Anda di halaman 1dari 17

Contoh Makalah Hipertensi atau Darah tinggi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho dan

rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah di SMA N 1 Lemahabang yang

berjudul “PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP PENYAKIT DARAH TINGGI”

Adapun tujuan penulisan tugas makalah ini untuk memenuhi salah satu syarat

mendapatkan nilai dari guru pembimbing di SMA N 1 Lemahabang,

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan

sebaik-baiknya, namun penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Penulis berharap semoga tugas makalah ini bermanfaat begi penulis dan khususnya

pembaca pada umumnya. Terima kasih

Lemahabang, 21 September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………… ii

A. LATAR BELAKANG ………………………….................. 1

B. PERUMUSAN MASALAH ………………………………. 2


C. TUJUAN PENELITIAN ………………………………….. 2

D. KEGUNAAN PENELITIAN ……………………............... 3

E. KERANGKA PEMIKIRAN ………………………………. 3

1. Faktor penyebab dan gejala terjadinya penyakit hipertensi

atau darah tinggi………………………………………… 3

2. Pola makan atau sumber gizi yang harus di penuhi agar terhindar

penyakit hipertensi atau darah tinggi …………………… 6

3. Cara untuk menanggulangi penyakit hipertensi atau darah tinggi 17

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 20

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu

keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu

120/80mmHg. Batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85

mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batasan

tersebut untuk orang dewasa di atas 18 tahun). Penyakit ini disebut sebagai the silent killer

karena penyakit mematikan ini sering sekali tidak menunjukkan gejala atau tersembunyi.

Hipertensi tidak secara langsung membunuh penderita, tetapi melalui timbulnya berbagai

penyakit serius. Dengan kata lain, komplikasi dari hipertensi itulah yang sebenarnya banyak

mengakibatkan kematian pada penderitanya. Hipertensi baru di sadari ketika telah menyebabkan

gangguan organ, seperti gangguan fungsi jantung, koroner, ginjal, gangguan fungsi kognitif
ataupun stroke. Hipertensi pada dasarnya akan mengurangi harapan hidup pada para

penderitanya.

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibagi menjadi 2 jenis, sebagai berikut :

1. Hipertensi Primer

Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya sehingga karenanya disebut juga dengan

hipertensi esensial. Terjadi peningkatan kerja jantung akibat penyempitan pembuluh darah tepi.

Sebagian besar (90-95 %) penderita termasuk pengidap hipertensi primer.

2. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit sistematik lain, misalnya gangguan hormon

(gushing), penyempitan pembuluh darah utama ginjal (stenosis arteri renalis), akibat penyakit

ginjal (glumerulonefritis), dan penyakit sistematik lainnya seperti lupus nefritis.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana faktor penyebab dan gejalaterjadinya penyakit hipertensi atau darah tinggi ?

2. Bagaimana pola makan atau sumber gizi yang harus di penuhi agar terhindar penyakit hipertensi

atau darah tinggi ?

3. Bagaimana cara untuk menanggulangi penyakit hipertensi atau darah tinggi ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahuifaktor penyebab dan gejala penyakit hipertensi atau darah tinggi

2. Untuk mengetahui pola makan atau sumber gizi yang harus terpenuhi agar terhindar penyakit

hipertensi atau darah tinggi

3. Untuk mengetahui cara untuk menanggulangi penyakit hipertensi atau darah tinggi
D. KEGUNAAN PENELITIAN

1. Bagi Penderita Hipertensi

Informasi bagi responden tentang kondisi saat ini dan sebagai upaya pencegahan terhadap

komplikasi yang mungkin terjadi jika mengetahui bahwa peningkatan tekanan darah dipengaruhi

oleh banyak faktor

2. Secara teoritis : Sebagai buku panduan agar bisa menjaga kesehatan tubuh dari penyakit

hipertensi atau darah tinggi

3. Sebagai pedoman : Untuk menambah wawasan para pembaca tentang penyakit hipertensi atau

darah tinggi

E. KERANGKA PEMIKIRAN

1. Faktor penyebab dan gejala terjadinya penyakit hipertensi atau darah tinggi

Menurut Sianturi (2003) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyehubungkan

darah tinggi merupakan kondisi degeneratif yang disebabkan oleh diet beradab dan cara hidup

yang berbudaya. Faktor pemicu hipertensi dibedakan atas:

a. Yang tidak dapat dikontrol, seperti keturunan, jenis kelamin, umur.

b. Yang dapat dikontrol, seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi garam

dan konsumsi alkohol yang berlebih. Peningkatan tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa

faktor resiko, antara lain usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, diet dan kebiasaan tidak

sehat seperti merokok, minum-minuman yang mengandung kafein dan alkohol

1) Tidak dapat dikontrol

a) keturunan
faktor keturunan tidak lagi diragukan pengaruhnya terhadap timbulnya hipertensi hanya saja

belum dapat dipastikan apakah ini disebabkanoleh sepasang gen tunggal atau oleh banyak gen.

Bagi yang memiliki faktor resikoini seharusnya lebih waspada dan lebih dini dalam melakukan

upaya-upaya pencegahan. Contoh yang paling sederhana adalah rutin memeriksakan darahnya

minimal satu bulan sekali disertai dengan menghindari faktor pencetus timbulnya hipertensi.

b) Jenis kelamin

Berbagai penelitian membuktikan jenis kelamin laki-laki lebih beresiko terkena hipertensi

dibandingkan perempuan

c) Umur

Lansia merupakan penyakit generatif yang biasanya menyerang usia 50 tahun keatas.

b. Dapat dikontrol :

a. Gaya hidup juga berpengaruh terhadap kemunculan serangan hipertensi. Kebiasaan-

kebiasaan tidak sehat seperti pola makan yang tidak seimbang dengan kadar kolesterol yang

tinggi, rokok dan alkohol, garam, minimnya olah raga dan porsi istirahat sampai stres dapat

berpengaruh terhadap kemunculan hipertensi baik bagi seseorang yang belum maupun yang

sudah terkena tekanan darah tinggi.

b. Pola makan yang salah, faktor makanan yang modern sebagai penyumbang utama terjadinya

hipertensi. Makanan yang diawetkan dengan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah

tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah karena mengandung natrium dalam jumlah yang

berlebihan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat digolongkan bahwa faktor yang dapat menyebabkan

terjadinya hipertensi antara lain:


a. Faktor fisiologis yang meliputi pola makan atau diet, kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti

rokok dan alkohol, faktor genetik (keturunan), obesitas (kegemukan) dan berbagai macam

penyakit,

b. Faktor psikologis yang meliputi faktor stres dan manajemen stres.

Gejala penderita hipertensi atau darah tinggi :

a. Gejala stress

Secara fisik dapat berupa:

1) jantung berdebar

2) nafas cepat

3) mulut kering

4) lutut gemetar

5) suara menjadi serak

6) perut melilit

7) nyeri kepala seperti diikat

8) berkeringat banyak

9) tangan lembab

10) letih yang tak beralasan

11) merasa gerah

12) Panas

13) otot tegang

b. Gejala psikis

Keadaan stress dapat membuat orang yang mengalaminya merasa adapun gejala-gejala nya

sebagai berikut :
1) seperti cemas

2) resah

3) gelisah

4) sedih

5) depresi

6) curiga

7) fobia

8) bingung

9) salah paham

10) agresi

11) labil

12) jengkel

13) lekas panik

2. Pola makan atau sumber gizi yang harus di penuhi agar terhindar penyakit hipertensi atau darah

tinggi

· Pengertian Pola Makan

Pola makan adalah cara bagaimana kita mengatur asupan gizi yang seimbang serta yang

di butuhkan oleh tubuh. Pola makan yang sehat dan seimbang bukan hanya menjaga tubuh tetap

bugar dan sehat tapi juga bisa terhindar dari berbagai penyakit termasuk hipertensi, seperti

diketahui orang yang mengalami hipertensi terkadang memiliki gejala tertentu sehingga

hipertensi juga disebut ” sillent killer”

Tujuan penatalaksanaan diet :

a. membantu menurukan tekanan darah


b. mempertahnkan tekann darah menuju normal

c. menurunkan faktor resiko lain (berat badan berlebih, tinggi kadarlemak kolesterol dan asam urat

dalam darah)

d. mencegah timbulnya penyakit degenarafip lain (jantung, ginjal, diabetes melitus)

Prinsip diet pada penderita hipertensi

a. makan beraneka macam dan gizi seimbang

b. jenis dan komposisi makan di sesuaikan dengan penderita

c. jumlah garam di batasi sesuai dengan kesehatan penderita dan makanan daftar diet

d. mengkonsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh /hari atau lain dapat

menggunakan garam lain di luar natrium.

Makanan yang harus di hindari dan di batasi yaitu :

a. makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi ( otak, ginjal, paru, minyak kelapa, dan gajih)

b. makanan yang di olah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, creker, keripik dan makan

kering dan asin)

c. makanan dan minumam dalam kaleng (sardren, sosis, cornet, sayuran serta buah dalm kaleng)

d. makan yang diawetkan( dendeng, asinan, abon, pndang, udang keripik kentang, telur asin, dan

selai kacang)

e. susu full crem, mentega, keju, mayones, serta sumber hewani yang tinggi kolesterol seperti

daging merah ( sapi/ kambing) kuning telur /kulit

f. bumbu seperti kecap ,meji, terasi, saos tomat, saus sambal, tauco, serta bumbu penyedap.

Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi :

a. dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambahkan gula merah /putih, bawang merah/putih,

jahe, kencur, atau bumbu lain yang tidak mengandung garam, dan natrium.
b. makanan dapat di tumis untuk menambah rasa

c. membubuhi garam pada saat di meja makan dapat di lakukan untuk an menghindari

pengggunaan garam yang berlebih.

d. meningkatkan pemasukan kalium

Berdasarkan uraian di atas untuk memperoleh pola makan yang sehat dapat di lihat dari

keriteria pola makan sehat yaitu: menu makanan yang kita konsumsi harus sesuai dengan kalori

yang di butuhkan,jenis makanan yang di konsumsi yang tidak mengandung garam dan bahan

pengawet dan juga dengan jadwal makan yang teratur.

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan :

Daftar bahan makanan untuk penderita Hipertensi

Bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan

makanan

Sumber Beras,kentang,singkong,te Biskuit dan kue-kue yang

karbohid rigu, dimasak dengan garam dapur

rat Tapioca,hunkwe,gula,mak dan/atau baking powder dan

anan soda.

Yang diolah dari bahan

makanan tersebut di atas

tanpa garam dapur dan

soda,

Seperti:ma-

karoni,mie,bihun,roti,bisc
Sumber uit,kue kering.

protein Otak,ginjal,lidah,sarden,

hewani Telur maksimal 1 butir Daging,ikan,susu dan telur

sehari; daging dan ikan yang diawet dengan garam

maksimal 100 gram dapur seperti daging

sehari; asap,ham,bacem,dendeng,abon,

keju,ikan asin,ikan

Sumber kaleng,kornet,ebi,udang kering

protein dan telur asin.

nabati Semua kacang-kacangan

dan hasilnya yang diolah Keju kacang tanah dan semua

dan dimasak tanpa garam kacang –kacangan dan hasilnya

Sayuran dapur yang dimasak dengan garam

dapur dan lain ikatan natrium

Semua sayuran

segar;sayuran yang Sayuran yang dimasak dan

Buah- diawetkan tanpa garam diawet dengan garam dapur dan


buahan
dapur dan natrium lain ikatan natrium,seperti

benzoat. sayuran dalam kaleng,sawi

asin,asinan dan acar

Semua buah-buahan
segar;yang diawet tanpa
garam dapur dan Buah-buahan yang diawetkan
natriumbenzoate dengan garam dapur dan lain
ikatan natrium seperti buah
dalam kaleng
Selain itu juga ada Secara khusus, berbagai upaya yang dapat dilakukan agar terhindar

dari penyakit jantung yaitu:

a) Mengurangi makanan lemak, dan cukup hanya dengan ± 30 % dari kebutuhan kalori per hari.

Kolesterol, cukup hanya dengan 30 % sehari agar kadar kolesterol dalam darah terkendali antara

180-250 mg. jika kolesterol naik, gunakan obat disertai diet rendah kolesterol.

b) Tidak mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) secara terus menerus.

c) Makanan sebaiknya dihidangkan bervariasi, yaitu campuran:

i) Sayuran segar, terutama berwarna hijau tua;

ii) Buah-buahan, terutama berwarna kuning seperti jeruk;

iii) Makanan yang berasal dari biji-bijian yang dikeringkan seperti beras, kacang tanah, kacang

buncis atau umbi-umbian, karena semuanya itu mengandung karbohidrat tinggi.

d) Batasi makan garam hingga 6 gram atau kurang dalam sehari.

e) Makanlah makanan yang mengandung protein secukupnya, jangan berlebihan.

f) Hindari makan vitamin dan mineral yang tidak perlu.

g) Usahakan makanan seimbang dengan aktivitas fisik agar peningkatan berat badan dapat

dikendalikan.

h) Makanlah makanan rendah lemak.

i) Pilihlah daging yang tidak berlemak. Tetapi sebaiknya diganti dengan daging ayam atau ikan.

j) Olahraga secara teratur

· Dari bukti-bukti yang ada, menunjukkan bahwa gerak badan mengurangi resiko terkena

serangan jantung. Gerak badan menolong menetralisir dan membalikkan perubahan-perubahan

biokimia. Setelah berolahraga, semua jaringan-jaringan serta permbuluh-pembuluh darah


dibersihkan dari produk-produk sampah, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lebih mudah.

Untuk menambah muatan gerak badan, kita perlu menjadikan gerak badan serta kebugaran

sebagai bagian integral setiap hari.

k) Berhenti merokok

Strategi-strategi yang dapat digunakan agar dapat berhenti merokok yaitu:

(1) Temukanlah masalah-masalah yang menyebabkan anda tetap mengisap rokok seperti akan

terkena penyakit jantung, dsb.

(2) Buanglah faktor-faktor pemicu dan tingkah laku pemicu. Ubahlah kegiatan rutin dan jauhi atau

kurangi semua faktor dan perilaku yang memicu merokok seperti ketegangan jiwa, marah,

minum kopi atau alkohol (sebagai gantinya minumlah air mineral), dan keadaan-keadaan

pergaulan serta pesat-pesta dengan para perokok lainnya (jangan menerima apabila ditawari

rokok).

(3) Carilah pengganti merokok. Ini barangkali dapat berupa kegiatan-kegiatan atau benda-benda.

Olahraga, terutama latihan-latihan pernapasan, serta pergaulan sosial akan menjauhkan perhatian

anda dari rokok dan ada banyak kegiatan yang dapat membuat tangan dan mulut tetap sibuk

seperti tusuk gigi, makan permen. Pergilah berjalan-jalan setelah makan, pergilah mandi sebelum

makan pagi, dan mandilah air hangat pada malam hari.

(4) Carilah dukungan mental dan emosional dari diri anda sendiri dan orang lain. Secara mental,

persiapkanlah diri anda untuk berhenti merokok dengan menentukan hari tertentu sebelumnya,

kemudian katakanlah kepada orang lain. Mintalah teman-teman dan kerabat anda untuk

menolong dalam mengatasi gejala penyapihan atau sakau.

(5) Hadiahilah diri anda sendiri karena tidak merokok. Misalnya, simpanlah uang yang digunakan

untuk membeli rokok untuk mentraktir diri sendiri atau teman-teman yang lain.
(6) Buatlah semakin sulit untuk mengisap rokok. Buatlah rokok dan korek anda tidak gampang

ditemukan dengan menyembunyikannya, menaruhnya di laci, kantung atau ruangan lainnya.

(7) Gunakanlah taktik-taktik penundaan. Tingkatkanlah waktu antara mengisap rokok: 1 jam pada

minggu pertama, 2 jam pada minggu kedua dan seterusnya sampai berhenti merokok.

(8) Selain itu, terdapat pula teknik-teknik lain untuk menolong anda berhenti merokok. Beberapa di

antaranya:

a. Terapi Aversi

Dasar teknik ini ialah mengaitkan merokok dengan suatu pengalaman menjijikkan tertentu,

misalnya membuat diri anda secara fisik sakit karena merokok terlalu banyak, terdapat pula suatu

bahan yang membuat rokok terasa sama sekali tidak enak, atau mengasosiasikan merokok

dengan situasi yang tidak menyenangkan.

b. Akupuntur

Akupuntur seringkali menolong bagi para perokok berat yang mengisap lebih dari 20 batang

seharinya. Sebatang jarum atau kawat di taruh di daun telinga pada titik akupuntur yang

berkaitan dengan paru-paru. Kawat atau jarum itu kemudian diputar dan tindakan ini entah

bagaimana tampaknya mengurangi hasrat untuk merokok. Kawat ini dibiarkan di daun telinga

sampai 2 minggu dan diputar oleh pemakainya bila bekas perokok itu mempunyai hasrat untuk

mulai merokok lagi.

l) Mengurangi / tidak mengkonsumsi alkohol

Konsumsi alkohol pantas menerima perhatian khusus karena dengan menurunkan konsumsi

menjadi 1 atau 2 unit perharinya (1 unit = 0,5 liter bir dengan kadar normal, atau satu gelas

anggur, atau 1 sloki jenefer perhari) dapat menghilangkan kebiasaan minum-minuman


beralkohol sebagai faktor resiko. Selain itu, dengan cara menganti alkohol dengan air mineral

setiap kali ada keinginan untuk minum alkohol.

m) Menghindari stres

Untuk menangani stres, kita harus sepenuhnya memahami apakah stress itu. Untuk mencegah

akibat-akibat stress, terutama stres-stres yang buruk (marah dan frustasi):

a. Analisislah hidup anda sekarang ini, temukanlah stress jangka pendek dan jangka panjangnya

dan tentukan seberapa banyak stress yang akan anda tanggung.

b. Hapuskanlah sebanyak mungkin sumber ketegangan.

c. Ubahlah tanggapan anda terhadap stres, misalnya jangan sekesar menjadi jengkel, lakukanlah

sesuatu yang konstruktif seperti ganti pekerjaan, ubah kebiasaan waktu senggang dan pandangan

hidup anda.

d. Gunakanlah teknik-teknik relaksasi untuk mengatasi stres.

· Selain mencegah akibat-akibat stress, kita juga perlu mengetahui bagaimana menghilangkan

sumber stress, seperti:

a) Tentukanlah sasaran-sasaran nyata anda (barangkali sangat sedikit). Ini tidaklah mudah karena

kebanyakan orang terbiasa mengerjakan apa yang ada di depan mata mereka, bukannya

menentukan masalah utama dan kemudian menyelesaikannya. Banyak persoalan sesungguhnya

berada di kepala anda sendiri dan kepala orang lain.

b) Urutkanlah kegiatan-kegiatan menurut prioritasnya dan lakukanlah hal yang paling penting

terlebih dahulu.

c) Rencanakanlah secara realistis dan tentukanlah batas-batas waktu yang masuk akal bagi sumber-

sumber waktu, energi, dan uang yang tersedia.

d) Pusatkanlah perhatian sepenuhnya, dan nikmatilah melakukan suatu hal dalam waktu tertentu.
e) Pastikanlah bahwa hidup anda seimbang. Sediakanlah waktu yang cukup bagi keluarga dan

sahabat-sahabat, untuk latihan, hobi dan waktu bebas yang tidak terisi.

f) Jangan mencoba melakukan segala sesuatu sendiri. Mintalah dukungan orang-orang lain di

rumah dan di kantor. Bahaslah masalahnya, sampaikanlah kesulitan-kesulitannya, tentukanlah

batas-batas waktu dan tinjaulah kemajuannya secara teratur. Kemudian biarkanlah orang lain

melanjutkannya, dan jangan terlalu banyak mengecam.

g) Kenalilah keterbatasan-keterbatasan anda sendiri. Jangan mencoba untuk menjadi superman atau

wonder woman.

h) Belajarlah dari kesalahan-kesalahan dan kekeliruan anda sendiri maupun orang lain sebelum

menjadi kesalahan anda sendiri.

i) Berilah diri anda liburan secara teratur, berilah istirahat yang cukup, waktu makan yang cukup

dan cukup tidur.

j) Persiapkanlah dan cegahlah keadaan-keadaan yang menimbulkan stres.

k) Usahakanlah sebaik mungkin, tetapi kalau anda gagal jangan terlalu cemas dan jangan terlalu

menyalahkan diri anda sendiri.

l) Analisislah tingkah laku anda, dan jangan menjadi tegang bila anda merasa tidak enak,

canggung, kecewa, atau tidak berdaya. Sebaliknya, cobalah untuk menemukan cara lain guna

mengatasi perasaan-perasaan anda yang kuat tetapi negatif.

m) Terimalah hidup anda sebagaimana adanya, yang buruk maupun yang baik.

n) Gunakanlah teknik-teknik relaksasi alami, dan jadikanlah teknik-teknik itu sebagai bagian

integral hari anda dan cegahlah penyembuhan kilat khas abad ke-20 untuk menghilangkan stress

misalnya obat-obat penenang, merokok dan alkohol.

3. Cara untuk menanggulangi penyakit hipertensi atau darah tinggi


Tujuan pengelolaan krisis hipertensi adalah menurunkan tekanan darah secara cepat dan

seaman mungkin untuk menyelamatkan jiwa penderita. pengelolaan hipertensi secara garis besar

dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan yaitu:

a. Penatalaksanaan non-farmakologis atau perubahan gaya hidup Penatalaksanaan non-

farmakologis berupa perubahan gaya hidup yang menghindari faktor resiko terhadap timbulnya

suatu penyakit seperti merokok, minum alkohol, konsumsi garam berlebihan, hiperlipidema,

obesitas

b. Penatalaksanaan farmakologis atau dengan obat Pada sebagian besar pasien pengobatan

dimulai dengan dosis kecil obat antihipertensi kemudian jika tidak ada kemajuan secara perlahan

dosisnya dinaikkan namun disesuaikan juga dengan umur, kebutuhan dan hasil pengobatan. Obat

antihipertensi yang dipilih harus mempunyai efek penurunan tekanan darah selama 24 jam

dengan dosis sekali sehat.

Klasifikasi dan Tindak Lanjut Pengukuran Tekanan Darah

Kategori Sistolik dalam Diastolik dalam Tindak lanjut

mmHg mmHg yang dianjurkan

Pilihan <120 mmhg <80 mmhg Cek ulang

dalam waktu 2

tahun

Normal <130 mmhg <85 mmhg Cek dalam

waktu 2 tahun

Normal tinggi 130-139 mmhg 85-90 mmhg Cek ulang dalm


waktu 1 tahun

Hipertensi 140-159 mmhg 90-99 mmhg Konfirmasi

stadium I dalam waktu 2

bulan

Stadium II 160- 179 mmhg 100-109 mmhg Evaluasi atau

rujuk dalam

waktu 1 bulan

Stadium III >180 mmhg >110 mmhg Evaluasi atau

rujuk dalam

waktu 1 minggu

Sumber: Muhammadun (2010)

Sebagai pengelompokan faktor resiko penyakit hipertensi berikut dengan pengobatannya

dalam tabel 3 berikut ini dipaparkan mengenai stratifikasi resiko dan pengobatan hipertensi.

Ada beberapa langkah untuk mencegah hipertensi yaitu:

1.Kurangi berat badan

2.Hati hati dengan garam

3.Jauh-jauh dari alkohol

4.Perbanyak olah raga

5.perbaiki pola makan

Anda mungkin juga menyukai