DAGING
MATERI KE-10
PENANGANAN DAGING SESAAT
SETELAH DIPOTONG MENENTUKAN :
daya awet
sifat fisik daging
Tujuan Penyimpanan :
1. Pendinginan (chilling)
2. Pembekuan
3. Perawatan (curing)
4. Pengasapan
5. Pengeringan
6. Pengalengan
7. Iradiasi
8. Penyimpanan Atmosfer Terkendali
PENDINGINAN/CHILLING
Cara penyimpanan jangka pendek sebelum daging
diolah lebih lanjut
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. suhu
makin rendah suhu, semakin baik
2. kelembaban relatif (RH)
RH terlalu rendah, daging akan kehilangan air, RH
terlalu tinggi memicu tumbuhnya mikroba
3. ventilasi
ventilasi diperlukan untuk mengatur kebasahan
relatif secara merata
4. cahaya ultraviolet
dikombinasikan dengan suhu sekitar 0oC dapat
mencegah pertumbuhan mikroba psikrofilik
Penyimpanan dengan suhu dingin
menggunakan suhu 1˚- 3,5˚C, bertahan 3-5
hari
Pada suhu (-1˚) – 1,5˚C terjadi pelunakan
daging selama penyimpanan tanpa terjadi
perubahan oleh mikroorganisme kualitas
tekstur diinginkan konsumen.
PEMBEKUAN
Penyimpanan dalam keadaan beku, suhu -12 sampai
-40oC, sehingga terjadi kristalisasi pada mikroorganisme
(menjadi inaktif)
kayu keras
serbuk gergaji
sekam padi
bonggol jagung
sabut kelapa
PENGERINGAN
MATERI KE-11
A. PENYIMPANAN BEKU PADA
IKAN SEGAR
Produk perikanan segar adalah produk yang
memiliki ciri-ciri menyerupai ikan yang masih hidup
dalam ekosistemnya
3. Gangguan tikus
Sama seperti serangga, tikus tidak menyukai
ikan yang diasinkan.
Tikus merusak produk ikan kering
Pencegahan dilakukan dengan pencegahan akses
tikus dan penangkapan tikus
4. KERUSAKAN KARENA PENYIMPANGAN
WARNA OLEH OKSIDASI
2. Kerusakan mekanik
Kerusakan mekanik dapat memicu pertumbuhan jasad
renik
3. Kerusakan termofilik
Kerusakantermofilik disebabkan oleh kegagalan proses
pengalengan dalam menghancurkan spora mikroba yang
tahan terhadap panas
4. Kerusakan karena karat/korosi
o Terbentuknya karat dipengaruhi oleh faktor :
a. adanya pH
b. adanya senyawa nitrat, belerang, NaCl dan zat warna
antosianin
c. adanya oksigen dalam bahan pangan
d. suhu dan lama penyimpanan
5. Teknik Penyimpanan
o Dilakukan pemeriksaan pada peti kemasan sekunder
yang rusak, keadaan kaleng dan lebel.
o Jumlah penumpukan tidak terlalu tinggi
o Bantalan kayu ditempatkan di bawah tumpukan
o Tidak menggunakan aliran udara untuk menghindari
terjadinya korosif
o Dilakukan identifikasi kemasan secara periodik
1. Pendinginan (chilling) jangka pendek dan
pembekuan daging/ikanjangka panjang
2. Perawatan (curing) dan pengeringan
daging/ikan
3. Pengasapan dan Pengalengan daging
dan ikan
4. Iradiasi dan Penyimpanan Atmosfer
Terkendali daging dan ikan