Anda di halaman 1dari 41

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN 20 Agustus 2022


RS-YW IBNU SINA MAKASSAR
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Laporan Kasus
DEMAM TIFOID
Disusun Oleh:
Nurul Indah Pratiwi
11120212132

Dokter Pendidik Klinik


dr. Jusli Aras Dg Patompo, Sp.A (K), M. Kes
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. H
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 24 Juli 2010
Usia : 12 Tahun
Alamat : Jl. Dr. J. Leimena Lr 6 Tello baru, Makassar
No. RM : 225296
Tanggal MRS : 18 Agustus 2022
ANAK (KE 4 DARI 4 ANAK) KEGUGURAN 0 KALI

JENIS UMUR SEHAT / KARENA


KELAMIN
SAKIT APA
1. Laki-laki 26 Tahun Sehat -

11. Laki- laki. 24 Tahun Sehat -

111 Laki- laki 19 Tahun Sehat -

1V. Laki- laki 12 Tahun Sakit Demam

NAMA AYAH : Tn. S NAMA IBU : Ny. R


UMUR : 43 Tahun UMUR : 45 Tahun
PEKERJAAN : Karyawan swasta PEKERJAAN : IRT
PEND. TERAKHIR : SMA PEND. TERAKHIR : SD
STATUS KESEHATAN : Sehat STATUS KESEHATAN : Sehat
ANAMENSIS

• Keluhan Utama :
Demam
• Riwayat keluhan sekarang:
Demam sejak 1 minggu yang lalu demam bersifat naik turun, demam turun dengan pemberian obat penurun panas
(Sanmol Tablet), Menggigil ada, Kejang tidak ada , Mual ada Muntah ada frekunsi 2x keluar lendir, Nyeri kepala disertai pusing
berputar ada, Batuk ada disertai lendir berwarna kuning , Nyeri menalan ada, Flu ada, Sesak tidak ada, BAB terakhir 5 hari yang
lalu frekunsi 1x, BAK kesan lancar, Nyeri perut ada ragio lumbal kanan dan umbilikal, Anak malas makan dan malas minum.
• Riwayat Penyakit:
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama 7 bulan lalu.
• Riwayat Keluarga:
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada.
• Riwayat Pengobatan:
Pasien mengonsumsi obat penurun panas sanmol tablet, demam sempat turun tetapi naik lagi 1 hari terakhir
• Riwayat Kebiasaan :
Disekolah anak sering mengonsumsi jajanan dan minuman pinggir jalan
• Riwayat Lingkungan : pasien mengatakan teman bermainnya menderita sakit yang sama.
ANAMNESIS

STATUS NEONATAL
TEMPAT LAHIR : RS / RB / RUMAH
STATUS TUMBUH KEMBANG
DITOLONG OLEH : DR / BIDAN / DUKUN
LAHIR : SPONTAN / SC / VAKUM
MENGAMATI TANGAN : Lupa

SEGERA MENANGIS : YA / TIDAK MERAIH BENDA : 4 bulan


BCB / BKB / BLB TENGKURAP SENDIRI : 6 bulan
SMK / KMK / BMK SATU SUKU KATA : 8 bulan
MENUNJUKKAN SATU GAMBAR : 1 tahun
BBL : 2500 GRAM GIGI PERTAMA : Lupa
PBL : 49 CM
PERKEMBANGAN : Baik
RIWAYAT IMD : Ya, dilakukan
VITAMIN K : Ya, Diberikan
STATUS GIZI

MAKANAN : Nasi, sayur, telur, ikan


ASI : PERNAH / TIDAK PERNAH
SAMPAI UMUR 3 BULAN
EKSKLUSIF / TIDAK EKSKLUSIF
TIDAK PERNAH : -
STATUS IMUNISASI

IMUNISASI BELUM 1 2 3 4 5 BIAS


PERNAH
HEPATITIS B   √ √ √      
POLIO   √ √ √ √ √
BCG   √          
DPT   √ √ √ √ √
HIB √            
CAMPAK   √ √      
MMR √            
PCV √            
ROTAVIRUS √            
INFLUENZA √            
TIFOID √            
HEPATITIS A √            
VARISELA √            
HPV √            
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Sakit sedang /Gizi lebih /GCS 15 (E4M6V5)


Composmentis

Menilai Pertumbuhan
Tanda-tanda vital
Berat badan : 53 kg
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Tinggi/Panjang badan : 145 cm
Nadi : 103 x/menit
Lingkar Kepala : 50 cm
Pernapasan : 25 x/menit
Lingkar Dada : 86 cm
Suhu : 38,6 C
o

Lingkar Perut : 90 cm
SpO2 : 98%
Lingkar Lengan Atas : 26 cm
STATUS GENERALIS
Kepala Mata
Eksoptalmus/enoptalmus : tidak ada
Rambut : hitam, sukar dicabut Gerakan : baik ke segala arah
Ukuran : normocephal Kelopak mata : edema palpebra tidak ada
Sklera : ikterik (-/-)
Ubun-ubun besar : Sudah menutup Konjungtiva : anemis (-/-)
Muka dismorfik : tidak ada Kornea : jernih

Mulut
Telinga : otore (-) Lidah : lidah kotor (+)
Mukosa mulut : stomatitis (-)
Hidung : rinore (-) dan epistaksis (+), Tenggorok : faring tidak hiperemis
pernapasan cuping hidung (-) Tonsil : T1-T1,tidak hiperemis
Gigi : 2212/2122
Bibir: bibir kering dan sianosis (-) 2212/2122
Karies : tidak ada
STATUS GENERALIS
Leher : Pembesaran KGB tidak ada Paru
PP : simetris bilateral, retraksi tidak ada
Thoraks PR : vokal fremitus kanan = kiri normal
Bentuk : normochest PK : Sonor di seluruh lapang paru
Payudara : tidak ada kelainan PD : BP vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)

Abdomen
Jantung PP : datar, ikut gerak napas
PP : ictus cordis tidak tampak PD : peristaltik (+) kesan menurun
PR : thrill tidak teraba PR : nyeri tekan (+) regio lumbal kanan dan umbilical
PK : batas jantung dalam batas normal Lien : tidak teraba
Hati : tidak teraba
PD : BJ I/II murni reguler, bising tidak ada,
Massa : tidak ada massa
gallop tidak ada PK : timpani
STATUS GENERALIS
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

Alat kelamin : Tidak ada kelainan

Status pubertas : A2 G2 P2

Anggota gerak : akral hangat, CRT <2 detik, edema tidak ada

Kol. Vertebralis : scoliosis tidak ada

Refleks fisiologis :

KPR +/+ BPR +/+

APR +/+ TPR +/+

Refleks patologis : Babinski (-)


STATUS GIZI

Umur : 12 tahun
BB : 53 kg
Pb : 145 cm
 
 BB/TB : 53/149 x 100% = 59,73% (Gizi
Buruk)
 TB/U : 145/149 x 100% = 97,31%
(Perawakan normal)
 BB/U : /50 x 100% = 72,6% (BB Buruk)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Lengkap (18/8/2022)
Item name Result Unit Reference
WBC 10.4 10^3/ µL 4.0 – 9.0
RBC 4.40 10^6/ µL 3.76 – 5.70
HGB 12.6 g/dL 12.0 – 18.0
HCT 38,2 % 33.5 – 52.0
MCV 86,8 fl 32.0– 92.0

MCH 28,6 pg 28.0 - 32.0

MCHC 33.0 g/dL 31.0– 35.0


PLT 332 10^3/ µL 150 -350
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Foto Thorax
Kesan : Normal

Pemeriksaan Tubex-TF (18-08-2022)

HASIL NILAI RUJUKAN

0-3 = Negatif
Skala 6 (Positif)
4-10 = Postif
RESUME
Pasien anak laki- laki usia 12 tahun datang dengan keluhan demam yang sifatnya tidak terus menerus, meningkat

pada sore hingga malam hari. Demam sejak 7 hari terakhir SMRS. Demam menurun dengan pemberian obat

penurun panas namun naik kembali. Menggigil ada, Kejang tidak ada , Mual ada Muntah ada frekuensi 2x keluar

lender tidak berisi makanan, Nyeri kepala disertai pusing berputar, Batuk ada disertai lendir berwarna kuning , Flu

ada, Nyeri menalan ada, nyeri perut pada regio lumbal kanan dan regio umbilical. Belum BAB sejak 5 hari yang lalu.

Riwayat penyakit sebelumnya dengan keluhan yang sama tidak ada. Anak malas makan dan malas minum. Pada

pemeriksaan fisis head to toe didapatkan suhu 38,6 oC, epistaksis ada, lidah kotor ada(bagian tengah berwarna

putih, bagian pinggir hiperemis), tonsil T1- T1 tidak hiperemis, nyeri tekan abdomen pada regio lumbal kanan dan

umbilical. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan tubex test (+) positif skala 6 (indikasi kuat infeksi tifoid).

Pemeriksaan darah lengkap normal. Diberikan terapi IVFD RL 24 tpm, Ceftriaxone 1gr /12 jam/IV, Ambroxol 30mg /

8 jam /oral , Paracetamol 500 mg/8 jam/drips (jika demam), Cetirizine 10mg / 24 jam / Oral, Tirah baring.
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS UTAMA : DEMAM


TIFOID

DIAGNOSIS SEKUNDER :
TONSILOFARINGITIS AKUT
TATALAKSANA
• IVFD RL 24 tpm

• Ceftriaxone 1gr /12 jam/IV

• Ambroxol 30mg / 8 jam /oral

• Paracetamol 500 mg/8 jam/drips (jika demam)

• Cetirizine 10mg / 24 jam / Oral

• Tirah baring

• Diet tinggi kalori : Konsumsi bubur/ Nasi Tim


Tgl S O A P
18/08/2022 Pasien anak usia 12 tahun, datang dengan OBJEKTIF : - Demam Tifoid - Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
keluhan demam sejak 7 hari SMRS. KU : Sakit sedang/ Gizi buruk / - Ambroxol 30mg / 8jam / oral
Demamnya bersifat naik turun, meningkat satu Composmentis - Paracetamol 500mg/8jam/iv
hari lalu, demam turun dengan pemberian obat
TD: 100/70 mmHg - Cetirizine 10mg?24jam/oral
penurun panas. Mengigil t ada, Nyeri kepala
N: 103x/menit  
ada, Nyeri tenggorokan ada, Batuk ada
R: 30x/menit
disertai lender, Flu ada, Mual ada, Muntah ada
S: 38,6°C
frekuensi 2x berisi lendir, Nyeri perut ada pada
daerah regio lumbal kanan dan umbilical, BAB SpO2: 98%
belum sejak 5 hari yang lalu, BAK kesan BB : 53 kg
lancar, Anak malas makan dan malas minum. Umur : 12 tahun
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama  
sebelumnya tidak ada. Riwayat dalam KEPALA
keluarga dengan keluhan yang sama tidak Anemis ( -/- ), ikterik ( -/- )
ada. Mata cekung tidak ada
Pernapasan cuping hidung tidak ada
Epistaksis ada
Bibir kering tidak ada
Lidah kotor ada
Lidah tremor tidak ada
Tonsil T1 - T1 tidak hiperemis
Faring tidak hiperemis
Stomatitis tidak ada
Tgl S O A P
18/08/022  THORAX  
Bp vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)
Retraksi dada tidak ada
Bunyi jantung I/II murni reguler
Bising jantung tidak ada
 
ABDOMEN
Peristaltik (+) kesan meningkat
Nyeri tekan ada regio lumbal kanan dan
umbilical
Distended abdomen tidak ada
 
EKSTREMITAS
CRT < 2 detik
Akral hangat
Turgor kulit baik 
Edema tidak ada

Tubex test : Positif Skala 6


Radiologi :
Kesan Normal
Rumple leede test : Negatif
Tgl S O A P
19/08/2022 Demam tidak ada . Nyeri uluhati ada. Objektif : - Demam Tifoid  - Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
Nyeri perut tidak ada, Nyeri menelan KU : Sakit sedang/ Gizi buruk / - Ambroxol 30mg / 8jam / oral
tidak ada, Menggigil tidak ada. Batuk Composmentis - Paracetamol 500mg/8jam/iv
masih ada disertai lendir. Flu tidak ada. TD: 110/80 mmHg - Cetirizine 10mg?24jam/oral
Mual tidak ada. Muntah tidak ada. N: 76x/menit - Zinc 20mg / 24jam/ oral
BAB terakhir 1 hari yang lalu, lendir R: 26x/menit
tidak ada, darah tidak ada konsistensi S: 35,6°C
encer. BAK kesan lancar. Anak mau SpO2: 98%
makan, mau minum.  
KEPALA
Anemis ( -/- ), ikterik ( -/- )
Mata cekung tidak ada
Pernapasan cuping hidung tidak ada
Bibir kering tidak ada
Lidah kotor tidak ada
Tonsil T1 - T1 tidak hiperemis
Faring tidak hiperemis
Stomatitis tidak ada
 
Tgl S O A P
19/08/2022 THORAX  
Bp vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)
Retraksi dada tidak ada
Bunyi jantung I/II murni reguler
Bising jantung tidak ada
 
ABDOMEN
Peristaltik (+) kesan menurun
Nyeri tekan ada pada regio
epigastric dan umbilical
Distended abdomen tidak ada

EKSTREMITAS
CRT < 2 detik
Akral hangat
Turgor kulit baik 
Edema tidak ada
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang mengenai

sistem retikuloendotelial, kelenjar limfe saluran cerna, dan kandung empedu.

Disebabkan terutama oleh Salmonella enterica serovar typhi (S. typhi) dan

menular melalui jalur fekal-oral.


ETIOLOGI

• Genus Salmonella, terbagi menjadi 2 yaitu Salmonella enterica dan Salmonella

bongori.

• Bakteri fakultatif anaerob,

• Bentuk basil,Gram-negatif,

• Tidak membentuk spora, bermotil, berkapsul dan berflagela.

• Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam

air, es, sampah dan debu.

• Bakteri dapat mati dengan pemanasan (suhu 66oC) selama 15 – 20 menit,

pasteurisasi, pendidihan dan klorinasi.


PATOGENESIS

• Salmonella tyhpi bersama makanan/minuman masuk kedalam tubuh


• Bakteri yang survive dari suasana asam lambung akan mencapai usus halus (ileum dan
yeyunum) akan menembus dinding usus
• Saat mencapai folikel limfe usus halus, bakteri akan mengikuti aliran ke limfe mesentrika
atau melewati sirkulasi sistemik
• S. Typh bermultiplikasi didalam sel fagosit mononuclear didalam folikel limfe, kel limfe
mesentrika, hati dan limfe  Inkubasi
CONT..

• Priode inkubasi ditentukan oleh jumlah dan virulensi kuman serta respons imun
pejamu
• Setelah inkubasi S. Typhi melalui ductus torasikus akan masuk kedalam sirkulasi
sistemik
• Organ yang akan dicapai adalah hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu
dan payers pacth ileum terminal
MANIFESTASI KLINIS

• Demam > 7 hari, suhu lebih tinggi pada sore atau malam hari
• Gangguan Gastrointestinal : Mual, muntah, rasa tidak nyaman diperut,
diare/konstipasi, nyeri perut
• Gangguan kesadaran
• Nyeri Kepala
• Nyeri otot
• Batuk
• Anoreksia
MANIFESTASI KLINIS

• Bradikardia relatif untuk derajat demam dapat ditemukan selama minggu pertama, tetapi
hal ini bukan gejala yang konstan atau spesifik.
• Pasien memiliki gambaran fasies toksik; lidah kotor; nafas bau apak seperti bau jerami
basah
• Kadang-kadang pada anak juga dapat mengalami gejala batuk ringan.
• Pada minggu kedua, bintik-bintik berwarna merah atau rose spot berukuran 2 hingga 4
mm dapat muncul di daerah perut atau dada
• Splenomegali biasanya teraba pada minggu kedua sakit.
• Gejala gangguan pernapasan dapat terjadi, dan epistaksis kadang-kadang dapat terjadi.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DARAH RUTIN

• Pada pemeriksaan darah perifer lengkap sering ditemukan leukopenia,


dapat pula terjadi kadar leukosit normal atau leukositosis.
• Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder
• Selain itu pula dapat ditemukan anemia ringan dan trombositopenia
• Laju endap darah pada demam tifoid dapat meningkat
• SGOT dan SGPT seringkali meningkat, tetapi akan kembali menjadi
normal setelah sembuh. Kenaikan SGOT dan SGPT tidak memerlukan
penanganan khusus.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UJI WIDAL

• Pemeriksaan Widal memiliki sensitivitas 40%, spesifisitas 91,4%, dan


nilai prediksi positif 80%.
• Pada umumnya antibodi O meningkat di hari ke-6-8 dan antibodi H hari
ke 10-12 sejak awal penyakit.
• Pemeriksaan Widal seharusnya dilakukan 1-2 minggu kemudian sehingga
kenaikan 4 kali, terutama agglutinin O memiliki nilai diagnostik yang
penting untuk demam tifoid.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UJI TUBEX

• Uji TUBEX merupakan uji semi-kuantitatif kolometrik yang cepat (beberapa


menit) dan mudah untuk dikerjakan.
• Hasil positif uji Tubex ini menunjukkan terdapat infeksi Salmonellae serogroup D
walau tidak secara spesifik menunjuk pada S. typhi. Infeksi oleh S.paratyphi akan
memberikan hasil negatif.
• Secara imunologi, antigen 09 bersifat imunodominan sehingga dapat merangsang
respons imun secara independen terhadap timus dan merangsang mitosis sel B
tanpa bantuan dari sel T. Karena sifat-sifat tersebut, respon terhadap anti-gen 09
berlangsung cepat sehingga deteksi terhadap anti-09 dapat dilakukan lebih dini,
yaitu pada hari ke 4-5 untuk infeksi primer dan hari ke 2-3 untuk infeksi sekunder.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UJI TUBEX

Skor Interpretasi  Keterangan

<2 Negatif Tidak menunjukkan infeksi tifoid aktif

3 Borderline Pengukuran tidak dapat disimpulkan.

Ulangi pengujian, apabila masih

meragukan lakukan pengulangan

beberapa hari kemudian

4-5 Positif Menunjukkan infeksi tifoid aktif

>6 Positif Indikasi Kuat Infeksi Tifoid


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

UJI TYPHIDOT

• Uji typhidot dapat mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang terdapat pada
protein membran luar Salmonella typhi.
• Hasil positif pada uji typhidot didapatkan 2-3 hari setelah infeksi dan
dapat mengidentifikasi secara spesifik antibody IgM dan IgG terhadap
antigen S. typhi seberat 50 kD, yang terdapat pada strip nitroselulosa.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KULTUR

Sampai saat ini baku emas diagnosis demam tifoid adalah pemeriksaan kultur. Pemilihan

spesimen untuk kultur sebagai penunjang diagnosis pada demam minggu pertama dan awal

minggu kedua adalah darah, karena masih terjadi bakteremia. Hasil kultur darah positif sekitar

40%-60%. Sedangkan pada minggu kedua dan ketiga spesimen sebaiknya diambil dari kultur tinja

(sensitivitas <50%) dan urin (sensitivitas 20-30%). Sampel biakan sumsum tulang lebih sensitif,

sensitivitas pada minggu pertama 90% namun invasif dan sulit dilakukan dalam praktek.
DIAGNOSIS BANDING

DBD MALARIA

TB ANAK
Demam Tifoid DHF Malaria TB Anak
Gejala • Demam > 7 hari, • Demam 2-7 hari, terus • Demam bervariasi 2- • Demam
meninggi terutama pada menerus 3 hari berkepanjangan (>2
sore atau malam hari • Nyeri kepala • Mengigil minggu) tanpa
• Gangguan Gastrointestinal • Nyeri Retroorbita • Berkeringat penyebab yang jelas
seperti : mual, muntah, • Anoreksia • Nyeri kepala • Berat badan turun
Konstipasi/diare, • Mialgia • Mual tanpa penyebab yang
kembung, nyeri perut • Atralgia • Muntah jelas
• Gangguan SSP : gangguan • Mual dan muntah • Diare • Batuk lama >3
kesadaran, nyeri kepala • Epistaksis minggu
daerah frontal • Perdarahan gusi • Anoreksia
• Gejala penyerta lainnya : • Malaise
nyeri otot dan pegal-
pegal, anoreksia, batuk
Pemeriksaan • Suhu >37,5oC • Nyeri tekan abdomen • Suhu >37,5oC • TB Kelenjar :
Fisik • Bradikardia relatif • Hepatomegali • Konjungtiva anemis Pembesaran KGB
• Lidah kotor(bagian tengah • Rumple leede (+) atau telapak tangan • TB otak : Kaku
berwarna putih, bagian • Petekie pucat kuduk (+)
pinggir hiperemis) • Ekimosis • Sklera ikterik • TB skeletal :
• Nyeri tekan abdomen • Hepatosplenomegali bengkak, kaku,
• Hepatosplenomegali kemerahan, nyeri
Demam Tifoid DHF Malaria TB Anak
Pemeriksaan • Darah rutin : • Darah rutin : • Darah rutin : anemia, • Pemeriksaan sputum
Penunjang Leukositosis/leukosit trombositopenia, trombositopenia • Pemeriksaan TCM
normal, leukopenia. leukopenia, • Pemeriksaan ADT • Pemeriksaan Foto
SGOT dan SGPT dapat peningkatan Thorax
meningkat hematokrit
• Tes Widal • Pemeriksaan NS-1/
• Uji tubex IgM-IgG
• Kultur darah
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI

PERDARAHAN SALURAN
PERFORASI USUS
CERNA

ENSEFALOPATI MIOKARDITIS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai