Oleh :
Ignatius Bayu Hermawan
406181014
Penghasilan - - -
Keterangan Hubungan dengan orang
tua : Anak kandung
Ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya dan tidak mendapat suntikan TT.
Riwayat trauma sebelum dan selama kehamilan disangkal, riwayat dipijat
disangkal, riwayat penyakit darah tinggi dan kencing manis disangkal..
Bayi jenis kelamin laki-laki dari ibu G5P1A4 usia 34 tahun, hamil 34
minggu, lahir secara sectio cesarea di ruang OK RSUD Ciawi, dibantu oleh
Dokter spesialis kandungan pada tanggal 25 Mei 2019, pukul 13.00.
18 jam sebelum ke Ruang Bersalin RSUD Ciawi, ibu mengeluh
perutnya terasa mulas semakin lama semakin sering, keluar cairan yang tidak
dapat ditahan dari jalan lahir, jumlahnya ibu tidak tahu persis, berwarna
bening merembes. Akhirnya ibu diantar keluarganya ke Ruang PONEK RSUD
Ciawi, lalu dirawat di ruang VK.
Saat lahir bayi menangis spontan, HR 130x/menit, tonus baik, warna
kulit merah, bayi tampak bugar. Kemudian bayi dikeringkan dan dihangatkan.
Dilakukan suction, didapatkan cairan berwarna hijau. APGAR score 7-8.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
• BCG :-
• DPT :-
• Polio : -
• Campak :-
• Hepatitis B : 0 bulan
Anamnesis
Riwayat Perinatal :
Riwayat Imunisasi
• Susu Formula
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 26 Mei 2019
Tanda-Tanda Vital
• Telinga : bentuk normal, liang telinga dada simetris, Retraksi dinding dada
lapang, serumen (-/-), sekret (-/-) interkostal (-), subkostal (-)
P : Pergerakan napas simetris
• Hidung : bentuk normal, sekret (-/-),
tidak ada septum deviasi, mukosa P : Sonor
hidung (-)
• Tenggorokan : uvula di tengah, dinding
faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1
• Jantung
Ictus cordis tidak terlihat
Ictus cordis teraba
Batas jantung tidak melebar
Bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Turgor kulit normal, Hepar dan lien normal.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Ad vitam : ad
bonam
• Ad fungsionam : dubia
• Ad sanationam : dubia
DEFINISI
• Diameter 42nm
• Famili:
Hepnaviridae
• Partikel genom
DNA
EPIDEMIOLOGI
Vertikal Horisontal
(maternal- (kontak
neonatal) individu)
- Seksual
- Iatrogenik
- Jarum
suntik
Transmisi ibu-bayi
Antibodi
Anti-HBs Resolusi infeksi Kekebalan
Anti-HBc total Sedang infeksi atau pernah infeksi Hepatitis akut, hepatitis kronis,
kekebalan
IgM anti-HBc Infeksi akut atau infeksi kronis yang Hepatitis akut, hepatitis kronis
kambuh
Anti-Hbe Penurunan aktivitas replikasi Penanda kronis, kekebalan
Pemeriksaan Molekular
PCR RNA HBV Infeksi HBV Hepatitis akut, hepatitis kronis,
penanda kronis
Hibridisasi DNA HBV Replikasi aktif dan sangat menular Hepatitis akut, hepatitis kronis
Indikasi Rawat:
• Dehidrasi berat dengan intake sulit
• Kadar SGOT-SGPT >10 kali nilai normal
• Kecurigaan hepatitis fulminan
Tatalaksana
Interferon alfa
• interferon-alfa-2b (IFN-α2b)
Hep B dengan gejala dekompensasi hati (asites,
ensefalopati, koagulopati, dan hipoalbuminemia)+tanda
replikasi aktif (HBeAg&DNA HBV)+aminotransferase
serum ↑
• Dosis: 33 MU/m2 subkutan tiga kali dalam seminggu,
selama 16 minggu
• Evaluasi: klinis dan lab (OT/PT, albumin, darah tepi) tiap 4
minggu
HBsAg, HBeAg, DNA HBV
(mulaiselesai6bln post selesai
Kontra indikasi Efek samping
oNeutropenia o Sistemik: lelah, panas, nyeri
oTrombositopenia kepala, nyeri otot, nyeri sendi,
oGangguan jiwa anoreksia, BB↓, mual, muntah,
oAdiksi terhadap alkohol diare, nyeri perut, rambut rontok
oPenyalahgunaan obat o Autoimun: autoantibodi, antibodi
antiinterferon, hipertiroidisme,
hipotiroidisme, diabetes, anemia
hemolitik, trombositopenik
purpura
o Hematologis: trombositopenia,
leukopenia, anemia
o Imunologis: bronkitis, sinusitis,
abses kulit, ISK, peritonitis,
sepsis
o Neurologis: kesulitan
konsentrasi, kurang motivasi,
gangguan tidur, delirium,
disorientasi, kejang, koma,
penurunan pendengaran, tinitus,
vertigo, penurunan penglihatan,
perdarahan retina
o Psikologis: gelisah, iritabel,
depresi, paranoid, penurunan
libido, usaha bunuh diri
Tatalaksana
Analog Nukleosida
• Lamivudin, famsiklovir, adefovir
• Dosis: Lamivudin3 mg.KgBB sekali sehari selama 52
minggu atau 1tahun
• Indikasi: replikasi aktif dan peningkatan aminotransferase
serum dengan kontraindikasi penggunaan interferon
terutama dekompensasi hati, gagal interferon,
Preventif
• Uji saring sebelum vaksin
• Uji kelompok beresiko tinggi
• Vaksinasi hanya untuk penderita anti-HBc (+), bayi baru lahir untuk
resiko rendah
• Pemeriksaan Paska vaksin
• Dilakukan 1-2 bulan post suntikan ketiga
• Bayi yang sudah vaksin dengan ibu yang HBsAG (+) sebaiknya pem. Penanda infeksi HBV pada
umur 12 bulan
• Penanganan Non Responder
• Vaksin ulang 3 kali suntik
imunisasi
Imunisasi perawatan::
- Hepatitis B immunoglobulin (HBIg)
Berlaku 3-6 bln
Bsyi: 0,5 cc i.m 12 jam stlh lahir,
anterolateral otot paha atas seblm
Imunisasi aktif:
- HBV
- dosis: 5-10ug dalam 12 jam stlh lahir pd
sisi lain, diulang pada 1 dan 6 bulan