Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH INTERNASIONAL BANKING

TENTANG
RISIKO PERBANKAN INTERNASIONAL

Dosen Pengampu
Lalu Ahmad Ramadani, M.E

Oleh:
Kelompok 5
1. Izzah Windani (180502125)
2. Yuha Komala (180502132)
3. Jefri Maulanan (180502208)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala sesuatu di dunia ini pasti tidak lepas dari yang namanya risiko. Tentu saja
dalam dunia perbankan juga terdapat risiko. Perbankan itu sangatlah berpengaruh dan penting
untuk pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, dapat dikatakan baha semua kegiatan bank, baik
yang berasal dari aktiva maupun pasiva mengandung berbagai jenis risiko, baik itu risiko
pasar, risiko kredit maupun risiko-risiko lainnya, besar kecilnya risiko itu akan sangat
tergantung pada berbagai faktor yang terkait.
Untuk meminimalisisr risiko-risiko yang dihadapi, maka perbankan harus memiliki
keahlian dan kompetensi yang memadai, sehingga berbagai risiko yang berpotensi muncul
dapat diantisipasi dari awal, dan dicari penanganannya secara lebih baik.
Risiko yang muncul akan dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga potensi
kerugian yang akan diderita dapat ditekan seminimal mungkin. Dalam hal ini risk
management di perbankan diharapkan dapat mengendalikan risiko-risiko yang mungkin
timbul untuk mengurangi kerugian apabila terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan risiko pasar?
2. Apa yang dimaksud dengan risiko kredit?
3. Apa yang dimaksud dengan risiko negara?
4. Bagaimana penilaian atas risiko negara?
5. Bagaimana analisis risiko negara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari risiko pasar.
2. Untuk mengetahui definisi dari risiko kredit.
3. Untuk mengetahui definisi dari risiko negara.
4. Untuk mengetahui bagaimana penilaian atas risiko negara.
5. Untuk mengetahui bagaimana analisis risiko negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko kerugian yang diderita bank, sebagaimana antara lain
dicerminkan dari posisi on dan off balance sheet (neraca dan rekening administratif).
Kerugian itu muncul sebagai akibat dari terjadinya perubahan harga pasara asset dan
liabilities bank tersebut. Perubahan harga tersebut merupakan akibat terdapatnya perubahan
faktor pasar. Faktor pasar yaitu tingkat suku bunga bank, nilai tukar mata uang, harga pasar
saham, dan sekuritas serta komoditas.
Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh satu perusahaan yang disebabkan
oleh perubahan kondisi dan situasi pasar diluar dari kendali perusahaan. Risiko pasar sering
disebut juga sebagai risiko menyeluruh, karena sifat umumnya yang menyeluruh dan dialami
oleh seluruh perusahaan.
Bentuk-Bentuk Risiko Pasar
Risiko pasar ada 2 (dua) bentuk yaitu:
1. General Market Risk (Risiko Pasar Secara Umum)
Risiko pasar secara umum ini dialami oleh seluruh perusahaan yang disebabkan oleh
suatu kebijakan yang di lakukan oleh lembaga terkait yang mana kebijakan tersebut
mampu memberi pengaruh bagi seluruh sektor bisnis.
2. Spesific Market Risk (Risiko Pasar Secara Spesifik)
Spesific market risk adalah suatu bentuk resiko yang hanya dialami secara khusus pada
suatu sektor atau sebagian bisnis saja tanpa bersifat menyeluruh.

Kategori yang masuk General Market Risk (Risiko Pasar Secara Umum)
Ada beberapa sebab yang menimbulkan terjadinya general market risk (risiko pasar secara
umum) yaitu:
1. Foreign Exchange Risk
Secara umum dalam ilmu keuangan dikenal dua bentuk pasar yaitu pasar modal (capital
market) dan pasar uang (money market). Di negara Indonesia pasar modal berada dalam
pengawasan mentri keuangan dalam hal ini melalui BAPEPAM-LK (Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan), sedangkan pasar uang berada di bawah
pengawasan Gubernur Bank Indonesia (BI). Adapun pengertian dari pasar keuangan yaitu
tempat dimana dilaksanakan berbagai aktifitas keuangan baik dalam bentuk penjualan
surat berharga yang dilakukan oleh pasar modal dan juga penjualan mata uang seperti
yang dilakukan di pasar uang. Sejarah awal terjadinya foreign exchange ini berawal dari
di terapkannya sistem floating exchange rate system pada tahun 1970-an. Sehingga sejak
saat itu kondisi mata uang di dunia telah terintegrasi dalam satu bentuk pasar dimana
secara khusus dapat dilihat bahwa penerapan sistem tersebut memungkinkan banyak
pihak bisa ikut terlibat bermain dalam valas (valuta asing). Pada pasar valas ini dapat
digabungkan mata uang dalam dua bentuk katagori yaitu:
 Hard currencies
Hard currencies (mata uang keras) mencakup mata uang yang berasal dari
negara-negara yang memiliki tingkat kestabilan moneter tinggi atau biasanya
berasal dari negara maju dan sering berbagai pihak menjadikan mata uang negara
tersebut sebagai ukuran dalam mengkonversikan dengan mata uang negaranya.
Contoh seperti dollar Amerika dengan yen Jepang, dollar Amerika dengan Euro,
dsb.
 Soft currencies
Soft currencies (mata uang lembut) adalah jenis mata uang yang diterbitkan oleh
suatu negara namun jarang dipakai sebagai standar acuan dalam transaksi pasar
bisnis internasional, dengan alasan dianggap belum memiliki kelayakan.
2. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yang
terjadi dipasaran yang mampu memberi pengaruh bagi pendapatan perusahaan.
3. Commodity Position Risk
Commodity position risk (risiko perubahan nilai komoditi) adalah suatu situasi dan
kondisi dimana terjadinya kerugian akibat perubahan harga barang komoditi di pasar
yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, dimana kondisi ini akan semakin parah pada
saat barang komoditi tersebut telah terikat kontrak daam suatu kontrak perjanjian
(commodity contract) serta informasi tersebut telah sampai ke pasar
4. Equity Position Risk
Equity position risk (risiko perubahan kekayaan) adalah suatu kondisi dimana kekayaan
perusahaan (stock and share) mengalami perubahan dari biasanya sehingga perubahan
tersebut memberi dampak pada keuntungan dan kerugian perusahaan.
5. Politic Risk
Stabilitas politik adalah sesuatu sangat penting bagi suatu negara. Stabilitas olitik
mejanjikan terciptanya pembangunan yang berkelanjutan, namun jika pemimpin dan
pihak terkait di suatu negara tidak mampu menciptakan iklim kondusif dalam bidang
politik maka artinya seluruh pemimpin dan aparatur di negara tersebut tidak memiliki
semangat kepemimpinan. Dan jika ini terus terjadi, maka krisis kepemimpinan akan
terjadi yang akan berakibat pada pencarian kepemimpinan diluar lembaga resmi.1
B. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugianakibat kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk
memenuhi kewajibannya. Risiko kredit mencangkup risiko kredit akibat kegagalan debitur
membayar kewajiban pada bank, risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan (counterparty
credit risk) untuk memenuhi kewajiban misalnya dalam perjanjian kontrak derivatif, dan
risiko kredit akibat kegagalan proses pembayaran (settlement risk) misalnya dalam perjanjian
jual beli valuta asing.

1
Ida Ayu Made Sasmita Dewi, Manajemen Risiko (Denpasar-Bali: UNHI Press, Cet 1, Oktober 2019), hlm. 28-32.
Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank, seperti aktivitas
perkreditan dan aktivitas treasury. Pada aktivitas treasury, misalnya bank membeli obligasi
korporasi, melakukan investasi dengan membeli surat berharga, melakukan pembiayaan
perdagangan (trade finance), baik yang tercatat dalam banking book maupun dalam trading
book.
Sebagai contoh risiko kredit dapat timbul apabila:
1. Bank memberikan kredit pada nasabah
2. Bank menempatkan dana pada bank lain sebagai penempatan antarbank
3. Bank melakukan transaksi derivatif seperti kontrak berjangka forward atau swap dengan
nasabah atau dengan bank lain
4. Bank membeli surat berharga korporasi.2
C. Risiko Negara
Risiko negara adalah risiko yang timbul karena perubahan ekonomi atau politik suatu
negara yang berdampak pada negara lain yang akan berhubungan dengan negara tersebut
misalnya, kekurangan cadangan devisa suatu negara akan menyebabkan
keterlambatan pembayaran pinjaman kepada bank kreditur di negara lain (Bank Indonesia).
Risiko negara (Country risk) merupakan potensi risiko sistematis yang dimiliki suatu
negara di mana investasi dilakukan.
D. Penilaian Atas Risiko Negara
Fungsi utama dari penilaian risiko negara adalah untuk mengantisipasi
kemungkinan penolakan utang, default atau penundaan dalam pembayaran oleh sovereign bo
rrowers (Burton and Inoue, 1985). Penilaian risiko negara mengevaluasi ekonomi, keuangan,
dan politik faktor, dan interaksi mereka dalam menentukan risiko terkait dengan
negara tertentu. Persepsi faktor-faktor penentu risiko negara penting karena mereka
mempengaruhi pasokandan biaya arus modal internasional (Brewer and Rivoli, 1990).
Sejak krisis utang dunia ketiga pada awal tahun 1980, lembaga komersial seperti
Moody's, Standard and Poor's, Euromoney, Institutional Investor, Economist Moody,
Standard dan Poor, Institutional Investor, Ekonomic Intelligence Unit, International Country
Risk Guide, dan Political Risk Services, menyusun indeks atau peringkat sebagai ukuran
risiko negara. Dalam hal ini, ICRG telah melakukan pemeringkatan risiko ekonomi, risiko
finansial dan risiko politik dan composite risk untuk 90 negara basis bulanan. Sejak maret
2002, telah tersedia peringkat negara sebanyak 140 negara. Sistem pemeringkatan ICRG
terdiri dari 22 variabel yang mewakili komponen utama country risk, yaitu risiko ekonomi,
risiko finansial dan risiko politik.
Dalam menetapkan tingkat risiko negara, ICRG memperhitungkan tiga jenis risiko:
risiko keuangan (financial risk) dengan bobot 25 %, risiko ekonomi (economic risk ) (25 %)

2
Ikatan Bankir Indonesia, Manajemen Risiko (Jakarta: Gramedia, 2015), hlm. 8.
dan risiko politik (political risk) (50 %). Pembobotan itu menggambarkan bahwa komponen
risiko politik mendominasi dibandingkan dengan risiko finansial dan ekonomi. Karena itu,
apabila destabilitas politik meningkat, maka country risk pun akan meningkat secara
signifikan.
Faktor ini; khususnya unsur political risk, jelas tidak bisa diabaikan. Risiko politik ini
telah menjadi variabel fundamental non-ekonomi yang berpengaruh terhadap ekonomi
Indonesia.
Mengikuti konsep penilaian yang digunakan oleh International Country Risk Guide
(ICRG), dalam menelaah pengaruh risiko politik tersebut, ada indikator-indikator penting
yang menjadi kunci tergoncangnya stabilitas politik. Beberapa indikator tersebut menjadi
stabilitas pemerintahan, konflik internal, profil investasi termasuk pada kelompok indikator
yang mempunyai bobot paling tinggi. Kemudian korupsi, konflik agama, hukum
dan peraturan, serta peran militer.
Risiko politik secara umum dilihat sebagai risiko non-bisnis yang diperkenalkan oleh
kekuatan politik. Bank dan perusahaan multinasional lainnya telah mengidentifikasi
risiko politik sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi profitabilitas usaha internasion
al mereka.
Risiko politik muncul dari peristiwa seperti perang, konflik internal dan eksternal,
sengketa teritorial, revolusi yang menyebabkan perubahan pemerintahan, serangan teroris
diseluruh dunia, faktor sosial termasuk kerusuhan sipil karena perbedaan ideologis,
distribusi pendapatan yang tidak merata dan bentrokan agama.
Shanmugam (1990) memperkenalkan alasan eksternal sebagai aspek politik lebih
lanjut dari risiko negara. Misalnya, jika negara calon peminjam utang terletak di samping
sebuah negara yang sedang berperang, tingkat risiko negara calon peminjam akan lebih tinggi
daripada jika tetangganya yang damai. Meskipun negara peminjam tersebut mungkin tidak
secara langsung terlibat dalam konflik, tetapi dimungkinkan ada sebuah efek yang akan
mempengaruhinya.
Dalam istilah praktis, risiko politik berkaitan terhadap kemungkinan
bahwa pemerintah dapat mengenakan valuta asing dan modal kontrol, pajak tambahan, dan pe
mbekuan aset atau pengambil alihan.
Keterlambatan dalam transfer dana dapat memiliki konsekuensi serius bagi hasil
investasi, impor pembayaran dan penerimaan ekspor, yang semuanya dapat
menyebabkan penghapusan investasi.
Secara empiris banyak studi menunjukkan stabilitas politik merupakan faktor
yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sebagaimana ditunjukkan oleh
Alesina dan Peroti (The Political Economy of Growth: A Critical Survey of Recent Literature,
The World Bank Economic Review 1994 No 3). Ketidakstabilan politik berkorelasi positif
dengan tingkat inflasi dan berkorelasi negatif dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Risiko politik dihitung berdasarkan 12 variabel, yaitu stabilitas pemerintahan, kondisi sosial-
ekonomi, profil investasi, konflik internal, konflik eksternal, korupsi, politik militer, politik
agama, penegakan hukum, konflik etnis, akuntabilitas demokrasi dan kualitas birokrasi.
Selain itu, Risiko ekonomi dan keuangan juga komponen utama dari risiko negara.
Termasuk faktor-faktor seperti kemerosotan dalam produksi, peningkatan yang cepat
dalam biaya produksi, dana asing tidak produktif diinvestasikan, dan kebijaksanaan pinjaman 
oleh bank asing. Perubahan ekonomi dan pengelolaan keuangan negara juga merupakan
faktor penting yang dapat mengganggu aliran bebas modal atau sewenang-wenang dapat
mengubah pilihan untuk investasi. Investor asing langsung juga prihatin terhadap gangguan
untuk produksi, kerusakan pada instalasi, dan ancaman terhadap personil.
Risiko keuangan memperlihatkan kemampuan suatu negara dalam mengelola
keuangan pemerintah, dan kemampuan dalam membayar kewajiban-kewajiban utang
perdagangan. Risiko finansial dihitung berdasarkan 5 variabel, yaitu persentase utang luar
negeri terhadap PDB, debt service ratio, persentase current account terhadap ekspor,
importcover, dan stabilitas nilai tukar (persentase perubahan nilai tukar).
Sedangkan risiko ekonomi memperlihatkan penilaian terhadap kekuatan dan
kelemahan ekonomi suatu negara. Risiko ekonomi dikalkulasi berdasarkan lima variabel,
yaitu PDB per kapita, pertumbuhan PDB riil per tahun, laju inflasi per tahun, persentase
budget balance terhadap PDB dan persentase current account terhadap PDB.3
E. Analisis Risiko Negara
Resiko negara merupakan kemungkinan dampak buruk yang disebabkan oleh
lingkungan suatu negara terhadap arus kas Multinational Corporation (MNC). Analisis resiko
negara dapat digunakan untuk memonitor negara lokasi usaha Multinational Corporation
(MNC) saat ini. Jika tingkat resiko pada suatu negara tertentu mulai naik, MNC dapat
mempertimbangkan untuk mendivestasi anak perusahaan yang berlokasi di negara tersebut.
MNC juga dapat menggunakan analisis resiko negara sebagai sarana pemilihan untuk
menghindari melakukan usaha negara dengan resiko tinggi. Peristiwa yang meningkatkan
resiko negara cenderung akan membatasi investasi asing langsung AS di negara tersebut.
Analisis resiko negara tidak terbatas pada prediksi krisis utama. MNC juga dapat
menggunakan analisis ini untuk merevisi keputusan investasi atau keputusan keuangan terkait
dengan peristiwa terakhir. Peristiwa internasional berikut masing-masing dapat terjadi kapan
pun dibelahan dunia mana pun:
1. Serangan teroris
2. Pemogokan tenaga kerja disuatu industri
3. Krisis politik tenaga karena skandal di negara tertentu
4. Kekhawatiran mengenai sitem perbankan suatu negara yang menyebab arus keluar dana
yang besar
5. Pengenaan pembatasan perdagangan atas impor

3
Epon Zan, “Country Risk Analysis”, diakses dari https://www.academia.edu/7207769/COUNTRY_RISK_ANALYSIS,
pada tanggal 2 oktober 2021 pukul 09:16.
Salah satu dari peristiwa tersebut dapat mempengaruhi kemungkinan arus kas yang
akan dihasilakan oleh MNC atau biaya pembiayaan proyek dan karenanya mempengaruhi
nilai MNC.
Meskipun MNC mengurangi eksposturnya terhadap peristiwa tersebut pada pekan
tertentu namun perisiwa lain dapat terjadi pada pekan berikutnya. Untuk setiap peristiwa ini,
MNC harus mempertimbangkan apakah arus kas nya akan terkena dampak dan apakah
terdapat perubahan kebijakan yang harus ditanggapi MNC. Analisis resiko negara
merupakan proses berkelanjutan. Sebagian besar MNC tidak akan terkena dampak seluruh
peristiwa tersebut tetapi MNC akan memerhatikan pristiwa yang mungkin berdapak pada
industri atau negara dimana MNC berusaha. MNC juga memahami bahwa perusahaan tidak
dapat menghilangkan eksposur atas semua peristiwa tetapi paling tidak dapat berupaya
untuk membatasi eksposur atas peristiwa yang terjadi di negara tertentu.4

BAB III
PENUTUP
4
PDF COFFEE, “Analisis Resiko Negara”, diakses dari http://pdfcoffee.com/analisis-resiko-negara-pdf-free.html,
pada tanggal 2 oktober 2021 pukul 10:07.
Kesimpulan
Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh satu perusahaan yang disebabkan oleh
perubahan kondisi dan situasi pasar diluar dari kendali perusahaan. Risiko pasar ada 2 (dua)
bentuk yaitu: General Market Risk (Risiko Pasar Secara Umum) dan Spesific Market Risk
(Risiko Pasar Secara Spesifik)
Risiko kredit adalah risiko kerugianakibat kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk
memenuhi kewajibannya. Risiko kredit mencangkup risiko kredit akibat kegagalan debitur
membayar kewajiban pada bank, risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan (counterparty credit
risk).
Risiko negara adalah risiko yang timbul karena perubahan ekonomi atau politik suatu
negara yang berdampak pada negara lain yang akan berhubungan dengan negara tersebut
misalnya, kekurangan cadangan devisa suatu negara akan menyebabkan keterlambatan
pembayaran pinjaman kepada bank kreditur di negara lain (Bank Indonesia).
Penilaian risiko negara mengevaluasi ekonomi, keuangan, dan politik faktor,
dan interaksi mereka dalam menentukan risiko terkait dengan negara tertentu. Persepsi faktor-
faktor penentu risiko negara penting karena mereka mempengaruhi pasokandan biaya arus modal
internasional
Analisis resiko negara tidak terbatas pada prediksi krisis utama. MNC juga dapat
menggunakan analisis ini untuk merevisi keputusan investasi atau keputusan keuangan terkait
dengan peristiwa terakhir. Peristiwa internasional berikut masing-masing dapat terjadi kapan pun
dibelahan dunia mana pun: serangan teroris, pemogokan tenaga kerja disuatu industri, krisis
politik tenaga karena skandal di negara tertentu, kekhawatiran mengenai sitem perbankan suatu
negara yang menyebab arus keluar dana yang besar, pengenaan pembatasan perdagangan atas
impor.

DAFTAR PUSTAKA
Ida Ayu Made Sasmita Dewi. 2019. Manajemen Risiko. Denpasar-Bali: UNHI Press.
Ikatan Bankir Indonesia. 2006. Manajemen Risiko. Jakarta: Gramedia.
Epon Zan, “Country Risk Analysis”, diakses dari
https://www.academia.edu/7207769/COUNTRY_RISK_ANALYSIS, pada tanggal 2
oktober 2021 pukul 09:16.
PDF COFFEE, “Analisis Resiko Negara”, diakses dari http://pdfcoffee.com/analisis-resiko-
negara-pdf-free.html, pada tanggal 2 oktober 2021 pukul 10:07.

Anda mungkin juga menyukai