Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

HEPATITIS B PADA NEONATUS


Pembimbing : dr. Ity Sulawati, Sp.A, M.Kes

Oleh :
Ignatius Bayu Hermawan
406181014

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi
Periode 20 Mei 2019 – 4 Agustus 2019
Identitas Pasien

• Nama : By. Mulyani


• Umur : 5 hari
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tempat, tanggal lahir : Bogor, 22 Mei 2019
• Agama : Islam
• Alamat : Kp Cimanggung
• Suku Bangsa : Sunda
IDENTITAS (23/5/2019)
Data Pasien Ayah Ibu
Nama By. IM Tn. H Ny. R
Umur 5 hari 38 tahun 34 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan
Alamat Kp. Cimanggu

Agama Islam Islam Islam


Suku bangsa Indonesia Indonesia Indonesia
Pendidikan - SMP SMP
Pekerjaan - Buruh Ibu Rumah Tangga

Penghasilan - - -
Keterangan Hubungan dengan orang
tua : Anak kandung

Tanggal Masuk RS 23/05/ 2019


Riwayat Perjalanan Penyakit

Sebelum Masuk Masuk RS: SC:


RS 18 jam SMRS: - Ketuban - Laki-laki
Ibu G5P1A4, usia - Mulas yang sedikit - BB 2100
34 tahun, hamil - Keluar cairan - PEB gram
35minggu dari jalan - SC - PB 45 cm
lahir, bening, - HBsAg (+) - LK 30 cm
merembes. - LD 29 cm
- LP 30cm
- menangis
spontan
- HR 130x/m
Riwayat persalinan dan kehamilan beresiko asfiksia dan - tonus baik
infeksi neonatus. - kulit merah.
Riwayat Penyakit Ibu dan Ayah

• Riwayat ibu menderita diabetes mellitus, asma, penyakit jantung, penyakit


ginjal, alergi, kejang, anemia serta penyakit kelainan darah sebelum hamil
disangkal.
• Riwayat darah tinggi dimiliki oleh ibu sejak usia kandungan 7 bulan.
• Riwayat ibu keputihan berbau busuk atau menderita penyakit menular
seksual selama kehamilan atau pada saat proses persalinan misalnya
gonorea, klamidia, trikomoniasis, kandidiasis, vaginalis disangkal.
• Riwayat ibu mengidap darah tinggi selama kehamilan.
• Ibu mempunyai riwayat demam tinggi selama proses kehamilan.
• Riwayat ibu dan ayah merokok disangkal.
• Riwayat ayah pernah dirawat karena sakit kuning 10 tahun lalu dan tidak
pernah kontrol ke dokter.
Riwayat Prenatal

Ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya dan tidak mendapat suntikan TT.
Riwayat trauma sebelum dan selama kehamilan disangkal, riwayat dipijat
disangkal, riwayat penyakit darah tinggi dan kencing manis disangkal..

Kesan : Pemeliharaan prenatal kurang baik.


Riwayat kehamilan dan kelahiran

Bayi jenis kelamin laki-laki dari ibu G5P1A4 usia 34 tahun, hamil 34
minggu, lahir secara sectio cesarea di ruang OK RSUD Ciawi, dibantu oleh
Dokter spesialis kandungan pada tanggal 25 Mei 2019, pukul 13.00.
18 jam sebelum ke Ruang Bersalin RSUD Ciawi, ibu mengeluh
perutnya terasa mulas semakin lama semakin sering, keluar cairan yang tidak
dapat ditahan dari jalan lahir, jumlahnya ibu tidak tahu persis, berwarna
bening merembes. Akhirnya ibu diantar keluarganya ke Ruang PONEK RSUD
Ciawi, lalu dirawat di ruang VK.
Saat lahir bayi menangis spontan, HR 130x/menit, tonus baik, warna
kulit merah, bayi tampak bugar. Kemudian bayi dikeringkan dan dihangatkan.
Dilakukan suction, didapatkan cairan berwarna hijau. APGAR score 7-8.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan gigi I : - (normal: 5-9 bulan)


Psikomotor
Tengkurap :- (normal: 3-4 bulan)
Duduk :- (normal: 6 bulan)
Berdiri :- (normal: 9-12 bulan)
Bicara :- (normal: 9-12 bulan)
Berjalan :- (normal: 13 bulan)
Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
pasien belum dapat diketahui karena usia pasien saat ini 5 hari.
Riwayat Imunisasi

• BCG :-
• DPT :-
• Polio : -
• Campak :-
• Hepatitis B : 0 bulan
Anamnesis
Riwayat Perinatal :

• Lahir SC atas indikasi PEB+ Hepatitis B di RSUD Ciawi.


• Kurang Bulan ,Sesuai masa kehamilan.
• BB Lahir 2100gr, PB lahir 45cm.
• Penyulit persalinan (+)
• Ibu pasien mengatakan pasien langsung menangis saat lahir.
• Pasien merupakan anak kelima.
Anamnesis

Riwayat Imunisasi

• Usia 0 bulan : HBO (+) HbIg

Riwayat Asupan Nutrisi

• Susu Formula
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 26 Mei 2019

• Kesadaran Umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos Mentis
• BB/PB : 2,1 kg/45 cm
Sp O2: Nadi :
97% 130x/menit, reguler

Tanda-Tanda Vital

Suhu : Respiratory Rate :


36,5˚C 42x/menit
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Normocephali, UUB datar • Mulut : Sianosis bibir(-) , Coated toungue
belum menutup (-)
• Mata: Air mata (+/+), mata cekung(-/-), • Leher : tidak teraba pembesaran KGB

sklera ikterik (+/+), konjungtiva anemis • Thorax


(-/-)  I: Bentuk dada normal, pergerakan

• Telinga : bentuk normal, liang telinga dada simetris, Retraksi dinding dada
lapang, serumen (-/-), sekret (-/-) interkostal (-), subkostal (-)
 P : Pergerakan napas simetris
• Hidung : bentuk normal, sekret (-/-),
tidak ada septum deviasi, mukosa  P : Sonor

hidung tidak hiperemis, napas cupping  A : Rhonki (-/-), wheezing (-/-)

hidung (-)
• Tenggorokan : uvula di tengah, dinding
faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1
• Jantung
 Ictus cordis tidak terlihat
 Ictus cordis teraba
 Batas jantung tidak melebar
 Bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

• Abdomen
 Inspeksi : Datar
 Palpasi : Turgor kulit normal, Hepar dan lien normal.
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : Bising usus (+) normal

• Tulang belakang : tidak ada gibus, skoliosis, lordosis, kifosis

• Kulit : sianosis (-), ikterik (+), petechiae (-)

• Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2 detik, tak tampak edema


Status Antopometri : stunting (< -3 SD)
Status Antopometri : BAIK (diatas -1 SD)
Resume

Telah diperiksa seorang bayi laki-laki berusi 5 hari di bangsal


cempaka dengan keluhan kuning post SC atas indikasi PEB & HbsAg
+.
Pemeriksaan fisik didapatkan tampak sakit sedang, compos
mentis, suhu tubuh 36,9°C, status gizi kurang dengan berat badan lahir
rendah 2100 gram. Pada pemeriksaan bilirubin total dan direk terjadi
peningkatan dan hipoglikemia.
Diagnosis Kerja

BKB, SMK SC a/I Hep B + PEB


Hiperbilirubinemia
Hipoglikemia
Refleks Primitif
Pemeriksaan Hasil
Refleks Hisap +
Rekfleks Rooting +
Refleks Moro +
Refleks Palmar grasp +
Refleks Plantar grasp +
PENATALAKSANAAN
• Inf Dextrose 10% 0,5 • Pro Perawatan di
cc/jam. Ruang Isolasi
• Inj ampisilin 2 x 100 mg
• Moitor tanda vital
• Immunoglobulin
Hepatitis B 0,5cc/im • Edukasi kepada
• Vaksin Hepatitis B orangtua tentang
0,5cc/im penyakit yang
• ASI 8x 15 cc PO diderita
• Fototherrapy
PROGNOSIS

• Ad vitam : ad
bonam
• Ad fungsionam : dubia
• Ad sanationam : dubia
DEFINISI

• Hepatitis B merupakan penyakit infeksi oleh virus


hepatitis B. Virus tersebut menyerang hati, masuk melalui
darah ataupun cairan tubuh dari seseorang yang
terinfeksi seperti halnya virus HIV. Virus hepatitis B
adalah virus non sitopatik, yang berarti virus tersebut
menyerang sistem kekebalan tubuh yang biasanya
menyebabkan radang dan kerusakan pada hepar.
VIROLOGI

• Diameter 42nm
• Famili:
Hepnaviridae
• Partikel genom
DNA
EPIDEMIOLOGI

POLA PREVALENSI HEPATITIS B


Tanpa
imunoprofilaksis
Proses Penularan Hepatitis B

Vertikal Horisontal
(maternal- (kontak
neonatal) individu)

- Seksual
- Iatrogenik
- Jarum
suntik
Transmisi ibu-bayi

intrauterin intrapartum Post partum

• Kebocoran • Darah ibu • darah


darah tertelan
plasenta • Sekret
vagina

Menyusui belum terbukti


Faktor yang berkaitan dengan HBsAg (+)
pada bayi:
• Titer HBsAg ibu
• Status HBeAg ibu  (+): perkembangan penyakit kronis
90%
(-): perkembangan penyakit kronis
20%
• DNA HBV (+) pada serum ibu
• HBsAg positif pada darah plasenta
• Saudara kandung HBsAg (+)
Pola Infeksi Hepatitis B
Manifestasi Klinis

Hepatitis Akut Hepaitis Kronis


• Asimptomatis
• Malaise, lelah
• asimptomatis
• Anorexia • Lab: HBsAg (+), ot/pt
• Mual, muntah
• Kuning ↑ selama 6bln
• Hepatomegali • Hepatitis kronis 
• Lab: ot/pt ↑
• Neonatus: tidak menimbulkan sirosis hepar
gejala
• Berakhir setelah 6-8 minggu
Manifestasi Klinis

Gagal Hati Fulminan Pengidap Sehat


• Ensefalopati Hepatikum: • Tidak ada gejala dan serum
dalam beberapa minggu aminotransferase normal (pd
setelah munculnya gejala infeksi vertikal: ibu-bayi)
pertama hepatitis, disertai • Prognosis:
ikterus, peningkatan 1. Membaik (anti-Hbe positif)
aminotransferase serum 10% tiap thn
2. Menderita sirosis pada usia
hingga ribuan unit dan diatas 30 tahun1%
gangguan pembekuan.
3. Hepatoma < 1%
• Akibat nekrosis jar luas
DIAGNOSIS:

ANTIGEN INTERPRETASI BENTUK KLINIS


HBsAg Sedang infeksi Hepatitis akut, hepatitis kronik,
penanda kronis
HBeAg Proses replikasi dan sangat menular Hepatitis akut, hepatitis kronis

Antibodi
Anti-HBs Resolusi infeksi Kekebalan
Anti-HBc total Sedang infeksi atau pernah infeksi Hepatitis akut, hepatitis kronis,
kekebalan
IgM anti-HBc Infeksi akut atau infeksi kronis yang Hepatitis akut, hepatitis kronis
kambuh
Anti-Hbe Penurunan aktivitas replikasi Penanda kronis, kekebalan

Pemeriksaan Molekular
PCR RNA HBV Infeksi HBV Hepatitis akut, hepatitis kronis,
penanda kronis
Hibridisasi DNA HBV Replikasi aktif dan sangat menular Hepatitis akut, hepatitis kronis
Indikasi Rawat:
• Dehidrasi berat dengan intake sulit
• Kadar SGOT-SGPT >10 kali nilai normal
• Kecurigaan hepatitis fulminan
Tatalaksana
Interferon alfa
• interferon-alfa-2b (IFN-α2b)
 Hep B dengan gejala dekompensasi hati (asites,
ensefalopati, koagulopati, dan hipoalbuminemia)+tanda
replikasi aktif (HBeAg&DNA HBV)+aminotransferase
serum ↑
• Dosis: 33 MU/m2 subkutan tiga kali dalam seminggu,
selama 16 minggu
• Evaluasi: klinis dan lab (OT/PT, albumin, darah tepi) tiap 4
minggu
HBsAg, HBeAg, DNA HBV
(mulaiselesai6bln post selesai
Kontra indikasi Efek samping
oNeutropenia o Sistemik: lelah, panas, nyeri
oTrombositopenia kepala, nyeri otot, nyeri sendi,
oGangguan jiwa anoreksia, BB↓, mual, muntah,
oAdiksi terhadap alkohol diare, nyeri perut, rambut rontok
oPenyalahgunaan obat o Autoimun: autoantibodi, antibodi
antiinterferon, hipertiroidisme,
hipotiroidisme, diabetes, anemia
hemolitik, trombositopenik
purpura
o Hematologis: trombositopenia,
leukopenia, anemia
o Imunologis: bronkitis, sinusitis,
abses kulit, ISK, peritonitis,
sepsis
o Neurologis: kesulitan
konsentrasi, kurang motivasi,
gangguan tidur, delirium,
disorientasi, kejang, koma,
penurunan pendengaran, tinitus,
vertigo, penurunan penglihatan,
perdarahan retina
o Psikologis: gelisah, iritabel,
depresi, paranoid, penurunan
libido, usaha bunuh diri
Tatalaksana
Analog Nukleosida
• Lamivudin, famsiklovir, adefovir
• Dosis: Lamivudin3 mg.KgBB sekali sehari selama 52
minggu atau 1tahun
• Indikasi: replikasi aktif dan peningkatan aminotransferase
serum dengan kontraindikasi penggunaan interferon
terutama dekompensasi hati, gagal interferon,
Preventif
• Uji saring sebelum vaksin
• Uji kelompok beresiko tinggi
• Vaksinasi hanya untuk penderita anti-HBc (+), bayi baru lahir untuk
resiko rendah
• Pemeriksaan Paska vaksin
• Dilakukan 1-2 bulan post suntikan ketiga
• Bayi yang sudah vaksin dengan ibu yang HBsAG (+) sebaiknya pem. Penanda infeksi HBV pada
umur 12 bulan
• Penanganan Non Responder
• Vaksin ulang 3 kali suntik
imunisasi
Imunisasi perawatan::
- Hepatitis B immunoglobulin (HBIg)
Berlaku 3-6 bln
Bsyi: 0,5 cc i.m 12 jam stlh lahir,
anterolateral otot paha atas seblm

Imunisasi aktif:
- HBV
- dosis: 5-10ug dalam 12 jam stlh lahir pd
sisi lain, diulang pada 1 dan 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai