MANAJEMEN KEUANGAN
OLEH:
NPM: 0204191113834321
KELAS: 4D MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN.
Latar Belakang
TINJAUAN PUSTAKA
Risiko Nilai Tukar adalah risiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari nilai
tukar pada saat bank memiliki posisi terbuka. Risiko Nilai Tukar merupakan risiko inherent
dalam semua posisi atau transaksi dalam fx (foreign exchange). Dengan demikian pemilik dari
risiko nilai tukar adalah setiap satuan kerja yang terlibat dalam kegiatan pembentukan posisi
maupun satuan kerja yang terlibat dalam pelaksanaan transaksi fx. Satuan kerja tersebut terdiri
dari Satuan Kerja Tresuri (Terasury Department/Division) , Credit Department khususnya dalam
pemberian kredit dalam valuta asing , International Divisiondi Kantor Pusat bank
danInternationan Trade and Services Department (Bagian Eksport/Import dan Jasa Valuta
Asing) di Cabang-Cabang serta unit penjualan dan pembelian valuta asing di semua gerai bank.
Risiko Nilai Tukar terdiri dari tiga jenis risiko:
1.Risiko Transaksi Merupakan potensi naik turunnya arus kas perusahaan (berkaitan
dengan valuta asing) akibat nilai tukar. Risiko transaksi nilai tukar berlaku untuk: (1)Transaksi
Masukan adalah transaksi yang menyebabkan masuknya uang perusahaan. Contoh; penjualan &
investasi sekuritas. (2) Transaksi Keluaran adalah transaksi yang menyebabkan perusahaan
berkewajiban membayar. Contoh; pembayaran impor bahan baku & pembayaran kewajiban.
3.Risiko Ekonomi Risiko ekonomi merupakan potensi fluktuasi nilai perusahaan atau
kekayaan pemegang saham akibat perubahan nilai tukar. Dengan kata lain, risiko ekonomi
berkaitan dengan potensi fluktuasi pada eksposur korporat. Eksposur korporat berupa nilai
perusahaan atau kekayaan pemegang saham. Bagi perusahaan yang telah go public, eksposur
korporat tercermin pada harga saham. Karena harga saham merupakan objek yang perlu dikukur,
dimonitor, dan dikendalikan terhadap resiko dan objek tersebut mencerminkan kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan atau harga saham tergantung pada dua
variabel: ekspektasi arus kas dan factor diskon. Perubahan nilai tukar bias menyebabkan
perubahan arus kas. Dampak perubahan nilai tukar terhadap ekspektasi arus kas sangat beragam,
tergantung dari aktivitas perusahaan. Bagi perusahaan yang menggunakan bahan baku impor dan
pembayaran dalam US$, sedangkan penjualan produk hanya di dalam negeri dalam pembayaran
Rupiah, melemahnya Rupiah terhadap US$ berdampak sangat buruk. Ini sudah terbukti selama
krisis sejak pertengahan tahun 1997. Karena beban pembayaran bahan baku impor meningkat,
sedangkan nilai jual tidak meningkat seperti naiknya biaya bahan baku tersebut. Sebaliknya,
menguatnya Rupiah terhadap US$ menguntungkan pengguna bahan baku impor. Perusahaan
dapat menghemat Rupiah untuk membayar bahan baku sementara penjualan konstan, atau
bahkan meningkat. Akibatnya, ekspektasi keuntungan membaik dan ekspektasi arus kas juga
membaik.
1. Dalam menilai eksposur risiko nilai tukar yang melekat pada beberapa aktivitas fungsional,
Bank sekurang-kurangnya dapat mengukur beberapa parameter, antara lain:
karena fluktuasi nilai tukar, dari sisi penghimpunan dana termasuk komitmen pada
transaksi rekening administratif.
2. Disamping parameter tersebut di atas, dalam pengukuran risiko nilai tukar maka Bank harus
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
tingkat permodalan Bank yang memperhitungkan risiko nilai tukar sebagaimana yang
diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku;
b. potensi volatilitas rasio permodalan Bank berdasarkan perhitungan nilai tukar terhadap
rekening/posisi dalam denominasi mata uang asing;
a. efektivitas lindung nilai untuk mengendalikan eksposur risiko nilai tukar, seperti
matching arus kas, lindung nilai pendapatan yang diproyeksikan, dan penggunaan
kontrak finansial, seperti futures dan options
b.volume dan jangka waktu posisi yang berdenominasi mata uang asing;
seperti dampak dari kondisi ekonomi , perubahan ketentuan, dan persaingan pasar
terhadap eksposur risiko nilai tukar.
Dalam melakukan manajemen resiko nilai tukar, terdapat dua informasi penting yaitu:
1.Informasi mengenai kondisi ekonomi berbagai negara yang sedang terjadi saat ini dan kita
antisipasi dan informasi historis mengenai pergerakan nilai.
2.Informasi mengenai arus kas dalam tiap mata uang yang sedang terjadi saat ini dan diantisipasi
dalam setiap anak perusahaan. Kedua informasi tersebut diatas diperlukan untuk me-
manage pengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar dimana informasi pertama dapat kita gunakan
untuk meramalkan nilai tukar di masa yang akan datang, sedangkan informasi yang kedua dapat
kita gunakan untuk mengukur pengaruh fluktuasi nilai mata uang terhadap arus kas perusahaan.
Cara me-manage pengaruh fluktuasi nilai tukar adalah dengan melakukan analisa terhadap:
1.Bagaimana eksposur dapat mempengaruhi arus kas berdasarkan berbagai scenario nilai tukar.
2.Perlu atau tidak dilakukan batasan terhadap eksposur dan teknik batasan mana yang dipilih
untuk meminimalisir risiko. Ada saatnya dimana perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs.
Ini disebut dengan eksposur. Secara khusus, perusahaan multinasional menghadapi eksposur
transaksi, translasi dan ekonomi, yang berubah akibat kurs valas dan mempengaruhi perusahaan
dalam cara yang berbeda dan memerlukan teknik manajemen yang berbeda.
1. neraca perdagangan
2. neraca jasa-jasa
3. transaksi berjalan
4. neraca modal
5. selisi perhitungan cadangan devisa
6. jumlah nilai transaksi berjalan, neraca modal, dan SDR
BAB III
3.2.Saran
Makalah yang penulis susun semoga menjadi bahan kajian pembelajaran d bidang Mata
Kuliah “Manajemen Keuangan Internasional “ sehingga dengan adanya makalah ini, mahasiswa
bisa lebih menambah wawasannya, semogapembaca bisa lebih apresiasif dari kandungan kajian
makalah ini, Makalah inimasih jauh dari kesempurnaan saran dan kritik sangat penulis harapkan
dari pembaca, khususnya teman-teman mahasiswa.