Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DI ERA

PENGEMBANGAN KLINIK TAHUN 1900-1950

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

Imelda Henrieta Rumangun (22206060)

Sulham Rifadi Syukriadi (22206066)

Retno Amalia (22206064)

Nurul Inzani (22206070)

Ika Melati (22206059)

YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Perkembangan Kesehatan Masyarakat di ERA Pengembangan Klinik Tahun 1900-1950”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Kesehatan
Masyarakat dari Bapak Ilham Syam, SKM, M.Kes selaku dosen pengajar di mata kuliah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam
proses penulisan makalah ini. Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Terima kasih.

Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Makassar, 1 November 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat


1.1 Sejarah Ilmu kesehatan Masyarakat Dunia
1.2 Sejara Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia
2. Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat
2.1 Perkembangan Ilmu Kesehatan Dunia
2.1.1 Periode Sebelum Ilmu Pengetahan
2.1.2 Periode Ilm Pengetahuan
2.2 Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Indonesia

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu kesehatan dinegara-negara berkembang merupakan
dampak dari era penjajahan, negara-negara kolonial menerapkan kebijakan terkait
kesehatan masyarakat di negara-negara yang dijajahnya yang hingga saat ini masih
diterapkan. Setelah era penjajahan, masing-masing negaa bebas jajahan berupaya
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditinggalkan oleh negara-
negara kolonial untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial serta upaya-
upaya dalam kesehatan masyarakat.
Sejarah menunjukkan penemuan pengobatan yang efektif terhadap berbagai
penyakit, upaya detekni dini terhadap masalah kesehatan, teknologi kesehatan, juga
pencegahan dan upaya peningkatan pencegahan. Maka tidak heran usia harapan hidup
teus meningkat, serta menurunnya angka kesakitan dan angka kematian dari tahun ke
tahun. Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi
oleh masyarakat kita saat ini. Semakin maju teknologi di bidang kedokteran, semakin
banyak pula macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini tentu saja di
pengaruhi oleh lingkungan hidup masyarakat itu sendiri. Sebelum membahas tentang
masalah kesehatan masyarakat tentunya lebih baik jika kita memahami konsep dasar
dari Ilmu Kesehatan Masyarakat terlebih dahulu, terutama sejarah dan perkembangan
Kesehatan Masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia pada khususnya.
Kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi Yunani, yakni
Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut asclepius disebutkan
sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan
sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia
dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-
prosedur tertentu (surgical procedure) dengan baik.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan
tenaga kesehatan.. Tahun  1908 sekolah kedokteran mulai menyebar di Eropa,
Kanada, dsb. Pada Tahun 1913 didirikan Sekolah Dokter Belanda yaitu NIAS di
Surabaya. Tahun 1922 terjadi wabah Pes, sehingga tahun 1933-1935 diadakan
pemberantasan Pes dengan DDT dan vaksinasi massal.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dibahas diantaranya adalah:
1. Bagaimana sejarah ilmu kesehatan masyarakat dunia?
2. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dunia?

C. TUJUAN
Tujuan penulisannya:
1. Mengetahui sejarah ilmu kesehatan masyarakat dunia?
2. Mengetahui sejarah perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dunia?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. SEJARAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni yang berkaitan dalam
mencegah suatu penyakit di masyarakat. (Achmadi 2013), menjelaskan bahwa
kesehatan masyarakat adalah serangkaian upaya yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, berbasis masyarakat beriorentasi pencegahan dan atau
peningkatan derajat kesehatan, lintas sektor, adanya keterlibatan masyarakat, dan
diorganisir dengan baik.
Dalam ilmu kesehatan masyarakat ada ilmu dan seni untuk pemecahan
masalah kesehatan masyarakat mempunyai kegiatan baik secara langsung maupun
tidak langsung dilakukan sepeti upaya untuk mencegah munculnya penyakit
(Preventif), adanya upaya untuk meningkatkan kondisi kesehatan dari keadaan
sekarang (Promotif), dan melakukan dukungan sosial, mental dan fisik sebagai bentuk
terapi.
1.1 Sejarah Ilmu Kesehatan masyarakat Dunia
Sejarah Kesehatan Masyarakat (Public Health) tidak terlepas dari dua tokoh
mitologi Yunani Asclepius dan Higeia. Asclepius dikenal melakukan pengobatan
penyakit setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Artinya tokoh ini lebi
mengutamakan pengobatan atau kuratif, sedangkan Higeia lebih menganjurkan
kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah melalui hidup seimbang,
menghindari makanan/minuman beracun, makan makanan yang bergizi, cukup
istirahat dan melakukan olah raga, Higeia lebih menganjurkan melakukan upaya-
upaya alamiah untuk menyembuhkan penyakit. Tokoh ini lebih mengutamakan
tindakan preventif atau pencegahan penyakit. Berdasarkan cerita mitos Yunani
Asclepius dan Higeia, muncul dua aliran atau pendekatan dalam menangani
masalah-masalah kesehatan, yaitu:
a. Kelompok pertama (aliran I), cenderung menunggu terjadinya penyakit.
Oleh karena itu kelompok ini dikenal menggunakan pendekatan kuratif
(pengobatan).

3
b. Kelompok kedua (aliran II), yang cenderung melakukan upaya-upaya
pencegahan penyakit (Preventif) dan meningkatkan kesehatan (Promotif)
sebelum terjadinya penyakit.

1.2 Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia


Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak masa
penjajahan Belanda pada abad ke 16. Pada saat itu kesehatan masyarakat dimulai
dengan upaya pemberantasan penyakit cacar dan kolera yang menyebar di
masyarakat. Penyakit kolera mewabah di Indonesia sekitar tahun 1937, kemudian
diikuti oleh wabah cacar pada tahun 1948 yang awalnya disinyalir datang dari
negara Singapura. Atas kejadian tersebut pemerintah Hindia Belanda mulai
melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Sebelumnya tahun 1807 melalui
pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels juga sudah melakukan upaya kesehatan
masyarakat dengan langkah penurunan angka kematian bayi, yaitu dengan cara
mendirikan pelatihan dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan.
Tahun 1888 didirikan Laboratorium kedokteran di Bandung dan tahun 1913
didirikan sekolah kedokteran yang ke 2 di Surabaya dengan nama NIAS
(Nederland Indische Arsten School). Sampai pada tahun 1927 Stovia berubah
menjadi Sekolah Kedokteran, sampai akhirnya sejak berdirinya Universitas
Indonesia sekitar tahun 1947 dimasukan menjadi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. STOVIA dan NIAS mempunyai andil sangat besar dalam
perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia.

2. PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat dijelaskan dalam 4 kategori
yaitu: Zaman Romawi dan Yunani, Abad ke 7 hingga ke Abad ke 17, dan Abad ke 18
hingga Abad ke 20. Perkembangan keilmuan kesehatan masyarakat juga
menyimpulkan bahwa suatu penyakit yang ada di masyarakat ini merupakan interaksi
antara faktor lingkunga sosial dan biologis. Intervensi dan pencegahan yang berbasis
populasi memberikan dampak yang baik pada komunitasselama tahun 90an.
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat ini berfokus ke pekembangan di era tahun
1900-1950an.

4
Banyak nama tokoh yang mengisi sejarah dunia kesehatan masyarakat.
Dimana sejarah terus bertumbuh dan berkembang dipelopori oleh antara lain Edwin
chedwick ( tahun 1842), C.E.A Winslow (tahun 1920) Jhon j hanlon (tahun 1964) dan
sebagainya. C.E.A Winslow (Tahun 1920) adalah salah seorang yang meletakkan dasar-
dasar pada modern public health dengan membuat batasan bagi definisi public health.

2.1 Perkembangan ilmu Kesehatan Mayarakat Dunia


Perkembangan kesehatan tidak terlepas dari 2 tokoh yaitu dari tokoh Asclepius
berkembang ilmu kedokteran (pengobatan dan pemulihan atau kuratif dan
rehabilitatif) sedangkan dari tokoh Hegiea berkembang ilmu kesehatan
masyarakat (pencegahan dan peningkatan atau preventif dan promotif). Periode
perkembangan ilmu kesehatn terbagi atas 2 periode, yaitu:
2.1.1 Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan (Pre Scientific Period)
Abad bangkitnya ilmu pengetahuan dimulai pada akhir abad ke 18 dan
awal abad ke 19, termasuk ilmu kesehatan (kedokteran dan kesehatan
masyarakat). Apabila sebelumnya masalah kesehatan, utamanya penyakit
hanya dilihat sebagi fenomena biologis, kemudian bergeser ke fenomena
sosial yang kompleks. Sebelumnya pendekatan terhadap masalah
kesehatan hanya dari satu segi (sektor) saja, kemudian bergeser ke
pendekatan yang multisektoral.
Tahun 1925 – Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah
Belanda mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan
propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Banyumas,
karena tingginya angka kematian dan kesakitan.
Tahun 1927 – STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi)
berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI
tahun 1947 berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter tersebut punya andil
besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga (dokter-dokter) yang
mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Tahun 1930 – Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan
perawatan persalinan
Tahun 1935 – Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi
epidemi, dengan penyemprotan DDT dan vaksinasi massal.

5
2.1.2 Periode Ilmu Pengetahuan (Scientific Periode)
Penyakit-penyakit yang muncul bukan saja  dilihat sebagai fenomena
biologis yang sempit, tetapi merupakan suatu masalah yang komplek. Pada
masa ini juga ditemukan berbagai macam vaksin dan bahan
disinvektans.Vaksin Cacar oleh Luis Pasteur, Asam Carbolic untuk
sterilisasai ruangan operasi ditemukan oleh Joseph Lister, Ether untuk
Anestesi oleh Williem Marton, dsb.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan
pendidikan tenaga kesehatan. Tahun  1908 sekolah kedokteran mulai
menyebar di Eropa, Kanada, dsb. Pada Tahun 1918-1919 pandemi Flu
Spanyol (Influenza) membunuh sekitar 20 juta orang, Tahun 1924 Vaksin
Tetanus Toksoid dikembangkan, Tahun 1926 Vaksin Pertusis
dikembangkan, Tahun 1928 George Papanicolaou mengembangkan Pap
Smear untuk deteksi dini kanker serviks, di Tahun yang sama 1928
Alexander Fleming menemukan Penisilin (Hadiah Nobel 1945). Setelah
Tahun 1945, malah berkembang kedua arah; Pertama, tahun-tahun ini
melihat munculnya pengobatan berbasis bukti, dan Kedua muncul gaya
baru kesehatan masyarakat yang berurusan dengan masalah perilaku dan
gaya hidup individu

2.2 Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia


Sejarah perkembangan masyarakat dimulai sejak zaman pemerintahan
Belanda pada Abad ke 16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu
dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang menyebar di
masyarakat.
STOVIA (Scholl Tot Oplelding Van Indiche Arsten) merupakan institusi
pendidikan kedokteran yang pertama kali didirikan yaitu pada tahun 1851,
kemudian pada tahun 1947 berubah nama menjai fakultas kedokteran unversitas
indonesia. Tahun 1913 didirikan sekolah kedokteran yang ke 2 di Surabaya
dengan nama Nederland Indische Arsten School (NIAS). Tujuan didirikannya
NIAS ialah untuk mendidik dokter-dokter yang dapat langsung bekerja melayani

6
kesehatan masyarakat. NIAS saat ini telah menjadi Fakultas Kedokteran
Univesitas Airlangga.
Kedua sekolah tersebut mempunyai andil yang sangat besar dalam
menghasilkan tenaga-tenaga dokter yang mengembangkan kesehatan masyarakat
Indonesia. Mereka ikut menangani wabah penyakit pes di pulau Jawa dengan
memberikan vaksinasi kepada 15 juta penduduk pulau Jawa dan penyemprotan
DTT di rumah-rumah mereka.
Tahun 1922 wabah pes dan lepra. Tahun 1925 Perbaikan sanitasi mulai
dilakukan dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian. Tahun 1927
wabah kolera, penyakit kolera mewabah di Indonesia sekitar tahun 1937, Tahun
1941 mulai dilakukan vaksinasi massal, terutama untuk pemberantasan penyakit
kolera kemudian diikuti oleh wabah cacar pada Tahun 1948 yang awalnya
disinyalir datang dari negara Singapura. Atas kejadian tersebut pemerintah Hindia
Belanda mulai melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Tahun 1948 wabah cacar di Indonesia. Setelah kemerdekaan, selama periode
revolusi fisik hingga tahun 1948-1949 penanganan kesehatan masyarakat di
Indonesia boleh dikatakan berhenti sama sekali. Seluruh kegiatan bangsa
Indonesia hanya diarahkan untuk menghadapi kembalinya invasi bangsa Belanda.
Pada tahun 1950 setelah selesai dari kesibukan clash fisik pada tahun 1949,
Indonesia mulai diterima bergabung ke dalam organisasi kesehatan dunia oleh
WHO dan UNICEF. Dengan masuknya Indonesia sebagai anggota lembaga
kesehatan internasional, maka perkembangan usaha kesehatan masyarakat di
Indonesia mulai mengalami peningkatan kembali dan dengan berbagai dukungan
serta bantuan sektor swasta dan pemerintah, maka memungkinkan kita menata
kembali program kesehatan masyarakat di tanah air.
Konsep health center dikemudian hari lebih dikenal dengan sebutan
puskesmas, yang selalu diikuti WHO dalam mengembangkan Kesehatan
Masyarakat. Penerimaan puskesmas kemudian memacu munculnya UU tentang
pokok-pokok Kesehatan no.9 Tahunn 1960. Bahkan UU No.9 ini ikut melahirkan
peraturan pemerintah tentang desentralisasi penyelenggaraan usaha-usaha
Kesehatan Masyarakat di daerah tingkat I dan tingkat II, yaitu yang mengatur
tentang desentralisasi usaha-usaha Kesehatan rakyat tidak lagi semata-mata
menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, namun sebaliknya ikut menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah.
7
Secara universal perkembangan Kesehatan Masyarakat dibagi menjadi 5 era,
dengan dasar pembagian 5 unsur, yaitu unsur jangkuan dengan filosofi yang
dianut dengan titik berat pelayanan, unsur penyelnggaraan pendidikan dan
penelitian pengembangan, seperti pada Tabel 2.2 berikut dibawah ini.

Empirica
l Clinical Public
Unsur Basic Political
Science Health
Health Science Era Science Era
Pengembanga Era (1900- Science Era
Era (1850-1900) > 1900
n 1950) (1950-1900)
< 1850

Masyarakat
Gejala-
Titik Berat Bakteri & Pasien Masyarakat/ dan
Gejala
Pelayanan Penyakit (Penderita) penduduk Lingkungan
Penyakit
Kesehatan

Kelinik &
balai
Mengikuti Polikinilk/
Kesehatan
petunjuk Balai RS
Cara Diagnosa Masyarakat
secara Pengobatan Pendidikan
Penyelanggara Laboratoriu dan
mutlak sebagai dan daerah
an Pendidikan m masyakrakja
dari tempat lokasi praktik
t sebagai
pengajar praktik
tempat
praktik

Penelitian dan Pengalam Pengembang Pengembang Pengembang Selain


Pengembanga an an an Iptek an pengembanga
n Empiris Laboratoriu Kedokteran masyarakat n Iptek
(historical m dan dengan Kedokteran
) pengembang dan masy,
an tolok juga
ukur dan dikembangank
kreteria- an bidang
kreteria ilmu yang lain
seperti
ekonomi,
sosial dan

8
politik.

Tabel 2.2 Era Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sejarah dan perkembangan kesehatan masyarakat Asclepius dan Higeia
melakukan pendekatan kuratif pada umumnya dilakukan terhadap sasaran secara
individual, kontak terhadap sasaran (pasien) pada umumnya hanya sekali saja. Jarak
antara petugas kesehatan (dokter, drg, dan sebagainya) dengan pasien atau sasaran
cenderung jauh. Dan perkembangan kesehatan masyarakat ada sejak pra kemerdekaan
yang kini makin berkembang di era reformasi dengan ada promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, epidemiologi, dan lain-lain.
Sejarah dan Pekembangan Kesehatan Masyarakat Dunia dimulai pada Periode
Sebelum Ilmu Pengetahuan (Pre Scientific Period) dan Periode Ilmu Pengetahuan
(Scientific Period). Sedangkan Perkembangan Kesehatan Masyarakat Di Indonesia
dimulai pada Masa Pra Kemerdekaan, Masa Era Kemerdekaan (Pra Reformasi).

B. SARAN
Setelah menyimpulkan makalah ini, tentu ada saran yang dapat diberikan guna
memperbaiki hasil dari tugas kami, maka berikut saran yang dapat disampaikan untuk
pembaca dan peneliti selanjutnya adalah agar dapat menganalisis dan melengkapi
kembali apabila informasi-informasi yang telah diberikan kurang lengkap, secara
kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Dhorkas, Jasmen, La ode, dkk. (2022) Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Yayasan
Kita Menulis

Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan. In Promosi Kesehatan (pp. 1–268). Yogyakarta:


Graha Ilmu.

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=LPNrDQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA25&dq=info:iMm5fhn9EOwJ:scholar.go
ogle.com/
&ots=rkiiWF7o8I&sig=UvM5alBJ4zrl4LGnOGTZ2JTIo5I&redir_esc=y#v=onepage&q&f=f
alse Diakses tanggal 31 Oktober 2022 pukul 12.33

http://swarajalanan.blogspot.com/2011/10/sejarah-perkembangan-kesehatan.html

http://ilmukesehatanmasyarakat-dianhusada.blogspot.com/p/sejarah-perkembangan-pusat-
kesehatan.html Diakses tanggal 31 Oktober 2022 pukul 09.25

Martina Pakpahan, Wa Ode Sitti Budiaty, dkk (2022). Pengantar Kesehatan Masyarakat,
Yayasan Kita Menulis

Nila Puspita Sari, Hairuddin, Nefonavatilova, dkk (2021), Pengantar Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Yayasan Kita Menulis.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-
2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Nasrul Efendi.1998. Dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai