Anda di halaman 1dari 6

UTS MANAJEMEN RESIKO

NAMA : DIANA OKTAVIA


NIM : 20102163

1. Apa yang dimaksud dengan RISIKO?


Jawab: Risiko merupakan suatu kejadian akibat yang akan terjadi di masa
datang dengan mengambil keputusan secara langsung berdasarkan
pertimbangan saat ini.
2. Apa yang dimaksud dengan ERM (Enterprise Risk Manajemen)?
Jawab: Enterprise Risk Management (ERM) merupakan kompetensi risiko
yang terjadi di dalam perusahan atau organisasi untuk memahami dan
mengendalikan tingkat risiko yang akan diambil dalam membentuk dan atau
mengelola strategi bisnis.
3. Sebutkan tujuan dilakukannya ERM
Jawab:
- Meminimalkan volatilitas anggaran
- Mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diperhitungkan dan kerugian yang
dapat diprediksi
- Keunggulan daya saing
- Mengurangi biaya pemindahan risiko
- Menyeimbangkan kerugian dari suatu risiko dengan penanganan risiko
dalam perusahaan
4. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat: Prinsip, Kerangka Kerja dan Proses
Manajemen Risiko berdasarkan ISO 31000 : 2018
Jawab:
Prinsip
1. Menciptakan dan melindungi nilai merupakan satu Langkah untuk
meningkatkan kinerja, mendorong inovasi dan mendukung pencapaian
sasaran
2. Terintegrasi adalah manajemen risiko menjadi bagian dari semua aktivitas
perusahaan
3. Terstruktur dan Komprehensif : berkontribusi terhadap hasil yang
konsisten dan terstruktur dalam upaya menerapkan system manajemen
risiko agar perkembangan dan hasilnya dapat dibandingkan
4. Disesuaikan dan proporsional dengan konteks eksternal dan internal
organisasi yang berkaitan dengan sasarannya
5. Inklusif: keterlibatan yang sesuai dari pemangku kepentingan agar
terintegrasi dengan baik
6. Dinamis: risiko dapat muncul dan berubah seiring perubahan konteks
eksternal dan internal organisasi
7. Informasi terbaik yang tersedia: masukan manajemen risiko berdasarkan
informasi historis dan sekarang untuk masa depan
8. Faktor manusia dan budaya dapat mempengaruhi semua aspek
manajemen risiko
9. Perbaikan berkelanjutan: diperbaiki secara berkelanjutan melalui
pelajaran dan pengalaman
Kerangka kerja
1. Kepemimpinan dan komitmen: digambarkan dengan pemimpin
perusahaan yang memiliki tugas tanggung jawab dan akuntabilitas untuk
berkomitmen dalam menjalankan manajemen risiko
2. Integrasi dalam manajemen risiko: manajemen risiko menyatu sebagai
satu kesatuan dalam perusahaan atau organisasi sehingga integrasi ini
bermakna bahwa manajemen risiko tidak bisa dipisahkan atau disatukan
dalam tujuan, tata Kelola, kepemimpinan dan komitmen.
3. Desain: suatu perencanaan yang dilakukan sebelum membuat suatu objek
dan komponen.
4. Implementasi: dilakukan saat manajemen risiko sudah dibuat dan
ditetapkan oleh perusahaan
5. Evaluasi: proses untuk menilai suatu kegiatan yang dilaksanakan apakah
sudah sesuai dengan perencanaan dan tujuan awal yang ingin dicapai.
6. Perbaikan dalam kerangka kerja manajemen risiko terdapat dua hal yaitu
adaptasi dan perbaikan sinambung
Proses Manajemen Resiko
1. Komunikasi dan konsultasi
• Mendapatkan informasi tentang risiko
• Mengelola persepsi stakeholder perceptions
2. Menetapkan tujuan dan konteks
• Menetapkan konteks internal (visi dan misi, budaya, peraturan
Lembaga, pandangan dari fungsi terkait, pandangan
organisasi, konteks mikro/individu)
• Menetapkan konteks eksternal (stakeholders, pandangan
masyarakan, hubungan institusi lain, makroekonomi)
• Menetapkan konteks manajemen risiko
• Membangun kriteria risiko
• Mendefinisikan struktur untuk analisis risiko
5. Buat tabel perbedaan Basel 1, 2, dan 3
Jawab:

Basel 1 Basel II Basel III


Kekhawatiran atas krisis utang Perubahan yang terjadi pada industry Krisis keuangan global yang terjadi
Amerika Latin (Brazil, Argentina, perbankan dan pasar keuangan pada tahun 2007-2009. Dimulai
Meksiko) pada awal tahun 1980- termasuk krisis keuangan yang tahun 2010, Basel III merupakan
an yang dapat meningkatkan terjadi di Asia Tenggara dan Asia reformasi pengaturan di sektor
risiko perbankan internasional. Selatan tahun 1997-1998. perbankan sebagai respon krisis
keuangan dunia tahun 2008 yang
diakibatkan oleh kurangnya
kecukupan modal, tingginya variasi
ATMR antar bank-bank, leverage
yang sangat tinggi.
Tahun 1988: standar Tahun 2004: standar “International Tahun 2010: standar “Basel III: A
“International Convergence of Covergence of Capital Measurement global regulatory framework for
Capital Measurement and Capital
Standards” (Basel Capital Accord and Capital Standards : A Revised more resilient banks and banking
/ Basel I) Framework” (Basel II) banking systems”
• Perlunya Lembaga perbankan • Penambahan lingkup pengaturan, Meningkatkan kualitas dan
memiliki permodalan tidak hanya minimum capital kuantitas modal:
minimum sebesar 8% requirement (pilar 1), tetapi juga • Memperketat definisi instrument
• Perhitungan permodalannya terdapat supervisory review keuangan yang dapat
menggunakan konsep process (pilar 2) dan market digolongkan sebagai modal
“forward looking”, disclipine (pilar 3) • Minimum CAR tetap 8%
memperhitungkan risiko kredit • Bank dituntut untuk melakukan • Penambahan fitur capital loss
yang terdapat dalam portofolio selft assessment terhadap risiko absorption at the point of non-
aset perbankan yang dapat dan kecukupan modal viability (PONV)
menyebabkan dan merugikan • Menambahkan perhitungan risiko
bank. operasional yang merupakan
risiko kerugian secara langsung
maupun tidak yang disebabkan
oleh faktor kelemahan atau
kegagalan dalam proses internal,
SDM, system, dan kejadian
eksternal.
Tahun 1996: Standar Tahun 2009: standar “Revisions to Tahun 2010-2017: BCBS
“Amandment To The Capital the Basel II market risk framework” menerbitkan standar lainnya
Accord To Incorporate Market (Basel 2.5) • Standar persyaratan rasio
Risks” (Amandemen Basel I) • VAR dan Stressed VaR likuiditas minimum
• Menambahkan perhitungan • Incremental Risk Charge atau • Pengaturan mengenai leverage
risiko pasar yang dapat timbul risiko akibat migrasi peringkat ratio sebagai additional non-risk
dari ekposur bank pada forex, surat berharga. based measure
surat utang yang • Pengaturan penyediaan dana
diperdagankan, ekuitas, besar
komoditas dan options. • Kerangka mengenai
systemically important bank
• Perhitungan risiko pasar • Pengaturan mengenai perlakuan
menggunakan metode standar atas kepemilikan instrument
dan internal model. • Pengaturan terkait dengan
• Menambahkan komponen central clearing counterparty
modal dalam definisi modal • Pengungkapan kepada publik
Tahun 1997: dokumen “Core • Pilar 1 (Minimun Capital Tahun 2017: standar “Basel III:
principles for effective banking Requirements) terdiri dari credit Finalising post-crisis reforms”
supervision” (Basel Core risk, market risk, dan operational • Revised credit risk
Principles) risk. Bank harus memelihara dan • Revised credit valuation
• Refrensi dasar pengawasan memperhatikan sumber modal adjustment (CVA) risk
perbankan yang efektif yang cukup untuk mendukung • Revised operational risk
• Dalam mewujudkan aktivitas risk taking. • Revised market risk (versi final
pengawasan bank yang efektif • Pilar 2 (Supervisory Review diterbitkan awal tahun 2019)
harus diterapkan oleh seluruh Process) merupakan additional
negara. capital requirements yang
• Awalnya memilki 25 prinsip mengharuskan bank dapat menilai
dasar pengawasan bank risiko dari aktivitas yang
kemudian bertambah menjadi dilakukan dan mengevaluasi
29 prinsip pada tahun 2012. kecukupan penilaian yang
dilakukan bank.
• Pilar 3 (Market Discipline) bank
harus mengungkapkan dan
memberitahu informasi untuk
mendorong jalannya mekanisme
pasar sehingga dapat mendukung
fungsi pengawasan bank

6. Apa perlunya regulasi Bank terkait Manajemen Risiko?


Jawab:
- Untuk melindungi nasabah dan perekonomian dari kegagalan proses dan
prosedur
- Untuk menjamin Kesehatan individu individu bank
- Untuk menjaga kestabilan system keuangan secara keseluruhan yang
dimiliki bank.

Anda mungkin juga menyukai