Laporan Kasus
DEMAM TIFOID
Disusun Oleh:
Nurul Indah Pratiwi
11120212132
Nama : An. H
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 24 Juli 2010
Usia : 12 Tahun
Alamat : Jl. Dr. J. Leimena Lr 6 Tello baru, Makassar
No. RM : 225296
Tanggal MRS : 18 Agustus 2022
ANAK (KE 4 DARI 4 ANAK) KEGUGURAN 0 KALI
• Keluhan Utama :
Demam
• Riwayat keluhan sekarang:
Demam sejak 1 minggu yang lalu demam bersifat naik turun, demam turun dengan pemberian obat penurun panas
(Sanmol Tablet), Menggigil ada, Kejang tidak ada , Mual ada Muntah ada frekunsi 2x keluar lendir, Nyeri kepala disertai pusing
berputar ada, Batuk ada disertai lendir berwarna kuning , Nyeri menalan ada, Flu ada, Sesak tidak ada, BAB terakhir 5 hari yang
lalu frekunsi 1x, BAK kesan lancar, Nyeri perut ada ragio lumbal kanan dan umbilikal, Anak malas makan dan malas minum.
• Riwayat Penyakit:
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama 7 bulan lalu.
• Riwayat Keluarga:
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada.
• Riwayat Pengobatan:
Pasien mengonsumsi obat penurun panas sanmol tablet, demam sempat turun tetapi naik lagi 1 hari terakhir
• Riwayat Kebiasaan :
Disekolah anak sering mengonsumsi jajanan dan minuman pinggir jalan
• Riwayat Lingkungan : pasien mengatakan teman bermainnya menderita sakit yang sama.
ANAMNESIS
STATUS NEONATAL
TEMPAT LAHIR : RS / RB / RUMAH
STATUS TUMBUH KEMBANG
DITOLONG OLEH : DR / BIDAN / DUKUN
LAHIR : SPONTAN / SC / VAKUM
MENGAMATI TANGAN : Lupa
Menilai Pertumbuhan
Tanda-tanda vital
Berat badan : 53 kg
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Tinggi/Panjang badan : 145 cm
Nadi : 103 x/menit
Lingkar Kepala : 50 cm
Pernapasan : 25 x/menit
Lingkar Dada : 86 cm
Suhu : 38,6 C
o
Lingkar Perut : 90 cm
SpO2 : 98%
Lingkar Lengan Atas : 26 cm
STATUS GENERALIS
Kepala Mata
Eksoptalmus/enoptalmus : tidak ada
Rambut : hitam, sukar dicabut Gerakan : baik ke segala arah
Ukuran : normocephal Kelopak mata : edema palpebra tidak ada
Sklera : ikterik (-/-)
Ubun-ubun besar : Sudah menutup Konjungtiva : anemis (-/-)
Muka dismorfik : tidak ada Kornea : jernih
Mulut
Telinga : otore (-) Lidah : lidah kotor (+)
Mukosa mulut : stomatitis (-)
Hidung : rinore (-) dan epistaksis (+), Tenggorok : faring tidak hiperemis
pernapasan cuping hidung (-) Tonsil : T1-T1,tidak hiperemis
Gigi : 2212/2122
Bibir: bibir kering dan sianosis (-) 2212/2122
Karies : tidak ada
STATUS GENERALIS
Leher : Pembesaran KGB tidak ada Paru
PP : simetris bilateral, retraksi tidak ada
Thoraks PR : vokal fremitus kanan = kiri normal
Bentuk : normochest PK : Sonor di seluruh lapang paru
Payudara : tidak ada kelainan PD : BP vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen
Jantung PP : datar, ikut gerak napas
PP : ictus cordis tidak tampak PD : peristaltik (+) kesan menurun
PR : thrill tidak teraba PR : nyeri tekan (+) regio lumbal kanan dan umbilical
PK : batas jantung dalam batas normal Lien : tidak teraba
Hati : tidak teraba
PD : BJ I/II murni reguler, bising tidak ada,
Massa : tidak ada massa
gallop tidak ada PK : timpani
STATUS GENERALIS
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Status pubertas : A2 G2 P2
Anggota gerak : akral hangat, CRT <2 detik, edema tidak ada
Refleks fisiologis :
Umur : 12 tahun
BB : 53 kg
Pb : 145 cm
BB/TB : 53/149 x 100% = 59,73% (Gizi
Buruk)
TB/U : 145/149 x 100% = 97,31%
(Perawakan normal)
BB/U : /50 x 100% = 72,6% (BB Buruk)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Lengkap (18/8/2022)
Item name Result Unit Reference
WBC 10.4 10^3/ µL 4.0 – 9.0
RBC 4.40 10^6/ µL 3.76 – 5.70
HGB 12.6 g/dL 12.0 – 18.0
HCT 38,2 % 33.5 – 52.0
MCV 86,8 fl 32.0– 92.0
0-3 = Negatif
Skala 6 (Positif)
4-10 = Postif
RESUME
Pasien anak laki- laki usia 12 tahun datang dengan keluhan demam yang sifatnya tidak terus menerus, meningkat
pada sore hingga malam hari. Demam sejak 7 hari terakhir SMRS. Demam menurun dengan pemberian obat
penurun panas namun naik kembali. Menggigil ada, Kejang tidak ada , Mual ada Muntah ada frekuensi 2x keluar
lender tidak berisi makanan, Nyeri kepala disertai pusing berputar, Batuk ada disertai lendir berwarna kuning , Flu
ada, Nyeri menalan ada, nyeri perut pada regio lumbal kanan dan regio umbilical. Belum BAB sejak 5 hari yang lalu.
Riwayat penyakit sebelumnya dengan keluhan yang sama tidak ada. Anak malas makan dan malas minum. Pada
pemeriksaan fisis head to toe didapatkan suhu 38,6 oC, epistaksis ada, lidah kotor ada(bagian tengah berwarna
putih, bagian pinggir hiperemis), tonsil T1- T1 tidak hiperemis, nyeri tekan abdomen pada regio lumbal kanan dan
umbilical. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan tubex test (+) positif skala 6 (indikasi kuat infeksi tifoid).
Pemeriksaan darah lengkap normal. Diberikan terapi IVFD RL 24 tpm, Ceftriaxone 1gr /12 jam/IV, Ambroxol 30mg /
8 jam /oral , Paracetamol 500 mg/8 jam/drips (jika demam), Cetirizine 10mg / 24 jam / Oral, Tirah baring.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS SEKUNDER :
TONSILOFARINGITIS AKUT
TATALAKSANA
• IVFD RL 24 tpm
• Tirah baring
EKSTREMITAS
CRT < 2 detik
Akral hangat
Turgor kulit baik
Edema tidak ada
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Disebabkan terutama oleh Salmonella enterica serovar typhi (S. typhi) dan
bongori.
• Bentuk basil,Gram-negatif,
• Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam
• Priode inkubasi ditentukan oleh jumlah dan virulensi kuman serta respons imun
pejamu
• Setelah inkubasi S. Typhi melalui ductus torasikus akan masuk kedalam sirkulasi
sistemik
• Organ yang akan dicapai adalah hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu
dan payers pacth ileum terminal
MANIFESTASI KLINIS
• Demam > 7 hari, suhu lebih tinggi pada sore atau malam hari
• Gangguan Gastrointestinal : Mual, muntah, rasa tidak nyaman diperut,
diare/konstipasi, nyeri perut
• Gangguan kesadaran
• Nyeri Kepala
• Nyeri otot
• Batuk
• Anoreksia
MANIFESTASI KLINIS
• Bradikardia relatif untuk derajat demam dapat ditemukan selama minggu pertama, tetapi
hal ini bukan gejala yang konstan atau spesifik.
• Pasien memiliki gambaran fasies toksik; lidah kotor; nafas bau apak seperti bau jerami
basah
• Kadang-kadang pada anak juga dapat mengalami gejala batuk ringan.
• Pada minggu kedua, bintik-bintik berwarna merah atau rose spot berukuran 2 hingga 4
mm dapat muncul di daerah perut atau dada
• Splenomegali biasanya teraba pada minggu kedua sakit.
• Gejala gangguan pernapasan dapat terjadi, dan epistaksis kadang-kadang dapat terjadi.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH RUTIN
UJI TYPHIDOT
• Uji typhidot dapat mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang terdapat pada
protein membran luar Salmonella typhi.
• Hasil positif pada uji typhidot didapatkan 2-3 hari setelah infeksi dan
dapat mengidentifikasi secara spesifik antibody IgM dan IgG terhadap
antigen S. typhi seberat 50 kD, yang terdapat pada strip nitroselulosa.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KULTUR
Sampai saat ini baku emas diagnosis demam tifoid adalah pemeriksaan kultur. Pemilihan
spesimen untuk kultur sebagai penunjang diagnosis pada demam minggu pertama dan awal
minggu kedua adalah darah, karena masih terjadi bakteremia. Hasil kultur darah positif sekitar
40%-60%. Sedangkan pada minggu kedua dan ketiga spesimen sebaiknya diambil dari kultur tinja
(sensitivitas <50%) dan urin (sensitivitas 20-30%). Sampel biakan sumsum tulang lebih sensitif,
sensitivitas pada minggu pertama 90% namun invasif dan sulit dilakukan dalam praktek.
DIAGNOSIS BANDING
DBD MALARIA
TB ANAK
Demam Tifoid DHF Malaria TB Anak
Gejala • Demam > 7 hari, • Demam 2-7 hari, terus • Demam bervariasi 2- • Demam
meninggi terutama pada menerus 3 hari berkepanjangan (>2
sore atau malam hari • Nyeri kepala • Mengigil minggu) tanpa
• Gangguan Gastrointestinal • Nyeri Retroorbita • Berkeringat penyebab yang jelas
seperti : mual, muntah, • Anoreksia • Nyeri kepala • Berat badan turun
Konstipasi/diare, • Mialgia • Mual tanpa penyebab yang
kembung, nyeri perut • Atralgia • Muntah jelas
• Gangguan SSP : gangguan • Mual dan muntah • Diare • Batuk lama >3
kesadaran, nyeri kepala • Epistaksis minggu
daerah frontal • Perdarahan gusi • Anoreksia
• Gejala penyerta lainnya : • Malaise
nyeri otot dan pegal-
pegal, anoreksia, batuk
Pemeriksaan • Suhu >37,5oC • Nyeri tekan abdomen • Suhu >37,5oC • TB Kelenjar :
Fisik • Bradikardia relatif • Hepatomegali • Konjungtiva anemis Pembesaran KGB
• Lidah kotor(bagian tengah • Rumple leede (+) atau telapak tangan • TB otak : Kaku
berwarna putih, bagian • Petekie pucat kuduk (+)
pinggir hiperemis) • Ekimosis • Sklera ikterik • TB skeletal :
• Nyeri tekan abdomen • Hepatosplenomegali bengkak, kaku,
• Hepatosplenomegali kemerahan, nyeri
Demam Tifoid DHF Malaria TB Anak
Pemeriksaan • Darah rutin : • Darah rutin : • Darah rutin : anemia, • Pemeriksaan sputum
Penunjang Leukositosis/leukosit trombositopenia, trombositopenia • Pemeriksaan TCM
normal, leukopenia. leukopenia, • Pemeriksaan ADT • Pemeriksaan Foto
SGOT dan SGPT dapat peningkatan Thorax
meningkat hematokrit
• Tes Widal • Pemeriksaan NS-1/
• Uji tubex IgM-IgG
• Kultur darah
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
PERDARAHAN SALURAN
PERFORASI USUS
CERNA
ENSEFALOPATI MIOKARDITIS
TERIMA KASIH