Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS UJIAN

Disusun Oleh :
Dela Destiani Aji

Penguji :
dr. Irman Permana, Sp.A(K), M.Kes

Kepaniteraan Klinik
SMF Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati
RSUD Waled
2021
Identitas Pasien

◉ Nama Ayah : Tn. A


◉ Nama : An. SF
◉ Usia : 42 tahun
◉ Usia : 8 tahun 5 bulan
◉ Pendidikan : SMA
◉ Jenis Kelamin : Perempuan
◉ Pekerjaan : Wiraswasta
◉ Alamat : Cirebon
◉ Nama Ibu : Ny. S
◉ Agama : Islam
◉ Usia : 43 tahun
◉ Tanggal MRS : 30-06-2021
◉ Pendidikan : S1
◉ Pekerjaan : Guru
Alloanamnesis
Keluhan Utama:
Penurunan Kesadaran

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien rujukan dari RS UMC datang ke IGD Umum RSUD Waled diantar oleh
orangtuanya dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 minggu SMRS.
Keluhan disertai demam sejak 2 minggu SMRS, demam dirasakan naik turun yang
tidak menentu dan menggigil. Sebelumnya, pasien juga mengeluhkan adanya nyeri
kepala hebat (+) yang dirasakan mendadak, batuk > 3 minggu yang lalu tidak
disertai darah, lemas (+), keringat dingin dimalam hari (+), penurunan nafsu
makan (+), penurunan berat badan(+). Riwayat mual dan muntah >10x saat 2
minggu yang lalu. Keluhan lain seperti pilek, sesak nafas, dan kejang disangkal.
BAB dan BAK tidak ada keluhan. Saat ini pasien sedang dalam pengobatan TB hari
ke-5. Riwayat bepergian keluar kota ataupun kontak dengan pasien positif covid-19
tidak ada.
Alloanamnesis
● Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien memiliki riwayat penyakit TB Paru 2 tahun yang lalu (tahun 2019)
dan pengobatan tuntas 6 bulan
 Riwayat alergi obat : disangkal
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat HIV : disangkal

● Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat TB Paru : disangkal
 Riwayat HIV : disangkal

● Riwayat Pengobatan
 Pasien sedang dalam pengobatan TB hari ke-2
 Riwayat pengobatan TB Paru 2 tahun yang lalu (sudah tuntas 6
bulan)
Riwayat Tumbuh Kembang

Usia Tumbuh Kembang


2 bulan Mengangkat kepala saat tengkurap, bersuara, tersenyum spontan
4 bulan Tengkurap atau terlentang sendiri
6 bulan Duduk sendiri tanpa berpegangan
8 bulan Bisa bersuara ma..ma, berdiri berpegangan
12 bulan Bisa berdiri tanpa berpegangan
15 bulan Bisa berjalan, berbicara dua kata
Riwayat Imunisasi

Imunisasi Awal Ulangan


Hepatitis B 0 bulan 2, 3, 4 bulan
BCG 1 bulan
Polio 1 bulan 2, 3, 4 bulan
Hib 2 bulan 3, 4 bulan
DPT 2 bulan 3, 4 bulan
Campak 9 bulan
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Prenatal
Usia ibu hamil 34 tahun, pemeriksaan ANC rutin di bidan dan dokter puskesmas, imunisasi
TT lengkap, rutin konsumsi vitamin (asam folat dan zat besi). Selama kehamilan ibu tidak
memiliki riwayat darah tinggi, gangguan metabolik ataupun penyakit lainnya.

Perinatal dan Post natal


Pasien merupakan anak ketiga, lahir spontan di bidan pada usia kehamilan 39 minggu,
dengan BBL 2700 gr, PB 49 cm, segera menangis, tidak ada kebiruan saat lahir dan tidak
kuning.

Riwayat makan dan minum

Usia  Minum daan Makan


0 - 6 bulan ASI Eksklusif
6 - 12 bulan ASI + MPASI
>1 tahun ASI + Makanan keluarga
Riwayat sosial ekonomi

Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, tinggal bersama

orangtuanya. Keluarga pasien merupakan keluarga dengan kelas ekonomi menengah

ke bawah. Pasien memiliki tetangga dekat yang sedang dalam pengobatan TB Paru,

pasien beberapa kali kontak dengan tetangga nya tersebut.


Pemeriksaan Fisis

Keadaan Umum : Tampak sakit berat


Status Gizi
Kesadaran : Koma

Tanda-tanda Vital IMT/U : <5% (10,8) = Kurus


Frek. Denyut nadi : 109x/menit BB/TB : <70% = Gizi buruk
Frek. Pernafasan : 28x/menit
Suhu : 37,8oC TB/U : 87,5-95% = Mild Stunting
Spo2 : 99% dengan NK

Status Antopometri 
BB : 15 kg
TB : 118 cm
Pemeriksaan fisis
Status Generalis

Kepala   : Normocephal
Mata   : Conjungtiva anemis (-/-),  sklera ikterik (-/-)
Hidung   : Bentuk normal, pernapasan cuping hidung (-/-),
epistaksis (-/-) Abdomen
Telinga   : Bentuk normal, sekret (-/-) Inspeksi    : Datar, Jejas (-)
Mulut   : Mukosa bibir kering (-), perdarahan (-) Auskultasi : BU (+)
Palpasi      : Soepel, hepar tidak teraba, lien tidak
Leher   : Pembesaran KGB (+), trakea letak medial teraba, ren tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi     : Timpani seluruh lapang abdomen
Thorax
Inspeksi   : Simetris, retraksi (-) Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, hipertonus
Palpasi   : Fremitus taktil kanan-kiri simetris (+) pada lengan kiri, lengan kanan,
Perkusi   : sonor pada kedua lapang paru, batas jantung tungkai kiri, dan tungkai kanan
tidak ada kelainan Kulit : Turgor kulit kembali cepat, ptekie (-)
Auskultasi  :
• Paru   : VBS (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
• Jantung   : bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan fisis
Status Neurologis

• GCS : E2 V1 M3 = 6 (Koma)
• Pupil : Pupil bulat isokor,  OD 3 mm ,  OS 3 mm
• Refleks Cahaya : ↓/↓

Rangsang Meningeal
Kaku kuduk +
  Kanan Kiri
Kernig Sulit dinilai Sulit dinilai
Laseque Sulit dinilai Sulit dinilai
Bruzinski I + +
Bruzinski II Sulit dinilai Sulit dinilai
Bruzinski III + +
Bruzinski IV + +

• Motorik : Sulit dinilai


• Sensorik : Sulit dinilai
• Refleks Fisiologis : Biseps, Triseps, Patella, Achiles sulit dinilai
• Refleks Patologis : Babinski (+), Chaddock (+), Oppenheim (+)
Laboratorium

Tanggal: 30-06-2021, 10:49

Pemeriksaan Hasil Pemeriksan Nilai rujukan Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Kimia Klinik
Hematologi
Na 128.3 138-145 mg/dl
Hemoglobin 8.9 12.5-15.5 gr%
K 4.00 3,3-4,6 mg/dl
Hematokrit 27 36-48 %
Cl 91.7 98-106 mg/dl
Trombosit 510 150-400 mm^3
GDS Stick 1 104 80-135 mg/dl
Leukosit 20.4 6-11 /mm^3
MCV 80.1 73-89 mikro m3
Tanggal: 01-07-2021, 06:37
MCH 26.1 23-31 pg
MCHC 32.6 32-36 g/dl Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Eritrosit 3.41 3.6-5.2 mm^3 Biologi Molekuler

Basofil 0 0-1% SARS-CoV-2 Negatif <1.15 Negatif


>1.15 Positif
Eosinofil 1 2-4%
Neutrofil Batang 0 3-5%
Neutrofil Segmen 85 50-80%
Limfosit 10 25-40%
FOTO RONTGEN

24-06-2021

Kesan:
● Pulmo tak tampak kelainan
● Besar cor normal
CT SCAN KEPALA TANPA KONTRAS
POTONGAN AKSIAL
29-06-2021

• Tampak area hypodensity luas batas tak tegas pada lobus frontotemporal
kanan kiri
• Tampak lesi hipodens batas tegas pada ganglia basalis kiri
• Tak tampak lesi hiperdens patologis pada parenkim otak
• Sulkus kortikalis dan fissure sylvii kanan dan kiri tampak menyempit
• Ventrikel lateralis kanan kiri, III, dan IV tampak melebar, kornnu temporal
ventrikel lateral kanan kiri tampak melebar prominent
• Sisterna perimesencephalik tampak menyempit
• Tak tampak midline shifting
• Pons dan cerebellum dalam batas normal

Kesan:
Curiga gambaran Hypoxic Ischemic Encephalopathy (HIE) dengan
meningoencephalitis
CT SCAN KEPALA DENGAN KONTRAS

01-07-2021

• Tak tampak soft tissue swelling extracranial


• Gyri datar, sulci dan fissure sylvii sempit
• Batas cortex dan medulla sebagian mengabur
• Tampak lesi hipodens di thalamus sinistra dan crus posterior capsula interna
sinistra pada post pemberian kontras tak tampak penyangatan pada daerah
tersebut, dan tampak penyangatan leptomeningeal terutama di regio frontalis
dan temporalis sinistra
• Sistem ventrikel dan cisterna sempit
• Midline ditengah, tak terdeviasi
• SPN dan air celullae mastoidea normodense

Kesan:
Curiga edema cerebri dan peningkatan vaskularisasi cerebri terutama di
lobus frontalis dan temporalis sinistra ec sugestif meningitis disertai
infark di thalamus sinistra dan crus posterior capsula interna sinistra
Resume
Pasien perempuan berusia 8 tahun 5 bulan datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 minggu SMRS.
Demam sejak 2 minggu SMRS, demam dirasakan naik turun yang tidak menentu dan menggigil. Sebelumnya,
pasien juga mengeluhkan adanya nyeri kepala hebat (+), batuk > 3 minggu yang lalu tidak disertai darah, lemas
(+), keringat dingin dimalam hari (+), penurunan nafsu makan (+), penurunan berat badan(+). Riwayat mual dan
muntah >10x saat 2 minggu yang lalu. Saat ini pasien sedang dalam pengobatan TB hari ke-5.

Pemeriksaan fisis didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran koma, tanda-tanda vital HR :
109x/menit, RR: 28x/menit, suhu: 37.8oC, SpO2: 99 dengan NK . Status antropometri BB 15 kg, TB 118 cm, IMT
10.8, IMT/U <5% kurus, TB/U 87,5-95% Mild Stunting, BB/TB <70% Gizi buruk. Pemeriksaan status generalis
ditemukan pembesaran KBG leher, dan hipertonus (+) pada lengan kiri, lengan kanan, tungkai kiri, dan tungkai
kanan. Pemeriksaan status neurologis . GCS E2 V1 M3 = 6 (Koma), refleks cahaya menurun, kaku kuduk (+),
brudzinski I, III dan IV (+), refleks patologis (+).

Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hemoglobin: 8,9 gr%, Hematokrit: 27% , Leukosit: 20.400 /mm^3,
Trombosit: 510.000 mm^3, limfosit: 10%, neutrophil segmen 85%, Na 128,3 mg/dL, dan Cl 91,7 mg/dL. CT Scan
tanpa kontras: Curiga gambaran Hypoxic Ischemic Encephalopathy (HIE) dengan meningoencephalitis. CT Scan
dengan kontras: Curiga edema cerebri dan peningkatan vaskularisasi cerebri terutama di lobus frontalis dan
temporalis sinistra ec sugestif meningitis disertai infark di thalamus sinistra dan crus posterior capsula interna
sinistra
Diagnosis

Diagnosis Banding:
1. A17.0 Tuberculous meningitis + D64.9 Anemia, unspecified + E87.1 Hyponatremia + F43
Unspecified severe protein-calorie malnutrition
2. R90.0 Intracranial space-occupying lesion + D64.9 Anemia, unspecified + E87.1 Hyponatremia
+ F43 Unspecified severe protein-calorie malnutrition
3. G04.90. Encephalitis + D64.9 Anemia, unspecified +  E87.1 Hyponatremia + F43 Unspecified
severe protein-calorie malnutrition

Diagnosis Kerja:
A17.0 Tuberculous meningitis + E87.1 Hyponatremia + D64.9 Anemia, unspecified +
F43 Unspecified severe protein-calorie malnutrition
Tatalaksana
Farmakologis : NON FARMAKOLOGIS:
 Obsrvasi KU dan TTV
 IVFD KAEN 1B 3 cc/kgBB/jam
 Posisi setengah duduk
 Omeprazole 1x20 mg iv
dengan mengangkat kepala
 Dexametasone 3x3mg iv setinggi 20-30º
 Paracetamol 4x200 mg iv  Pemberian susu F75
 OAT-KDT intensif 1x3 po  Konsultasi dokter Sp.A
 Etambutol 1x300mg  Konsultasi dokter Sp.BS
 NS 3% 100cc/24 jam
 Manitol 20 % 3x15cc
R/KAEN 1B 500 cc kolf No. I
S pro infus
R/Paracetamol 1gr/100ml No. I
S imm
R/Omeprazole amp 40 mg No. I
S 2dd20mg iv
R/Dexametasone 5 mg No. II
Resep Obat S 3dd2 mg iv
R/OAT-KDT tab No.XXI
S 1dd3 po
R/ Etambutol 250 mg No. VII
S 1dd1 po
R/ NaCl 3% 500cc No. I
S imm
R/Manitol 20% 500cc No. I
S imm

Nama
Nama ::An.
An. SF
SF
Usia
Usia : 8 tahun 55 bulan
: 8 tahun bulan
Alamat
Alamat :: Cirebon
Cirebon
Prognosis

● Ad Vitam : dubia ad malam


● Ad functionam : dubia ad malam
● Ad sanationam : dubia ad malam
Edukasi

• Edukasi keluarga mengenai meningitis TB


• Minum obat secara teratur
• Menjaga lingkungan pasien, ventilasi baik dan terkena
cahaya matahari
• Berikan kasih sayang kepada pasien
PEMBAHASAN
KRITERIA DIAGNOSIS
A17.0 Tuberculous meningitis

Scoring TB
Parameter 0 1 2 3 Total
Kontak TB     √   2
Uji Tuberkulin (Mantoux)      
Berat Badan/ Keadaan Gizi     √   2
Skoring TB Demam yang tidak diketahui penyebabnya   √     1

pada pasien Batuk Kronik   √     1


Pembesaran Kelenjar Limfe koli, axilla, inguinal   √     1
Pembengkakan tulang atau sendi panggul, lutut,  √     0
falang
Foto Thorax  √     0
SKOR         7
MENINGITIS TB
Kriteria Klinis :
• Durasi gejala > 5 hari

• Gejala sistemik sugestif TB (satu atau lebih ): penurunan


BB, keringat malam, atau batuk persisten > 2 minggu
• Riwayat (dalam 1 tahun terakhir) kontak individu dengan
TB paru atau positif uji tuberkulin atau IGRA
• Defisit neurologi fokal (kecuali nervus kranialis)

• Paralisis nervus kranialis


• Penurunan kesadaran
Kriteria Radiologi Serebral

• Hidrosefalus

• Peningkatan densitas meningeal basalis

• Tuberkuloma

• Infark

• Hiperdensitas basal prekontras


STADIUM MENINGITIS TB
•Berlangsung ± 2 minggu
•GCS 15
• Gejala gastrointestinal: apatis atau iritabel, sakit kepala hilang timbul, kenaikan

Satu suhu ringan, anoreksia, mual, muntah


•Tidak adak tanda neurologi fokal

•GCS 11-14
•Mulai terjadi perburukkan
•Letargi, muntah
•Ditemukannya tanda dan gejala intrakranial
Dua •Tanda rangsang meningeal (+), refleks fisiologis ↑, refleks abdominal menghilang
dan klonus, keterlibatan saraf kranial II,VI, dan VII

• Penurunan kesadaran -> koma (GCS≤10)


• Refleks cahaya pupil ↓, spasme klonik rekuren dari ekstremitas
• Gangguan tanda vital: pernapasan ireguler, demam tinggi
Tiga • Hidrosefalus pada 2/3 penderita pada infeksi > 3 bulan
E87.1 Hyponatremia
● Hiponatremia didefinisikan sebagai Na darah <130 mEq/L
● Hiponatremia menyebabkan turunnya osmolalitas ruang ekstraselular,
karena osmolalitas ruang intraselular lebih tinggi, karena adanya
keseimbangan osmotik -> cairan berpindah dari ruang ekstraselular ke
ruang intraselular -> peningkatan cairan intraselular menyebabkan
pembengkakan sel -> pembengkakan sel otak merupakan manifestasi
utama gejala hiponatremia
● Gejala neurologis : anoreksia, mual, muntah malaise, letargi, bingung,
agitasi, sakit kepala, kejang, koma, dan penurunan refleks.
D64.9 Anemia, unspecified
Diagnosis anemia ditetapkan berdasarkan perbandingan kadar
hemoglobin pasien dengan kadar normal spesifik usia dan jenis kelamin
Klasifikasi Anemia
Mikrositik Normositik
Makrositik
Hipokromik Normokromik

Besi Serum Normal Chronic inflammatory • Defisiensi Folat


• Anemia Sideroblastik disease • Defisiensi B12
• Thalassemia • Infeksi
• Penyakit pembuluh
Besi Serum Menurun darah-kolagen
• Defisiensi Besi • Inflammatori bowel
• Penyakit Inflamasi disease
Kronik Anemia Hemolitik
Perdarahan Akut
Anemia Aplastik
Leukemia
F43 Unspecified severe protein-calorie malnutrition

 Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi


(zat gizi), atau nutrisinya di bawah standar rata-rata.
 BB/TB < -3 SD atau <70% dari median
 Jika BB/TB atau BB/PB tidak dapat diukur, gunakan tanda klinis berupa
anak tampak sangat kurus (visible severe wasting) dan tidak mempunyai
jaringan lemak bawah kulit terutama pada kedua bahu, lengan, pantat dan
paha; tulang iga terlihat jelas, tanpa adanya edema.
Status Gizi :

● BB/TB= 15/23 X 100 = 65,2% (Gizi Buruk)


DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes RI. (2016). Petunjuk Teknis Manajemen Dan Tatalaksana TB Anak.


Jakarta: Kemenkes RI
2. WHO. (2006). Guidance for National Tuberculosis Programmes on The
Management of Tuberculosis in Children. Geneva: WHO
3. Marcdante, dkk., 2013. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial Edisi Keenam.
Elsevier - Local. Jakarta
4. Garna, H dan Nataprawira, HM. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan
Anak Edisi kelima. 2014. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; RSUP Dr.
Hasan Sadikin
5. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/cdc-modified-
21-april-2001
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai