Anda di halaman 1dari 49

Sifat-sifat Fluida

SURYADI, ST., M.ENG


Teknik Mesin
Universitas Malikussaleh
Lhokseumawe
FUNDAMENTALS OF FLUID-
MECHANICS
Materi kuliah :
1. Pendahuluan
2. Sifat-sifat fluida
3. Fluida statis
4. Fluida dinamis
5. Aliran
6. Aliran satu dimensi
7. Aliran dalan pipa
Referensi :
• MUNSON., 2002, “Fundamentals of Fluid Mechanics”
• Bar-Meir, Genick., 2013“Basics of Fluid Mechanics”
• Yunus A.Çengel., John M.Cimbala., 2006, “Fluid Mechanics (fundamentals
and aplications)”
FUNDAMENTALS OF FLUID-
MECHANICS

PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Pengertian Fluida
Zat dapat dikelompokkan menjadi dua:
 Padat (solid)
 zat yang mampu menahan tegangan geser (τ). Selama
tegangan tersebut bekerja maka “solid” akan mengalami
perubahan bentuk (deformasi) yang sifatnya tetap (tidak
terus menerus).
ilustrasi:
Fs Fs Fs
ϕ1 ϕ2
solid solid solid

dimana, ϕ1 = ϕ2
 Fluida (fluid)

 zat yang tidak mampu menahan tegangan geser


(berapapun kecilnya). Selama tegangan tersebut bekerja
maka “fluid” akan mengalami perubahan bentuk
(deformasi) yang terus menerus (kontinyu).

ilustrasi:

Fs Fs Fs
ϕ1 ϕ2
fluid fluid fluid

dimana, ϕ1 < ϕ2
Proses perubahan bentuk yang kontinyu ini
disebut aliran (menyebabkan aliran)

hal ini dikarenakan gaya ikat antar


molekulnya (kohesi) sangat lemah.

Oleh karena itu “fluida” sering disebut dengan “zat


alir” yaitu yang mudah mengalir.
FLUIDA

Fluida merupakan sesuatu yang dapat


mengalir sehingga sering disebut sebagai
zat alir. Fasa zat cair dan gas termasuk ke
dalam jenis fluida

DINAMIK STATIK
FLUIDA STATIK

Fluida selalu mempunyai bentuk yang dapat


berubah secara kontinyu seperti wadahnya,
sebagai akibat gaya geser (tidak dapat menahan
gaya geser)
FLUIDA

CAIR:
• Molekul-molekul terikat secara longgar namun
tetap berdekatan
• Tekanan yg terjadi karena ada gaya gravitasi bumi
yg bekerja padanya
• Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang
FLUIDA

GAS:
• Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan
• Tekanan gas bersumber pada perubahan
momentum disebabkan tumbukan molekul gas
pada dinding
• Tekanan terjadi tidak tegak lurus pada bidang
Sifat-Sifat Fluida
 Fluida terdiri dari molekul-molekul yang masing-masing
tidak terikat di tempat tertentu (saling bergerak).
 Tinjauan sifat fluida secara “mikroskopis” (molekular)
akan memperumit analisis.
 Oleh karena itu, sifat fluida akan ditinjau secara
“makroskopis” dengan mengandaikan bahwa fluida
berperilaku seolah memiliki struktur yang kontinyu
(tidak diskret).
 Dalam hal ini, fluida diberlakukan sebagai Continuum
(kesinambungan) di mana sifat fluida dinyatakan oleh
sifat rata-rata yang berlaku bagi sejumlah molekul yang
terkandung.
Sifat-sifat Penting Fluida

• Berat jenis
• Rapat massa (mass density)
• Volume spesifik (specific volume)
• Gravitasi spesifik (specific gravity)
• Tekanan
• Kekentalan (viscocity)
• Temperatur
• Kompresibilitas rata-rata
• Elastisitas (elasticity)
Berat Jenis

• Berat jenis = berat per satuan volum


• Gaya yang ditimbulkan oleh percepatan gravitasi g
yang bekerja pada satu satuan volum

w  .v.g
    .g
v v
 Berat jenis(Specific weight)

γ  ρ.g

percepatan gravitasi
 Specivic gravity
ρ
s massa jenis suatu fluida
ρ H 2O massa jenis air pada kondisi
standar 40C (32,20F) dan
101330 N/m2 (14,696
lb/in2)
Massa jenis (Kerapatan massa)
Kadang kalau kita perhatikan orang banyak mengatakan
bahwa buah manggis lebih berat daripada kapas atau besi
lebih berat daripada plastik.
Hal ini tidak seluruhnya benar karena semua itu
tergantung ukuran dari masing - masing benda.
Massa jenis (lanjut……)

 Rapat massa/massa jenis (Density)

m massa
ρ
v volume

 Volume jenis(Specific volume)

1
v
ρ
Massa jenis (lanjut……)
 Suatu sifat penting dari zat adalah rasio massa terhadap
volumenya yang dinamakan massa jenis
Kerapatan massa = massa per satuan volume

m ρ = Densitas / massa jenis (Kg/m3)


 m = Massa benda (Kg)
v V = Volume benda (m3)
Contoh:
Air = 1000 kgm-3
Air raksa = 13546 kgm-3
Udara = 1.23 kgm-3
Kerapatan massa tidak tetap tergantung suhu, tekanan, dan jenis fluida
Kerapatan massa gas
• Untuk gas (fluida yang bersifat compressible /
dapat dimampatkan), maka untuk hitungan
kerapatan massa timbul pertanyaan hubungannya
dengan perubahan volume :
– jika v membesar, maka kerapatan massa bisa dihitung
– jika v mengecil sehingga kerapatan massa menjadi
sangat kecil, maka kerapatan massa jadi sangat sulit
dihitung
• Sehingga diambil asumsi dalam hitungan
kerapatan massa fluida adalah ditentukan volume
terkecil yang membatasi fluida sehingga masih
bisa dihitung dan didefinisikan kerapatan massa
fluida pada titik tersebut
Kerapatan massa air

• Kerapatan massa air murni pada tekanan 760 mm


Hg, pada beberapa suhu:

Suhu (oC) Kerapatan massa (kg/m3)


0 999,87
4 1000
10 999,73
100 958,4
Volume Spesifik

• Volume spesifik = volume per satuan massa


• Kebalikan dari kerapatan massa

1
vs 

TEKANAN

• Kenapa ayam sulit berjalan di tanah yang lembek


sedangkan itik relatif lebih mudah?
• kalau tangan kita ditekan oleh ujung pena yang
bagian runcingnya terasa lebih sakit daripada oleh
ujung yang bagian tumpulnya.
TEKANAN (lanjutan….)

F P = Tekanan (1 N/m2 = 1 Pa)


Pr essure  P  F = Gaya (N)
A
A = Luas penampang (m2)

h F
Pr essure  P 
A
mg Vg V
P   g  gh
A A A
Tekanan (Pressure)
: gaya normal persatuan luas permukaan tekan

ΔFn
P  limit
A A ΔA

dimana,

Pabs  Patm  Pg
tekanan pengukuran (manometrik)

tekanan atmosfer (barometrik)


tekanan absolut
Skala tekanan
Tekanan (p)

pgage
pabs > patm patm
tekanan atmosfer lokal
pgage vakum (tekanan nol gage)

pabs < patm

Tekanan nol absolut


TEKANAN (lanjutan….)
Barometer
Alat untuk mengukur tekanan udara menggunakan
cairan mercuri / Hg dengan massa jenis 13.6 gr/cc
Ketika mengukur di pantai, maka tinggi cairan
barometer adalah 76 cm dengan percepatan gravitasi
9.8 m/s2

P =  g h = 13600 kg/m3 x 9.8 m/s2 x 0.76 m


P = 101.3 kPa = 1 Atm
P = P atmosphere + P gauge
1 Atm = 101.3 kPa = 76 cmHg = 760 Torr
Prinsip Pascal

• Tekanan yang diberikan pada suatu


cairan yang tertutup akan diteruskan
tanpa berkurang ke segala titik dalam
fluida dan ke dinding bejana (Blaise
Pascal 1623-1662)
• Tekanan adalah sama di setiap titik
pada kedalaman yang sama
PRINSIP ARCHIMEDES
• Kenapa kayu-kayu yang besar
dan banyak lebih mudah diangkat
dalam air ?
• Mengapa balon gas He bisa naik
ke atas ?

 Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau


sebagian dalam suatu fluida akan
mendaapatkan gaya angkat ke atas yang sama
besar dengan berat fluda yang dipindahkan
Persamaan Bernoulli

Kecepatan rendah  tekanan tinggi


Kecepatan tinggi  tekanan rendah

kenapa Selembar kain tipis


ditiup dari bagian atasnya,
ternyata kain tersebut naik
ke atas?
Thermal Properties

 Temperature (T)
Adalah tolak ukur untuk menerangkan suatu benda
panas atau dingin dan membandingkannya dalam
bentuk skala.
Temperatur
1000C 373K 2120F
672R

273K 320F 492R


00C

0K -4600F 0R temperatur
nol absolut

5 0

T( C)  T( F) - 32
0

9

5
T( C)  T( F)
0 0
T( F)  1.8T( C)  32
0 0
9
Pengukuran temperatur dalam satuan 0C dan
0F memungkinkan nilai temperaturnya

berharga negatif.

Oleh karena itu, diperlukan suatu satuan


temperatur yang mana skala temperaturnya
nilai terendah “nol” sehingga tidak dijumpai
nilai temperatur berharga negatif.

Skala temperatur tersebut dinamakan “skala


temperatur absolut” (K dan R)
 Hubungan antar satuan 0C dan 0F

5 0

T( C)  T( F) - 32
0

9

T( F)  1.8T( C)  32
0 0

5
T( C)  T( F)
0 0

9
 Hubungan antar satuan 0C dan K

T( C)  T(K)  273
0

T(K)  T ( C)  273
0

T( C)  T(K)
0
 Hubungan antar satuan K dan R

5
T(K)  T(R)
9
T(R)  1.8T(K)
5
T(K)  T(R)
9
 Hubungan antar satuan R dan 0F

T(R)  T( F)  460
0

T( F)  T(R)  460
0

T(R)  T( F)
0
 Internal energi
du  c v dT
panas jenis pada volume konstan

 Entalpi
dh  c p dT
panas jenis pada tekanan konstan
dimana,
h  u  pv
Gravitasi spesifik

• Gravitasi spesifik = perbandingan antara


kerapatan massa fluida tertentu dengan kerapatan
massa air pada suhu 4 oC

kerapatan massa fluida tertentu


gravitasi spesifik 
kerapatan massa air pada suhu 4o C
Kompresibilitas
• Kompresibilitas rata-rata = perubahan volume
mula-mula per satuan perubahan tekanan

 
v  / v

1 (v)
p v p

• pertambahan tekanan membuat penurunan


volume sehingga persamaan diberi tanda negatif,
akan tetapi nilai  tetap positif
• pada saat pertambahan tekanan maka suhu dapat
berubah atau tetap
Kompresibilitas

untuk suhu tetap (isotermik) maka nilai 


1  v 
 T    
v  p  T

untuk suhu berubah (isentropik) maka nilai 


1  v 
 S    
v  p  S

• Dalam termodinamika didefinisikan


– Cp = panas jenis pada tekanan tetap
– Cv = panas jenis pada volume tetap
Kompresibilitas

Untuk cairan, proses perubahan suhu yang terjadi


sangat kecil (pada proses adiabatik), sehingga
dianggap :
• T = S (pada suhu tertentu)
Elastisitas

• Elastisitas adalah kebalikan dari kompressibilitas


• digunakan parameter E yaitu modulus elastisitas
(bulk modulus of elasticity)

(dp ) 1
E 
(dv) / v  T
Kekentalan (viskositas)

• Kekentalan adalah sifat fluida untuk melawan


tegangan geser
• Kekentalan kinematik

v

v = kekentalan kinematik
 = kekentalan absolut/dinamik
 = kerapatan massa fluida
Kekentalan

• Kekentalan dinamik = tegangan geser per satuan


luas yang diperlukan untuk memindahkan selapis
fluida terhadap lapisan fluida yang lain dengan
satu satuan kecepatan sejauh satu satuan jarak
Tegangan Permukaan

• Timbul karena gaya tarik-menarik (kohesi


atau adhesi) molekul-molekul zat cair yang
sejajar permukaan

F
1. (PR)

• Jika diketahui bahwa :


• (i) Berat spesifik (g) Air = 9,81 kN/m2, dan
• (ii) Spesifik gravity Mercury = 13.55

• maka hitunglah :
• a. Rapat massa () Air
• b. Rapat massa () Mercury
• c. Berat spesifik (g) Mercury
• d. Volume spesifik (Vs) Air dan Mercury
2. (PR)
• Jika diketahui gas oksigen pada suhu 1000F mempunyai
tekanan 15 psia yang disimpan pada volume tertentu.
• Pertanyaan yang diajukan :
• a. Ubahlah system satuan suhu dan tekanan oksigen
tersebut menjadi satuan system internasional
• b. Hitunglah rapat massa, berat spesifik, dan volume
spesifik dari oksigen menurut satuan system internasional
• c. Hitunglah suhu dan tekanan yang terjadi jika volume
oksigen tersebut dimampatkan sehingga menjadi 40% dari
volume semula , pada kondisi isentropik
• d. Hitunglah tekanan yang terjadi jika proses pemampatan
tersebut di atas (c) dalam kondisi isotermal
Next week....

PELAJARI !!!
Besaran, dimensi dan
satuan (Kerapatan,
Kompresibilitas, elastisitas,
viskos, gas ideal)
FUNDAMENTALS OF FLUID-
MECHANICS

BESARAN, DIMENSI
& SATUAN

Anda mungkin juga menyukai