL dan air
mempunyai densitas 0,9999 g/mL dengan viskositasnya
=1,0Cp . Tentukan viskositas cairan X

Anda mungkin juga menyukai