Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN ISLAM

“MANAJEMEN RISIKO PASAR DAN MANAJEMEN RISIKO


LIKUIDITAS”

Dosen Pembimbing: Ardi Wiranata,SE.ME

Kelompok IV

Disusun oleh:

1. YB.Robert Susanto Parki Roma NIM: E.MKS.I.2020.026


2. Komala Sari NIM: E.MKS.I.2020.013

PRODI MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH


INSTITUT AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Risiko Pasar

Risiko pasar muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang merugikan
organisasi.Misal,suatu perusahaan mempunyai portofolio sekuritas saham yang dibeli dengan
harga Rp 1 miliar.Misalkan harga saham jatuh,sehingga nilai pasar saham tersebut turun
menjadi Rp 800 juta. Perusahaan tersebut mengalamikerugian karena nilai portofolio
sahamnya turun sebesar Rp 200 juta. Kerugian tersebutvdisebabkan karena harga saham
bergerak kearah yang kurang menguntungkan (dalam hal initurun).Risiko pasar merupakan
kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang disebabkanoleh perubahan kondisi dan
situasi pasar di luar dari kendali perusahaan. Risiko pasar seringdisebut juga sebagai risio
yang menyeluruh, karena sifat umumnya adalah bersifat menyeluruhdan di alami oleh seluruh
perusahaan. Contohnya krisis ekonomi dunia tahun 1930-an, krisis ekonomi Indonesia 1997
dan 1998, coupd’tat yang terjadi di Filipina pada saat presiden Marcos di ambil alih oleh
kekuatan People Power hingga Corazon Aquino menjadi presiden, AmerikaSerikat pada
kasus Subrime Mortgage 2007, Thailand pada saat Bank Sentral Thailandmelakukan
devaluasi Bath yang menyebabkan terjadinya kegoncangan pada ekonomi Thailandsecara
keseluruhan, perang Teluk yang menyebabkan beberapa Negara di kawasan TimurTengah
seperti Irak dan Kuwait mengalami kegoncangan ekonomi, dan berbagai kasus
yangmenyeluruh lainnya.

1.BENTUK – BENTUK RISIKO PASAR 

Risiko pasar secara umum ada 2 (dua) bentuk yaitu :

a.General market risk (risiko pasar secara umum)

General market risk ini di alami oleh seluruh perusahaan yang disebabkan oleh suatu
kebijakanyang dilakukan oleh lembaga terkait yang mana kebijakan tersebut mampu
memberi pengaruh bagi seluruh sektor bisnis.Contohnya pada saat bank sentral suatu Negara
melakukan kebijakantight money policy (kebijakan uang ketat) dengan berbagai
instrumennya seperti menaikkansuku bunga BI rate. Dimana kebijakan menaikkan BI rate ini
akan membawa pengaruhsecaramenyeluruh pada seluruh sektor bisnis yang berhubungan
dengan interest rate relatedinstrument (berbagai instrument yang berhubungan dengan suku

1
bunga). Bahwa salah
satu pihak yang saling urgen dianggap langsung berhubungan dekat dengan interest rate relat
edinstrument adalah perbankan.Dengan begitu mereka mengambil kredit dan
mendepositokan sejumlah uangnya ke bank.Contoh pada saat BI rate dinaikkan maka suku
bunga kredit diperbankan akan mengikutikondisi tersebut yaitu turut menaikkan suku bunga
kredit, terutama jika perbankan tersebutmenerapkan perhitungan bunga secara sliding rate.
Perhitungan berupa kredit secara slidingrate adalah hitungan pada pembebanan bunga
terhadap nilai pokok pinjaman akan
mengalami penurunan dari setiap bulan ke bulan berikutnya, yang mana ini disesuaikan deng
anmenurunnya besar nilai dari pokok pinjaman sebagai efek dari adanya pembayaran
cicilan pokok pinjaman yang dilakukan oleh seorang debitur.

b.Specific market risk ( risiko pasar secara spesifik)

Specific market risk adalah suatu bentuk risiko yang hanya dialami secara khusus
pada satusektor atau sebagian bisnis saja tanpa bersifat
menyeluruh.Contohnya :· Pengumuman yang dikeluarkan oleh suatu lembaga penilai dimana 
lembaga penilai tersebutmemiliki reputasi yang baik dan diakui oleh publik. Bahwa mereka
mengumumkan PT.XYZmemiliki kinerja yang rendah dan memiliki utang yang besar serta
laporan yangdipublikasikan selama ini kepada publik tidak sesuai dengan sebenarnya.
Sehingga atas beritatersebut saham dan obligasi perusahaan tersebut langsung jatuh. Dan
jatuhnya saham sertaobligasi perusahaan tersebut tidak diikuti oleh perusahaan lain.· Salah
satu perusahaan dimana pihak manajemen atau komisaris perusahaan terlibat tindakkriminal
yang luar biasa dan diekspose oleh berbagai media. Sehingga opini publik telahterbentuk
bahwa perusahaan tersebut tidak baik dan
jelek.· Produk yang dijual oleh perusahaan tersebut dianggap mengandung
bahan yang berbahayaatau bersifat haram. Contoh suatu produk makanan yang mengandung
lemak babi. Secara islam makanan yang mengandung lemak babi haram hukumnya. Ketika
hal itu diekspose olehmedia massa baik cetak maupun elektronik akan menyebabkan
terjadinya penurunan drastis pada penjualan produk perusahaan yang berpengaruh pada
perusahaan laba perusahaan.

2.KATEGORI YANG MASUK GENERAK MARKET RISK

 Ada beberapa sebab yang menimbulkan terjadinya general market risk (risiko pasar
secaraumum) yaitu :

2
 Interest rate risk
 

Risiko suku bunga adalah risiko yang di alami akibat dari perubahan suku bunga
yangterjadi di pasaran yang mampu memberi pengauh bagi pendapatan perusahaan.
Untuk pembahasan yang lebih dalam tentang interest rate risk ini dapat dilihat pada bab khus
us membahas tentang risiko suku bunga.

 Commodity position risk 

Commodity position risk (risiko perubahan nilai komoditi) adalah suatu siuasi dankondisi
dimana terjadinya kerugian akibat perubahan harga barang komoditi di pasar yang
disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, dimana kondisi ini akan semakin parah pada saat
barang komoditi tersebut telah terikat kontrak dalam suatu kontrak perjanjian (commodity
contrack)serta informasi tersebut telah sampai ke pasar.

 Equity position risk 

Equity position risk (risiko perubahan kekayaan) adalah suatu kondisi dimana
kekayaan perusahaan (stock and share) mengalami perubahan dari biasanyan sehingga peruba
hantersebut memberi dampak pada keuntungan dan kerugian karyawan.

3.HUBUNGAN FOREIGN EXCHANGE RISK DAN PERBANKAN

Perbankan adalah lembaga mediasi yang menghubungkan mereka yang kelebihan


dana(surplus) dan mereka yang kekurangan dana (deficit). Penempatan posisi ini
menyebabkan banyak pihak menjadikan perbankan sebagai bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam ruanglingkup kerja dan aktivitas bisnis mereka, artinya secara otomatis
perbankan terseret dengansendirinya untuk masuk ke dalam risiko pasar (market
risk).Kondisi dan situasi terbentuknya market risk terjadi karena disebabkan oleh berbagai
faktoryang berada diluar kendali perusahaan atu perbankan. Faktor-faktor tersebut antara lain
sepertinaik dan stabil, perubahan nilai tukar, dan lain sebagainya. Lebih jauh perubahan
tersebut telahmampu mendorong untuk ikut berubahnya beberapa produk perbankan seperti
deposito,tabungan , giro, keputusan kredit, keputusan investasi, dan lain sebagainya.

3
4.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA GEJOLAK HARGA DI
PASAR

Menurut Masyhud Ali ada 6 (enam) faktor yang mempengaruhi terjadinya gejolak harga
di pasar yaitu :

a. Faktor fundamental ekonomi 

b. Terjadinya peristiwa besar dalam ekonomi dan politik

c. Campur tangannya financial authorities

d.Perimbangan kekuatan permintaan dan penawaran

e. Likuiditas pasar

f. Suburnya kegiatan arbitrage.

B. Definisi Risiko Likuiditas


Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang mana pada suatu perusahaan atau individu
sudah tidak mampu lagi memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka waktu pendek karena
tidak bisa mengubah asetnya menjadi uang tunai.
Risiko likuiditas dapat disebabkan bank tidak mampu menghasilkan arus kas dari aset
produktif, atau yang berasal dari hasil penjualan aset termasuk aset likuid, atau dari
penghimpunan dana masyarakat, transaksi antar bank atau pinjaman yang diterima. Apabila
pada saat membutuhkan likuiditas dan bank tidak mampu memenuhi kebutuhan likuiditas
tersebut, misalnya dari pinjaman antar bank, maka tingkat kepercayaan masyarakat akan
menurun. Akibat lebih jauh dari hal itu adalah akan menimbulkan masalah likuiditas, yang
selanjutnya dapat memengaruhi aspek keuangan lain yang dapat mengancam kelangsungan
usaha bank. Mengingat permasalahan likuiditas dapat memberikan dampak yang signifikan
maka bank perlu menerapkan manajemen risiko likuiditas secara efektif, baik secara
individual maupun secara konsolidasi dengan perusahaan anak. Tujuan utama dari
manajemen risiko likuiditas adalah memastikan kecukupan dana secara harian, baik pada
kondisi normal maupun pada kondisi krisis agar dapat memenuhi kewajiban secara tepat
waktu dari berbagai sumber dana yang tersedia. Untuk menjaga tingkat kecukupan likuiditas
yang efisien, bank memperkirakan kebutuhan likuiditas yang terjadual ataupun tidak
terjadwal.

4
Pengendalian risiko Likuiditas

Dalam pengelolaan likuiditas, bank harus memastikan memiliki kecukupan likuiditas


untuk memenuhi penarikan yang terjadwal maupun tidak terjadwal dalam kondisi normal dan
tidak normal. Untuk mengelola likuiditas, bank melakukan proses identifikasi, pengukuran,
monitoring dan kontrol.
indikator Peringatan dini Penetapan indikator peringatan dini (early warning
indicator) untuk risiko likuiditas dimaksudkan untuk mengidentifikasi risiko likuiditas
sebelum masalah likuiditas menjadi serius sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk
menentukan tindak lanjut mitigasi risiko likuiditas. Indikator peringatan dini meliputi (1)
indikator internal dan (2) indikator eksternal. Indikator internal antara lain meliputi: kualitas
aset yang memburuk, peningkatan konsentrasi pada beberapa jenis aktiva dan terjadi
konsentrasi pada sumber pendanaan, peningkatan gap nilai tukar atau currency mismatches,
pelampauan limit risiko yang terjadi secara berulang, peningkatan biaya dana secara umum,
dan/atau posisi arus kas yang semakin buruk sebagai akibat maturity mismatch yang besar
terutama pada skala waktu (bucket) jangka pendek. Indikator eksternal antara lain meliputi:
informasi publik negatif terhadap bank, penurunan hasil peringkat oleh lembaga pemeringkat,
penurunan harga saham bank secara terusmenerus, penurunan fasilitas credit line yang
disediakan oleh bank koresponden, peningkatan penarikan deposito sebelum jatuh tempo oleh
masyarakat, dan keterbatasan akses untuk memeroleh pendanaan jangka panjang.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Dalam melakukan pembiayaan
maka bank syariah memerlukan analisis pembiayaan yang mencangkup prinsip 6Cs yaitu

5
Character, Capital, Capacity, Collateral, Condition of Economy,dan Contrains agar bank
syariah memperoleh keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan dapat dikembalikan oleh
nasabahnya. Namun realisasi pembiayaan bukanlah tahap terakhir dari proses pembiayaan.
Setelah realisasi pembiayaan, maka pejabat bank syariah perlu melakukan pemantauan dan
pengawasan pembiayaan supaya memajukan efisiensi di dalam pengelolaan tata laksana
usaha di bidang peminjaman dan sasaran pencapaian yang ditetapkan sehingga tujuan
daripada adanya pembiayaan bisa tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Ricardo Gottschalk, ‘The Basel Capital Accords in Developing Countries Challenges for Development
Finance’, Palgrave Macmillan 2010. Risk Books, ‘Asset & Liability Management : A Synthesis of New
Methodologies’, Risk Books, 1999 Risk Metrics Grup, ‘RiskMetrics Technical Documents’, Risk Metrics Grup,
1996. Rudolf Duttweiler, ‘Managing Liquidity in Banks A Top Down Approach’, John Wiley & Sons Ltd.,
2009. Sarah Jenkins, Commissioning Editor: ‘Advance in Operational Risk - Firm-Wide Issues for Financial
Institutions.’, Risk Books, Great Britain, 2001. Scott Green., ‘Manager’s Guide to the Sarbanes-Oxley Act:
Improving Internal Controls to Prevent Fraud’, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey, 2004. Siddiqi,
Naeem, ‘Credit Risk Scorecards: Developing and Implementing Intelligent Credit Scoring’, SAS Institute Inc.,
1969.

Anda mungkin juga menyukai