1. Pemeriksaan Bakterioskopik
Sediaan dibuat dari kerokan jaringan kulit atau usapan dan kerokan
mukosa hidung yang diwarnai dengan pewarnaan terhadap basil tahan
asam, antara lain Ziehl-Neelsen.
Bakterioskopik negatif pada seorang penderita bukan berarti orang
tersebut tidak mengandung basil M. leprae.
M. leprae tergolong basil tahan asam (BTA), akan tampak merah pada
sediaan. Dibedakan bentuk batang utuh (solid), batang terputus
(fragmented), dan butiran (granular). Bentuk solid adalah basil hidup,
sedangkan fragmented dan granular merupakan bentuk mati
• Pemeriksaan indeks bakteri : untuk
mengetahui kepadatan BTA tanpa
membedakan solid / non solid.
Skor Keterangan
1+ 1- 10 BTA dalam 100 LP
2+ 1 – 10 BTA dalam 10 LP
3+ 1 – 10 BTA rata-rata dalam 1LP
4+ 11 – 100 BTA rata-rata dalam 1LP
5+ 101 – 1000 BTA rata-rata dalam 1 LP
6+ >1000 BTA rata-rata dalam 1LP
•
Pemeriksaan Histopatologik
• Makrofag dalam jaringan mempunyai fungsi
fagositosis. Jika ada kuman (M. leprae) masuk,
akibatnya akan bergantung pada Sistem Imunitas
Selular (SIS) seseorang.
• Apabila SIS tinggi, makrofag akan mampu
memfagositosit M. leprae. Datangnya histiosit ke
tempat kuman disebabkan karena proses
imunologi dengan adanya faktor kemotaktik.
Kalau datangnya berlebihan dan tidak ada lagi
yang harus difagosit, makrofag akan berubah
bentuk menjadi sel epiteloid yang tidak dapat
bergerak dan kemudian akan dapat berubah
menjadi sel datia Langhans.
Pemeriksaan Serologis
• Pemeriksaan serologik dapat membantu menegakkan
diagnosis kusta yang meragukan karena tanda klinis
dan bakteriologi tidak jelas. Selain itu dapat
membantu menegakkan diagnosis kusta subklinis.
REAKSI RINGAN :
1.BEROBAT JALAN , ISTIRAHAT DIRUMAH
2.BERI ANALGETIK , ANTIPIRETIK
3.CARI FAKTOR PENCETUS
4.MDT DITERUSKAN
REAKSI BERAT :
1.ISTIRAHAT / IMMOBILISASI
2.PEMBERIAN ANALGETIK , ANTIPIRETIK
3.CARI FAKTOR PENCETUS
4.MDT DITERUSKAN DENGAN DOSIS SAMA
5.PEMBERIAN OBAT ANTI REAKSI
6. PEMBERIAN OBAT ANTIIFLAMASI KORTIKOSTEROID
Pengobatan Reaksi Reversal
• Tanpa neuritis akut tidak perlu diberi pengobatan tambahan.
• Jika ada neuritis akut
• Obat pilihan pertama adalah kortikosteroid yang dosisnya
disesuaikan berat ringannya neuritis, makin berat makin tinggi
dosisnya.
• Prednisone 40 mg sehari, kemudian diturunkan bertahap.
• Pengobatan harus secepat-cepatnya dan dengan dosis yang adekuat untuk
mengurangi terjadinya kerusakan saraf secara mendadak.
• Anggota gerak yang terkena neuritis akut harus diistirahatkan.
• Analgetik dan sedative dapat diberikan bila diperlukan.
Skema pemberian Prednisone dan
Klofamizin
Minggu pemberian Dosis harian prednison Dosis harian klofazimin**
1-2 40 mg 3 x 100 mg
3-4 30 mg (2 bulan)
5-6 20 mg
7-8 15 mg
9-10 10 mg 2 x 100 mg
11-12 5 mg (2 bulan)
1 x 100 mg
(2 bulan)