Risiko adalah ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian.
Di mana peristiwa yang terjadi akan berpengaruh terhadap kemampuan seseorang atau lembaga untuk mencapai
tujuannya.
Resiko adalah tingkat penyebaran nilai dalam suatu distribusi nilai dalam suatu distribusi nilai dalam suatu
distribusi disekitar nilai rata-ratanya, ini berarti
Contentsmakin besar resikonya.
Manajemen Resiko BI
Klasifikasi Manajemen Risiko yang ditetapkan BI
1.Risiko Kredit Risiko ini timbul karena kegagalan 5.Risiko Pasar Risiko yang timbul karena adanya
pihak lawan (debitur) memenuhi kewajibannya pergerakan variabel pasar (suku bunga, kurs) dari
karena kinerja yang kurang baik/buruk. portfolio yang dimiliki bank berbalik arah dan tidak
sebagaimana yang diharapkan.
Aturan Baru
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis aturan main baru
dalam penerapan manajemen risiko bagi lembaga
keuangan non bank. Aturan itu tertuang dalam
Peraturan OJK nomor 44 /POJK.05/2020 tentang
penerapan manajemen risiko bagi Lembaga jasa
keuangan nonbank.
Aturan Lama
Aturan lama yang ada dalam POJK nomor 1/POJK.05/2015
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa
Keuangan Non-Bank. Pada aturan lama, pelaku usaha wajib
memitigasi risiko strategi, operasional, aset dan liabilitas,
kepengurusan, tata kelola, dukungan dana, serta asuransi.
Menurut
Dewan komisioner OJK
“Lembaga Jasa Keuangan Non Bank wajib
menerapkan manajemen risiko secara efektif
mencakup risiko strategis, operasional, asuransi
(bagi perusahaan asuransi), kredit, pasar,
likuiditas, hukum, kepatuhan, dan reputasi,”
tulis Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh
Santoso dalam belied itu
Manajemen Resiko Pada
Perbankan Syariah
Faktor Terjadinya Perubahan
1.Inovasi Keuangan 2.Perubahan Bisnis Perbankan
Inovasi keuangan dan perkembangan yang cepat di pasar Perubahan bisnis perbankan: ada perubahan permanen
derivatif telah meningkatkan kompleksitas manajemen dalam bisnis perbankan tradisional, sebagai hasil dimana
institusi keuangan. Produk-produk inovatif telah muncul bisnis telah bergerak dari bisnis pemberian pinjaman
STRENGTHS
baik pada neraca keseimbangan dan produk baru, telah tradisional kepada aktivitas pemberian pinjaman yang lebih
kompleks.
memunculkan profil pendapatan dan resikonya yang
mempengaruhi profil resiko dari institusi.
4.Lingkungan peraturan
Didalam krisis keuangan, dan krisis utang Dunia Ketiga pada tahun
3.Peningkatan kompetisi 1980an hingga krisis di Asia Timur pada tahun 1990an, terjadi kesadaran
kompetisi diperbankan telah meningkat, membuat lebih besar akan kebutuhan peraturan dan pengawasan institusi
keuangan.
bankbank kecil sulit untuk bertahan. Bank-bank berskala
kecil tidak mampu untuk berkompetisi karena
OPPORTUNITIES
meningkatnya biaya bisnis dan tingginya biaya
5.Peningkatan kompetisi
manajemen resiko.
penguapan pasar yang meningkat: institusi keuangan pertama kali
menyadari pentingnya manajemen resiko setelah kegagalan sistem
Bretton Woods atas tarif pertukaran tetap, yang menimbulkan
penguapan signifikan dalam tarif pertukaran asing dan pasar suku bunga
Langkah-langkah Manajemen Resiko
2.Resiko Kredit Dikenal dengan resiko potensial yang mana pihak lawan akan gagal untuk melakukan
pembayaran atas obligasinya berkaitan dengan batas waktu yang disetujui
3.Resiko Bisnis Diasosiasikan dengan lingkungan bisnis bank, termasuk makroekonomi dan kebijakan, faktor
legal dan pengaturan, dan sector infrastruktur keuangan seperti sistem pembayaran. Resiko
bisnis juga termasuk resiko menjadi insulven karena modal yang tidak cukup untuk melanjutkan
4.ResikoTingkat operasi
Pendapatan
Muncul dari ketidapastian dalam pendapatan yang dihasilkan oleh bank syariah atas aset
5.Resiko mereka. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan penyimpangan dari harapan pemegang jumlah
investasi
Pengambilan
Uang Disebabkan oleh tekanan kompetitif yang dihadapi oleh institusi keuangan Islam baik dari
pihak institusi keuangan Islam yang ada, maupun dari lawannya yaitu, institusi konvensional
Jenis-jenis Resiko
6.Resiko Perbendaharaan
Muncul dari manajemen sumber daya keuangan dari institusi
keuangan berkaitan dengan manajemen kas, manajemen modal,
manajemen liquiditas jangka pendek, dan manajemen aset dan
kewajiban
7. Resiko Likuiditas
Fungsi manajemen perbendaharaan Institusi keuangan Islam
menjadi tugas yang menantang karena berpengaruh pada kinerja
bank syariah, sebab mudah terjadi pada resiko liquiditas
9.Resiko Pembatasan
Resiko kegagalan untuk meringankan dan mengatur berbagai
jenis resiko yang berbeda. Hal ini meningkatkan resiko tekanan
bank.
Jenis-jenis Resiko
10. Resiko Operasional
11.Resiko Transparasi 12.Resiko Syariah
Sebagai resiko kerugian
yang berasal dari Berkaitan dengan struktur
Transparansi didefiniskan sebagai dan fungsi dewan syari’ah
ketidakcukupan atau
“keterbukaan informasi yang dapat sebagai institusi dan level
kegagalan proses internal,
berkaitan dengan dipercaya yang memungkinkan sistemik
masyarakat dan sistem pengguna informasi tersebut untuk
atau dari resiko internal. melakukan penilaian yang akurat
atas kondisi dan kinerja keuangan
bank, aktivitas bisnis, tingkat
resiko, dan praktek manajemen
resiko
13. Resiko penerima kepercayaan