Anda di halaman 1dari 24

Hepatitis A

Lisa Lina Pakel


112019113

Pembimbing : dr. Dewi Iriani, Sp.A


Identitas pasien
• Nama Lengkap : An. AA
• Tanggal Lahir : 06 Januari 2014 (7 tahun 3 bulan 13 hari)
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jl. Kali Biru Barat IV RT 02/07
• Suku bangsa : Jawa
• Agama : Islam
• Pendidikan : SD
• No. RM : 00483229
Identitas orangtua/ wali

AYAH
• Nama : RL Agama : Islam
• Umur : 38 Tahun Pendidikan : -
• Suku Bangsa : Jawa Pekerjaan : Tidak bekerja
• Alamat : Jl. Kali Biru Barat IV RT 02/07 Gol. Darah :-

• IBU
• Nama : AL Agama : Islam
• Umur : 38 tahun Pendidikan : -
• Suku bangsa : jawa Pekerjaan : IRT
• Gol. Darah :-
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
anamnesis

• Dilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 20 April 2021 di ruang
Bangsal RSUD Koja.

Keluhan Utama
• Kedua mata kuning sejak 3 hari SMRS.
Riwayat perjalanan penyakit
• Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ke RSUD Koja dengan keluhan
kedua mata kuning sejak 2 hari SMRS. Ibu pasien mengatakan pasien juga
mengalami demam 3 hari SMRS, mual, pusing, dan lemas. Ibu pasien juga
mengatakan adanya nyeri perut. Ibunya mengatakan anak sering jajan dipinggir
jalan. Pasien napsu makan dan minum berkurang. BAB dempul/pucat, BAK
seperti teh. Riwayat endemik kuning di sekitar tetangga.
• RIWAYAT SOSIAL DAN KELUARGA
Anak Pertama, anak kandung, dan tinggal bersama orangtua.

• RIWAYAT ALERGI
Tidak ada riwayat alergi obat, makanan, dan cuaca.

• RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA


Pada keluarga pasien tidak memiliki riwayat serupa..
• RIWAYAT KELUARGA

Ayah Ibu

Pasien
Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran

Perawatan -
KEHAMILAN
Antenatal
Penyakit Kehamilan Tidak ada

Tempat Kelahiran
KELAHIRAN
Penolong Bidan
Persalinan
Cara Persalinan SC
Masa Gestasi Cukup bulan 39 minggu
Keadaan Bayi Berat badan lahir : 3200 gram
Panjang badan lahir : 43 cm
Lingkar kepala : Ibu tidak ingat
Langsung menangis : Langsung menangis
Pucat/biru/kuning/kejang : Tidak ada
Nilai APGAR : Tidak diketahui
Kelainan bawaan : Tidak ada

G3P3A0
•Kesan : Neonatus cukup bulan dan sesuai masa kehamilan
Riwayat imunisasi
Imunisasi Umur (bulan)    

Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3th 5th 6th 7th

Hepatitis B 1 2 3 4         5          

Polio 0   1 2 3         4        

BCG   1                            

DPT     1 2 3       4      

MMR               1   2        

Tifoid                       1      

Kesimpulan: imunisasi lengkap sesuai usia


• PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 21 April 2021
Pukul : 12.00 WIB

• PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis Status Gizi : Grafik CDC
• Tanda – tanda vital • BB/U : p=25 (Gizi baik)
TD : 110/90 mmHg • TB/U : p=75 (normal)
Nadi : 126x/menit
Suhu : 36.60C
RR : 26x/menit
SaO2 : 100%

Data Antropometri : BB :21 kg


TB : 125cm
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kepala
• Kepala : bentuk kepala bulat, tidak ada luka, tidak ada masa, ubun-ubun sudah menutup. Rambut berwarna hitam tidak
mudah dicabut, distribusi merata.
• Rambut berwarna hitam tidak mudah dicabut, distribusi merata.
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik (+), pupil isokor, refleks cahaya +/+ normal.
• Telinga : Normotia, tidak ada benjolan maupun fistula, tidak ada sekret yang keluar dari kedua lubang telinga.
• Hidung : Cavum nasi lapang, sekret (-), hipertrofi konka inferior (-), septum deviasi (-), mukosa hiperemis (-), napas
cuping hidung (-).
• Bibir : Bibir merah muda, tidak kering, sianosis (-), trismus (-).
• Gigi-geligi : Karies (-).
• Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah, hiperemis (-), pucat (-).
• Lidah : Normoglosia, warna merah muda, lidah kotor (-), tremor (-).
• Tonsil : T1-T1, tidak hiperemis
• Faring : Faring tidak hiperemis, granular (-).
Leher
KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak di tengah.
Thorax
- Paru
Inspeksi : Gerakan dada simetris, retraksi (-).
Palpasi : Fremitus taktil simetris.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-.
 Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis teraba.
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung.
Auskultasi : BJ I-II reguler, murni, gallop (-), murmur (-).
Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar.

Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)

Hati: Teraba organ hepar (hepatomegali) 3cm (2jari dibawah arcus costa paling bawah, tepi tajam, padat kenyal.

Perkusi : Terdengar timpani di seluruh permukaan abdomen. Auskultasi : Bising usus (+) normal
Anggota Gerak
Tonus : Normotonus
Kekuatan : +5 Edema : (-)
Pemeriksaan Neurologis
Tingkat Kesadaran : GCS 15
Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-), Kernig Sign (-), Brudzinsky Sign (-), Laseque Sign (-) Saraf Kranialis I-XII : Kesan dalam batas normal
Refleks Patologis : Babinsky -/-
Resume
• Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ke RSUD Koja dengan keluhan
kedua mata kuning sejak 2 hari SMRS. Ibu pasien mengatakan pasien juga
mengalami demam 3 hari SMRS, mual, pusing, dan lemas. Ibu pasien juga
mengatakan adanya nyeri perut. Ibunya mengatakan anak sering jajan dipinggir
jalan. Pasien napsu makan dan minum berkurang. BAB dempul/pucat, BAK seperti
teh. Riwayat endemik kuning di sekitar tetangga. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
hasil nadi:126x/menit, suhu:36.60C, RR: 26x/menit sklera ikterik, nyeri tekan
epigastrium dan hepatomegali. Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan
didapatkan hasil Hb 10.3 g/dL, Ht 30.3 %, Trombosit 415 103/uL, MCV 73 fl,
RDW-CV 15.3 %, Natrium (Na) 139 mEq/L, Klorida (Cl) 110 mEq/L, SGOT
(AST) 140 U/L, SGPT (ALT) 485 U/L, Glukosa Sewaktu 103 mg/dL
Masalah
Kejang Demam Sederhana
Definisi
Hepatitis A adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Hepatitis A (HAV) yang bertransmisi HAV melalui fecal-oral,
yakni virus masuk ke dalam tubuh ketika seseorang
mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja
mengandung HAV.

Epidemiologi

Hepatitis A banyak ditemukan di seluruh dunia terutama di


negara berkembang dan Indonesia dikategorikan oleh WHO
pada area dengan endemisitas tinggi.
Di negara berkembang, hepatitis A sering terjadi dan
sebagian besar anak terpapar HAV pada usia 10 tahun,
sedangkan di negara maju hanya 20% terpajan pada usia 20
tahun.
Faktor Resiko
Etiologi • Kebiasaan membeli makanan di
sembarang tempat, makan makanan
mentah atau setengah matang.
• Personal hygiene yang rendah antara
virus RNA dari family lain : penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat masih kurang
enterovirus. diantaranya cuci tangan dengan air
bersih dan sabun, mengkonsumsi
makanan dan minuman sehat, serta
cara mengolah makanan yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan
Kelompok risiko tinggi tertular HAV:
• Tinggal di daerah dengan kondisi
lingkungan yang buruk (penyediaan air
minum dan air bersih, pembuangan air
limbah, pengelolaan sampah,
pembuangan tinja yang tidak memenuhi

Transamisi •
syarat).
Tempat penitipan anak dan asrama
• Fekal-oral: makanan dan minuman (Pesantren)
• Penyaji makanan.
yang terinfeksi.
• Dapat juga ditularkan melalui
hubungan seksual.
Patogenesis
HAV didapat melalui transmisi fecal-oral

orofaring dan traktus gastrointestinal merupakan situs virus ber-replikasi.

Virus HAV kemudian di transport menuju hepar yang merupakan situs primer
replikasi

dimana pelepasan virus menuju empedu terjadi yang disusul dengan transportasi
virus menuju usus dan feses.

Viremia singkat terjadi mendahului munculnya virus didalam feses dan hepar.

Pada individu yang terinfeksi HAV, konsentrasi terbesar virus yang di ekskresi
kedalam feses terjadi pada 2 minggu sebelum onset ikterus, dan akan menurun
setelah ikterus jelas terlihat.

Anak-anak dan bayi dapat terus mengeluarkan virus selama 4-5 bulan setelah
onset dari gejala klinis.
Manifestasi Klinis
Fase Inkubasi Fase Prodormal (Pra-ikterik) Fase Ikterus Fase konvalesen (penyembuhan)

• Waktu antara masuknya virus • Fase diantara timbulnya keluhan- • Ikterus muncul setelah 5-10 hari, • Diawali dengan menghilangnya
dan timbulnya gejala atau keluhan pertama dan timbulnya tetapi dapat juga muncul ikterus dan keluhan lain, tetapi
ikterus. Fase ini berbeda-beda gejala ikterus. bersamaan dengan munculnya hepatomegali dan abnormalitas
lamanya untuk tiap virus • Awitannya dapat singkat atau gejala. fungsi hati tetap ada.
hepatitis. insidious ditandai dengan malaise • Pada banyak kasus fase ini tidak • Muncul perasaan sudah lebih
• Panjang fase ini tergantung umum, nyeri otot, nyeri sendi, terdeteksi. sehat dan kembalinya nafsu
pada dosis inokulum yang mudah lelah, gejala saluran napas • Setelah timbul ikterus jarang makan.
ditularkan dan jalur penularan, atas dan anorexia. terjadi perburukan gejala • Keadaan akut biasanya akan
makin besar dosis inokulum, • Mual muntah dan anoreksia prodromal, tetapi justru akan membaik dalam 2-3 minggu.
makin pendek fase inkubasi berhubungan dengan perubahan terjadi perbaikan klinis yang • Pada hepatitis A perbaikan klinis
ini. penghidu dan rasa kecap. nyata. dan laboratorium lengkap terjadi
• Pada hepatitis A fase inkubasi • Demam derajat rendah umunya dalam 9 minggu. Pada 5-10%
dapat berlangsung selama 14- terjadi pada hepatitis A akut. kasus perjalanan klinisnya
50 hari, dengan rata-rata 28- Nyeri abdomen biasanya ringan mungkin lebih sulit ditangani,
30 hari. dan menetap di kuadran kanan hanya <1% yang menjadi
atas atau epigastrium, kadang fulminant.
diperberat dengan aktivitas akan
tetapi jarang menimbulkan
kolesistitis

Infeksi pada anak berusia di bawah 5 tahun umumnya tidak


memberikan gejala yang jelas.
Diagnosis

Anamnesis: Pemeriksaan Fisik


• Demam
• TTV
• kelelahan
• Ikterik pada sclera, kulit, selaput
• Malaise
lendir langit-langit mulut, pada
Pemeriksaan Penunjang
• Anorexia
kasus yang berat (fulminant).
• Mual • Pemeriksaan Serologi: IgM anti-
• Palpasi: Pada perabaan hati
• rasa tidak nyaman pada
membengkak, 2 sampai 3 jari di HAV
perut. • Bilirubin
bawah arcus costae, konsistensi
• Ikterus (kulit dan sclera • Faal Hati: alkali fosfatase (AP) dan
lunak, tepi tajam dan sedikit
menguning) gamma glutamyl-transpeptidase
nyeri tekan.
• urin berwarna gelap (GGT). SGOT, SGPT.
• Perkusi pada abdomen kuadran
• feses berwarna dempul
kanan atas, menimbulkan rasa
dapat ditemukan beberapa
nyeri dan limpa kadang-kadang
hari kemudian.
membesar, teraba lunak.
Tatalaksana

Perawatan Suportif:
 Periode akut dan dalam keadaan lemah diharuskan cukup istirahat.
 Manajemen khusus untuk hati dapat dapat diberikan sistem dukungan untuk
mempertahankan fungsi fisiologi seperti hemodialisis, transfusi tukar, extracorporeal
liver perfusion, dan charcoal hemoperfusion.
 Rawat jalan pasien

Dietetik:
 Makanan tinggi protein dan karbohidrat, rendah lemak
 Selama fase akut diberikan asupan kalori dan cairan yang adekuat. Bila
diperlukan dilakukan pemberian cairan dan elektrolit intravena
 Menghindari obat-obatan yang di metabolisme di hati, konsumsi
alkohol, makan-makanan yang dapat menimbulkan gangguan
pencernaan, seperti makanan yang berlemak

Pengobatan simtomatis sesuai dengan keluhan


Pencegahan
• Perbaikan hygiene makanan-minuman.
• Perbaikan hygiene-sanitasi lingkungan-pribadi.
• Isolasi pasien.
• Imunisasi Hepatitis A
Analisis Masalah Rencana Pengobatan
Perawatan Suportif:
Detetik
Anamnesis
Ondancetrom 3x3 mg Edukasi
• mata kuning, demam, mual, Rencana Diagnostik Perbaikan hygiene makanan-
pusing, dan lemas. nyeri perut. • anti-HAV minuman.
Perbaikan hygiene-sanitasi
jajan dipinggir jalan. Pasien napsu • Bilirubin lingkungan-pribadi.
Pemeriksaan Penunjang Isolasi pasien.
makan dan minum berkurang.. • alkali fosfatase (AP)
• Hb 10.3 g/dL, Ht 30.3 %, Trombosit 415 Imunisasi Hepatitis A
BAB dempul/pucat, BAK seperti
teh. Riwayat endemik kuning di
103/uL, MCV 73 fl, RDW-CV 15.3 %,
• gamma glutamyl-
transpeptidase (GGT).
06
Natrium (Na) 139 mEq/L, Klorida (Cl) 110
sekitar tetangga mEq/L, SGOT (AST) 140 U/L, SGPT 05
(ALT) 485 U/L, Glukosa Sewaktu 103

Pemeriksaan Fisik
mg/dL
04
Edukasi
TD
N
: 115/76 mmHg
: 126 x/menit
03
Rencana Pengobatan
S
RR
: 36,6oC
: 26 kali/menit
02
sklera ikterik, nyeri tekan
Rencana diagnostik
epigastrium dan hepatomegali 01 Pemeriksaan Penunjang
Hepatitis A Pemeriksaan Fisik

Anamnesis
PROGNOSIS
• ad vitam : ad bonam
• ad functionam : ad bonam
• ad sanationam : ad bonam
`Kesimpulan

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan


penunjang, dapat disimpulkan kemungkinan pasien menderita
Hepatitis A.
--

Anda mungkin juga menyukai