Anda di halaman 1dari 3

Judul : Marmut Merah Jambu

Penerbit : Bukune

Penulis : Raditya Dika

Tahun : 2010

Jumlah halaman : 222 halaman

Ceritanya berawal saat Dika yang datang ke rumah Ina seorang gadis yang merupakan cinta
pertamanya sewaktu SMA. Saat itu Dika membawa seribu origami burung bangau di tangan
kanannya, dan undangan pernikahan Ina di tangan kirinya.

Ternyata kedatangan Dika tidak diterima oleh Ayah Ina yang curiga kedatangan Dika hanya
untuk kasus cinta lama yang belum selesai dan berfikir bahwa Dika ingin menggagalkan pernikahan
Ina. Tapi akhirnya Dika menceritakan maksud tujuan sebenarnya walaupun diberi batasan waktu
oleh Ayah Ina.

Dika lalu memulai menceritakan bagaimana masa SMAnya sehingga dapat mengenal Ina.
Bermula dari saat berteman akrab dengan temannya yang bernama Bertus. Mereka berdua
merupakan dua orang sahabat yang dianggap cemen di SMA mereka. Pada masa itu, Dika SMA jatuh
cinta diam diam kepada Ina. Baik Dika maupun Bertus samasama sadar, untuk mendapatkan cewek
di sekolah, mereka harus populer seperti layaknya Michael yang sangat populer dan disukai hampir
semua orang yang ada di sekolahnya. Mereka mencoba berbagai tren seperti yang disarankan oleh
Ayahnya Dika. Mereka pergi ke sekolah memakai sepatu roda dan memakan permen karet. Tapi hal
tersebut malah membuat masalah bagi mereka, sampai mereka di cutek oleh teman-temannya yang
tidak menyukai mereka. Ini menyebabkan mereka harus dirawat di UKS dan di sinilah Dika bertemu
Ina. Karena pertemuan itu, akhirnya Dika merasa mulai jatuh cinta dengan Ina. Akibat jatuh cinta
pada Ina, Dika merasa perlu mendapatkan kepopuleran agar dapat mengambil hati Ina. Lalu Dika
dan Bertus memutuskan untuk membentuk grup detektif yang bernama “Tiga Serangkai” yang
beranggotakan Dika, Bertus, dan Cindy. Cindy ikut bergabung dengan grup itu karena tertarik dengan
hal berbau detektif.

Mulai dari kasus-kasus absurd yang terjadi di sekolah mereka selesaikan, dan semakin
banyak kasus yang mereka selesaikan, semakin dekat Dika dengan tujuan akhirnya yaitu jadian
dengan Ina. Akhirnya mereka berhasil populer di sekolah akibat mampu memecahkan kasus- kasus
yang cukup misterius di sekolahnya. Dika dan Bertus sangat terbantu oleh Cindy yang sangat cerdas
dalam menganalisis suatu kasus. Bertus selalu membuat tingkah bodoh yang membuatnya terlihat
kocak.

Suatu ketika ada suatu kasus yaitu ancaman kepala sekolah yang tidak dapat terpecakan
oleh grup detektif mereka. Bahkan kasus tersebut malah membuat persahabatan mereka memburuk
karena Dika tidak bisa mengontrol dirinya utuk mendapatkan hati Ina. Dika malah memanfaatkan
kasus ancaman yang diduga ditulis untuk kepala sekolah sebagai tempat untuk menuduh Michael.
Padahal sudah jelas tidak ada bukti yang mengarah kepadanya.

Hingga pada akhirnya Cindy mengetahui itu semua. Cindy dan Bertus memusuhi Dika yang
ternyata memanfaatkan grup detektif untuk menjebak Michael karena rasa cemburu Ina
menyukainya. Bertus menganggap kalau Dika egois hanya mementingkan diri sendiri.

Cindy yang diam-diam menyukai Dika juga sangat benci denga sikap Dika yang menuduh
bahwa Michael lah pelakunya. Mereka bermusuhan dalam waktu beberapa lama. Hingga Ayah Dika
mempersatukan mereka kembali. Dika juga menyanyikan sebuah lagu untuk Cindy sebagai tanda
permintaan maaf.

Kemudian setelah mereka baikan, Cindy memberikan masukan kepada Dika bahwa ia harus
terus terang kepada Ina tentang perasaannya. Di malam ulang tahunnya Ina, Dika mengatakan
perasaannya dan juga memberikan dukungan terhadap hubungan Ina dengan Michael. Baginya, ia
bahagia melihat orang yang ia cintai juga bahagia.

Setelah flashback habis-habisan, Dika (dewasa) pamit pulang dari rumahnya Ina dan ia
teringat akan sesuatu. Yaitu tentang kasus ancaman kepada kepala sekolah yang ditulis di dinding
dulu sebelum terpecahkan. Tiba-tiba ia ingat sapu tangan yang pernah diberikan Cindy. Ada gambar
di sana yang mirip dengan gambar di dinding itu. Hingga akhirnya ia tahu bahwa itu bukan ancaman
kepala sekolah tapi kata-kata yang ditulis Cindy untuknya. Semacam sandi cinta.

Dika baru menyadari saat itu bahwa dulu Cindy mencitainya dalam diam. Dika kemudian
dipertemukan denga teman-teman SMAnya di pernikahan Ina dengan seorang lelaki yang ternyata
bukanlah Michael. Sesuatu yang mengejutkan terlihat bahwa ternyata Michael disana bekerja
sebagai waiters.

Disana Dika bertemu dengan Cindy dengan rasa canggung tentunya. Dika menyadari bahwa
dulu ia sangat bodoh melupakan saja seorang yang sangat mencintainya. Mereka menatap dalam-
dalam kata-kata yang tak mampu terucap. Hingga akhirnya Cindy mengatakan :
“Cinta itu kaya marmut lucu warna merah jambu yang berlari di sebuah roda. Seakan dia
udah berjalan jauh padahal dia ngga kemana-mana, ngga tau kapan harus berhenti. Capek tau Dik”.

Mendengar ungkapan Cindy, Dika terdiam sejenak kemudian mengatakan “Berenti yukk”.

Anda mungkin juga menyukai