Anda di halaman 1dari 40

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Laporan Kasus

Fakultas Kedokteran Jumat, 15 September 2023


Universitas Muslim Indonesia

Diare Akut Dehidrasi


Ringan Sedang
Rumah Sakit Ibnu Sina

Putri Sakinah Alsia Rumakat 111 2022 2231 (MPPD Bagian Ilmu
Kesehatan Anak)
Nur Wahyuni Arif 14420231011 (Mahasiswa Profesi Ners)
Bab I Pendahuluan

Diare merupakan buang air besar yang lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan

konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Diare merupakan penyebab

utama kedua kematian pada anak dibawah usia lima tahun di dunia. Jumlah kematian

yang terjadi berkisar 1,5 juta anak setiap tahun yang berarti hampir sama dengan satu

dari lima kematian anak secara global. Sebagian besar diare akut disebabkan oleh

infeksi. Penyebab infeksi utama timbulnya diare umumnya adalah golongan virus,

bakteri dan parasit.


Bab II Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
• No RM/ HP: 246546 / 1
• Nama : An. Z
• Pendidikan : -
• Umur : 2 Tahun 7 Bulan (21/01/2021)
• Agama : Islam
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Tanggal masuk RS: Kamis 14 September 2023
• Alamat : Jl.Tidung 7
ANAK (KE 5 DARI 5 ANAK) KEGUGURAN TIDAK PERNAH
NO JENIS KELAMIN UMUR SEHAT /SAKIT KARENA
1 Perempuan 17 tahun sehat -
2 Perempuan 15 tahun sehat -
3 Perempuan 13 tahun sehat -
4 Laki-laki 9 tahun sehat -
5 Laki-laki 2 tahun 7 bulan Sakit BAB Encer
Bab II Laporan Kasus
IDENTITAS ORANG TUA PASIEN
AYAH IBU

• Nama Ayah : Tn. R • Nama Ayah : Ny. K

• Umur : 39thn • Umur : 36thn

• Pekerjaan : Driver • Pekerjaan : IRT

• Pend. Terakhir : SMA • Pend. Terakhir : SMP

• Status Kesehatan : Sehat • Status Kesehatan : Sehat


Bab II Laporan Kasus

Anamnesis : Alloanamnesis : Dari ibu pasien

Keluhan Utama : BAB Encer

Anamnesis Terpimpin :
Pasien anak laki-laki usia 2 tahun 7 bulan masuk dengan keluhan
BAB encer sejak 4 hari SMRS disertai ampas berwarna kuning
dengan frekuensi >10x, BAB encer hari ini frekuensi 7x, sakit perut
(+) mual (-), riwayat muntah frekuensi 1x berisi sisa makanan,
Riwayat demam ada 1 hari SMRS bersifat naik turun dan turun
dengan obat penurun panas. Nyeri kepala (-), Pusing (-), Batuk (-),
Flu (-), Sesak napas (-), Nyeri menelan (-). Mimisan/gusi berdarah (-),
BAK kesan lancar frekuensi biasa berwarna kuning. Pasien mau
makan dan mau minum.
Bab II Laporan Kasus

• Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit untuk keluhan yang sama tidak

ada

• Riwayat keluhan dalam Keluarga : Riwayat keluarga dengan keluhan yang

sama tidak ada.

• Riwayat kontak dengan penderita diare : Riwayat kontak dengan penderita

diare tidak ada.

• Riwayat jajan sembarangan: tidak ada

• Riwayat konsumsi makan: Riwayat konsumsi makanan bubur usia 5 bulan


Bab II Laporan Kasus

Status Neonatal :

 Tempat Lahir : RS / RB / RUMAH / KLINIK


 Ditolong Oleh : DR / BIDAN / DUKUN
 Lahir : SPONTAN / SC / VAKUM
 Segera Menangis : YA / TIDAK
 Bayi Berat Lahir : 3200 GRAM
 Riwayat IMD : DILAKUKAN
 VITAMIN K : DILAKUKAN
Riwayat Imunisasi:
IMUNISASI BELUM 1 2 3 4 BOOSTER 18 BLN BIAS
PERNAH – 2 THN
HEPATITIS B ✓ ✓ ✓ ✓
POLIO ✓ ✓ ✓ ✓
BCG ✓
DTP ✓ ✓ ✓
HIB ✓ ✓ ✓
CAMPAK ✓
MMR ✓
PCV ✓ ✓ ✓
ROTAVIRUS ✓ ✓ ✓
INFLUENZA ✓
TIFOID ✓
HEPATITIS A ✓
VARISELA ✓
HPV ✓
Bab II Laporan Kasus

Status Tumbuh Kembang : Nutrisi :


• Makanan : Bubur
 Tengkurap : Lupa
 Duduk : Lupa • ASI : Tidak pernah
 Berdiri : Lupa
 Berjalan : Lupa
 Berbicara : Lupa
 Kesan :-
Bab II Laporan Kasus

Pemeriksaan Fisik :
• Antropometri
• Tanda Vital
 Berat Badan : 13.4 Kg
• Keadaan Umum: Sakit sedang / Gizi
baik/Compos mentis  Panjang Badan : 91 cm

• Tekanan Darah: - mmHg  LLA : 13 cm


 LK : 46 CM (N : 40-42 CM)
• Suhu : 36,80 C
 LD : 49 CM
• Nadi : 122 x/menit
 LP : 48 CM
• Pernapasan: 28 x/menit

• SpO2 : 98%
Bab II Laporan Kasus

BB/TB : Terletak digaris 0 SD (Gizi Baik)


Bab II Laporan Kasus

BB/U : Terletak diantara garis 2SD – (-2)SD (BB Normal)


Bab II Laporan Kasus

TB/U : Terletak diantara garis 2SD – (-2)SD (Perawakan Normal)


Bab II Laporan Kasus
Status Generalisata :
1) Kepala 3) Telinga
Rambut : Hitam, distribusi merata, dan tidak ● Serumen : Tidak ada
mudah dicabut ● Otorea : Tidak ada
Ukuran : Normocephal 4) Hidung
Ubun – ubun : Menutup ● Epitaksis : Tidak ada
Muka : Tidak ada dismorfik ● Rhinorea : Tidak ada
6) Mulut
2) Mata ● Bibir : Kering (+)
Mata Cekung : Tidak ada ● Perdarahan : Tidak ada
Gerakan : Normal, segala arah baik ● Gigi : Belum tumbuh
Kelopak mata : Simetris, tidak ada edema ● Lidah kotor : Lidah kotor (-)
Konjungtiva : Anemis tidak tampak ● Caries : Tidak ada
Sklera : Ikterik tidak tampak ● Stomatitis : Tidak ada
Kornea : Jernih ● Faring : Tidak hiperemis
● Tonsil : T1-T1, Tidak hiperemis
● Rhinorea : Tidak ada
Bab II Laporan Kasus

Status Generalisata :
7) Leher
Kelenjar Getah Bening :Simetris, Pembesaran KGB (-)
Kelenjar Tiroid :Tidak ada pembesaran

8) Thorax
Bentuk : Normochest
Payudara : Tidak ada kelainan

a. Paru
PP : Simetris bilateral, retraksi subcostal tidak ada
PR : Vokal fremitus kanan = kiri normal
PK : Batas paru dalam batas normal
PD : BP Vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)
Bab II Laporan Kasus
Status Generalisata :

b. Jantung
-PP : Ictus cordis tidak tampak
-PR : Thrill tidak teraba
-PK :
ICS II linea parasternalis dextra (batas jantung kanan atas),
ICS IV linea parasternalis dextra (batas jantung kanan bawah),
ICS II linea Midclavicula sinistra (batas jantung kiri atas),
ICS IV linea Midclavicula sinistra (batas jantung kiri bawah)
-PD : BJ I/II normal, murni reguler, bising tidak ada
Bab II Laporan Kasus
Status Generalisata :

c. Abdomen
- PP : Cembung, ikut gerak napas
- PD : Peristaltik (+) kesan meningkat
- PR : Nyeri tekan tidak ada
Lien : Tidak teraba
Hati : Tidak teraba
Massa : Tidak ada massa
- PK : Timpani
Bab II Laporan Kasus
Status Generalisata :

d. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

e. Alat kelamin : Tidak ada kelainan

f. Status pubertas : A0 M0 P0

g. Anggota gerak : Akral hangat, CRT <2 detik, turgor kulit

baik

h. Kol. Vertebralis : Scoliosis tidak ada, gibus tidak ada

i. Refleks fisiologis : KPR +/+ BPR +/+ APR +/+ TPR +/+

j. Refleks patologis : Tidak ada


Bab II Laporan Kasus
Pemeriksaan Penunjang : Darah Rutin (Rabu, 13/09/2023 )

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

WBC 6.4 4,0 – 9,0 103 / µL

RBC 4.89 3,76 – 5,70 106 / µL

HGB 13.4 12,0 – 18,0 g/dL

HCT 40.0 33,5 – 52,0 %

MCV 81.8 80 – 100 Fl

MCHC 32.6 32 – 38 g/dL

MCH 27.4 26 -32 Pg

PLT 276 150 - 350 103 / µL


Bab II Laporan Kasus
Skor Dehidrasi pada anak (Kamis
14/09/2023)
YANG DINILAI SKOR
1 2 3
Keadaan U mum Baik Lesu/haus Gelisah/lemas, mengantuk
hingga syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernapasan <30x/menit 30-40x/menit >40x/menit
Turgor Baik Kurang Jelak
Nadi <120x/menit 120-140x/menit >140x/menit
Skor 6 = tanpa dehidrasi
7(10)-12 = dehidrasi ringan sedang
>12 = dehidrasi berat

Foto Thorax (AP) (13/09/2023) : Kesan Aspect Bronchitis


Bab II Laporan Kasus

Diagnosis
Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang

Penatalaksanaan Komperhensif
Farmakologi
• -IVFD RL 16 tpm
• Paracetamol 150 mg/ iv (bila suhu >38)
• Zinc syr 1x1 cth
• Lacto B 1x1
Resume Pasien

Pasien anak laki-laki usia 2 tahun 7 bulan masuk dengan keluhan BAB encer sejak 4 hari
SMRS disertai ampas berwarna kuning dengan frekuensi >10x, BAB encer hari ini frekuensi 7x,
Nyeri perut (+), mual (-), riwayat muntah frekuensi 1x berisi sisa makanan, Riwayat demam ada 1
hari SMRS bersifat naik turun dan turun dengan obat penurun panas. Nyeri kepala (-), Pusing (-),
Batuk (-), Flu (-), Sesak napas (-), Nyeri menelan (-). Mimisan/gusi berdarah (-), BAK kesan lancar
frekuensi biasa berwarna kuning. Pasien mau makan dan mau minum. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan Bibir kering (+) , peristaltik usus (+) kesan meningkat. Pemeriksaan Foto Thoraks
didapatkan kesan Aspect Bronchitis. Skor Dehidrasi pada anak Skor 10 (Dehidrasi Ringan
Sedang).
Follow Up
Hari / Tanggal S O A P

Kamis, BAB encer sejak 4 hari KU: Sakit Sedang/ Gizi baik/ Compos Diare Akut • IVFD RL 16 tpm
14/09/2023 SMRS disertai ampas mentis Dehidrasi
TD : - mmhg • Paracetamol 150 mg/ iv
Jam 01.00 berwarna kuning dengan Ringan Sedang
wita frekuensi >10x, BAB encer N : 124 kali /menit (bila suhu >38)
hari ini frekuensi 7x, Nyeri P : 30kali/menit
• Zinc syr 1x1 cth
perut (+), mual (-), riwayat S : 36,9⁰C
SpO2 : 99% • Lacto B 1x1
muntah frekuensi 1x berisi
Mata : Anemis (-/-), Ikterus(-/-)
sisa makanan, Riwayat
Mulut : bibir kering (+), Sianosis (-)
demam ada 1 hari SMRS
Thorax : Wh (-/-),Rh (-/-)
bersifat naik turun dan turun
Abdomen : Peristaltik (+) kesan
dengan obat penurun panas.
meningkat , nyeri dada (-)
Nyeri kepala (-), Pusing (-), Ekstremitas : Akral hangat (+), turgor
Batuk (-), Flu (-), Sesak kulit baik
napas (-), Nyeri menelan (-).
Mimisan/gusi berdarah (-),
BAK kesan lancar frekuensi
biasa berwarna kuning.
Pasien mau makan dan mau
minum.
Follow Up
Hari / Tanggal S O A P

Kamis, BAB encer hari ini KU: Sakit Sedang/ Gizi baik/ Diare Akut • IVFD RL 16 tpm
14/09/2023 frekuensi 5x, Nyeri perut Compos mentis Dehidrasi
Jam 06.00 • Paracetamol 150 mg/ iv
(+), mual (-), muntah (-), TD : - mmhg Ringan
wita (bila suhu >38)
demam (-),Nyeri kepala (-), N : 122 kali /menit Sedang
Pusing (-), Batuk (-), Flu P : 28 kali/menit • Zinc syr 1x1 cth
(-), Sesak napas (-), Nyeri S : 36,8⁰C • Lacto B 1x1
menelan (-). Mimisan/gusi SpO2 : 98%
berdarah (-), BAK kesan Mata : Anemis (-/-), Ikterus(-/-)
lancar frekuensi biasa Mulut : bibir kering (+), Sianosis
berwarna kuning. Pasien (-)
mau makan dan mau Thorax : Wh (-/-),Rh (-/-)
minum. Abdomen : Peristaltik (+)
meningkat , nyeri dada (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+),
turgor kulit baik
Follow Up
Hari / Tanggal S O A P

Jumat, BAB encer hari ini KU: Sakit Sedang/ Gizi baik/ Diare Akut • IVFD RL 16 tpm
15/09/2023 frekuensi 5x, Nyeri perut Compos mentis Dehidrasi
Jam 06.00 • Paracetamol 150 mg/ iv
(+), mual (-), muntah (-), TD : - mmhg Ringan
wita (bila suhu >38)
demam (-),Nyeri kepala (-), N : 122 kali /menit Sedang
Pusing (-), Batuk (-), Flu P : 28 kali/menit • Zinc syr 1x1 cth
(-), Sesak napas (-), Nyeri S : 36,8⁰C • Lacto B 1x1
menelan (-). Mimisan/gusi SpO2 : 98%
berdarah (-), BAK kesan Mata : Anemis (-/-), Ikterus(-/-)
lancar frekuensi biasa Mulut : bibir kering (-), Sianosis
berwarna kuning. Pasien (-)
mau makan dan mau Thorax : Wh (-/-),Rh (-/-)
minum. Abdomen : Peristaltik (+)
meningkat , nyeri dada (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+),
turgor kulit baik
Bab III Tinjauan Pustaka

Definisi
Diare pada anak didefinisikan sebagai perubahan
kebiasaan buang air besar yang normal yakni peningkatan
volume (>10mL/kgbb/hari) pada bayi dan anak dan/atau
penurunan konsistensi feses (>3 kali dalam sehari) dan
perubahan konsistensi menjadi encer. Diare akut pada
umumnya terjadi kurang dari 7 hari dan tidak lebih dari 14
hari. Kriteria penilaian tingkat keparahan dehidrasi
menggunakan kriteria World Health Organization (WHO),
mencakup penilaian keadaan umum, mata cekung, air mata,
mukosa mulut dan lidah, rasa haus, serta turgor kulit.
Bab III Tinjauan Pustaka

Etiologi
Menurut World Gstroenterology Organisation global
guidelines, etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab:
bakteri, virus, parasit, Infeksi dan no-infeksi Penyebab diare
dapat dikelompokkan menjadi Virus: Rotavirus (40-60%),
Adenovirus, Bakteri: Escherichia coli (20-30%), Shigella sp.
(1-2%), Vibro cholerae, dan lain-lain, Parasit: Entamoeba
histolytuca (<1%), Giardia lambia, Crylosoridium (4-11%),
Keracunan Makanan, Malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, dan
protein, Alergi: makanan, susu sapi, Imonodefisiensi: AIDS
Bab III Tinjauan Pustaka
Manifestasi Klinik

Gejala Umum Gejala Spesifik

• Bab cair atau lembek dan ● Vibrio Cholerae : diare hebat,


sering warna tinja seperti cucian beras
• Muntah, biasanya menyertai dan berbau amis
● Disenteriform : tinja berlendir
diare pada gastroenteritis akut
• dan berdarah
Demam, dapat mendahului
atau tidak mendahului gejala
diare
• Gejala dehidrasi, yaitu mata
cekung, ketegangan kulit
menurun, apatis bahkan
gelisah
Bab III Tinjauan Pustaka
Derajat Dehidrasi Akibat Diare

1. Tanpa dehidrasi, biasanya anak merasa normal, tidak rewel, masih bisa bermain

seperti biasa. Umumnya karena diarenya tidak berat, anak masih mau makan dan

minum seperti biasa.

2. Dehidrasi ringan sedang, menyebabkan anak rewel, atau gelisah, mata sedikit

cekung, turgor kulit masih kembali cepat bila dicubit.

3. Dehdrasi berat, anak apatis (kesadaran berkabut), mata cekung, pada cubitan turgor

kembali lambat, napas cepat, anak terlihat lemah.


Bab III Tinjauan Pustaka

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan darah rutin


• Pemeriksaan tinja
• Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam-basa dalam
darah
• Pemeriksaan kadar ureum kreatinin untuk mengetahui faal
ginjal.
• Pemeriksaan elektrolit
Bab III Tinjauan Pustaka

Tatalaksana

Prinsip pengobatan diare ialah mengantikan cairan yang hilang

melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung

elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.


Bab III Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
1. Berikan Oralit
• Tanpa dehidrasi: NEW ORALIT 5-10ml/KgBB setiap diare cair atau berdasarkan usia yaitu umur < 1
tahun sebanyak 50-100ml, 1-5 tahun sebanyak 100-200ml, dan >5 tahun semaunya. ASI diteruskan
• Dehidrasi ringan-sedang: cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75ml/KgBB
dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan sebanyak 5-q0ml/KgBB setiap
diare.
• Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi minum walaupun berikan
secara sedikit demi sedikit atau melalui pipa nasogatrik. Cairan yang diberikan adalah ringer laktat atau
kaen 3B atau Nacl dengan:
 BB 3-10 kg : 200mL/KgBB/hari
 BB 10-15 kg: 175 ml/ kgBB/hari
 BB >15kg : 135 ml/kgBB/hari
Bab III Tinjauan Pustaka

Tatalaksana
• Dehidrasi berat:
 Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat atau ringer asetat
100mg/kgBB dengan cara pemberian:
 Umur <12 bulan : 30 ml/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70ml/kgBB
dalam 5 jam berikutnya
 Umur >12 bulan 30 ml/kgBB dalam ½ jam pertama, dilanjutkan 70ml/kgBB
dalam 2,5 jam berikutnya
 Masukan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum,
dimulai dengan 5 ml/kgBB selama proses rehidrasi
Bab III Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
2. Zinc
Zinc dapat mengurangi lama dan beratnya diare. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu
makan anak.
Dosis zinc :
a. Umur dibawah 6 bulan : 10 mg/hari
b. b. Umur diatas 6 bulan : 20 mg/ hari
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari diare.

3. Teruskan ASI-makanan
Nutrisi ASI dan makanan dengan menu yang sama saat sehat sesuai umur tetap
diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang
hilang.
Bab III Tinjauan Pustaka

Tatalaksana

4. Berikan antibiotic secara selektif


• Tidak boleh diberikan obat anti diare
• Antibiotik diberikan bila ada indikasi misalnya disentri (diare berdarah) atau kolera.
Lini pertama adalah cotrimoxazole, kemudian sebagai lini kedua, dam cefixime
sebagai lini ketiga.
• Antiparasit : metrodinazole 50mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis ‘
Bab III Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
5. Edukasi
• Orang tua diedukasi untuk membawa kembali anaknya ke layanan kesehatan bila
masih ditemukan keluhan
• ASI tetap diberikan
• Kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum makan
• Kebersihan lingkungan, BAB di jamban
• Imunisasi campak
• Memberikan makanan penyapihan yang benar
• Penyediaan air minum yang bersih
• Selalu memasak makanan
Bab III Tinjauan Pustaka

Prognosis

Prognosis pada diare akut pada anak umumnya baik, kematian akibat diare

mencerminkan masalah gangguan homeostasis cairan dan elektrolit yang memicu

terjadinya dehidrasi, ketidak seimbangan elektrolit dan instabilitas vaskuler,serta

syok. Namun dengan penatalaksanaan yang tepat dan cepat serta edukasi yang baik

dapat mencegah prognosis yang buruk pada pasien.


Bab III Tinjauan Pustaka

Komplikasi
Komplikasi yang dapat diakibatkan oleh diare adalah dehidrasi (ringan,
sedang, berat, hipotonik, isotonik, hipertonik), hipokalemia (dengan gejala
ineteorismus, lemah, bradikardi), dan hipoglikemi.

Pencegahan
Beberapa langkah pencegahan yang tepat dan efektif adalah memberikan ASI,
memperbaiki makanan pendamping ASI, menggunakan air bersih, sering mencuci
tangan. Menggunakan jamban atau toilet air yang bersih. membuang tinja dengan
benar, imunisasi untuk diare.
Kesimpulan

Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam periode 24 jam, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi lebih cair dari biasanya, yang berlangsung kurang
dari 14 hari. Bila sudah terjadi selama lebih dari 14 hari, maka disebut sebagai diare
kronis.
Diare akut masih menjadi masalah kesehatan anak yang penting di banyak negara,
terutama pada daerah dengan angka kemiskinan tinggi.Menurut survei oleh WHO pada
tahun, diare menduduki peringkat 7 dari 10 penyakit mematikan pada anak di dunia. WHO
merekomendasikan lima tatalaksana utama diare yang disebut lintas penatalaksanaan
diare yaitu rehidrasi, suplement zinc, nutrisi, antibiotik selektif, dan edukasi
orangtua/pengasuh.
Syukron Jazakumullah
Khairan Katsiran

Anda mungkin juga menyukai